Monday, November 4, 2024
TNI AL dan Angkatan Laut China Bahas Latihan Bersama "Heping Garuda" 04 November 2024
Bakamla: Kooperatif, "coast guard" China tak lagi masuk Natuna Utara
Bakamla
RI bakal terus mengawasi secara ketat aktivitas di Laut Natuna Utara demi
memastikan survei seismik di perairan itu berjalan tanpa gangguan
Kepala
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah menyebut kapal
penjaga pantai (coast guard) China kooperatif dan tidak lagi masuk perairan
yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara.
Irvansyah
memastikan sejauh ini belum ada aktivitas kapal penjaga pantai China (CCG) yang
membahayakan aktivitas kapal-kapal Indonesia di Laut Natuna Utara.
“Sampai
sekarang belum ada lagi (kapal coast guard China, red.),” kata Irvansyah
menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator
Bidang Politik dan Keamanan RI, Jakarta, Senin.
“Ya,
mereka kooperatif,” tambah Irvansyah.
Dia
melanjutkan kapal-kapal Bakamla RI rutin berpatroli di Laut Natuna Utara
sepanjang tahun.
Terlepas
dari insiden pengusiran kapal penjaga pantai China bulan lalu, Bakamla cukup
lama bertekad memperkuat armada patrolinya.
Irvansyah
menyebut perlu ada peningkatan jumlah kapal patroli di daerah-daerah strategis.
“Kita
memang perlu perkuat poros-poros strategis, misalnya di Selat Malaka, di Natuna
Utara, di Ambalat,” kata Kepala Bakamla RI.
Dia
menyebut insiden pengusiran kapal penjaga pantai China di Laut Natuna Utara
bulan lalu itu merupakan yang pertama kali dilakukan oleh kapal patroli Bakamla
sepanjang 2024.
“Untuk
sepanjang tahun ini, (insiden itu, red.) baru pertama,” kata dia.
Kapal
patroli Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI KN Pulau Dana-323 dan KN Tanjung Datu
bulan lalu mengusir kapal penjaga pantai (coast guard) China yang mencoba masuk
perairan yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau,
masing-masing pada 25 Oktober, 24 Oktober dan 21 Oktober.
Kapal
coast guard China 5402 itu diusir keluar perairan yurisdiksi Indonesia di Laut
Natuna Utara karena diyakini mengganggu kegiatan survei dan pengolahan data
seismik yang dilakukan oleh PT Pertamina menggunakan kapal MV Geo Coral.
Bakamla
RI dalam siaran resminya menegaskan Bakamla RI bakal terus mengawasi secara
ketat aktivitas di Laut Natuna Utara demi memastikan survei seismik di perairan
itu berjalan tanpa gangguan.
“Operasi
ini juga mencerminkan komitmen Bakamla RI dalam menjaga ketertiban dan keamanan
maritim di perairan strategis Indonesia,” demikian siaran resmi Bakamla RI.
Laut
Natuna Utara merupakan perairan yurisdiksi Indonesia di Laut China Selatan,
yang masuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Walaupun demikian,
China secara sepihak mengklaim perairan itu masuk dalam yurisdiksinya
berdasarkan alasan historis 10-dash-line. Klaim 10-dash-line China itu mencakup
seluruh perairan Laut China Selatan.
sumber : Antara
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...