Pages

Tuesday, September 11, 2012

Awak kapal trimaran KRI Klewang-625 dilatih

KRI Klewang-625, meluncur di Selat Bali, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (31/8). KRI Klewang-625 sepanjang 63 meter, berbahan dasar vinylester carbon fiber (infused), menggunakan teknologi maju di bidang pembuatan kapal perang antara lain kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, tidak mengandung unsur magnet, serta tingkat deteksi panas dan suara yang rendah. (FOTO ANTARA/Seno S)
... agar personel itu mampu mengawaki kapal canggih itu secara baik...

Surabaya (ANTARA News) - TNI AL menyiapkan personel yang akan mengawaki kapal canggih terbaru KRI Klewang-625 lewat pelatihan di galangan PT Lundin Industry Invest, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ini adalah kapal berlunas tiga (trimaran) bahan komposit sepanjang 65 meter dengan teknologi rancang bangun terkini.

Masalahnya tinggal melengkapi persenjataan, navigasi, dan sistem komunikasinya sesuai dengan kelasnya. Tanpa itu semua, kecanggihan kapal buatan dalam negeri yang setara dengan kualitas buatan Amerika Serikat itu bisa sia-sia belaka.


Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur, Letnan Kolonel Khusus Yayan Sugiana, di Surabaya, Senin, menjelaskan pelatihan itu saat ini sudah berjalan dan akan berakhir pada pertengahan September 2012.


TNI AL pada 31 Agustus lalu meluncurkan kapal cepat rudal jenis trimaran di Selat Bali, Kabupaten Banyuwangi. Meskipun sudah diluncurkan, kapal yang diklaim tidak bisa terdeteksi radar lawan itu masih memerlukan penyempurnaan dan nantinya akan bergabung dalam jajaran Koarmatim.


"Ada 33 personel calon awak KRI Klewang-625 yang saat ini ikut pelatihan. Pelatihan ini penting agar personel itu mampu mengawaki kapal canggih itu secara baik," kata Sugiana.


Sementara Komandan Satgas Proyek Pengadaan KCR Trimaran, Kolonel Teknik Heru Sriyanta, diharapkan setelah pelatihan tersebut para pengawak KRI Kelewang-625 dapat mengoperasikan kapal dengan penanganan terbaik.


"Sehingga seluruh peralatan yang ada di kapal dapat dipelihara dengan baik dan dapat memperpanjang usia pakai kapal mejadi lebih lama," katanya. (*)
 
sumber : Antara

Sunday, September 9, 2012

Jet tempur Sukhoi Su-35 BM

Sukhoi Su-35 Flanker-E

Galeri wallpaper foto jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E :
Sukhoi Su-35 (kode NATO: Flanker-E) adalah pesawat tempur multiperan, kelas berat, berjelajah panjang, dan bertempat duduk tunggal asal Rusia. Pesawat ini dikembangkan dari Su-27, dan awalnya diberi nama Su-27M. Pesawat ini dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Karena kesamaan fitur dan komponen yang dikandungnya, Su-35 dianggap sebagai sepupu dekat Sukhoi Su-30MKI, sebuah varian Su-30 yang diproduksi untuk India.

Pesawat ini sendiri merupakan seri flanker terakhir dan merupakan pengisi kekosongan generasi antara generasi 4 dan generasi 5, bisa dimasukkan dalam generasi 4++. Su-35 perdana kemudian dikembangkan lagi menjadi Su-35BM, yang memasuki deretan produksi sebagai Su-35S. Angkatan Udara Rusia saat ini mengoperasikan 12 pesawat tempur Su-35 sejak tahun 2008.

Desain dan pengembangan

Su-27M/Su-35 :

Sukhoi Su-35 adalah versi perbaikan dari Sukhoi Su-27, dan pada mulanya didesain sebagai Su-27M. Pengembangan Su-27M bermula pada awal dasawarsa 1980-an. Sebuah purwarupa Su-27M (T-10S-70) pertama diluncurkan pada tahun 1988. Perubahan dari Su-27 di antaranya kanard, mesin yang dinaikkan kualitasnya, radar baru, dan sistem kendali fly by wire digital.
Perubahan lainnya di antaranya kokpit kaca, probe pengisian bahan bakar di udara, gir moncong roda-kembar, radar yang lebih canggih, dua penyangga tambahan di bawah sayap, kapasitas bahan bakar yang lebih besar, dan sirip ekor yang lebih lebar dengan ujung serat karbon horizontal.

Purwarupa pertama dipamerkan pada tahun 1992 di Pameran Dirgantara Farnborough. Sukhoi mengubah desainnya untuk pesawat tempur dari Su-27M hingga Su-35 pada tahun 1993. Sepuluh purwarupa Su-35 dibuat, empat di antaranya adalah ubahan Su-27 enam lainnya adalah sama sekali baru. Tiga produksi Su-27M selesai dilakukan pada tahun 1996 dan diserahkan kepada Angkatan Udara Rusia (VVS) pada tahun itu juga untuk diujicoba. Lima Su-35 digunakan oleh Tim Aerobatik Rusia. Secara keseluruhan 15 pesawat Su-35 (Su-27M) yang laik terbang telah diproduksi, termasuk di antaranya sebuah purwarupa Su-35UB dengan dua tempat duduk. Dua dari Su-35 dimodifikasi menjadi Su-37 pada pertengahan akhir dasawarsa 1990-an. Su-35 dijuluki dengan sebutan "Super Flanker".

Meskipun purwarupa asli Su-27M/Su-35 tidak pernah memasuki deretan produksi, ada banyak perbaikan yang diajukan yang disertakan ke dalam varian ekspor Su-27, misalnya Sukhoi Su-30MKI. Tetapi, Angkatan Udara Rusia tidak menerima varian yang lebih maju dan tetap menggunakan armada Su-27 yang diterima pada masa Soviet dulu, dengan sedikit tambahan Su-30.

Modernisasi

Pada pertengahan dasawarsa 2000-an, Sukhoi menghidupkan kembali konsep Su-35 dan mulai memodernisasinya dengan teknologi terbaru, dengan peninjauan untuk mengganti barisan pesawat tempur Su-27 yang relatif tua di dalam Angkatan Udara Rusia. Su-35 yang dimodernisasi akan menjadi desain antara hingga Sukhoi PAK FA generasi kelima dapat digunakan. Su-35 yang dimodernisasi disebut "Su-35BM" (Bolshaya Modernizatsiya - Modernisasi Besar) oleh beberapa sumber, tetapi Sukhoi menyebut pesawat ini hanya sebagai "Su-35". Su-35 yang dimodernisasi ini dianggap sebagai generasi 4++ oleh Sukhoi.

Su-35 yang dimodernisasi telah dipertunjukkan pada pameran dirgantara MAKS-2007 pada bulan Agustus 2007. Fitur-fitur baru pesawat ini di antaranya badan pesawat yang diperkuat menggunakan bahan-bahan komposit, penanda radar yang diperkecil dari depan, dan sebuah radar PESA yang diperbarui. Pesawat ini diperlengkapi oleh banyak perbaruan pada system kelistrikan dan avioniknya, termasuk fly-by-wire digital dan sebuah radar untuk mendeteksi sinyal dari belakang untuk menembakkan peluru kendali SARH. Su-35 yang baru tidak lagi memasang kanard dan rem udara; untuk menjaga kemampuan manuver supaya tetap sama atau lebih besar daripada pesawat-pesawat yang diperlengkapi kanard, Su-35 menggunakan mesin 117S yang baru dengan pipa-pipa vektor pendorong yang selalu berputar.

Versi Su-35 baru terbang perdana pada 19 Februari 2008. Pada 18 Agustus 2009, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan sebuah kontrak untuk pengadaan 48 pesawat tempur Su-35S (Serial) bersama-sama dengan 16 pesawat tempur Su-27/30 untuk dikirimkan pada tahun 2015.

Pada September 2010 Sberbank bersetuju untuk menyediakan pendanaan program Su-35. Pada 14 Oktober 2010, perusahaan Sukhoi mengumumkan bahwa produksi pertama Su-35S telah merampungkan perakitan umum dan bahwa pesawat-pesawat pertama akan dikirimkan kepada Kementerian Pertahanan Rusia pada akhir tahun itu.

Varian

Su-27M/Su-35 : Pesawat tempur dengan satu tempat duduk.
Su-35UB : Pesawat tempur dan pesawat latih dengan dua tempat duduk.[41] Berfiturkan penstabil vertikal yang lebih tinggi dan sebuah fuselage tambahan yang sama dengan Sukhoi Su-30.
Su-35BM : Pesawat tempur bertempat duduk tunggal dengan avionik yang diperbarui dan aneka modifikasi badan pesawat. Su-35BM adalah nama tak-resmi.
Su-35S : Su-35BM versi domestik Rusia.
Su-35K : Su-35BM versi ekspor.

Karakteristik umum :
  • Kru: 1
  • Panjang: 21,9 m
  • Lebar sayap: 15,3 m
  • Tinggi: 5,90 m
  • Luas sayap: 62,0 m²
  • Berat kosong: 18.400 kg
  • Berat terisi: 25.300 kg
  • Berat maksimum lepas landas: 34.500 kg
  • Mesin: 2 unit Saturn 117S dengan turbofan TVC
Kinerja :
  • Kecepatan maksimum: Mach 2,25 (2.390 km/jam) pada ketinggian
  • Jarak jangkau: 3.600 km ; (1.580 km di atas daratan)
  • Jarak jangkau feri: 4.500 km dengan tangki bahan bakar tambahan
  • Batas tertinggi terbang: 18.000 m
  • Laju panjat: >280 m/s
  • Beban sayap: 408 kg/m²
  • Dorongan/berat: 1,1
Persenjataan :
  • 1 × 30 mm kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 putaran
  • 2 × rel ujung sayap untuk peluru kendali udara ke udara R-73 (AA-11 "Archer") atau poda ECM
  • Vympel R-27: R-27R, R-27ER, R-27T, R-27ET, R-27EP, R-27AE
  • Vympel R-77: R-77, dan R-77M1, R-77T yang diajukan
  • Vympel R-73: R-73E, R-73M, R-74M
  • Kh-31: Kh-31A, Kh-31P (Peluru kendali anti-radiasi)
  • Kh-35: Kh-59
  • Kh-29: Kh-29T, Kh-29L
  • Bom terpandu laser KAB-500
  • Bom terpandu laser KAB-1500
  • Bom terpandu laser LGB-250
  • 250 kg bom tak-terpandu FAB-250
  • 500 kg bom tak-terpandu FAB-500
  • Roket terpandu laser S-25, roket tak-terpandu S-250
  • Poda roket tak-terpandu S-8
  • Poda roket tak-terpandu S-13
Avionik :
  • Irbis-E PESA
Data : wikipedia.org

India, Russia to Make Multiple Rocket Systems


Russian Smerch multiple rocket launcher
The two countries signed a memorandum of cooperation on August 27, the agency said.
“Complete rocket production technology will be transferred to the joint venture,” it said.
The Smerch MLRS uses 300mm rockets with a range of 70 to 90 km with a variety of warheads.

sumber : RIA NOVOSTI

Militer Iran: Sistem Pengganti S-300 Sempurna Tahun Depan



Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya Brigadir Jenderal Farzad Esmaili mengkonfirmasikan digelarnya manuver akbar pertahanan udara pada akhir bulan Oktober dan kemajuan 30 persen dari proses pembuatan sistem pertahanan udara pengganti S-300 buatan dalam negeri.

Menurut laporan ISNA, Jenderal Esmaili dalam jumpa pers pada Senin (3/9) menyinggung tetang Hari Ulang Tahun Pembentukan Pertahanan Udara yang jatuh pada tanggal 31 Agustus dan mengatakan, manuver akbar pertahanan udara yang diikuti oleh semua unit akan digelar pada akhir bulan Oktober.

Ia menambahkan, latihan yang akan digelar atas kerjasama antara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan militer bertujuan mengevaluasi kesiapan pasukan dan peralatan pertahanan udara.

Menurut Esmaili, manuver tersebut juga bertujuan mengenali titik lemah dan merapkan taktik baru dan lama.
Lebih lanjut pejabat senior militer Iran itu menyinggung tentang produksi dalam negeri sistem pengganti S-300.

"Hingga kini proyek tersebut telah mencapai 30 persen dan informasi penyelesaikan proyek ini akan diumumkan tahun depan," imbuhnya.

Bavar 373 adalah sistem pertahanan udara buatan dalam negeri Iran untuk mengganti S-300 buatan Rusia.

Bavar 373, kata Esmaili, lebih canggih daripada S-30 yang mampu mendeteksi, mengidentifikasi dan melacak target.

Setelah Rusia tidak bersedia memberikan sistem pertahanan udara canggih  S-300 yang telah dibeli Iran, Tehran memutuskan untuk mengembangkan sistem pertahanan udara buatan dalam negaridan menjulukinya dengan Bavar 373.

Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2007, Rusia harus memberikan sedikitnya lima S-300. Namun, Moskow terus menundanya dengan dalih termasuk dalam resolusiputaran keempat Dewan Keamanan PBBanti-Tehran.

Kemudian Presiden Dmitry Medvedev menandatangani sebuah dekrit yang melarang penjualan senjata Rusia, termasuk S-300 kepada Iran pada tahun 2010 setelah PBB memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Tehran kemudian menggugat Moskow atas pelanggaran kontrak tersebut .

sumber :(IRIB Indonesia/RA)

TNI kibarkan merah putih di Pulau Gambar

Pontianak (ANTARA News) - Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai, Kolonel (Inf) Binarko Sugihantyo mengatakan bahwa TNI telah mengibarkan bendera merah putih di Pulau Gambar, yang sempat dikabarkan akan dijual melalui website.

"Sabtu tanggal 8 September, tim kecil dari sejumlah pihak seperti Pos TNI AL Kendawangan, Kodim Ketapang, anggota Polsek Kendawangan dan masyarakat sudah berkunjung ke Pulau Gambar," kata Binarko kepada sejumlah wartawan di Pontianak, Senin.

Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, pantai tersebut luasnya sekitar 3,3 hektare.

Ia melanjutkan, ada dua pulau yakni Pulau Gambar Besar dan Pulau Gambar Kecil.

"Pulau utama, Pulau Gambar Besar sebagian besar berupa batu-batuan, tidak berpenghuni, sedikit pantai berpasir," ujar dia.

Sedangkan Pulau Gambar Kecil, hanya terdiri dari batu-batuan dan sangat kecil.

Ia mengungkapkan, warga setempat pernah melaporkan bahwa beberapa tahun lalu ada kapal pesiar yang membawa orang asing merapat di pulau terdekat dan berenang ke Pulau Gambar Kecil.

"Tetapi untuk dokumentasinya tidak ada sehingga masih berupa informasi saja," ujarnya.

Mengenai kemungkinan Pulau Gambar sebagai tempat penyu bertelur, ia menilai sejauh ini kondisinya agak kecil.

"Karena hanya sedikit pantai berpasirnya," kata Binarko Sugihantyo.

Jarak tempuh dari Kendawangan sekitar 2 - 3 jam menggunakan speedboat. Sedangkan menggunakan kapal kelotok, sekitar 8 - 10 jam. "Tergantung cuaca dan ombak," kata dia.

Gugusan Pulau Gambar airnya sangat jernih dan masih bebas dari polusi sehingga tempat habitat banyak biota laut.

"Kalau di website, disebut sebagai lokasi lobster. Mungkin saja, karena lokasinya masih bersih," kata Binarko.

sumber : Antara

Presiden Singgung Sengketa Laut China Selatan dengan Hu Jintao


www.google.com
Indonesia kembali mendorong agar proses penyelesaian, langkah-langkah menuju penyusunan code of conduct.

Jurnas.com | DISELA-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Hu Jintao. Dalam pertemuan empat mata tersebut, SBY menyinggung penyelesaian sengketa Laut China Selatan. “Indonesia kembali mendorong agar proses penyelesaian, langkah-langkah menuju penyusunan code of conduct (kode perilaku) dilakukan,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan, di Vladivostok, Rusia, (8/9).

Faiz mengatakan, perkembangan resesi ekonomi global, dapat berimbas pada negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Oleh karena itu, keamanan dan stabilitas menjadi hal penting yang harus ditingkatkan. Hu Jintao, kata Faiz, menanggapi positif pernyataan Presiden SBY. “Presiden Hu telah menyampaikan kesiapan mereka untuk bernegosiasi,” kata Faiz.

Selain menyinggung sengketa Laut China Selatan, ada lima hal yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut. Kedua negara, kata Faiz, bersepakat melakukan pertemuan strategis tingkat Menteri Luar Negeri maupun Kepala Pemerintahan untuk memaksimalkan mekanisme bilateral yang sudah ada. Presiden mengingatkan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang membutuhkan investasi dalam dan luar negeri. Kepala negara mendorong China untuk meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi.

Dalam pertemuannya, Presiden mengatakan bahwa kawasan Asia Pasifik mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif. Dibutuhkan upaya bersama untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. “Usaha bersama itu diperlukan dengan bilateral Indonesia dan Tiongkok,” ujar Faiz.

Di bidang pertahanan keamanan, kedua kepala negara membahas upaya untuk mendorong perkembangan industri pertahanan, dan kerjasama maritim. Presiden mengundang keikutsertaan Tiongkok dalam pengembangan sektor perikanan. Sementara hal lain yang dibahas yakni mengenai kerja sama di bidang sosial budaya, dan persiapan Tiongkok mendukung Keketuaan Indonesia pada APEC 2013 mendatang.

Sementara itu, pertemuan bilateral antara Presiden SBY dan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin tertunda karena padatnya jadwal Putin selaku tuan rumah KTT APEC 2012. Ia belum bisa memastikan kapan pertemuan akan dijadwalkan kembali. “Kami masih melihat apakah ada kemungkinan dengan sisa waktu yang ada,” kata Faiz.

sumber : JURNAS

Pesawat C-295 TNI AU Akan Tiba Di Tanah Air Tanggal September

JAKARTA : Empat penerbang TNI Angkatan Udara dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma akan tiba di Jakarta dengan membawa pesawat C-295 tanggal 21 September mendatang. Keempat penerbang itu yakni Letkol Pnb Elistar Silaen Komandan Skadron Udara 2 Lanud Halim, Mayor Pnb Destianto, Mayor Pnb Trinanda dan Kapten Pnb Reza Fahlifie.

Saat ini mereka masih berada di Air Bus Military, Sevilla, Spanyol untuk menjalani Training dengan menggunakan pesawat C-295 Air Bus Military selama kurang lebih tiga Bulan dari Bulan Juli sampai September 2012.

"Saat ini program training kami sudah melaksanakan latihan simulator sebanyak 48 jam, mulaidari tanggal 5 Sepember kami sudah flight training degan pesawat C-295 Air Bus Military , dan rencana training sampai dengan tgl 14 September" ujar Komandan Skadron 2 Letkol Pnb Elistar Silaen.

Lebih lanjut Komandan Skadron Elistar, mengatakan bahwa latihan training masing-masing pilot dilaksanakan Enam jam terbang. "Rencana ferry pesawat C- 295 Air Bus Military sementara tanggal 17 September dan tiba di Indonesia tanggal 21 September" ujarnya.

Selain Penerbang TNI Angkatan Udara dua penerbang Test Pilot dari PT Dirgantara Indonesia (DI) Ester Gayatri saleh dan Novirsta Mafriando Rusli serta satu Flight Test Engineer Heru Riadhi Soenardi juga melakukan training dengan menggunakan pesawat C-295 di Air Bus Military, Sevilla, spanyol.

Pesawat C-295 buatan Air Bus Military yang bekerja sama dengan PT DI direncanakan akan memperkuat jajaran TNI Angkatan Udara di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma menggantikan operasional pesawat F-27 yang belum lama dinyatakan tidak boleh terbang.  


Sumber : Kompas

Kesuksesan Senjata Pindad Di Dunia Internasional

Industri pertahanan militer Indonesia bukan hanya mulai menggeliat, tapi mulai beranjak menunjukkan kemampuannya. Beberapa negara di belahan dunia, jatuh hati pada produk senjata dan alat transportasi militer buatan Indonesia.

Salah satu produk senjata Indonesia yang menjadi buruan luar negeri adalah produks PT Pindad Indonesia. Tak hanya negara-negara ASEAN, kini senjata serta beberapa produk dari Pindad mulai masuk ke sejumlah negara di Afrika Asia Timur.

Malaysia, Brunei Darussalam, Uganda, Timor Leste, serta Irak merupakan daftar negara yang siap mengantre produk-produk buatan pabrikan Bandung, Jawa Barat itu.

Banyak alasan mereka mempercayakan Indonesia, khususnya Pindad untuk memperkuat militer negaranya. Berikut penjelasan Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono, saat wawancara khusus VIVAnews, Kamis 30 Agustus 2012 di Bandung: 

Sejak kapan Pindad promosi senjata?

PT Pindad saat ini tengah gencar melakukan program promosi ke sejumlah negara di benua Afrika. Kegiatan promosi  dilakukan dengan pemerintah, karena pemerintah melakukan promosi ke beberapa negara terkait industri pertahanan yang ada di Indonesia.

Produk-produk Pindad yang dilirik oleh negara seperti Irak dan Iran itu dikarenakan produk kita sangat simple, sederhana serta ringan. Jika dibandingkan dengan produk-produk Eropa yang karakteristiknya berat bodi dan tidak ringan, Irak menilai senjata Indonesia ringan dan santai dibawanya.

Negara mana saja yang pernah memesan produk Pindad? 

Sejumlah negara melirik industri militer Indonesia. Negara-negara balkan bahkan berminat dengan senjata produk Pindad. Penjajakan dengan negara Irak sendiri misalnya, sebenarnya sudah dilakukan sejak pendudukan Amerika berakhir tahun 2003 lalu.

Sejak saat itu pemerintah definitif Irak mencoba melakukan komunikasi dengan pemerintah RI. Komunikasi saat itu baru sebatas penjajakan tentang kerjasama berbagai hal. Baru untuk permasalahan industri pertahanan dibahas secara intensif sejak tahun 2008. Kebetulan saya juga menjadi Ketua Tim Koordinator kerjasama industri pertahanan ini dengan Irak.

Terakhir dari pihak Irak kesini 2004 awal kalau tidak salah. Kami sendiri baru pulang dari Irak 4 hari sebelum lebaran kemarin. Hasilnya, alhamdulilah positif bahwa Irak siap menjajaki secara serius tak hanya dengan Pindad, melainkan dengan seluruh industri Militer di Indonesia.

Apakah Irak dan negara lain akan memesan dalam jumlah besar?

Rencananya memang Irak akan bekerjasama dalam jumlah besar dengan Indonesia, tak hanya Pindad yang mendapatkan proyek besar dari Irak. PT PAL, PT DI (Dirgantara Indonesia), serta beberapa sentra industri kemiliteran menjadi tujuan Irak dalam membangkitkan kembali sistem pertahanan militernya.

Setelah perayaan HUT TNI ke-67 pada Oktober mendatang, Irak dipastikan akan memulai era baru kemiliterannya. Dalam perayaan HUT TNI Oktober 2012 mendatang akan ditampilkan hasil karya anak negeri dalam hal industri militer di hadapan Perdana Menteri Irak.

Selain Irak, negara mana lagi yang berminat? 

Uganda dan Timor Leste kini tengah menjajaki hal serupa. Namun kedua negara tersebut hanya menjajaki indutsri militer saja. Kalau untuk Irak sejauh ini belum ada deal apapun, baru sebatas proses. Sedangkan yang sudah penjajakan intensif serta uji coba alat yakni Uganda dan Timor Leste. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan deal.

Jenis produk Pindad apa saja yang diminati? 

Dari pertemuan pertengahan Agustus lalu, yang paling diminati Irak adalah Senjata Serbu 2 Pindad (SS 2) serta Panser Angkut  Anoa dan panser serbu Anoa. 
Pilihan pada Panser Anoa dan SS2 karena Irak butuh senjata serbu ringan dan Panser yang bisa melakukan perang di dalam kota, dimana letak geografis Irak menjadi alasan pihak pemerintah Irak jatuh hati pada SS2 dan Anoa.

Apakah SS2 produk sendiri atau komponennya masih impor?

Kalau untuk SS2 yamg kita produksi hari ini merupakan asli produk Indonesia seluruhnya, berbeda dengan SS1 sebelumnya kami hanya mendapat under license-nya saja. Kami bangga dengan produk asli ini yang bisa menembus pasar dunia. Memang keseluruhan dilakukan oleh tenaga ahli dari dalam negeri, sisanya dibantu konsultan dari luar negeri.

Selain SS2 dan Panser, produk apa lagi yang diminati?

Tidak hanya Pindad yang sedang dalam hal penjajakan dengan Irak. PT PAL, PT DI, industri helm perang, rompi anti peluru, industri parasut, baju perang Hamatex Sritex, PT Jangkar, serta tenda pleton juga akan dijajaki Irak guna membangun sistem pertahanan militernya.

Ada sekitar 10 industri pertahanan di Indonesia yang akan dijajaki Irak. Informasi dari pemerintah sendiri tak hanya industri militer yang dijajaki industri lainnya seperti infrastruktur kota serta perminyakan juga akan dijajaki dalam waktu bersamaan dengan penjajakan Industri militer.

Bagaimana peran pemerintah  dalam pemasaran ke luar negeri serta sokongan modal? 

Kerjasama ini antar pemerintah atau Government to Governtment. G to G itu menguntungkan. Kenapa? selain legalitas, aspek pencairan dana juga lebih cepat karena pencairan dilakukan langsung oleh Pindad dengan negara tujuan tidak melalui broker.



Sumber : Vivanews 
 

Indonesia Jerman Jajaki Kerjasama Alih Teknologi Tank Medium

Pemerintah Indonesia menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium dengan Jerman sebagai bagian dari pengadaan 100 unit tank tempur utama (MBT) Leopard.

Jika proses ini lancar, Indonesia ke depan bakal memproduksi tank medium merujuk pada Marder 1A3 milik Jerman. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, pemerintah sekarang ini dalam proses pembicaraan agar bisa dilakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium Marder 1A3 dari Jerman.“Semua pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) ada transfer of technology (alih teknologi/ToT),” tandas Eris di Jakarta kemarin.


Meskipun sekarang ini Indonesia tidak sedang melakukan pembelian tank medium tersebut, proses alih teknologi tetap memungkinkan dilakukan.Hanya, hal itu bergantung proses pembicaraan antarkedua negara. “Ini masih proses. Itu nanti merupakan bagian dari pengadaan MBT Leopard,”katanya. Dia mengaku, pemerintah telah mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah Jerman agar hal tersebut disetujui.“ Kita masih akan bicarakan lagi ke mereka.Saya belum bisa menyampaikan keputusannya,” imbuh Eris.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan, pihaknya belum mengetahui rencana pemerintah tersebut. Namun, secara umum dia menyambut baik jika langkah alih teknologi pembuatan tank medium itu betul-betul bisa direalisasikan. Tubagus mengatakan, pihaknya akan menyetujui bilamana kerja sama yang dilakukan bisa memberikan keuntungan bagi badan usaha milik negara (BUMN) industri pertahanan. Apalagi dengan memproduksi tank medium,kebutuhan alutsista TNI ke depan tidak lagi bergantung pada asing.“Bisa juga untuk dijual. Ada nilai tambah ekonominya,”ujarnya.

Di samping itu, memproduksi tank medium juga akan menguntungkan dari segi strategi pertahanan sebab tank-tank jenis inilah yang sebenarnya sangat cocok untuk karakter geografis Indonesia.



Sumber : Sindo
 
 

BERITA POLULER