Pages

Tuesday, August 3, 2010

Boeing Bidik Pasar Pertahanan Udara Asia

Picture
F/A-18 Super Hornet. Boeing photo.
SINGAPURA-Raksasa industri pesawat. Boeing, menyatakan siap melakukan ekspansi bisnis pertahanan udara ke luar Amerika Serikat. Negara-negara di kawasan Asia menjadi bidikan ekspansi bisnis ini. Keputusan melakukan ekspansi ke luar Amerika Serikat dilakukan setelah Washington mengambil keputusan pengurangan anggaran penahanan mereka.

Presiden Eksekutif bidang Penahanan dan Keamanan Udara Boeing Dennis Muilenburg mengatakan, mereka berencana menjual pesawat-pesawat tempur produk Boeing seperti F-15 dan F/A-18 Super Homet. dan perangkat pertahanan udara lain yang tak disebutkan namanya kepada negara-negara di Asia. Boeing saat ini menguasai pasar industri pertahanan udara di dunia sebesar 16 persen atau setara dengan USD 34 miliar.

Perusahaan itu berencana dalam waktu lima tahun mendatang mampu menggenjot porsi pasar mereka hingga 20-25 persen. Khusus Asia, kawasan ini menguasai separuh pasar pertahanan udara di luar Amerika Serikat. "Kami mengalami semacam kemandegan akibat pengetatan anggaran pertahanan Amerika Serikat. Dan pengetatan anggaran itu mempengaruhi area industri kami lainnya seperti industri rudal pertahanan." katanya.

Dennis yakin, target perkiraan pertumbuhan bisnis Boeing hingga 25 persen akan ditopang oleh negara-negara Asia sebagai pasar mereka. Dia menyebut, peluang pasar dan tingginya permintaan dari negara-negara di Asia membuat pihaknya yakin mampu mencapai target pertumbuhan 25 persen tersebut. Beberapa negara Asia yang enjadi bidikan Boeing adalah India, Singapura, Australia dan Korea Selatan. "Segmen bisnis internasional kami berada dalam area pertummbuhan tinggi" katanya.

Tingginya permintaan atas pesawat-pesawat untuk misi kemanusiaan seperti helikopter jenis Chinook dan pesawat pengangkut militer C-l 7 menjadi salah satu pendorong penumbuhan industri Boeing. Salah sam negara yang sudah teken kontrak pembelian dengan Boeing adalah India. Negeri gangga itu saat ini sudah sepakat membeli delapan unit pesawat anti kapal selam P8i. India juga menyatakan tertarik membeli 10 unit pesawat pengangkut militer C-17.

Dalam bisnis pertahanan udara di India ini, Boeing bersaing dengan beberapa perusahaan agar mampu memasok 126 pesawat tempur bagi angkatan udara negeri gangga. Saingan berat Boeing asal Amerika, Lockheed Martin, menawarkan F-16 kepada India. Singapura j uga menjadi pelanggan Boeing. Negeri mungil itu sepakat membeli 24 unit F-15.

Sementara itu. Presiden Venezuela Hugo Cha-ves menyatakan, pihaknya berminat membelipesawat jet K-8 buatan Tiongkok. Reuters melansir, dana sebesar USD 82 juta dialokasikan untuk dua pesawat dari Beijing itu. "Pesawat itu akan kami gunakan sebagai bagaian pertahanan udara," kataChaves. Venezuela saatini diketahui menjadi salah satu pelanggan Tiongkok dalam pembelian pesawat.

Chaves sebelumnya sudah memesan 18 pesawat serbu dan pesawat latih dari Tiongkok. Sistem radar buatan Tiongkok juga berada dalamdaftar belanja Chaves. Urusan pertahanan memang menjadi perhatian Venezuela sejak diembargo oleh Amerika Serikat. Chaves menyiapkan dana hingga USD 4 miliar untuk memperbarui sistem pertahanan Venezuela, (tir)

BERITA POLULER

BACA JUGA: