Pages

Tuesday, September 28, 2010

Menlu: RI Kecewa Israel Tidak Perpanjang Moratorium


Menlu: RI Kecewa Israel Tidak Perpanjang Moratorium
New York (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyatakan sangat kecewa terhadap keputusan Israel tidak memperpanjang moratorium yang baru saja berakhir pada 26 September 2010, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Markas Besar PBB, New York, Senin.

"Keputusan ini (Israel tidak memperpanjang moratorium) sangat mengecewakan, sangat tidak bisa kita terima. Dan kita sekarang bersama Palestina dan negara-negara lain akan mempertimbangkan langkah-langkah ke depannya," ujar Marty.

Karena itu, tambahnya, Indonesia bersama tiga negara lain, yaitu Brazil, India, Afrika Selatan, akan segera menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan dukungan kepada Palestina.

Marty dimintai tanggapannya usai ia atas nama pemerintah Indonesia menandatangani "Convention for the Protection of All Persons from Enforced Disappearances" (Konvensi Internasional untuk Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa).

Langkah-langkah yang akan ditentukan forum empat negara berkembang terkemuka yang terdiri atas Indonesia, Brazil, India, Afrika Selatan akan mencakup upaya-upaya forum tersebut untuk mengamankan proses perdamaian "akibat ulah pemerintah Israel yang sangat tidak bertanggung jawab ini", ungkap Marty.

Forum tersebut dibentuk pekan lalu untuk mendukung Palestina.

Dengan tidak memperpanjang moratorium -- yaitu penghentian sementara pembangunan permukiman oleh Israel di wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat, Israel dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab jika perundingan damai langsung dengan Palestina mengalami kegagalan.

Perundinga baru dimulai kembali pada awal September lalu setelah terhenti sejak akhir tahun 2008.

Marty mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini, forum empat negara tersebut terus melakukan kontak-kontak dengan Palestina menyangkut perkembangan terakhir di lapangan.

"Sekarang kita sedang mencoba menerima dari pihak Palestina, apa yang mereka perlukan dan butuhkan dari kita... Ada beberapa opsi mengenai langkah ke depan, apakah (dukungan bagi Palestina) melalui Dewan Keamanan atau Majelis Umum PBB," katanya.

Di tengah seruan masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa dan kuartet untuk upaya perdamaian di Timur Tengah agar Israel memperpanjang moratorium, pada Senin ternyata buldozer-buldozer telah kembali dikerahkan Israel untuk melakukan konstruksi pemukiman di Tepi Barat.

Kuartet itu terdiri atas Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa.

Palestina sendiri telah sekian kali mengeluarkan ancaman bahwa pihaknya akan menarik diri dari perundingan langsung dengan Israel jika negara Yahudi itu tidak memperpanjang moratorium.

(K-TNY/M016/S026)
 
ANTARA

Bahas Perbatasan, Malaysia - Indonesia Bertemu di New York


0diggsdigg

TEMPO Interaktif, NEW YORK - - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bertemu dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman di New York, Senin 27 September malam waktu setempat atau Selasa 28 September 2010 pagi waktu Indonesia. Pertemuan membahas masalah perbatasan laut, menyusul insiden saling tangkap nelayan Malaysia dan petugas Indonesia beberapa waktu lalu di perairan Kepulauan Riau.

Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela Sidang ke-65 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, kedua menteri sepakat memprioritaskan perundingan perbatasan laut Indonesia-Malaysia di wilayah Selat Singapura dan Laut Sulawesi.

Kedua Menlu juga sepakat membentuk sebuah forum baru yang dinamai Forum Pengelolaan Perbatasan dan akan melibatkan berbagai kementerian-kementerian terkait kedua negara.

"Kita sepakati perlu adanya semacam hasil yang kita bisa cepat raih. Dalam kaitan ini kita memprioritaskan terutama dua segmen, yaitu segmen Selat Singapura --di mana insiden kemarin terakhir terjadi-- dan juga segmen di Laut Sulawesi," kata Marty.

Menyangkut proses perundingan, kata Marty, pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan menggarisbawahi posisi prinsipil masing-masing negara.

"Juga akan ada upaya khusus, upaya keras agar di mana ada titik temu, itu bisa betul-betul dipresentasikan kepada pemerntah masing-masing untuk disikapi.

Pertemuan Menlu Indonesia dan Malaysia di New York itu merupakan salah satu kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan keduanya di Kota Kinabalu, Malaysia, pada 6 September lalu, saat situasi panas antar kedua negara masih berlangsung terkait insiden penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan di Kepulauan Riau 13 Agustus oleh aparat Malaysia.

Pertemuan Kinabalu itu juga menjadwalkan perundingan perbatasan tingkat teknis yang akan dilakukan pada 11-12 Oktober di Malaysia serta 23-24 November di Indonesia.

Pertemuan teknis itu akan diikuti dengan pertemuan tingkat menteri luar negeri pada bulan Desember di Indonesia.

Sumber: TEMPO

AL Iran Operasikan Kapal Laut Terbang



28 September 2010 -- Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyerahkan kapal laut terbang ke Angkatan Laut Iran di Bandar Abbas, diberitakan kantor berita IRNA, Selasa (29/9).









IRNA/Berita HanKam

Komandan Australia Nilai TNI Profesional


(Foto: Reuters)

28 September 2010, Kuta -- Komandan Komando Operasi Khusus (SOCOM) Australia, Mayor Jenderal Tim MacOwen, menilai tentara Indonesia profesional dan dia puas menyaksikan latihan penanggulangan teror bersama jajaran Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat.

"Kami mendapat banyak masukan berharga dari latihan bersama ini. Pasukan komando Anda sangat mumpuni dalam operasi penanggulangan teror seperti ini dan ini menjadi aset tidak ternilai untuk Indonesia," katanya kepada ANTARA News, di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa.

MacOwen bersama sejawatnya, Komandan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (AD), Mayor Jenderal TNI Lodewijk Paulus, menyaksikan langsung operasi latihan bersama penanggulangan aksi teror di bandar udara internasional itu.

Hanya perlu waktu tiga menit saja bagi pasukan khusus gabungan kedua negara itu untuk menggulung kawanan teroris yang dipimpin tokoh fiktif bernama "Umar Patek", yang menuntut pembebasan para narapidana dan tahanan politik ditambah uang sebanyak Rp5 miliar.

Beberapa lantai bandar udara di Bali yang ramai itu bisa diduduki "Patek" dan kawan-kawan. Untuk mempertegas tuntutannya, kawanan teroris itu menembak mati satu dari puluhan sandera dari lantai dua Terminal Keberangkatan Internasional Bandar Udara Ngurah Rai, yang diduduki mereka sejak dua hari sebelumnya.

Panglima TNI tidak ingin keadaan bertambah buruk dan langsung memerintahkan Komando Pasukan Khusus TNI AD membentuk satuan tugas penanggulangan teror itu.

Selain itu, ikut dibajak pula sebuah pesawat terbang maskapai penerbangan nasional di jalur Jakarta-Perth yang melengkapi jumlah sandera, yang sebagian adalah warga negara Australia.

Komando Operasi Khusus Australia, atas perintah pemerintah negara itu, lalu menghubungi Markas Besar TNI agar bisa dilibatkan dalam operasi gabungan penanggulangan teror itu karena sebagian sandera adalah warga negaranya.

Alhasil, waktu yang diperlukan guna membentuk satu satuan tugas gabungan menjadi sangat singkat sampai operasi itu pun digelar.

"Salah satu bukti profesionalitas tentara Indonesia, dalam hal ini Kopassus TNI AD, adalah mampu melakukan koordinasi dan melakukan prosedur penyelamatan sandera dalam waktu singkat sekali. Kami sendiri juga lakukan hal serupa, akan tetapi waktu persis yang diperlukan tidak bisa saya ungkap pada Anda," katanya.

Menurut MacOwen, pasukan khusus Indonesia memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam ketepatan dan kecepatan aksi. "Lihat saja, dalam waktu singkat bisa ditumpas para teroris itu. Kami mendapat pengalaman berharga," katanya.

Komando Operasi Khusus Australia merupakan satu badan gabungan dari tujuh pasukan khusus yang dimiliki Australia. Dua di antara tujuh pasukan khusus itu telah sangat dikenal, yaitu "Special Air Force" (SAS) Australia dan "Australian Army Defence Force Commando".

Berlainan dengan Indonesia, di Angkatan Pertahanan Australia, ketujuh pasukan elit dari berbagai matra dan korps ini dikoordinasikan pembinaan dan pengerahannya ke dalam satu badan gabungan, yaitu SOCOM. Mereka juga menguasai prosedur-prosedur khusus yang berasal dari pasukan elit mitranya karena mereka sering saling berlatih.

(Foto: AP)

(Foto: Reuters)

(Foto: AP)

ANTARA News

Aksi Kopassus dan SAS


Fotografer - Pool
4 Komentar  |   Share : Facebook Share to Twitter
mail
GB
Latihan ini ditujukan untuk saling meningkatkan kemampuan tempur personel ketika menghadapi teroris. afp/Sonny Tumbelaka 
GB
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menggelar latihan pembebasan penumpang pesawat yang disandera teroris. afp/Sonny Tumbelaka 
GB
Latihan gabungan anti teror Komando Pasukan Khusus TNI AD dan Australia's elite Special Air Service (SAS) regiment berlangsung sukses. afp/Sonny Tumbelaka
 
GB
Kemampuan melumpuhkan lawan dengan tangan kosong juga diperagakan dalam latihan ini. afp/Sonny Tumbelaka 
 
DETIK FOTO
 
 
 

Monday, September 27, 2010

TNI AU LATIHAN TEMPUR BERKALA

Serangan Udara Israel Tewaskan 3 Orang di Jalur Gaza

Ramadhian Fadillah - detikNews


Ilustrasi (Foto: Reuters)

Gaza City - Serangan udara Israel menewaskan 3 warga Palestina. Serangan ini dilancarkan Israel di sebelah selatan Jalur Gaza.

"Pilot memastikan serangan mengenai target," ujar juru bicara militer Israel seperti ditulis AFP, Senin (28/9/2010).

3 Orang pria tersebut baru ke luar dari mobil mereka. Diduga ketiganya merupakan anggota Brigade Al-Quds, organisasi sayap militer jihad Palestina.

Militer Israel menjelaskan serangan yang dilancarkan kemarin malam ini bertujuan untuk melawan tindakan radikal para yang berniat meluncurkan roket dari Jalur Gaza ke Israel.

(rdf/nrl)

DETIK 

BERITA POLULER