Pages

Friday, October 8, 2010

TNI AL-RAN Tingkatkan Kerja Sama Pengamanan Perbatasan


0diggsdigg

Kapal Patroli TNI AL Dan RAN (Foto: BH)

Surabaya - TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy/RAN) meningkatkan kerja sama dalam memelihara keamanan di perbatasan laut kedua negara.

Hal itu terlihat dari kunjungan pejabat RAN, Commodore David Gwyther, ke markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) di kawasan Ujung, Surabaya, Kamis.

Kedatangan Gwther diterima langsung oleh Panglima Koarmatim, Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto di Gedung Gajah Mada, Ujung, Surabaya.

Dalam kunjungan singkat itu, Gwyther menyampaikan maksud dan tujuan melakukan kunjungan kerja di Koarmatim, di antaranya membahas pelaksanaan latihan militer bersama.

"Kami menyadari latihan bersama ini sangat penting dalam meningkatkan hubungan kerja sama antara TNI-AL dengan RAN," katanya.

Hubungan armada laut kedua negara tersebut sudah teruji, terutama dalam menjaga dan memelihara keamanan di perbatasan.

Kunjungan kehormatan itu diakhiri dengan tukar-menukar cendera mata dari kedua belah pihak dengan disaksikan para pejabat yang hadir.

Sebelumnya, Panglima Koarmatim menerima kunjungan kerja Duta Besar Slowakia untuk Indonesia, Steven Roskopal, di tempat yang sama.

Bambang didampingi para pejabat teras Koarmatim, di antaranya Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Arief Rudianto,para asisten, komandan satuan kapal, dan para kepala satuan kerja lainnya.

Sementara itu, Dubes Slowakia didampingi tiga orang staf kedutaan saat meninjau langsung Pangkalan TNI-AL di Ujung itu.

"Dubes Slowakia berkeinginan mempererat hubungan kerja bilateral dengan Indonesia," kata Bambang mengenai kunjungan Steven Roskopal itu.

Sumber: ANTARA

Israel Segera Miliki 20 Jet Tempur F-35

Fajar Nugraha - Okezone
Pesawat F-35 (Foto: ist)
WASHINGTON - Israel telah menandatangani kontrak dengan Amerika Serikat (AS) untuk membeli 20 buah pesawat jet tempur F-35. Kehadiran jet tempur ini diyakini akan terus mempertajam kekuatan militer dari Israel.

Pembelian pesawat tempur buatan Amerika Serikat ini, dapat memperkuat angkatan udara Israel dengan sebuah pesawat temput yang lebih canggih. Tentunya pesawat ini teknologinya lebih maju dibandingkan dengan jet tempur lain yang dimiliki oleh negara-negara di Timur Tengah.

"Pesawat ini merupakan jet tempur yang tercanggih di dunia saat ini. F-35 nantinya akan menambah kemampuan Israel untuk mempertahankan diri dari segala ancaman di Timur Tengah," ungkap Duta Besar Israel untuk AS Michael Oren seperti dikutip AFP, Jumat (8/10/2010).

Tidak jelas berapa nilai kontrak pembelian pesawat ini. Namun menurut laporan, diperkirakan nilai kontrak tersebut mencapai angka USD2,75 triliun atau sekira Rp24.510,75 triliun (Rp8.913 per USD). 
Pembelian pesawat ini juga dimaksudkan agar Israel memperpanjang pembekuan pembangunan pemukiman warga Yahudi, supaya Palestina tetap bersedia untuk tetap melakukan pembicaraan.

Sebelumnya pihak Gedung Putih menolak laporan jika Presiden Obama telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, agar Israel bersedia memperpanjang moratorium hingga 60 hari ke depan. 
Surat itu menyertakan pemberian insentif di bidang diplomasi, militer dan keamanan bagi Israel jika bersedia memperpanjang moratorium. 
(faj)
 OKEZONE

Thursday, October 7, 2010

India Borong Jet Tempur dari Rusia


0diggsdigg

PakFa

NEW DELHI--MI: India telah setuju untuk membeli 250 sampai 300 jet tempur canggih stealth dari Rusia. Demikian penjelasan Menteri Pertahanan India AK Antony dalam konferensi pers, Kamis (7/10). Menurutnya, kesepakatan pembelian jet temput itu menghabiskan dana sekitar US$30 miliar.

Antony yang dalam kesempatan itu didampingi rekannya Anatoly Serdyukov, mengatakan bahwa negara-negara telah sepakat bahwa Rusia akan memasok Pesawat Tempur Generasi Kelima (FGFA) serta 45 pesawat transportasi. "India akan menerima 250-300 FGFA paling canggih," kata Antony.

"Ini adalah dua proyek utama untuk sepuluh tahun ke depan yang akan menjadi contoh kerja sama India-Rusia yang bersinar." Para ahli mengatakan setiap FGFA bernilai sampai dengan US$100 juta.

Sumber: MEDIA INDONESIA

Menhan : Panser Tarantula Buatan Pindad Akan Dilengkapi Misil


0diggsdigg

Panser Tarantula Buatan Korea

JAKARTA(SINDO) – PT Pindad akan memproduksi panser yang dipersenjatai dengan kanon 90 mm atau Panser Tarantula.Pembangunan panser tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan dan Prancis.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan rencana tersebut merupakan bagian penguatan industri pertahanan dalam negeri yang telah dicanangkan pemerintah. “Jika sebelumnya PT Pindad sudah bisa membangun Panser Anoa, nantinya akan dibangun juga Panser Tarantula yang dilengkapi dengan misil,”ujarnya seusai sidang pertama Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, kemarin.

Sidang tersebut juga diikuti Panglima TNI Laksamana TNIAgus Suhartono,Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Riset dan Teknologi Suharna Suryapranata Seperti diketahui, PT Pindad telah berhasil memproduksi Panser APS-2 6x6 (Anoa) yang dipersenjatai dengan senapan mesin. Bahkan tahun 2008,Kementerian Pertahanan telah memesan 150 Panser Anoa kepada PT Pindad untuk memperkuat TNI AD dan digunakan pasukan TNI untuk misi perdamaian di Lebanon.

Purnomo melanjutkan, pemerintah sangat mendukung upaya industri pertahanan dalam negeri untuk mengembangkan kemampuan produksinya.Karena saat ini, lanjut Purnomo, pemerintah sedang berusaha melakukan revitalisasi industri pertahanan nasional untuk meningkatkan kemandirian, sistem persenjataan, serta perlengkapan dan peralatan pertahanan.

Selain upaya produksi Panser Tarantula oleh PT Pindad, lanjut Purnomo, untuk memperkuat industri pertahanan dalam negeri TNI AD juga sedang memesan produksi non-alutsista (alat utama sistem senjata) berupa payung terjun statis dari Tulung Agung untuk memperkuat divisi lintas udara. “Pembeliannya melalui pinjaman dalam negeri dan merupakan usaha kita untuk terus menggunakan produksi dalam negeri,”ujarnya.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu juga menyebutkan bahwa KKIP membahas pula rencana pembuatan undang-undang (RUU) revitalisasi industri strategis pertahanan keamanan nasional. Pendanaan terhadap komite ini akan masuk dalam undang-undang tersebut. “RUU ini belum final karena masih diproses, masih akan diajukan ke sekretariat negara dan diharmonisasi untuk diajukan dengan ampres. Itu pun harus masuk dulu ke prolegnas (DPR),”ujarnya.

Sementara itu,Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014, total kebutuhan dana untuk perawatan dan pengadaan alutsista mencapai Rp150 triliun. Namun dana yang dialokasikan sekitar Rp100 triliun. “Ada kekurangan sekitar Rp50 triliun untuk digunakan lima tahun,”ujarnya.

Untuk menutupi kekurangan tersebut, lanjut Sjafrie, harus ada dasar hukum agar Kementerian Keuangan memiliki pijakan dalam mencari sumber pembiayaan alternatif. “Dari 50 triliun tersebut sudah diadakan pemilahan, untuk 2011 ditentukan 11 triliun. Nah inilah yang harus dicarikan legalitasnya agar Kemenkeu mempunyai dasar mencarikan anggaran. Legalitasnya dalam bentuk peraturan presiden.

Tapi itu porsinya Kemenkeu. Mereka yang mencari alternatif,” katanya. Namun dia menegaskan pendanaan pengadaan alutsista bertumpu pada pendanaan dalam negeri. “Presiden minta supaya setiap pengadaan alutsista itu tak selalu menggunakan kredit ekspor,”ujarnya. Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar menambahkan, dalam proses revitalisasi ini, subkontrak-subkontrak dihindari, kecuali untuk produk komponen yang spesifik.

Subkontrak-subkontrak yang tidak sehat dan berimplikasi pada penggelembungan anggaran tidak boleh ada lagi.Langkah ini untuk membuat industri pertahanan menjadi lebih kompetitif. “Yang akan menjadi perhatian ke depan akan dikoreksi secara radikal, tidak boleh ada lagi subkontak.Kita lebih memilih dengan mengambangkan joint operation,”tegasnya.

Sumber: SINDO

Pejabat AS Hindari soal Pembelian Senjata


0diggsdigg

F-16 TNI AU

Jakarta, Kompas - Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Ekonomi, Energi, dan Bisnis Jose W Fernandez enggan mengomentari keganjilan harga dalam pembelian senjata ke AS.

Ditemui seusai diskusi ”Antikorupsi dan Transparansi” di Unika Atma Jaya, Jakarta, Kamis (7/10), Fernandez mengatakan, perbedaan harga jual yang mencolok antarnegara dalam pembelian senjata ke AS merupakan hal biasa.

”Kalau membeli barang ada perbedaan harga yang diberikan kepada satu pembeli dengan pembeli lain, itu adalah hal biasa,” kata Fernandez seusai tanya jawab dengan mahasiswa.

Ketika ditanya lebih lanjut soal adanya perbedaan harga mencolok dalam pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari AS yang dibeli oleh sesama negara ASEAN dengan kualitas dan kuantitas yang sama, Fernandez enggan menerangkan lebih lanjut.

Sejumlah pengamat militer mengatakan, negara ASEAN seperti Indonesia dan Thailand kerap membeli persenjataan dengan harga lebih mahal dari AS dan sekutunya untuk jenis yang sama jika dibandingkan dengan Singapura.

Dalam pelbagai publikasi militer internasional, seperti penerbitan kelompok Jane Defense, kerap didapati perbedaan harga beli senjata dari negara berkembang, semisal sesama negara ASEAN, yang membeli alutsista dari AS dan negara blok Barat.

Saat ditanya tentang sanksi hukum terhadap Lockheed Industry yang diduga memberikan suap kepada almarhum Pangeran Bernard, suami Ratu Juliana, dari Belanda pada medio 1970-an, Fernandez tidak memberikan jawaban tegas. Kasus itu menjadi skandal besar di dunia dan nyaris membuat Lockheed Industry bangkrut.

”Semua perusahaan terkait militer di Amerika Serikat harus mengikuti undang-undang yang melarang pemberian suap,” kata Fernandez singkat.

Sebelumnya Fernandez mengatakan, AS sudah memiliki undang-undang yang melarang perusahaan swasta memberikan suap dalam bentuk apa pun kepada pejabat negara asing yang dibuat pada era Presiden Richard M Nixon tahun 1970.

Dia mengakui, AS pun tidak kebal dari praktik korupsi. ”Kami berada di peringkat ke-21 dunia dalam transparansi dan korupsi,” ujarnya.

Secara keseluruhan, Fernandez mengatakan, transparansi dan pemberantasan korupsi akan membangkitkan minat asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Sumber: KOMPAS

Sukhoi delivers last three Su-30 fighters to Indonesia

The official handover ceremony for the last three Su-30MK fighters, delivered by Russia as part of an agreement from 2007, was held at the Sultan Hasanuddin airbase in the South Sulawesi province of Indonesia on September 27.
© RIA Novosti. Mikhail Tsiganov
The official handover ceremony for the last three Su-30MK fighters, delivered by Russia as part of an agreement from 2007, was held at the Sultan Hasanuddin airbase in the South Sulawesi province of Indonesia on September 27.
Indonesian Defense Minister Purnomo Yusgiantoro, who was guest of honor at the ceremony, said that Indonesia was going to continue to buy Russian military aircraft.
Indonesian Defense Minister Purnomo Yusgiantoro, who was guest of honor at the ceremony, said that Indonesia was going to continue to buy Russian military aircraft.
“I think that these fighters will be good for protecting Indonesia’s sovereignty,” Purnomo Yusgiantoro said. “And we will continue to build up this squadron with Su jets that will be delivered in the future.”
“I think that these fighters will be good for protecting Indonesia’s sovereignty,” Purnomo Yusgiantoro said. “And we will continue to build up this squadron with Su jets that will be delivered in the future.”
Russian Ambassador to Indonesia Alexander Ivanov also attended the ceremony. Photo: Russian Ambassador to Indonesia Alexander Ivanov and Indonesian Defense Minister Purnomo Yusgiantoro in the Sukhoi Su-27 SKM.
Russian Ambassador to Indonesia Alexander Ivanov also attended the ceremony. Photo: Russian Ambassador to Indonesia Alexander Ivanov and Indonesian Defense Minister Purnomo Yusgiantoro in the Sukhoi Su-27 SKM.

Photo: Flight demonstration of two Su-30MK2 jet fighters, with Defense Minister Purnomo Yusgiantoro aboard one.
© RIA Novosti. Mikhail Tsiganov
Photo: Flight demonstration of two Su-30MK2 jet fighters, with Defense Minister Purnomo Yusgiantoro aboard one
Indonesia bought four jet fighters in Russia in 2003. In August 2007, the countries signed an agreement for the delivery of another six Su jet fighters. Three Su-30MK2 jet fighters were brought to Indonesia on February 2, 2009, and the last of the other three Su-27KM jets was delivered to Indonesia on September 16.
© RIA Novosti. Mikhail Tsiganov
Indonesia bought four jet fighters in Russia in 2003. In August 2007, the countries signed an agreement for the delivery of another six Su jet fighters. Three Su-30MK2 jet fighters were brought to Indonesia on February 2, 2009, and the last of the other three Su-27KM jets was delivered to Indonesia on September 16.
Purnomo Yusgiantoro said that the Russian jet fighters, which had already been put into operation, were the pride of both the residents of South Sulawesi and the entire people of Indonesia.
Purnomo Yusgiantoro said that the Russian jet fighters, which had already been put into operation, were the pride of both the residents of South Sulawesi and the entire people of Indonesia

Indonesia’s Air Force chief of staff Marshal Imam Sufaat said that the decision to buy more planes had already been approved by Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono. Photo: Sultan Hasanuddin airbase commander Commodore Agus Supriatna.
© RIA Novosti. Mikhail Tsiganov
Indonesia’s Air Force chief of staff Marshal Imam Sufaat said that the decision to buy more planes had already been approved by Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono. Photo: Sultan Hasanuddin airbase commander Commodore Agus Supriatna
Indonesia’s Air Force chief of staff Marshal Imam Sufaat said that the decision to buy more planes had already been approved by Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono. Photo: Sultan Hasanuddin airbase commander Commodore Agus Supriatna.
Indonesia’s Air Force chief of staff Marshal Imam Sufaat said that the decision to buy more planes had already been approved by Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono. Photo: Sultan Hasanuddin airbase commander Commodore Agus Supriatna.
On behalf of the Indonesian government and the people of Indonesia, Purnomo Yusgiantoro expressed sincere condolences to Russia over the tragic death of three Russian engineers two weeks ago at the Sultan Hasanuddin airbase. Photo: SU-27KM at the Sultan Hasanuddin airbase.
On behalf of the Indonesian government and the people of Indonesia, Purnomo Yusgiantoro expressed sincere condolences to Russia over the tragic death of three Russian engineers two weeks ago at the Sultan Hasanuddin airbase. Photo: SU-27KM at the Sultan Hasanuddin airbase.
“The death of three Russian engineers was a tragic accident, and we would like to express gratitude to our Indonesian partners for their full cooperation in this respect,” Alexander Ivanov said. “But despite this tragedy, the three SU jets (the last ones under the agreement from 2007) were assembled ahead of schedule thanks to the high level of professionalism of our engineers and technicians. The flight tests were conducted successfully and ahead of schedule, once again, by Indonesia’s request.”
RIA Novosti. Mikhail Tsiganov
“The death of three Russian engineers was a tragic accident, and we would like to express gratitude to our Indonesian partners for their full cooperation in this respect,” Alexander Ivanov said. “But despite this tragedy, the three SU jets (the last ones under the agreement from 2007) were assembled ahead of schedule thanks to the high level of professionalism of our engineers and technicians. The flight tests were conducted successfully and ahead of schedule, once again, by Indonesia’s request.

RIANOVOSTI

Sukhoi SuperJet 100: New hope for Russia’s commercial aviation industry

Sukhoi SuperJet-100
Russian short range airliner, designed by Sukhoi Civil Aircraft in cooperation with various foreign 
 
companies.

BERITA POLULER