Pages

Wednesday, July 27, 2011

Kasal Terima Penghargaan "Legiun Of Merit" Dari US Navy


JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno menerima penghargaan dari Pemerintah Amerika Serikat berupa medali “Legiun of Merit Medal” yang disematkan oleh Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Gary Roughead mewakili Pemerintah Amerika Serikat, di lapangan Navy Yard Pangkalan Angkatan Laut AS, Washington DC, Kamis (21/7) lalu.

Penghargaan berupa medali “Legiun of Merit Medal” diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat kepada Kasal Laksamana TNI Soeparno karena jasa dan pemikirannya dalam upaya peningkatan hubungan Angkatan Laut kedua negara, sekaligus dinilai berhasil dalam memajukan TNI AL serta pengabdiannya yang luar biasa kepada bangsa dan negara.

Upacara penyematan medali “Legiun of Merit Medal” digelar secara khusus di lapangan Navy Yard dalam rangka menyambut kehadiran Kasal. Dalam upacara khas Angkatan Laut Amerika tersebut, Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Gary Roughead bertindak selaku inspektur upacara. Dengan pakaian PDU-III putih Kasal menerima penyematan medali tersebut disaksikan pasukan upacara para prajurit Angkatan Laut Amerika Serikat, para pejabat militer dan undangan lainnya.


Fregat KRI Oswald Siahaan-354 saat melakukan uji penembakan rudal Yakhont

“Legiun of Merit Medal” merupakan medali penghargaan militer bergengsi dari Pemerintah Amerika Serikat yang diberikan kepada personel militer Amerika Serikat atau tokoh militer dan politik negara-negara lain di luar Amerika Serikat yang dinilai berjasa dan berprestasi. Medali ini ditetapkan berdasarkan Undang-undang Kongres AS pada 20 Juli 1942.

Sementara itu, dalam sambutannya inspektur upacara Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Gary Roughead mengungkapkan, bahwa Laksamana TNI Soeparno selaku pemimpin TNI AL telah berhasil memajukan hubungan yang semakin harmonis antara Angkatan Laut Amerika Serikat dan Indonesia, meningkatkan kemampuan TNI AL, serta sukses dalam pembebasan sandera di Somalia. “Dibawah kepemimpinan Laksamana TNI Soeparno, TNI AL telah berhasil membebaskan sandera atas pembajakan kapal KM Sinar Kudus di Somalia dengan menewaskan 4 pembajak,” katanya.

Laksamana Gary Roughead juga menilai Angkatan Laut Indonesia baru-baru ini telah berhasil menggelar latihan gabungan terbesar Angkatan Lautnya dengan melibatkan lebih dari 14 kapal, kapal selam, dan helikopter, serta sukses melakukan peluncuran rudal anti kapal permukaan Yakhont dan Exocet serta penembakan Torpedo SUT dari kapal selam. “Kemampuan, profesionalisme, dan keselamatan saat latihan tersebut menunjukkan kemampuan kelas dunia dari Angkatan Laut Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, menurut Gary Roughead , dengan dilaksanakannya kembali Latihan Bersama CARAT antara kedua Angkatan Laut pada bulan Juni 2011 lalu yang sukses telah membuka pintu untuk keterlibatan kerja sama lebih lanjut antara TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Gary Roughead juga menilai, di bawah konsep MEF (Minimum Essential Force) dari Kementerian Pertahanan RI, TNI AL dinilai telah berhasil dalam penataan kinerjanya sehingga operasi lebih efisien, serta mendorong peningkatan kemampuan TNI AL dalam kesiapan, kemampuan, keunggulan dan modernisasi.

Sumber : POSKOTA.CO.ID

Tuesday, July 26, 2011

FPC Latma Elang Ausindo 2011 Digelar di Lanud Ngurah Rai


F-16 TNI AU mendarat di lanud RAAF Darwin saat mengikuti Latma Elang Ausindo 2009. (Foto: Australia DoD)

26 Juli 2011, Denpasar (Pentak Lanud Ngurah Rai): Kegiatan Finnal Planing Conference (FPC) Latma Elang Ausindo tahun 2011 dilaksanakan di ruang rapat Base Ops Lanud Ngurah Rai (25/07). Acara diawali dengan pemberian sambutan dari Ketua Delegasi TNI AU oleh Paban III Lat Sopsau, Kolonel Pnb Emir Pandji Dermawan dilanjutkan dengan perkenalan para delegasi dari TNI AU, termasuk para pejabat Lanud Ngurah Rai dan perwakilan petugas komunitas Bandara yang diundang untuk mengikuti rapat.

Sambutan berikutnya dari RAAF yang disampaikan oleh Atase Angkatan Udara Australia, Kolonel Nick Briknell selaku ketua Delegasi dilanjutkan perkenalan diri dari masing-masing delegasi RAAF. Acara dilanjutkan dengan paparan dan diskusi tentang Kesiapan Akhir dari Pelaksanaan Latihan Bersama antar Angkatan Udara Australia dengan Angkatan Udara Indonesia yang disingkat dengan Latma Elang Ausindo yang rencana latihannya akan dilaksanakan di Lanud Ngurah Rai, Bali mulai tanggal 3 sampai dengan 10 September tahun 2011 mendatang.

Sebelum waktu istirahat siang, para peserta rapat FPC melaksanakan kegiatan Survey ke fasilitas-fasilitas penerbangan di wilayah Bandara Ngurah Rai yang didampingi oleh petugas-petugas bandara. Setelah melaksanakan survey, para peserta delegasi FPC kembali ke ruang Base Ops untuk melaksanakan diskusi lanjutan.

Usai melaksanakan diskusi lanjutan, acara berikutnya penyimpulan hasil rapat dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama kesiapan akhir tekhnis pelaksanaan latihan bersama antara Australia dan Indonesia (Latma Elang Ausindo) tahun 2011 yang ditanda tangani oleh masing-masing ketua delegasi, yaitu TNI AU dan RAAF, dan ditutup dengan acara ramah tamah.

Sumber: TNI AU

Dua Pesawat Tempur F-5E Tiger Hancurkan Sasaran di Udara



26 Juli 2011, Jakarta (Pelita): Pada pukul 06.59 WIB Satuan Radar (Satrad)-211 Tanjungkait menangkap adanya penerbangan tanpa memiliki izin memasuki wilayah udara nasional. Satrad-211 melaporkan hasil pengamatan tersebut ke SOC Center (Siaga Sektor Opration)Kosekhanudnas I. Selanjutnya siaga SOC melaporkan ke Puskodal Kohanudnas Popunas.

Setelah menerima laporan, Pangkohanudnas selaku penanggungjawab keamanan wilayah udara nasional memerintahkan pesawat buru sergap F-5E Tiger Skadron Udara-14 untuk segera melacak dan menghancukan sasaran. Dua pesawat F-5E Tiger TS 0509 dan TS 0515 lepas landas dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dalam waktu singkat, kata Kapen Kohanudnas Mayor Sus Suharto, SH; Senin (25/7) dua pesawat tempur tersebut berhasil menemukan sasaran. Dalam komunikasi pesawat lawan tidak mengindahkan perintah maka sesuai perintah Pangkohanudnas, kedua F-5E Tiger menghancurkan pesawat lawan tersebut.

Sementara itu, tepat pukul 14.41 WIB KRI menangkap adanya dua lasa (dua pesawat), ter-indikasi lasa berkeinginan menghancurkan KRI tersebut, namun KRI memiliki kemampuan pertahanan udara sehingga mampu menyelesaikan lasa dengan menggunakan Meriam M-30, namun satu pesawat lawan berhasil lolos dari tembakan KRI.

Keberhasilan tersebut harus dibayar mahal, karena pesawat lawan yang lolos berhasil menghancurkan obyek vital Puspitek Serpong Tangerang akibatnya terjadi kebakaran, dan serangan tersebut membuat panik para karyawan dan masyarakat sekitar. Berkat kesigapan para pejabat muspida setempat, satuan pemadam kebakaran bersama masyarakat berusaha untuk memberikan pertolongan para korban dan memadamkan kebakaran.

Selain itu dua pesawat Tempur Sergap F-5E Tiger juga berhasil memaksa turun pesawat yang memasuki wilayah udara nasional tanpa memiliki ijin mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.

Demikian skenario latihan pertahanan Udara Perkasa “A” hari terakhir. Pada pukul 14.45 WIB, Kas Kohanudnas Marsma TNI Chaerudin Ray selaku Dirlat didampingi Wadirlat Kolonel Pnb Sembiring menutup Latihan Hanudnas Perkasa “A” dari ruang Popunas Makohanudnas, Jakarta, akhir pekan lalu.

Sumber: Harian Pelita

Pangkkopsau I Tinjau Latihan "Jalak Sakti 2011"



26 Juli 2011, Belitung (ANTARA News): Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Sunaryo meninjau latihan "Jalak Sakti 2011" di Lokasi Penembakan Udara (Air Weapon Range/AWR) Buding, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung, Selasa pagi.

Latihan puncak antarsatuan Koopsau I ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesiapan operasional satuan-satuan jajaran Koopsau I dalam menjaga wilayahnya.

Usai penutupan latihan itu,Panglima Komando Operasi TNI-AU(Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Sunaryo, mengatakan, latihan Jalak Sakti ini sangat penting bagi TNI agar bisa mengantisipasi kemungkinan ancaman yang terjadi di wilayah tanggung jawab Koopsau I.

"Latihan ini juga untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapan operasional satuan-satuan jajaran Koopsau I serta meningkatkan kemampuan koopsau I dan lanud-lanud jajaran dalam hubungan komando dan staf, terutama dalam membuat perencanaan dan pengendalian operasi," kata Sunaryo.

Jumlah personil sendiri, kata dia, mencapai 300 orang dengan jumlah anggaran latihan sebesar Rp212 juta.

Setelah melakukan latihan ini akan dilanjutkan puncak TNI AU Angkasa Yudha bulan Okotober 2011.

Sebelum menutup latihan Jalak Sakti 2011, Pangkoops juga menyaksikan simulasi latihan tempur di kawasan Buding, Belitung Timur.

Dalam latihan itu diskenariokan, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berada di daerah Buding dikuasai oleh "negara Pukang".

Kemudian, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono memberikan perintah kepada Pankoopsau I untuk melaksanakan operasi militer dengan tugas menghancurkan musuh dan merebut kembali kekuasaan Buding dengan melakukan operasi udara.

Oerasi militer tersebut melibatkan beberapa unsur baik unsur tempur, angkut, heli, Paskhas dan unsur pangkalan.

Untuk merebut wilayah, TNI AU melakukan operasi udara dengan menggunakan tiga pesawat Hawk 100/200 skadron udara 1 Pontianak menembakan sasaran dengan menggunakan roket, kemudian tiga Hawk dari Skadron udara 12 Palembang, melepaskan bom guna menghancurkan dua sasaran berupa bangunan.

Setelah sasaran bangunan telah dihancurkan, sekitar 100 orang penerjun satuan tempur dengan menggunakan tiga pesawat Hercules jenis C-130H terjun untuk merebut kembali kekuasaan NKRI.

Kemudian dilanjutkan pengendalian pangkalan dengan menggunakan pesawat Fokker jenis F-27 TS, dengan jumlah delapan personil.

Setelah pengendalian lapangan telah dilakukan, sebuah pesawat CN-235 tertembak oleh musuh saat melintasi kawasan itu namun pilotnya berhasil loncat dengan menggunakan kursi pelontar.

Tak lama kemudian, dua Helikopter Super Puma NAS-332 dan Puma SA-330 dari pasukan Sar tempur datang untuk melakukan penyelamatan terhadap pilot tersebut yang didampingi dua pesawat pesawat Hawk Skadron Udara 1 guna melakukan penjagaan di udara (air cover).

Setelah itu, tiga jenis pesawat Hercules C-130H memberikan logistik, baik obat-obatan maupun makanan untuk pasukan satuan tempur.

Enam Pesawat "Serbu" Belitung Timur

Enam pesawat tempur TNI AU menembakkan rudal di Belitung Timur, Selasa (26/7). Seorang pilot tertinggal dalam penyerbuan itu.

Komandan Lapangan Udara Tanjung Pandan Letnan Kolonel Penerbang Fredy Harianto mengatakan, penembakan itu bagian dari rangkaian acara penutupan Operasi Jalak Sakti 2011. Operasi itu merupakan latihan gabungan Komando Operasi 1 TNI AU. "Ada skenario penyerbuan dan penyelamatan," ujarnya di Belitung Timur.

Skenario penyerbuan melibatkan 6 pesawat tempur dan 6 pesawat angkut. TNI AU mengerahkan enam Hawk untuk menembakkan rudal ke lapangan latihan di Desa Puding, Belitung Timur. Rudal pertama dijadwalkan ditembakkan pada pukul 07.56 WIB.

Tiga pesawat C-130H dan tiga pesawat angkut ringan lain seperti CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia juga terlibat dalam skenario penyerbuan. Pesawat-pesawat itu akan mengangkut pasukan penerjun.

Dalam skenario penyerbuan, ada beberapa pilot dan prajurit tertinggal. Karena itu, disiapkan penyelamatan. Sementara dalam skenario penyelamatan, dikerahkan 2 Hawk, 3 Hercules C-130H, dan 1 CN-235. Hawk akan menjadi pesawat pengawal.

Sumber: ANTARA News/Kompas.com

Monday, July 25, 2011

Jet Tempur Siluman Rusia Peserta Tender Program FX-III AU Korsel



25 Juli 2011, Moskow (Berita HanKam): Jet tempur generasi kelima Rusia T-50 PAK-FA tercatat menjadi salah satu peserta tender jet tempur untuk Angkatan Udara Korea Selatan.

Korsel akan membeli 60 jet tempur berkemampuan siluman dari pabrik pesawat luar negeri. Pembelian ini diperkirakan menelan anggaran 7,86 milyar dolar dibawah program FX-III.

Sukhoi T-50 PAK-FA akan bersaing dengan Boeing F-15SE Silent Eagle, Lockheed Martin F-35 Lightning II dan European Aeronautic Defense and Space Company (EADS) Eurofighter Typhoon.

Pemenang tender diharapkan diumumkan pada 2012, tetapi penyerahan pesawat diharapkan dimulai empat tahun kemudian.

Para ahli pertahanan memperkirakan peluang Sukhoi dan EADS menjadi pemenang tender sangat kecil karena kedekatan Korsel dengan Amerika Serikat menjadi faktor penting dalam kontes ini.

Jet tempur siluman T-50 dikembangkan oleh biro disain Sukhoi dan dibuat di Komsomolsk-on-Amur, Timur Jauh Rusia. Sukhoi dan India's Hindustan Aeronautics Ltd. (HAL) telah meneken kerja sama pengembangan T-50 senilai 6 milyar dolar.

Sumber: RIA Novosti

PT INKA Berpeluang Topang Industri Pertahanan Negara


Minggu, 24 Juli 2011 20:55 WIB | 1083 Views
Madiun (ANTARA News) - PT Industri Kereta Api (PT INKA) memiliki peluang yang cukup luas untuk menopang industri pertahanan negara, yang selama ini masih dilakukan oleh PT Pindad.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, dalam kunjungan kerjanya bersama tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya dan Panglima TNI ke PT INKA di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu, sore.

"Selama ini PT INKA memang fokus dalam hal transportasi perkeretaapian. Namun, mereka memiliki kemampuan yang suatu saat bisa ditransfer untuk menopang dan memperluas industri pertahanan negara. Apabila nanti Menteri Pertahanan menganggap hal tersebut perlu dilakukan, maka peluang itu sangat ada dan sangat mungkin," ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto, kepada wartawan.

Menurut dia, PT INKA memiliki elemen-elemen lain yang bisa dibangkitkan untuk menopang industri pertahanan Tanah Air, disamping fungsi utamanya mengembangkan produk transportasi sesuai perkembangan kebutuhan ekonomi masyarakat. Kesinergian inilah, yang membuat pihaknya, Menhan, dan menteri terkait lainnya ada di INKA saat ini.

Djoko memandang PT INKA merupakan industri strategis milik negara yang memiliki peran penting dalam menopang kebutuhan utama dalam negeri, baik untuk pemenuhan kebutuhan mobilitas ekonomi dan transportasi massal. Apalagi saat ini, INKA memiliki kemampuan lainnya untuk mendukung bidang pertahanan.

Keberadaannya sejajar dengan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan industri strategis lainnya milik negara.

"Hal inilah juga, mengapa Menteri Bappenas ikut melakukan kunjungan kerja ke PT INKA. Karena hasil kunjungannya ini berkaitan langsung dengan perencanaan-perencanaan jangka menegah dan panjang yang harus ditopang oleh industri-industri strategis milik negara, seperti INKA," terang Djoko Suyanto.

Dengan demikian, lanjutnya, kebijakan pemerintah yang menekankan agar prioritas kebutuhan dalam negeri ditopang oleh industri strategis setempat, dapat terwujud.

Sementara, Direktur Utama PT INKA Roos Diatmoko, menyambut baik wacana Menko Polhukam dan menteri lainnya. Menurut dia, dengan dasar kompetensi industri transportasi, PT INKA juga dapat mendukung kemandirian dalam industri pertahanan dan keamanan negara.

"INKA memiliki bagian penting dalam industri stragtegis negara. Disamping tugas pokoknya sebagai industri strategis di bidang perkeretaapian, INKA juga dapat menunjang kemajuan sistem logistik nasional, sistem transportasi perkotaan, kereta, dan darat, serta sebagai industri penunjang untuk industri pertahanan," kata Roos Diatmoko.

Menurut Roos, INKA akan mencoba membuat beberapa produk penunjang kendaraan militer seperti "rolling chases" (perangkat roda penggerak) untuk kendaraan taktis seperti tank, "landing craft tank", dan kendaran penarik beberapa artileri.

"Tentunya yang tidak dibuat BUMN bidang pertahanan lainnya seperti PT PAL maupun PT Pindad," ucap Roos Diatmoko berkelakar.

Selain Menko Polhukam Djoko Suyanto, tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang melakukan kunjungan kerja ke PT INKA adalah, Menteri Pertahan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Keempatnya juga didampingi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Mereka sebelumnya transit dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Iswahjudi Magetan. Di sana, rombongan para menteri dan Panglima TNI ini juga meninjau alat utama sistem senjata (alutsista), tepatnya di skuadron udara 3, 14 dan 15 pangkalan setempat.(*)


Antara

TNI AU: Tambahan Pesawat F-16 di tempatkan di Makasar




MAKASSAR, FAJAR -- Dalam memaksimalkan pengamanan wilayah udara di kawasan timur Indonesia, Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II kembali akan melengkapi alusista dengan pembelian pesawat F-16 selain pesawat tempur sukoi. Pesawat F- 16 ini rencananya akan ditempatkan di skuadron udara 3.

Pangkoopsau II, Marsda TNI R Agus Munandar sebelum pelantikan dan pergantian Pangkoopsau II ke ke Marma TNI Ismono Wijayanto menjelaskan pemerintah melalui anggaran yang sudah ditargetkan akan menambah pesawat tempur F-16 block 32 dengan jumlah 24 pesawat atau satu skuadron. Khusus di Lanud Hasanuddin, saat ini sudah ada 10 sukhoi.

"Soal anggaran, inilah tantangan yang harus dipecahkan TNI AU, yang jelas keuntungan pesawat ini karena dapat dipakai hingga 20 tahun ke depan. Saya kira bisa terdukung karena pemerintah sudah menargetkan," terang Agus.

Sebelum meninggalkan Makassar menuju tempat bertugas barunya Agus menitip pesan agar setiap personel tetap menjaga kesiap-siagaan menghadapi ancaman, terutama masalah terorisme dan penyelundupan senjata tetap harus menjadi prioritas.

"Selain keselamatan penerbangan dan kerja (lambangja) yang sudah harus dijaga di jajaran kerja kami, saya menitip pesan untuk tetap menjaga kekompakan, dan selalu berpegang pada prinsip Integrity, profesional and excelence. Terima kasih atas bantuan seluruh masyarakat dan pemerintah selama saya menjalankan tugas saya disini," urai Agus.

Serah terima jabatan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II dari Marsda TNI R Agus Munandar kepada pejabat yang baru, Marsma TNI Ismono Wijayanto berlangsung di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Senin, 25 Juli. Selanjutnya Agus akan menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Kasau di Jakarta. (dya/pap)



sumber : FAJAR ONLINE

BERITA POLULER