Pages

Friday, November 9, 2012

Kemhan RI Tanda Tangani MoU ToT Dengan Brazil dan Jerman


08 November 2012

Sistem peluncur roket Astros II (photo : Defense Studies)

Jakarta, DMC – Di hari kedua penyelenggaraan Indo Defence 2012, Kamis (8/11) di stand Pameran Kementerian Pertahanan RI dilaksanakan penandatanganan MoU kerjasama Transfer of Technology (ToT) dengan Pemerintah Brazil dan Pemerintah Jerman.
Avibras
Penandatanganan MoU ToT pertama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro yakni dalam rangka pengadaan Multi Launcher Rokcet System atau sistem peluncur roket jarak jauh dengan perusahaan Avibras Industria Aeroespacial Brazil.
Tekhnologi tersebut nantinya akan diberikan kepada pihak LAPAN, PT. Pindad, PT DI dan Bengpuspal TNI AD. Penandatanganan dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan President Avibras Industria Aeroespacial Brazil Sami Josef Hassuani. MoU kerjasama ini merupakan implmentasi didalam proses Transfer Technologi dalam pembelian dari produk roket.
Tank Leopard Revolution (photo : Defense Studies)

Rhenmetall AG
Sementara itu penandatanganan dengan pemerintah Jerman khususnya Rheinmetall AG Jerman terdapat dua bentuk, pertama, dalam hal pengadaan Medium Battle Tank untuk ukuran 30 ton dan Main Battle Tank (MBT) Leopard ukuran 60 ton serta tank pendukungnya. Kedua adalah MoU pelaksanaan ToT yang akan diberikan kepada PT. Pindad, Bengpuspal Ditpalad dan Bengpushub Dithubad.
Penandatanganan MoU yang dilakukan dengan Jerman tersebut merupakan langkah awal untuk hubungan yang lebih lama khususnya pengadaan Tank jenis MBT Leopard. Pemerintah Indonesia menginginkan jumlah MBT Leopard sekitar 2 Batalion Satuan setingkat Leopard untuk Kavaleri TNI Angkatan Darat.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan Direktur Rheinmetall AG Jerman, Herald Westernman.
(DMC)
 

Lockheed Martin Looks to Upgrade Indonesian F-16 Radars, Supply Surveillance Systems

09 November 2012

F-16 of the Indonesian Air Force (photo : tuanmuda)

Lockheed Martin is aiming to increase its defence market share in Indonesia by securing deals to upgrade the country's F-16A/B fighter aircraft and supply long-range surveillance radars.
The US-headquartered company said it is proposing to undertake the programmes in collaboration with Indonesian firms PT Dirgantara and PT CMI Teknologi (CMI) as a mark of its commitment to engage with the local defence industry, said James Gribbon, Asia-Pacific regional president for Lockheed Martin at the Indo Defence Expo & Forum.
Both the potential F-16A/B programme and the requirement to acquire long-range surveillance radars are likely to be announced by the Indonesian government by the end of 2012 or 2013. Should Lockheed Martin secure the deals, it will significantly expand the company's relationship with Indonesia.
The company secured earlier this year a USD750 million contract from the US government to refurbish surplus US Air Force F-16C/D fighter aircraft for Indonesia, although this programme is being undertaken in the United States with limited collaboration with Indonesian industry.
(Jane’s)

1 comment:

  1. INDONESIA jangan tergantung amerika, lebih baik indonesia bersahabat dengan rusia dan cina dalam hal kerjasama militer. kita jangan terlalu percaya akan kebaikan amerika serikat. amerika adalah negara licik yg gemar berperang, jgn sampai indonesia menjadi boneka amerika. biarkanlah amerika dalam keterpurukan ekonomi akibat belanja negara untuk perang.

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK