Rencana TNI AL membeli kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi merupakan langkah tepat untuk memperkuat kekuatan maritim Indonesia. Indonesia sudah seharusnya memperkuat kekuatan maritim mengingat statusnya sebagai negara kepulauan terbesar di Asia Pasifik. Dan sebagai Efek Deterance, serta sebagai modal diplomasi di tingkat global sehingga mempunyai bergaining power dan di segani oleh bangsa-bangsa di dunia.
Dengan kapal Induk TNI AL dapat dengan mudah mengoperasikan armada yang dapat menampung kekuatan udara maupun alat utama sistem senjata (alutsista) tempur.
"Presiden Republik Indonesia sekaligus Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kekuatan pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara. Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara dalam pengarahan kepada para Komandan Satuan (Dansat) TNI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 7 Februari 2025.
“Kita tidak bisa melindungi hanya dengan itikad baik. Kita tidak bisa melindungi hanya dengan kata-kata. Kita tidak bisa melindungi hanya dengan tulisan-tulisan. Kita tidak bisa melindungi dengan teori. Melindungi adalah dengan kekuatan. Kalau sebuah negara ingin merdeka sesungguhnya sebuah negara ingin sejahtera, maka harus punya kekuatan untuk melindungi diri, untuk melindungi semua kekayaan alam yang ada,” tegas Presiden Prabowo di hadapan para komandan satuan dari tiga matra TNI."
Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan lebih baik mati daripada bangsa Indonesia dijajah kembali. Prabowomenyampaikan ini dalam sambutannya di pameran Indo Defence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025). "Kita punya ajaran daripada nenek moyang kita. Lebih baik kita mati daripada dijajah kembali," kata Prabowo. Prabowo juga menyorot soal perang sebagai opsi terakhir bagi suatu negara.
Dia menekankan, bagi Indonesia, perang hanya dilakukan jika sudah terpaksa."Bagi kita, perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa," tuturnya. Dalam kesempatan ini, Prabowo mengatakan perang adalah kegiatan manusia yang destruktif serta menimbulkan kehancuran. Dia juga menyebut, bangsa yang tidak mau investasi di sektor pertahanan biasanya akan menjadi negara budak.
Sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak," jelasnya. "Ini adalah ajaran sejarah. Karena itu, bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan," sambung dia
Ya, Indonesia sudah memiliki rudal balistik bernama KHAN,yang dibeli dari Turkiye dan sudah ditempatkan di Kalimantan Timur. Rudal ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pertahanan dan ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18 di Tenggarong, dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
serta menjadikan Indonesia negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki rudal
balistik modern.
Detail Rudal KHAN
Asal: Turkiye, diproduksi oleh Roketsan.
Jangkauan: Hingga 280 km.
Fungsi: Menargetkan sasaran bernilai tinggi seperti
bunker, pusat komando, radar, dan fasilitas logistik musuh.
Keunggulan:
Mobilitas tinggi: Dapat dipasang pada platform kendaraan
yang memungkinkan "tembak dan lari" (shoot-and-scoot) untuk
menghindari serangan balasan.
Akurasi tinggi: Diklaim memiliki akurasi yang tinggi dan
terbukti dalam pertempuran.
Tahan berbagai kondisi: Mampu beroperasi dalam segala
cuaca dan medan.
Penempatan: Di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong,
Kalimantan Timur, dan dikirim secara bertahap.
Signifikansi:
Meningkatkan kemampuan pencegahan jarak jauh dan respons
cepat terhadap ancaman regional.
Menempatkan Indonesia sebagai
negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan sistem rudal balistik
modern.
Indonesia belum memiliki pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System) yang operasional, tetapi memiliki rencana strategis untuk pengadaan dan kerja sama pengembangan dengan negara lain. Rencana ini mencakup potensi akuisisi dan kemitraan dengan Turki untuk mengembangkan pesawat AWACS buatan Indonesia.
Status dan rencana pengadaan
Rencana strategis: Pengadaan pesawat AWACS sudah masuk dalam rencana strategis TNI Angkatan Udara, meskipun prosesnya panjang dan kompleks.
Keterlibatan PTDI: PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjadi kontraktor utama dalam rencana pengembangan ini dan akan bekerja sama dengan perusahaan Turki, Havelsan.
Potensi akuisisi: Ada juga opsi pengadaan pesawat AWACS dari pabrikan Amerika atau Eropa, termasuk Boeing, dengan anggaran yang diperkirakan akan diambil dari pinjaman luar negeri.
Kerja sama pengembangan
Kemitraan dengan Turki: Indonesia dan Turki menjalin kerja sama untuk mengembangkan pesawat AWACS.
(
Pembagian peran: PTDI akan berperan sebagai kontraktor utama di Indonesia, sementara Havelsan akan menyediakan keahlian teknis dan perangkat lunak.
Tujuan: Kerja sama ini
bertujuan untuk mewujudkan kemandirian teknologi pertahanan nasional dan
menciptakan sistem AWACS yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
Setidaknya Indonesia sudah Bisa berjalan tegak dan percaya diri dengan Pertahan dan keamananya dan alutsistanya ( di udara akan dihiasi rafele, KF 21 Boramae/IFX indonesia, Jet tempur gen 5 Kaan, ( existing F16,sukhoi, t50, hawk) rencana J-10C dalam pertimbangan dan sederetan drone, darat sudah ada MBT, Medium tank Harimau, ada Rudal balistik Khan, laut ada kapal induk induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi, ada KRI Brawijaya, ada Fregat Merah putih)..pokoknya banyak alutsista baru yang lainyaa...
maka dari itu kita dukung pemerintah untuk memperkuat pertahanan dan keamananya, karena pertahanan dan keamanan merupakan suatu harga mati bagi suatu negara apabila negara tersebut ingin berdaulat dan makmur.
Majuterus pak Prabowo untuk kemajuan dan kekuatan pertahanan dan keamanan dan ekonomi RI, kami rakyat indonesia mendukungmu.
Sumber dari berbagai sumber dan pendapat pri badi
Indonesia defence



No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK