Pages

Sunday, November 28, 2010

Australia Desak Korea Selatan Tahan Diri

Australia Desak Korea Selatan Tahan Diri
Presiden Korsel Lee Myung-bak memberikan pidato dalam Kenangan Perang Korea di basis tentara AS di Seoul, Senin (24/5). Lee mengatakan pada hari Senin bahwa Korut akan membayar atas tenggelamnya kapal AL Korsel dan Korsel akan melakukan haknya untuk membela diri jika Korut melancarkan agresi kembali. (ANTARA/REUTERS/Lee Jae-Won)
Sydney (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd, Minggu, kembali mendesak Korea Selatan untuk terus menahan diri dalam menghadapi "provokasi besar-besaran" dari Korea Utara.

Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan telah meningkat sejak Korea Utara pekan lalu menembakkan peluru artileri dan roket ke sebuah pulau yang terletak di perbatasan Korea Selatan yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.

"Kita sebagai teman Korea Selatan dan sekutu selalu mendesak mereka untuk menahan diri," kata Rudd kepada Channel Nine.

"Tapi kita tidak melihat upaya menahan diri dari sisi yang lain."

Ketika angkatan laut AS dan Korea Selatan melakukan latihan di bagian selatan perbatasan, Minggu, Korea Utara berjanji akan melakukan "serangan militer balasan tanpa ampun" kepada setiap intrusi ke kawasan perairan mereka.

Rudd mengatakan Australia, yang memiliki aliansi militer lama dengan Amerika Serikat, memantau perkembangan di lapangan.

Dia mengatakan, sebagai penandatangan perjanjian ANZUS 1951 dengan Amerika Serikat, Australia terikat untuk mendukung sekutunya yang paling penting itu jika ada serangan pada pasukan AS di Pasifik.

"Sekarang, hal itu tidak mengharuskan sebuah aksi militer segera."

"Tapi kita harus memperhatikan fakta bahwa ketika para leluhur menyepakati kesepakatan itu, pertimbangan tersebut turut diperhitungkan."

Rudd mengatakan terkait dengan situasi yang ada, adalah penting untuk bersikap hati-hati dan mengukur aksi yang akan dilakukan.

"Tapi saya hanya menyatakan hal yang telah nyata, bahwa berdasarkan kewajiban kami sebagai sekutu Amerika Serikat, pasal 4 perjanjian ANZUS jelas menyatakan tentang persyaratan untuk bertindak mengatasi bahaya bersama." (*)

ANTARA

Venezuela Beli Senjata Rusia

Caracas (ANTARA News) - Rusia memberikan kredit empat miliar dolar kepada Venezuela untuk membeli senjata ketika Presiden Hugo Chavez mengunjungi Moskow bulan lalu, menambah miliaran dolar yang sudah dikeluarkan negara itu untuk memperlengkapi kembali senjata tentara.

Venezuela dan Rusia telah menjalin hubungan erat dalam sektor energi dan pertahanan, dengan investasi Rusia pada daerah pertambangan minyak pada saat yang sama ketika Chavez menjadi salah satu dari pelanggan-pelanggan paling penting Moskow.

Washington memandang dengan curiga pembelian tank-tank, pesawat-pesawat tempur dan sistem-sistem pertahahan udara yang dilakukan Chavez dalam beberapa tahun belakangan ini tetapi presiden itu mengatakan itu untuk mememordernisasi peralatan tempur yang sudah usang.

Kami berada di Rusia tidak berapa lama dan pemerintah Rusia kini memberikan kami kredit 4 miliar dolar untuk membantu kami dengan peralatan pertahanan," kata Chavez, Sabtu dalam satu acara peringatan 90 tahun angkatan udara Venezuela.

"Kami hanya melakukan tugas mempertahankan tanah air dari ancaman "empire" dan sekutu-sekutunya."

Chavez tidak merinci tentang peralatan yang akan dibeli dengan menggunakan uang Rusia itu. Pada April, Perdana menteri Rusia Vladimir Putin mengatakan Venezuela sedang mempertimbangkan pembelian senjata senilai 5 miliar dolar.

Hubungan diplomatik yang buruk antara Chavez, yang pertama menang pemilihan presiden 12 tahun lalu dan Amerika Serikat yang ia sebut satu "empire", menyebabkan AS mengenakan embargo senjata terhadap Venezuela tahun 2006.

Tanpa akses ke suku cadang, armada sekitar 20 pesawat tempur F-16 buatan AS tidak bisa diperbaiki, memberikan alasan kuat bagi Chavez untuk membeli peralatan baru dari Rusia dan China.

Venezuela sedang menunggu kiriman tank-tank dan sistem pertahanan udara dari Rusia dan akan membeli 12 pesawat transpor Y-6 dari China. Beijing telah menjual kepada Venezuela pesawat latih K-8 dan satu sistem radar ekstensif untuk menggantikan sistem pengintai yang hilang akibat embargo AS.

Juga pada Sabtu, Chavez menaik pangkat Jendral Henry Rangel Silva menjadi pangkat tertinggi dalam militer. Rangel Silva masuk dalam daftar AS sebagai "gembong" karena dituduh membantu pemberontak Kolombia FARC menyelundupkan kokain.

Chavez mengatakan tuduhan-tuduhan seperti itu dimotivasi oleh satu keinginan AS untuk mendiskreditkan pemerintahnya dan mengatakan pembelian peralatan militer belum lama ini seperti sistem-sistem radar akan membantu memerangi para pedagang narkoba.(*)

Reuters/H-RN/B002
ANTARA

Catatan Perimbangan Militer di Semenanjung Korea

Catatan Perimbangan Militer di Semenanjung Korea
Seoul (ANTARA News) - Lebih dari satu juta prajurit dikerahkan ke seluruh perbatasan yang tegang era Perang Dingin yang telah memisahkan semenanjung Korea sejak konflik 1950 hingga 1953 berakhir dalam gencatan senjata dan bukan kesepakatan perdamaian.

Ketegangan telah berulangkali meletus antara Korea Utara, yang komunis, dan Korea Selatan --sekutu Amerika Serikat. Ketegangan paling akhir terjadi ketika Korea Utara pekan lalu melepaskan tembakan artileri ke satu pulau di Korea Selatan yang menewaskan dua personil Marinir dan dua warga sipil,demikian catatan AFP.

Amerika Serikat telah mempertahankan kehadiran besar militernya di Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea. AS memimpin pasukan PBB di sana dan tetap terikat kesepakatan untuk membela Korea Selatan jika terjadi serangan.

Korea Utara telah mengerahkan sebagian besar senjata dan pasukannya ke dekat perbatasan de fakto, Zona Demiliterisasi (DMZ) 250 kilometer panjang dan empat kilometer lebar.

Jika terjadi konflik, maka Pyongyang diduga akan melepaskan sejumlah tembakan artileri ke Seoul, yang berada hanya 40 kilometer di Korea Selatan. Kemudian Korea Utara diperkirakan akan menyerbu ibu kota Korea Selatan itu --yang memiliki 10 juta warga, melalui pengerahan tentara dan tank.

Korea Utara mengikuti kebijakan "militer dulu" dan diduga akan menghabiskan 30 persen dari produk kotor domestiknya untuk pertahanan. Negarai Komunis itu memiliki militer terbesar kelima di dunia, tapi tentara AS dan Korea Selatan memiliki senjata yang lebih canggih.

Pyongyang telah melancarkan dua ujicoba nuklir dan menembakkan beberapa rudal jarak jauh. Tapi tidak jelas apakah negara tersebut dapat membuat senjata hululedak nuklir buat rudalnya. Negara itu juga diperkirakan memiliki kimia dan biologi.

Berikut adalah perbandingan kekuatan pasukan utama:

Korea Utara:
Angkatan Bersenjata --sebanyak 1,2 juta ditambah 7,7 juta cadangan.
Tank --3.900.
Kendaraan lapis baja --2.100.
Peluncur roket banyak laras dan artileri --13.600.
Pesawat tempur --840.
Kapal perang --420.
Kapal selam, termasuk kapal selam kecil --70.
Rudal --1.000, sebagian memiliki jangkauan lebih dari 3.000 kilometer. Korea Utara juga memiliki tiga rudal antar-benua yang sudah diuji-coba, Taepodong.
Senjata biologi --diperkirakan sebanyak 2.500-5.000 ton senjata kimia, yang diduga memiliki kemampuan untuk dipersenjatai anthrax, cacar dan kolera.
Senjata nuklir --menurut perkiraan terbanyak, Korea Utara memiliki cukup banyak plutonium untuk membuat enam sampai delapan senjata atom.

Korea Selatan:

Angkatan Bersenjata --655.000 (AD 522.000 personil, AL 68.000, AU 65.000) ditambahkan sebanyak 4,5 juta cadangan.
Tank --2.300.
Kendaraan lapis baja --2.400.
Peluncur roket banyak laras dan artileri --5.400.
Pesawat tempur --490.
Kapal peran --140.
Kapal selam --10.
Senjata kendali --30.
Korea Selatan dilaporkan tak memiliki senjata nuklir.

Pasukan AS di Korea Selatan:

Angkatan Bersenjata --28.000.
Tank --50.
Kendaraan lapis baja --130.
Pesawat tempur --90.
Helikopter serang --40.
Rudal patrio dan yang lain --100.
Tak ada senjata nuklir AS yang ditempatkan di Korea Selatan.
Sumber: Kertas Putih Pertahanan mutakhir Korea Selatan.
(Uu.C003/H-RN/P003)
ANTARA

Rusia Beri Pinjaman ke Venezuela untuk Beli Senjata

Rusia Beri Pinjaman ke Venezuela untuk Beli Senjata
Meksiko (ANTARA News) - Moskow baru-baru ini memberi pinjaman empat miliar dolar Amerika Serikat (AS) kepada Venezuela untuk pembelian perangkat keras militer Rusia, kata Presiden Venezuela, Hugo Chavez.

Berbicara pada upacara peringatan 90 tahun Angkatan Udara Venezuela Sabtu, Chavez mengatakan pihaknya mencapai perjanjian bantuan dalam kunjungannya ke Rusia pada Oktober, meskipun tidak ada pernyataan resmi yang dibuat pada saat kunjungan itu, demikian laporan RIA-Novosti.

"Kami berada di Rusia belum lama dan pemerintah Rusia memberi kami pinjaman 4 miliar dolar untuk membantu kami membangun kemampuan pertahanan kami," katanya.

Moskow telah memberikan Karakas beberapa pinjaman untuk membeli persenjataan buatan Rusia, termasuk pinjaman 2,2 juta dolar baru-baru ini untuk pembelian 92 tank T-72MIM, sistem peluncur roket berulang kali Smerch dan peralatan militer lain.

Moskow juga mengekspor pesawat Flanker 24 Su-30MK2, sekitar 40 helikopter transportasi Mi-17 Hip dan 10 Ni-35 Hind-E di samping tiga helikopter transportasi berat Mi-26T Halo kepada Venezuela.

Chavez tidak menjelaskan secara khusus jenis-jenis persenjataan Venezuela yang dibeli dari Rusia mendatang itu.

Dia menyatakan belanja besar mengenai persenjataan oleh negaranya itu diperlukan untuk mempertahankan negara dari ancaman potensial dari luar.

"Kami hanya melakukan tugas membela tanah air dari ancaman kekaisaran [AS] dan sekutunya," kata Chavez.
(Uu.H-AK/S008/P003)
ANTARA

Saturday, November 27, 2010

Presiden Lee Periksa Tindak Lanjut Pascaserangan Korut

Seoul (ANTARA News/Yonhap-OANA) - Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak sedang memimpin pertemuan yang berkaitan dengan keamanan pada Sabtu untuk memeriksa tindak lanjut setelah Korea Utara memberondongkan tembakan di sebuah pulau Korea Selatan pada awal pekan ini, kata para pejabat.

Pertemuan ini juga terjadi sehari sebelum Amerika Serikat dan Korea Selatan menetapkan untuk memulai latihan militer di Laut Kuning dalam unjuk kekuatan memperingatkan Korea Utara yang akan membawa semenanjung ke "ambang perang."

Lee membahas langkah-langkah untuk menghadapi kemungkinan serangan Korea Utara dan mempelajari cara untuk memjatuhkan sanksi-sanksi terhadap negara komunis itu, menurut para pejabat.

Pada Selasa, Korea Utara menembakkan artileri ke pulau berpenduduk Yeonpyeong di Laut Kuning, menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil.

Serangan Korea Utara menandai kematian pertama warga sipil dalam serangan sejak pemboman sebuah pesawat Korea Selatan pada 1987.

Korea Selatan dan Amerika Serikat menetapkan untuk memulai pelatihan angkatan laut besar-besaran Minggu sebagai unjuk kekuatan lainnya kepada Korea Utara.

Kapal induk USS George Washington bertenaga nuklir, dengan lebih dari 6.000 pelaut dan 75 jet tempur di kapal tersebut, disiapkan untuk latihan angkatan laut dengan Korea Selatan di Laut Kuning.

Pelatihan dijadwalkan dilakukan sampai Rabu dan sekitar 10 kapal perang telah dimobilisasi untuk latihan mendukung latihan tersebut.(*)

ANTARA

Korsel Kirim Balon Propaganda ke Korut

Korsel Kirim Balon Propaganda ke Korut
Seoul (ANTARA News) - Ketika Korea Utara menembakkan artileri melintasi perbatasannya pekan ini, Korea Selatan membalas tidak hanya dengan tembakan artileri tetapi juga satu senjata yang rezim garis keras itu takuti-- balon-balon.

Menurut laporan-laporan media, Seoul segera meluncurkan satu serangan propaganda yang bertujuan untuk merongrong kekuasaan tangan besi Kim Jong Il dengan mengirim selebaran-selebaran anti Pyongyang yang dibawa balon-balon melitasi perbatasan yang dijaga ketat itu, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami melepaskan balon-balon yang membawa selebaran-selebaran sebagai tindakan balasan terhadap penembakan itu," kata seorang pejabat militer yang dikutip surat kabar Joongang Ilbo.

"Selebaran selebaran itu bertuliskan kecaman terhadap Kim Jong Il dan suksesi keturunan genarasi ketiga, kata pejabat yang tidak disebutkan namanya mengacu pada penyerahan kekuasaan kepada putra bungsu Kim Jong Il, Kim Jong-Un.

Seoul enam tahun lalu menjanjikan kepada Pyongyang untuk menghentikan perang urat syaraf seperti itu, atau operasi-operasi psikologi, tetapi Korsel kabarnya memulai kembali kegiatan itu setelah Korut, Selasa menembaki sebuah pulau Korsel yang menewaskan empat orang.

Sekitar 400.000 selebaran yang mengecam kepemimpinan Korut itu bertebaran di sepanjang Zona Demiliterisasi (DMZ) hanya beberapa jam setelah Korut menembakkan artileri ke pulau Yeonpyeong, kata laporan-laporan itu.

Selebaran-selebaran itu kabarnya telah dipersiapkan setelah tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel Maret, menewaskan 46 pelautnya yang Seoul dan tim pakar salahkan pada Korut yang mentorpedo kapal itu.

Para pejabat militer, yang menolak memberi komentar mengenai laporan itu, mengumpulkan lagi senjata kuat dalam perang gagasan untuk pertama kali dalam beberapa tahun belakangan ini-- pengeras-pengeras suara yang bervoltase tinggi.

Siaran-siaran itu bertujuan membangkitkan sikap anti rezim dan pesan-pesan pro demokrasi jauh di dalam wilayah perbatasan Korut--sejauh 24 kilo meter pada malam hari dan 10 kilo meter pada siang hari.

Sejauh ini mereka bungkam, tetapi kementerian pertahanan Korsel memperingatkan bahwa pengeras-pengeras suara itu menghidupkan tanggapan terhadap setiap provokasi baru lintas perbatasan.

Korut, salah satu dari negara-negara paling tertutup di bumi, pada masa lalu mengacam akan menembaki pengeras-pengeras suara itu jika diaktifkan dan lokasi-lokasi dari mana balon-balon propaganda dilepaskan.

Kedua Korea secara teknis masih berada dalam perang, karena konflik mereka tahun 1950-1953 diakhiri dalam satu gencatan senjata, bukan satu perjanjian perdamaian.
(ANT/A024)
 Antara

Korsel Akan Tingkatkan Anggaran Pertahanan


0diggsdigg

Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan berencana akan meningkatkan pengeluaran pertahanan tahun depan, kata media lokal, sementara ketegangan regional meningkat setelah serangan artileri Korea Utara dan perbedaan pendapat antara Amerika Serikat dan China.

Surat kabar The Korean Economic Daily memberitakan pemerintah mengusulkan kenaikan 5,8 persen dalam anggaran pertahanan tahun 2011 menjadi sekitar 27 miiar dolar untuk membeli atileri dan pembom-pembom tempur, jauh lebih banyak dari 3,6 persen peningkatan tahun ini, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Surat kabar itu memberitakan parlemen mungkin menyetujui dana itu bahkan lebih tinggi karena penembakan artileri Korea Utara ke sebuah pulau Korea Selatan dekat perbatasan maritim yang disengketakan, pekan ini.

China, raksasa kawasan itu, satu-satunya sekutu penting Korea Utara (Korut) mengatakan pihaknya berusaha mencegah peningkatan aksi kekerasan tetapi memperingatkan agar tidak melakukan aksi-aksi militer dekat pantainya saat pasukan Amerika Serikat dan Korsel bersia-siap melakukan pelatihan perang di Laut Kuning.

Korut, yang meningkatkan retorikanya , mengatakan pelatihan angkatan laut empat hari yang akan dimulai Ahad ini berisiko mendorong kawasan itu ke arah perang.

Militer AS mengataan pelatihan yang telah lama direncanakan itu sebelum serangan Selasa itu, bertujuan untuk menangkal serangan Korut dan tidak ditujukan pada China.

AS akan mengirim satu armada tempur kapal induk yang dipimpin kapal induk USS George Washington untuk ikut serta dalam pelatihan dengan Korsel.

"Kami secara rutin beroperasi di perairan lepas pantai Semenanjung Korea selama bertahun-tahun." kata Kapten Darryn James, seorang juru bicara Pentaon. "Provokasi-provokasi terbaru ini dilakukan Korut dan mereka haru bertanggung jawab atas tindakan itu, bukan kami."

Laksamana AS Mike Mullen. ketua Gabungan Kepala Staf, mengatakan ambisi nuklir Korut dan sikap pemilmpin Kim Jong Il yang tidak bisa diduga meningkatkan ancaman ketidakstabilan di kawasan itu.

"Sangat sulit dipahami kenapa China tidak menekan lebih keras" terhadap Pyongyang, kata Mullen kepada Farred Zakaria GPS dari stasiun televisi CNN yang menurut rencana akan disiarkan Ahad.

Korut memasuki satu periode transisi kepemiminan yang tidak dapat diramalkan dengan mengangkat putra bungsu Kim Jong Il, Kim Jong -Un , September berpangkat jendral -- dalam satu tanda jelas ia akan dipilih sebagai pengganti.

Mullen mengatakan ia yakin serangan artileri itu dan tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel Maret lalu yang AS dan Korsel tuduh akibat serangan torpedo Korut, kemungkina ada kaitannya dengan "sikap" Kim Jong Il untuk memungkinkan penggantian itu.

Dengan menyerukan kedua negara tenang setelah sernagan itu, Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi bertemu dengan duta besar Korut Ji Jae Ryong di Beijing dan berbicara melalui telepon dengan Menlu AS Hillary Clinton dan Menlu Korsel Kim Sung-Hwan.

"Prioritas utama sekarang adalah mempertahankan situasi tetap dibawah kendali dan menjamin kejadian-kejadian seperti itu tidak terulang lagi," kata Kementerian LuarNegeri China dalam sebuah pernyataan.

Tembakan-tembakan artileri Korut menghantam pulau kecil Yeonpyeong, Korsel Selasa menewaskan empat orang dan menghancurkan belasan rumah. Pasukan Korsel membalas serangan itu 13 menit kemudian, yang menimbulkan kehancaran dipihak Korut.

Situasi di Semenanjung Korea semakin lebih dekat ke ambang perang karena rencana dari unsur-unsur yang suka berkelahi akan melancarkan pelatihan perang lagi yag ditudjukan terhadap Korut," kata kantor berita resmi Korut KCNA.

Sumber : ANTARA

BERITA POLULER