Pages

Wednesday, July 6, 2011

Pesawat transparan dari Airbus

Airbus merilis konsep pesawat transparan masa depan. Pada 2050 sudah bisa dinaiki.

lihat Foto-Fotonya :


Airbus has unveiled a futuristic concept for a transparent plane that may be everyday air transport in 2050. With its see-through aircraft cabin, passengers of the future will get a window on the world as they fly through the sky. They will be able to see everything to the sides and in front of them.


The concept cabin unveiled at the Royal Observatory in Greenwich, London, would be a bionic structure that 'mimics' the efficiency of the bird bone, claimed the company.


It would provide strength where needed, and also allows for an intelligent' cabin wall membrane, which controls air temperature and can become transparent to give passengers open, panoramic views.


The company believes that mid-century passengers might be able to enjoy a game of virtual golf or take part in interactive conferences, while the cabin 'identifies and responds' to travelers' needs.


In the 'interactive zone' there are virtual pop-up projections taking passengers to whichever social scene they want to be in, from holographic gaming to virtual changing rooms for active shoppers.


The 'smart tech zone' is tailored towards the more functional-orientated passenger with what Airbus describes as 'a chameleon-style offering.'
It aims to meet individual needs ranging from a simple to a complete luxury service, but all allowing 'you to continue life as if on the ground'.

"Our research shows that passengers of 2050 will expect a seamless travel experience while also caring for the environment," the Daily Mail quoted Airbus engineering executive vice-president Charles Champion as saying.

"The concept cabin is designed with that in mind, and shows that the journey can be as much a voyage of discovery as the destination," he added.

Sumber : Yahoo

Tuesday, July 5, 2011

Merpati Pesan 20 Unit N219 ke PT DI



N-219

IST
Oleh: Agustina Melani
Ekonomi - Senin, 4 Juli 2011 | 18:12 WIB
INILAH.COM, Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines menggandeng PT Dirgantara Indonesia untuk pengadaan 20 unit pesawat jenis N219 yang akan dimulai pada 2015 senilai US$80 juta.

"PT Merpati Nusantara Airliner akan ada kesepakatan kerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia untuk pengadaan pesawat N219 yang dimulai pada 2015," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Senin (4/7) seusai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Jakarta.

Mustafa mengatakan, kebutuhan 20 unit pesawat tersebut sesuai proyeksi Merpati.

Sementara itu, Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Sardjono Jhony Tjitrokusumo menuturkan, perseroan membutuhkan 20 unit pesawat N219 pada 2020. Dengan sinergi BUMN dan produksi dalam negeri ada, Sardjono mengatakan, pihaknya juga menginginkan menggunakan produksi dalam negeri."Kita mau sekali menggunakan produk dalam negeri," tegas Sardjono.

Lebih lanjut Sardjono mengatakan, dana yang dibutuhkan sekitar US$80 juta untuk pengadaan 20 unit pesawat. Tapi ia belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai pendanaan tersebut. "Satu unit membutuhkan dana sebesar US$4 juta. Pendanaannya nanti kita cari," kata Sardjono. [hid]

inilah.com

Lanud Pekanbaru Latma ke Thailand


Sebanyak lima pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadrom Idara 12 Lanud Pekanbaru akan mengikuti latihan bersama (Latma) dengan Royal Thailand Air Forces (RTAF) Angkatan Udara Thailand yang berlangsung sejak 3 Juni hingga 14 Juni mendatang. (Foto: Pentak Lanud Pekanbaru)

6 Juli 2011, Pekanbaru (Pelita): Sebanyak 70 personel TNI AU dari Lanud Pekanbaru terbang menuju Negeri Gajah Putih, Thailand, akhir pekan lalu. Misi dari keberangkatan ini adalah untuk mengikuti latihan bersama (Latma) dengan Royal Thailand Air Forces (RTAF) Angkatan Udara Thailand.

Latihan bersama dengan sandi Elang Thainisia 2011 ini merupakan yang ke-30 dan bertujuan untuk saling tukar keterampilan maupun pengalaman diantara para penerbang tempur dari kedua Angkatan Udara. Latma kali ini difokuskan lebih menitikberatkan pada kerja sama dalam pertempuran dan penghancuran di darat.

Selain itu Latma tersebut juga untuk meningkatkan profesionalisme dan keahlian masing-masing penerbang dan juga untuk mempererat persahabatan serta kerja sama antara kedua Angkatan Udara, demikian disampaikan Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE.

Pelaksanaan Latma ini direncanakan berlangsung selama dua pekan mulai minggu (3/7) hingga (14/7) ke depan di Thailand, dan melibatkan lima pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru.

Sumber: Pelita

KRI Diponegoro-365 “Bombardir” Pulau Gundul



Laut Jawa, 02 Juli 2011
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365 “membombardir” Pulau Gundul yang berada di sekitar Kepulauan Karimun Jawa Sabtu (02/06). Sebanyak sembilan butir peluru dimuntahkan dari moncong Senjata Artileri jenis meriam laras tunggal super rapid dengan kaliber 76mm berhasil menghujam daratan Pulau tak berpenghuni itu. Pulau Gundul merupakan daerah latihan milik TNI AL kusus untuk gladi tempur penembakan senjata artileri kapal-kapal perang.
Meriam kaliber 76mm Otomelara yang terpasang di Geladak Haluan kapal ditembakkan secara otomatis melalui Pusat Informasi Tempur (PIT) didukung radar senjata jenis LIROD MK2 sebagai tracking sasaran. Selain menggunakan kendali penembakan otomatis melalut PIT juga dilakukan penembakan secara manual dengan Target Designation Sight (TDS). Jarak tembak dari KRI Diponegoro menuju sasaran kurang lebih 5 nautical mile (9,8km).
Akurasi penembakan meriam 76mm sangat tinggi karena didukung Module Combat System (MCS) terintegrasi dengan senjata ini, berupa radar LIROD yang mampu melakukan tracking video dan memberikan data kontrol senjata secara tiga dimensi mulai dari jarak, baringan dan ketinggian sasaran. Radar tersebut juga memiliki kemampuan mengunci sasaran udara secara manual dan otomatis.

Peluru yang ditembakkan dari laras meriam 76mm merupakan proyektil jenis Target Practice(TP). Meriam buatan Italia  ini mampu memuntahkan peluru sebanyak 120 butir per menit dengan jarak jangkau maksimal 16 sampai 20 kilometer sesuai dengan jenis Amunisi yang ditembakkan. Untuk Amunisi jenis Semi Armour Piercing Otomonition Extended Range (Sapomer) dapat menjangkau sasaran dengan jarak maksimum 20km.
Serbuan pagi hari itu merupakan program latihan yang dilaksanakan oleh kapal perang yang berada di jajaran Koarmatim tersebut, saat melakukan perjalanan Lintas Laut (Linla) dari Pangkalan Surabaya menuju Jakarta dalam rangka akan mengikuti Latihan Bersama (Latma). Disamping itu kapal ini akan mendapatkan tugas patroli laut wilayah barat yang berada disekitar Kepulauan Karimun Jawa, Selat Sunda, Perairan Kepulauan Riau (Kepri), Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.
Tujuan galdi tempur penembakan senjata Artileri atas air tersebut sebagai tolak ukur untuk melihat sejauh mana kemampuan operasional persenjataan serta  piranti pendukung yang terintegrasi dengan senjata tersebut. Selain itu juga untuk meninggkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam mengawaki dan mengoperasikan persenjataan yang dimiliki oleh KRI.
“Latihan penembakkan ini berhasil dengan baik, karena seluruh peluru yang ditembakkan mencapai target dengan akurat”, kata Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Antonius Widyoutomo.

KOARMATIM

Presiden Minta Malaysia Kembangkan Kesepahaman Kerjasama Militer


Selasa, 5 Juli 2011 13:09 WIB | 481 Views
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (FOTO. ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Malaysia untuk terus mengembangkan kesepahaman kerjasama militer yang menguntungkan kedua negara dan memberi kontribusi pada keamanan kawasan.

Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa usai Presiden Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Tentara Diraja Malaysia Jenderal Tan Sri Datuk Sri Zulkifli Mohd Zein.

"Dua hal yang disampaikan Presiden terkait hubungan antar kedua negara terutama dalam bidang keamanan adalah presiden berpesan pentingnya hubungan bilateral kedua negara Indonesia dan Malaysia yang didasarkan pada dua pilar militer to militer relations dan ekonomi bisnis relations," kata Julian.

Dalam pertemuan itu, kata Julian, Presiden menyampaikan meski Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang dekat dan memiliki dinamika dalam hubungan keduanya yang penting untuk dijaga adalah kesepahaman, keeratan dan saling pengertian di kedua bidang itu.

Sementara itu Staf Khusus Presiden bidang hubungan Internasional Teuku Faizasyah, mengatakan dalam pertemuan itu tidak dibahas secara khusus mengenai beberapa kasus perbatasan antara kedua negara.

"Masalah konflik perbatasan bagian dari satu hal yang ditangani serius hubungan kedua negara ada beberapa batas wilayah yang dirundingkan, potensi memang masalah di lapangan muncul, maka antar unsur pimpinan militer dibangun hubungan yang baik sehingga potensi masalah tidak menjadi esklasi di lapangan," paparnya.

Ketika ditanya apakah Indonesia memberikan reaksi atas pembelian dua kapal selam oleh Tantara Laut Malaysia, Faiza mengatakan dalam mekanisme kerjasama menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN ada semacam "white paper" tentang informasi pertahanan masing-masing negara sebagai upaya transparansi.

"Sebagai negara tetangga menghormati upaya masing-masing negara untuk tingkatkan kapasitas militer masing-masing, imbasnya juga buat stabilitas keamanan di kawasan, kita lihat Singapura, Malaysia dan Indonesia bisa meningkatkan keamanan di Selat Malaka karena juga peningkatan kapasitas angkatan laut masing-masing. Kita sebagai negara tentu mengambil manfaat dari apa yang dilakukan Malaysia," kata Faizasyah.

Presiden dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut didampingi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Menhan Purnomo Yusgiantoro.


SUMBER:ANTARA

Monday, July 4, 2011

Pemerintah Lanjutkan Program Hibah F-16

  
f16Surabaya, Seruu.com -  Pemerintah menerima hibah pesawat F16 dari Amerika Serikat sebanyak 24 buah. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa saat ini masih dibahas proses hibah tersebut.
Nantinya setiap tahunnya akan menerima 8 buah dengan total keseluruhan mencapai 28 buah.
“Jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan untuk retrofite (pemeliharaan) dari TNI. Tapi yang pasti TNI mendukung proses hibah ini,” kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat berada di Kodam V Brawijaya, Jumat (24/6/2011).
Dijelaskannya, dipilihnya mekanisme dipilihnya hibah ini karena nantinya diharapkan kemampuannya bisa di upgrade dengan pesawat yang akan dipakai nanti.
“Kami juga sudah bekerjasama untuk penyediaan suku cadangnya  sehingga tidak perlu kawatir kekurangan suku cadang,” lanjutnya.
Soal penempatan pesawat-pesawat tersebut setelah tiba di Indonesia, Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa nantinya masih dikaji lagi soal penempatannya.
”Di Madiun bisa atau di daerah mana juga bisa. Tak masalah dimana saja yang penting F 16 siap,” pungkasnya. 

Seruu.com

Russia to start supplying submarines in Vietnam in 2014


Kilo class diesel submarine
15:45 01/07/2011
Russia will start supplying Kilo class diesel submarines to Vietnam in 2014, a representative of state-run arms exporter Rosoboronexport said on Friday. The submarines are equipped with "Club-S cruise missile systems," Oleg Azizov said.
Russia and Vietnam signed a $3.2-billion contract on the delivery of submarines in December 2009 during the visit of Vietnamese Prime Minister Nguyen Tan Dung to Russia. This is the largest deal in the history of Russian exports of naval equipment.
Kilo class submarines, nicknamed "Black Holes" for their ability to avoid detection, are considered to be among the quietest diesel-electric submarines in the world.
The submarine is designed for anti-submarine warfare and anti-surface-ship warfare, and also for general reconnaissance and patrol missions.
The vessel has a displacement of 2,300 tons, a maximum depth of 350 meters (1,200 feet), a range of 6,000 miles, and a crew of 57. It is equipped with six 533-mm torpedo tubes.
At least 29 Kilo class subs have been exported to China, India, Iran, Poland, Romania and Algeria.

RIA NOVOSTI

BERITA POLULER