Pages

Wednesday, August 3, 2011

AS Potong Gaji Hingga Pesawat Tempur




Adjustments Put F-35 on Track, Program Director Says

F-35
WASHINGTON, KOMPAS.com- Paket pemangkasan anggaran pemerintah AS dalam jangka pendek akan membawa sedikit dampak terhadap anggaran Pentagon. Akan tetapi, sangat terbuka kemungkinan pengetatan itu akan mengubah strategi pertahanan Pentagon sebagai polisi dunia.
Berdasarkan kesepakatan Kongres, anggaran harus dipangkas setidaknya 2,1 triliun dollar AS dalam 10 tahun. Anggaran pertahanan yang berlipat dua setelah kejadian 9/11 dan menempati porsi 20 persen dari seluruh anggaran pemerintah pusat, harus dipangkas setidaknya 350  miliar dollar AS selama 12 tahun. Saat ini anggaran pertahanan sekitar 800 miliar dollar AS setahun, merupakan pos pengeluaran nomor satu pada anggaran AS.
Pemangkasan anggaran ini membuat Departemen Pertahanan akan dihadapkan pada pilihan yang sulit. Para ahli mengatakan, di kemudian hari akan ada banyak pemangkasan di sektor ini.
"Ini akan membuat strategi pertahanan kita berubah dan mungkin postur pertahanan kita di seluruh dunia akan ikut berubah juga. AS memiliki tentara yang sudah diturunkan di beberapa tempat, nanti akan berhitung berapa pasukan yang akan kita pertahankan di luar negeri," ujar Todd Harrison dari Center for Strategic and Budgetary Assessments.
Selain sudah pasti memangkas anggaran pertahanan sebesar 350 miliar dollar AS per tahun, sebuah komisi  kongres khusus juga akan dibentuk untuk memberikan rekomendasi dan mengurus pemangkasan tahap kedua sebesar 1,5 triliun dollar AS dari seluruh pos anggaran. Jika dalam proses ini komisi bipartisan gagal, pemangkasan anggaran sebesar 1,2 triliun dollar AS akan secara otomatis dilakukan. Terbagi antara belanja militer dan non militer, berarti jatah Pentagon dapat dipangkas lagi lebih dalam, sekitar 600 miliar dollar AS.  
Kecemasan sudah menggantung di benak para tentara yang bertugas di luar negeri. Pemangkasan anggaran ini dapat berarti pemangkasan tunjangan kesehatan, pensiun dan tunjangan lain.
Mike Mullen,  Pimpinan Kepala Staf Gabungan, menyatakan, ketika ongkos perang di Irak dan Afganistan turun karena tentara sudah ditarik dalam beberapa tahun, Kongres dan pemerintah sepakat menurunkan lagi anggaran pertahanan.   Para tentara mulai dari marinir yang menjaga keamanan di Afganistan hingga tentara yang sedang bersiap meninggalkan Irak bertanya-tanya soal rumor yang berkembang bahwa jatah pensiun dan tunjangan kesehatan tentara akan terkena dampak dari pemangkasan utang tersebut.   "Kalau kita hendak memangkas anggran, kita harus tahu ke mana uang itu perginya," ujar Mullen di hadapan ribuan tentara yang berkumpul di Al  Faw, Baghdad.
Separuh dari anggaran pertahanan digunakan untuk membayar keperluan pribadi tentara, mulai dari gaji, berbagai tunjangan, hingga bonus, juga untuk biaya perekrutan dan membayar gaji para ahli. Bagi  Harrison, beberapa pos anggaran dapat diutak-atik. Misalnya dari anggaran kompensasi  untuk tentara hingga proyek sistem persenjataan.
"Semua variabel ini akan ditinjau. Beberapa pos memang sulit dipangkas dalam waktu dekat," ujarnya. Dia memperkirakan anggaran peralatan pertahanan tampaknya akan dipangkas dalam-dalam. Pentagon memiliki proyek jet tempur F-35 yang merupakan proyek paling menguras anggaran.

KOMPAS

Irak Borong Pesawat dari AS untuk Bangkitkan Armada AU-nya

 Jubir Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Pentagon), David Lapan mengkonfirmasi rencana kedatangan delegasi Irak ke Amerika pada bulan ini guna berunding soal pembelian 18 unit jet tempur AS.
AFP melaporkan, Lapan dalam jumpa persnya mengumumkan, "Irak mengajukan permohonan pembelian 36 unit jet tempur F-16 dan pada bulan ini delegasi Baghdad akan datang ke Washinton guna membicarakan pembelian 18 jet tempur dari total pesanan."
Ia menambahkan, kedua pihak masih pada tahap awal kesepakatan dan jika kesepakatan resmi tercapai, maka diperlukan waktu untuk menyiapkan jet-jet tersebut serta para pilot yang akan memberikan latihan. Ini adalah proses jangka panjang dan mungkin akan menelan waktu bertahun-tahun.
Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki Sabtu (30/7) dalam jumpa persnya menyatakan, "Pemerintah akan membeli 36 unit jet tempur F-16 Amerika dan jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari jumlah yang sebelumnya direncanakan Baghdad."
Pembelian jet F-16 tertunda setelah para pejabat Irak mengambil keputusan untuk menggunakan dana sebesar 900 juta dolar dalam program tersebut untuk membeli bahan pangan dan menjatahnya.
Kesepakatan ini akan membantu Irak untuk merekonstruksi armada angkatan udara negara ini yang sebelum invansi AS ke Irak merupakan yang terkuat di kawasan.
Al-Maliki kepada para wartawan mengatakan, "Dengan pembelian jet-jet tempur tersebut kita harus menjaga kedaulatan nasional Irak."
(IRIB/RA/MZ)


IRIB

Tuesday, August 2, 2011

Russian army to receive 120 Iskander tactical missile systems


Anti air missile complex "Iskander"

The Russian Defense Ministry is planning to buy up to 120 Iskander-M tactical missile systems, Deputy Defense Minister Gen. Dmitry Bulgakov said.
"We purchased six [Iskander] systems in 2010, and plan to acquire up to 120 more," Bulgakov told a news conference in Moscow on Monday.
The Iskander-M system (NATO reporting name SS-26 Stone) is a mobile theater missile system equipped with two solid-propellant single-stage 9M723K1 guided missiles with "quasi-ballistic" capability.
The missiles have a range of 400 km (250 miles) and can reportedly carry conventional and nuclear warheads.
According to the Moscow Centre for Strategy and Technology Analysis, the Iskander-M system was combat-tested in the brief war with Georgia in August 2008, and it proved highly effective in destroying military targets and infrastructure.
Russia threatened to deploy Iskander-M tactical missiles in its Kaliningrad Region, which borders NATO members Poland and Lithuania, if the alliance placed elements of its proposed "missile shield" close to Russian borders.

RIA NOVOSTI

Dakota VT-CLA dan CURENG TNI AU


photo

Monumen Perjuangan TNI AU Ngoto on Vimeo

Monumen Perjuangan TNI AU terletak di dusun Ngoto, Bantul untuk mengenang jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA yang ditembak pesawat tempur Belanda tanggal 29 Juli 1947. Mengakibatkan gugurnya para perintis TNI AU yakni Adisucipto, Abdulrahman Saleh dan Adisumarmo.

Dakota VT-CLA adalah kode pesawat Dakota yang ditembak jatuh oleh P-40 Kittyhawk Belanda pada 29 Juli 1947 di Dusun Ngoto, Bantul, dekat Yogyakarta dalam perjalanan pulang dari Singapura membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya menuju pangkalan udara Maguwo.
Peristiwa naas ini menewaskan awak pesawat tersebut, yaitu pilot berkebangsaan Australia mantan perwira RAAF, Noel Constantine dan seorang kopilot berkebangsaan Inggris mantan perwira RAF, Roy Hazelhurst. Bersama mereka turut pula tewas Komodor Udara Adisucipto, Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, operator radio Adisumarmo Wirjokusumo, Zainal Arifin dan seorang teknisi India, Bidha Ram. Akibat luka yang parah, istri Constantine juga tewas tak berapa lama setelah kecelakaan. Satu-satunya yang selamat adalah Abdul Gani Handonotjokro.[1][2]
Pesawat Dakota VT-CLA tersedia untuk Republik Indonesia berkat jasa Biju Patnaik, seorang pengusaha dan pilot dari Orissa, India yang adalah teman dekat Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India saat itu.
Peristiwa ini dapat dikaitkan dengan kejadian pemboman oleh sebuah pesawat Guntei serta dua Cureng yang diterbangkan para kadet AURI di atas pasukan militer Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa pada 29 Juli 1947, sekitar pukul 05.00 pagi. Dengan para penerbang yakni Mulyono, Sutardjo Sigit dan Suharnoko Harbani, hal ini merupakan operasi pemboman pertama AU di Indonesia yang merupakan jawaban atas serangan Agresi Militer Belanda I atas pangkalan udara Maguwo pada tanggal 21 Juli 1947. Setelah pemboman itu, Belanda memperketat patroli udaranya dan menemukan Dakota VT-CLA yang akan mendarat.

CURENG









  gambar:http://www.indoflyer.net/forum/tm.asp?m=308884&mpage=3

sumber WIKIPEDIA

AURI yang telah berhasil mencatat sejarah di pagi hari tanggal 29 Juli 1947 ternyata harus menuai kesedihan di sore harinya. Pesawat-pesawat Belanda melakukan patroli di seluruh wilayah Jawa Tengah dan berupaya melakukan aksi balas kembali. Sebuah pesawat Dakota VT-CLA yang sedang melakukan penerbangan misi kemanusiaan ditembak jatuh oleh pesawat P-40 Kitty Hawk Belanda. Pesawat tersebut sedang membawa obat-obatan bantuan Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia.

Kurang lebih pukul 16.00 petugas dan penjaga Lapangan Tebang Maguwo bersiap siaga, melihat kedatangan pesawat yang belum jelas identitasnya. Mereka belum mendapat informasi mengenai kedatangan Dakota itu. Informasi semakin jelas setelah ada pemberitahuan dari KASAU Komodor Udara Suryadi Suryadarma. Pesawat Dakota VT-CLA mulai tampak terbang rendah dan melakukan putaran terakir untuk mendarat. Roda-roda pendarat mulai dikeluarkan ketika itu tiba-tiba muncul dua pesawat pembom P-40 Kitty Hawk dengan pilot Letnan Satu B.J.Ruensk dan Sersan Mayor W.E.Erkelens menuju Pesawat Dakota. Tanpa memperdulikan pesawat Dakota merupakan pesawat Transport tanpa senjata yang sedang dalam misi kemanusiaan, kedua pesawat pembom itu langsung menembakinya. Tampaknya serangan para kadet AURI di pagi hari membuat penerbang-penerbang Belanda terpukul dan sangat kalap sehingga pesawat-pesawatnya diterbangkan untuk melaksanakan pengintaian di sekitar Maguwo.

Waktu menunjuk pukul 17.00 ketika tembakan dilepas beberapa kali, peluru mengenai pesawat Dakota tersebut. Sebuah motornya terbakar dan usaha terakir untuk mengarahkan pesawat tersebut menuju ke landasan ternyata gagal. Menyaksikan pesawat Dakota yang terbang menukik semakin merendah dan berasap, Suharnoko Harbani dan beberapa rekan AURI Mess Tugu sejenak terpana kemudian segera naik mobil dan segera menuju ke arah pesawat yang meluncur jatuh.

Pesawat jatuh dari hancur menghantam tanggul persawahan, tengkuk pesawat patah nyaris lepas dari badan, meledak lalu terbakar tepat di perbatasan Desa Ngoto dan Wojo kurang lebih 3 km dari kota Jogja. Dalam daftar korban terdiri dari penerbang Australia, Alexander Noel Constantine, Copilot mantan Squadron Leader Inggris Roy Lance hazelhurst, Juru Radio Adisumarmo Wiryokusumo dan Bhida Ram Juru Teknik dari India. Sedangkan penumpang yang tewas yaitu Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto dan Komodor Muda Udara dr. Abdulrachman Saleh, dan Opsir Udara I Adisumarmo Wiryokusumo, serta Zainal Arifin, dari perwakilan Perdagangan Republik Indonesia. Dari sembilan penumpang dan awak pesawat ada 2 orang yang masih hidup yaitu Ny.Alexander Noel Constantine yang menderita luka parah dan A. Gani Handoko Cokro dari GKBI Comal, Tegal yang duduk di ekor pesawat yang hanya luka ringan. Keduanya segera diangkut ke Rumah Sakit Bethesda Jokjakarta. Tidak lama kemudian Ny. Alexander N.Constantine juga turut gugur karena tidak dapat tertolong lagi.

Kejadian ini cepat tersiar ke seluruh penjuru dunia, menimbulkan simpati dari negara lain untuk memberikan bantuan obat-obatan kepada Indonesia. Pada tanggal 26 Agustus 1947 obat-obatan diterima dalam jumlah yang sangat banyak dari negara India dan juga dari Palang Merah Internasional. Sebelumnya memaksa Belanda membuka blokade bantuan ke wilayah Indonesia. Peristiwa inilah yang kemudian hari diabadikan dan diperingati sebagai hari bakti TNI Angkatan Udara.
 
 SUMBER : http://franzire99.blogspot.com/2010/08/tragedi-dakota-vt-cla-29-juli-1947_09.html

Kapal Perang AS Merapat di Bali



USS Preble. (Foto: US Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Alexander Tidd)

DENPASAR - Kapal Perang Amerika Serikat USS Preble (DDG-88) yang mengangkut 300 tentara singgah di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, guna menjalankan misi persahabatan dan berlibur ke Pulau Dewata.

Selama berlibur di Bali selain menikmati keindahan alam pantai, pasukan AS ini menyempatkan diri bersepeda dan bermain rafting. Di sela kunjungannya, Nahkoda Kapal Perang Amerika Mayor Joseph Cahill didampingi Adrian Jansen dan Pas Intel Lanal V Denpasar Mayor Jatiar Sinaga, menemui Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

"Kami senang sekali  bisa berkunjung ke Bali khususnya Denpasar," ujar Mayor Joseph Cahill usai bertemu Wali Kota Denpasar, Rai Mantra, Senin (1/8/2011).

Joseph Cahill menambahkan Kapal Perang USS Preble (DDG-88) memiliki panjang 155 meter, lebar 20 meter dengan bobot 9155 ton dengan personel 300  orang. Sebelum datang ke Indonesia, Kapal Perang AS juga melakukan serangkaian pelayaran ke Filipina lanjut singgah ke Denpasar. Nantinya setelah dari Denpasar, mereka bertolak ke Hongkong sampai akhirnya ke Hawai.

Kedatangan pasukan AS ke Bali, kata Joseph Cahill, untuk pertama kalinya dan mereka merasa senang bisa menikmati makanan khas Bali. Tidak hanya itu, mereka juga senang bisa menikmati keindahan pantai-pantai di Bali ini.

Tidak hanya menikmati pantai-pantai menawan dan kuliner khas Bali, mereka juga menyempatkan diri berolah raga bersepeda dan rafting. "Ini pengalaman luar biasa dan yang paling menyenangkan bagi kami,” imbuh Joseph Cahill.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Mantra didampingi Kadis Pariwisata Kota Denpasar I Putu Budiasa dan Kadis Perhubungan Kota Denpasar I Gede Astika  mengatakan kunjungan Angkatan Perang AS ke Denpasar merupakan suatu kehormatan.

"Ke depan semoga hubungan yang telah berlangsung baik ini terus ditingkatkan. Kami harapkan sekembalinya ke AS, para awak Kapal Perang tersebut menceritakan apa adanya tentang situasi dan kondisi pariwisata Bali saat ini," harapnya.

Dengan informasi yang mereka sampaikan, diharapkan pula akan meningkatkan minat sekaligus jumlah kunjungan turis AS ke Pulau Seribu Pura ini.

sumber OKEZONE


KRI Karel Satsuitubun-356 Bantu Pengamanan USS Preble (DDG-88) di Bali

KRI Karel Satsuitubun–356.

1 August 2011, Surabaya (Lantamal V): Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya, S.Sos . menyambut kedatangan KRI Karel Satsuitubun – 356 yang dikomandani oleh Letkol (P) Fransiscus Herman di Pelabuhan Benoa Bali, Minggu (31/7) pukul 14.00 Wita.

KRI Karel Satsuitubun - 356 adalah unsur dari Koarmatim dibawah komando Guskamlatim merupakan salah satu unsur pendukung keamanan di laut dari kegiatan USS Preble (DDG-88) selama kunjungannya di Bali dan dalam rangka pembekalan ulang air tawar serta logistik lainnya.

USS Preble. (Foto: US Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Alexander Tidd)

USS Preble (DDG-88) yang panjangnya 155,3 meter dengan Crew 300 orang, dikomandani oleh CDR Joseph F Cahill mengawali kegiatannya di Bali dengan mengadakan Courtesy Call ke Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar, diterima secara langsung oleh Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya, S.Sos di Ruang VIP Mako Lanal Denpasar.

Dalam kunjungan tersebut dilaksanakan tukar menukar cindera mata antara Danlanal Denpasar dengan Komandan USS Preble (DDG-88 ). Kegiatan pada sore harinya dilaksanakan pertandingan persahabatan sepak bola antara anggota Lanal Denpasar dengan Crew USS Preble (DDG-88) dan bola volly Ibu-ibu Jalasenastri dengan Crew gabungan USS Preble ( DDG-88).

Adapun unsur pengamanan yang digelar selama kunjungan tersebut terdiri atas unsur dari Armatim yaitu KRI Karel Satsuitubun - 356, Patkamla Katamaran, satu peleton anggota Lanal Denpasar .

Sumber: Lantamal V

Tiada Tempoh Beli Pesawat Tempur Pelbagai Guna


03 Agustus 2011

Pesawat tempur Typhoon (photo : zap16)
KUALA LUMPUR - Kerajaan tidak menetapkan tempoh bagi pembelian pesawat tempur pelbagai guna (MRCA) bagi menggantikan sepenuhnya pesawat pejuang MiG-29 Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM).

Menteri Pertahanan, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi berkata, ini kerana, pembelian pesawat itu tertakluk kepada peruntukan kewangan yang diperolehi kementerian berkenaan.

"Buat masa ini, kita masih mengkaji dokumen-dokumen MRCA," katanya pada sidang akhbar selepas menghadiri perhimpunan bulanan Kementerian Pertahanan di sini hari ini.

Kerajaan baru-baru ini telah mempertimbangkan untuk membeli pesawat MRCA Eurofighter Typhoon yang bernilai RM3 bilion setiap satu bagi menggantikan sepenuhnya pesawat pejuang MiG-29.

Dalam perkembangan berlainan, Ahmad Zahid memberitahu, Kementerian Pertahanan telah mendapat peruntukan tambahan sebanyak RM493.33 juta bagi tujuan belanja mengurus aset kementerian.

Katanya, ia digunakan bagi menyelenggara dua kapal selam milik negara dari kelas Scorpene.

"Peruntukan itu telah diluluskan dalam sidang Dewan Rakyat pada penggal lalu," katanya.

Sementara itu, ketika mengulas mengenai pertemuannya dengan Perdana Menteri Kemboja, Hun Sen baru-baru ini, Ahmad Zahid menyifatkan pertemuan itu bagi membincangkan kawasan yang menjadi pertikaian di mana ia telah diputuskan Mahkamah Jenayah Antarabangsa (ICJ).

The Defence Ministry Received an Additional RM493.3 Million Allocations This Year


02 Agustus 2011

Malaysia's Scorpene submarine (photo : Militaryphotos)


The Defence Ministry received an additional RM493.3 million allocations this year, and said today the amount was needed to maintain the country’s two Scorpene submarines.

The additional amount raises the ministry’s total budget to whopping total of RM11 billion.

“The main purpose is to maintain our Scorpene submarines as that expense was not included in the budget,” The Star quoted Defence Minister Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi (picture) as saying.

The purchase of Malaysia’s RM7 billion Scorpene submarines has been a subject of wide controversy, after authorities deported a French lawyer who has been pursuing judicial investigations into the matter in the French courts, the day after he spoke on the issue in Penang.

Pakatan Rakyat (PR) MPs have accused the Najib administration of wanting to keep the facts hidden in the purchase of the submarines from French defence firm DCNS and up to RM16 billion in defence deals over the past three years.

The purchase of two submarines from French defence company DCNS in 2002 was made when Datuk Seri Najib Razak was still defence minister and a company run by Abdul Razak Baginda, said to be a close aide of the then-deputy prime minister, was reported to have received commissions of over RM500 million from the deal.

Human rights groups and opposition parties here also linked the episode to the 2006 murder of Mongolian Altantuya Shaariibuu.

BERITA POLULER