Pages

Sunday, June 26, 2011

PTDI Berhenti Beroperasi Pada Tahun 2012




BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI), produsen pesawat terbang dan komponen pesawat, dipastikan berhenti beroperasi pada 2012 akibat kebangkrutan jika tidak segera dibantu pemerintah. Perusahaan menghadapi masalah likuiditas, ditambah rendahnya kepercayaan dari dalam negeri.

Hal tersebut diutarakan Dirut PT DI Budi Santoso saat menerima kunjungan kerja Komisi VI dan XI DPR di kantornya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6). Saat ini PT DI dianggap tidak bankable karena hutang yang harus dilunasi perusahaan. "Sejak 2008, kondisi PTDI sudah limbung. Perusahaan ini bisa kolaps tahun depan apabila tidak dibantu," katanya.

Meski masih mendapatkan pesanan komponen ataupun pesawat, menurut Budi, pihaknya kekurangan modal untuk mengerjakannya sehingga harus meminta talangan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp 675 miliar. Pada saat yang sama PT DI juga meminta bantuan dari pemerintah, seperti konversi utang sebesar Rp. 1,4 triliun menjadi modal, agar likuiditas perusahaan pulih lagi.

Pada penyusunan APBN 2012 PT DI juga mengajukan permohonan penanaman modal negara mencapai Rp 2,06 triliun. Uang itu dipergunakan untuk pengembalian dana talangan kepada PT PPA sebanyak Rp 675 miliar, modal kerja Rp 391 miliar, investasi berupa pembelian alat produksi Rp 707 miliar, serta regenerasi dan dekomposisi sumberdaya manusia Rp 282 miliar.

Beberapa pesanan yang masih dikerjakan PT DI adalah dua pesawat tipe CN-235 dari empat unit yang diminta Korea Selatan untuk pasukan penjaga pantai. Belum termasuk pesanan komponen helikopter dari Eurocopter. Pihaknya juga sedang mengembangkan purwarupa pesawat berkapasitas 19 orang seri N-219 dengan spesifikasi menyerupai Twin Otter untuk daerah yang belum punya landasan panjang.

Selain soal modal, PT DI juga menghadapi masalah tenaga kerja yang pelik. Budi mengungkapkan, tidak banyak insinyur kedirgantaraan yang memilih bekerja di PTDI. Mereka lebih memilih ke luar negeri karena tunjangan yang lebih besar.

"Kami hanya bisa mengajak para insinyur itu bergabung ke PT DI dengan alasan membela merah putih," ujar Budi. Karyawan PT DI saat ini 3.720 orang.

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto menuturkan, PT DI adalah industri dalam negeri yang wajib dibantu, selain penting untuk keperluan alutsista militer Indonesia. Untuk itu ia bakal memperjuangkan bantuan bagi PT DI kepada Badan Anggaran DPR dalam pembahasan APBN 2012, Airlangga berharap semua pihak memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali Industri dirgantara nusantara.

Sumber : KOMPAS

Kamov Ka-52 Alligator


RUSSIA - Heli tempur Kamov Ka-52 merupakan pengembangan dari heli Ka-50, di varian ini Kamov design bureau membuat konfigurasi kursi kokpit secara side-by-side. Ka-52 mampu mendeteksi beberapa target sekaligus mendistribusikan penyerangan ke unit-unit tempur diudara dan didarat. Termasuk interlink data ke heli tempur Mi-28 Havoc.

Dibandingkan dengan Ka-50, sosok Alligator Rusia ini tampil lebih lembut dengan bentuk hidung landai sehingga memungkinkan Pilot memiliki pandangan lebih luas. Berikut spesifikasi teknis dari heli tersebut :




TNI AL Tampilkan KRI Banjarmasin-592 di BRIDEX 2011


JAKARTA - TNI AL dijadwalkan akan mengikuti pameran Brunei Darussalam Fleet Review 2011. Dua kapal perang produksi PAL yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Lemadang-632 serta sebuah heli BO-105 akan dikirimkan untuk mengikuti acara yang berlangsung pada 6-8 Juli 2011.

Menurut Kadispenal Laksamana Muda Tri Prasodjo dalam siaran persnya, Jumat (25/6), kegiatan ini merupakan rangkaian acara untuk memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Brunei.

Selain kegiatan fleet review, delegasi TNI AL juga akan melakukan kirab kota, open ships, dan courtesy call (kunjungan kehormatan ke sejumlah pejabat setempat).

Disamping mengirimkan unsur KRI, TNI AL juga turut berpartisipasi dalam pameran pertahanan Brunei Darussalam International Defence Exhibition (BRIDEX).

Kadispenal juga menjelasakan bahwa dalam pameran BRIDEX 2011 ini TNI AL akan menampilkan beberapa persenjataan dan material pertahanan produk industri pertahanan dalam negeri, serta material pameran dari Kementerian Pertahanan dan Industri Pertahanan Non Alutsista.

Sumber : JURNAS

Panglima TNI Jamin Pasokan Suku Cadang Pesawat Hibah Aman

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menepis kekhawatiran banyak pihak akan kendala kesulitan suku cadang terkait kebijakan menerima hibah 24 pesawat F16 bekas dari Amerika Serikat. "Sekarang kita sudah punya F-16 semua berjalan dengan baik dan lancar. Suku cadang juga didukung karena kita punya kerjasama," katanya seusai menjadi Inspektur Upacara Apel Kebangsaan Gerakan Muda (GM) Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri (FKPPI) di Lapangan Markas Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jumat 24 Juni 2011.

Pesawat F-16 Amerika (photo : ANG)


Menurut Panglima, hibah 24 pesawat tempur jenis F-16 dari Amerika akan melengkapi alat utama sistim senjata milik TNI Angkatan Udara. Hibah itu saat ini tengah diproses. Secara prinsip TNI telah memilih program hibah tersebut dan telah diajukan ke pemerintah. Saat ini pihak Amerika juga sedang mengkaji. "Saya harapkan itu berjalan sesuai rencana," kata Panglima Agus.

Menurut Panglima TNI, sesuai rencana, Amerika akan menghibahkan sebanyak 24 unit F-16. Hibah diberikan secara bertahap dalam empat tahun. "24 unit sesuai rencana, per tahunnya sesuai kemampuan retrofit atau pemeliharaan peningkatan kemampuan. Kalau tidak salah setiap tahunnya delapan unit," ujar Panglima TNI.

F-16 hasil hibah ini nantinya akan dibuatkan beberapa skuadron udara tersendiri untuk melengkapi dua skuadron F-16 yang saat ini telah dimiliki TNI AU di Lapangan Udara Iswahjudi.

Untuk proses hibah sendiri, ke-24 F-16 yang akan dihibahkan saat ini masih dalam proses upgrading sebelum benar-benar diserahkan ke Indonesia. Tak hanya itu, menyusul penyerahan hibah ini, F-16 yang kini telah dimiliki TNI AU, rencananya juga akan menyusul dilakukan proses upgrading untuk menyesuaikan teknologi terkini dari kemampuan tempur pesawat tersebut.

TEMPO INTERAKTIF

24 Pesawat Tempur F-16 Hibah AS Dikirim Bertahap

  Jum'at, 24 Juni 2011 | 14:38 WIB

Pesawat Jet tempur F-16. AP/Luca Bruno
 

TEMPO Interaktif, Surabaya - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono berharap hibah 24 pesawat tempur jenis F-16 dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI Angkatan Udara.

"Hibah (F-16) sekarang sedang diproses. Prinsipnya, TNI memilih program hibah. Itu sudah diajukan ke pemerintah dan Amerika sedang dalam mengkaji. Saya harapkan itu berjalan sesuai rencana," kata Agus seusai menjadi Inspektur Upacara pada Apel Kebangsaan Gerakan Muda (GM) Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) di lapangan Markas Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jumat, 24 Juni 2011.

Pesawat F-16 Amerika (photo : ANG)


Menurut Agus, rencananya Amerika akan menghibahkan sebanyak 24 unit pesawat F-16 yang akan dilakukan secara bertahap dalam empat tahun. "24 unit sesuai rencana, per tahunnya sesuai kemampuan retrofit atau pemeliharaan peningkatan kemampuan, kalau tidak salah setiap tahun delapan unit," kata Agus.

Nantinya akan dibuatkan beberapa skuadron udara tersendiri untuk pesawat tempur F-16 hibah ini, melengkapi dua skuadron F-16 yang saat ini telah dimiliki TNI AU di Lapangan Udara Iswahjudi Madiun.

Panglima TNI menepis keraguan banyak kalangan tentang sulitnya mendapatkan suku cadang jika nantinya F-16 tersebut telah dihibahkan ke Indonesia. "Sekarang kita sudah punya F-16, semua berjalan dengan baik dan lancar. Suku cadang juga didukung karena kita punya kerja sama," katanya.

Agus menambahkan, proses hibah 24 pesawat tempur tersebut masih dalam tahap upgrading sebelum benar-benar diserahkan ke Indonesia. Tak hanya itu, setelah penyerahan hibah ini, F-16 yang telah dimiliki TNI AU juga akan menyusul di-upgrade (ditingkatkan) dengan teknologi dan kemampuan terkini pesawat tersebut.

TEMPO INTERAKTIF

Friday, June 24, 2011

POLITIK LUAR NEGERI : Turki Dukung Pengakuan Negara Palestina

 Menter Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu dalam pertemuan dengan pemimpin Otorita Ramallah Mahmoud Abbas, mengatakan Turki akan melanjutkan dukungannya bagi pengakuan negara merdeka Palestina.
IRNA mengutip media-media Turki melaporkan, Abbas, Kamis malam (23/6) dalam pertemuan di Ankara, membahas perkembangan di Palestina. Ia juga membicarakan proses perundingan damai gerakan Fatah dan Hamas.
Menlu Turki juga menyampaikan kesimpulan pertemuannya Selasa lalu dengan Khaled Meshaal, kepala Biro Politik Hamas di Istanbul.
Abbas kemarin telah bertemu dengan Presiden Turki Abdullah Gul dan hari ini dijadwalkan menggelar pembicaraan dengan PM Recep Tayyip Erdogan.
Recananya dalam sidang tahunan Majelis Umum PBB pada September 2011, keanggotaan negara merdeka Palestina akan diputuskan di badan dunia ini.
Masyarakat internasional mendukung tuntutan bangsa Palestina bagi sebuah negara di sebagian besar Jalur Gaza, Tepi Barat dan Timur al-Quds - semua wilayah yang diduduki Israel dalam Perang Enam Hari 1967.
Lebih dari 100 negara telah mendukung deklarasi Palestina sebagai sebuah negara merdeka. Di antaranya beberapa negara Amerika Latin, seperti Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Ekuador, Guyana, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. (IRIB/RM/AR)

IRIB

Russian MiG-29 fighter jet crashes, two killed


18:31 23/06/2011
MOSCOW, June 23 (RIA Novosti) -
Two pilots were killed on Thursday when a Russian Air Force MiG-29 fighter jet crashed in the Astrakhan region on Thursday, law enforcement sources said.
“At 4.43 p.m. the aircraft went off the radar screens around 43 km from the town of Akhtubinsk in Astrakhan region,” the source said.
The crash site has been located and an Mi-8 rescue helicopter is on its way to the site.
Akhtubinsk is home to the Russian Air Force’s test and tactical evaluation center, but it is not yet known if the aircraft came from that base.

RIA NOVOSTI

BERITA POLULER