Pages

Friday, October 17, 2025

Intip "Rahasia" Jet China J-10C: Sehebat Apa Lawan Rafale di Angkasa?



 Jakarta,CNBC Indonesia - Rencana pemerintah membeli Jet Tempur asal China, Chengdu J-10C telah menemui titik terang. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyetujui anggaran senilai US$9 miliar atau setara Rp146 triliun untuk akusisi alat utama sistem senjata (alutsista) modern ini yang nantinya akan menambah kekuatan alutsista Jet Tempur yang dioperasikan oleh TNI-AU.



Chengdu J-10 dengan julukan "Vigorius Dragon" merupakan jet tempur generasi 4,5 dengan kemampuan multirole. Pesawat ini dibuat oleh Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAIC) yang merupakan anak perusahaan Aviation Industry Corporation of China (AVIC). Saat ini, hanya ada dua negara yang mengoperasikan J-10 yakni, China dan Pakistan.

Proyek ini berawal pada pertengahan 1980-an melalui program rahasia bernama Project 8610, yang bertujuan mengembangkan pesawat tempur superioritas udara buatan dalam negeri untuk menandingi sistem generasi ke-4 Rusia dan Barat.

Dalam proses pengembangannya, sejumlah analis pertahanan menyebut bahwa desain J-10 memiliki kemiripan dengan proyek jet tempur IAI Lavi asal Israel yang dibatalkan pada 1980-an. Meski demikian, pihak China membantah dugaan tersebut dan menegaskan bahwa J-10 merupakan hasil pengembangan murni industri dirgantara dalam negeri.

Pesawat ini melakukan penerbangan perdananya pada 23 Maret 1998 dan resmi diperkenalkan pada 2005, setelah hampir dua dekade pengujian. Sejak saat itu, J-10 berkembang menjadi platform tempur serbaguna (multirole fighter) dengan kemampuan air-to-air dan air-to-ground.

Hingga kini, J-10 telah berevolusi dengan beberapa varian. Mulai dari J-10A sebagai versi dasar, J-10B, Hingga J-10C dan J-10E. Varian ekspornya, J-10CE saat ini juga dioperasikan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF). 
J-10C



Berikut ini Spesifikasi Chengdu J-10.

Mesin Hingga Performa J-10

Chengdu J-10 awalnya dirancang untuk menggunakan mesin turbofan buatan dalam negeri Tiongkok, WP-15, namun proyek tersebut akhirnya digantikan oleh mesin dari Rusia yakitu, Salyut AL-31F. Mesin ini mampu menghasilkan daya dorong hingga 27.557 pon (lbf) dengan sistem afterburner, memberikan kemampuan akselerasi luar biasa bagi J-10.

Mesin AL-31F dikenal tangguh dan telah terbukti digunakan pada jet tempur Sukhoi Su-27 Flanker. Versi yang dipasang pada J-10 telah dimodifikasi khusus agar sesuai dengan kebutuhan pesawat tempur China ini.

Mesin WS-10A memiliki dorongan sekitar 24.700 pon, sedikit lebih rendah dibanding AL-31F, namun memberikan keuntungan besar dari sisi kemandirian teknologi dan biaya operasional.

Secara umum, kemampuan mesin ini memungkinkan J-10 untuk terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2,2 di ketinggian jelajah tinggi dan mencapai ketinggian operasi hingga 65.000 kaki atau sekitar 19.800 meter. Dengan jangkauan sekitar 2.500-3.000 KM. 

Daya dorong kuat inilah yang menjadikan J-10 mampu bersaing dengan jet tempur sekelas F-16 asal Amerika Serikat atau MiG-29 buatan Rusia.

J-10 juga dilengkapi dengan sistem Fly-by-wire dalam mekanisme kendali pesawat.

Teknologi ini berkeja dengan menerima input dari pilot melalui flight control di cockpit, kemudian diproses oleh komputer sebelum diteruskan ke permukaan kendali seperti sayap dan vertical stabilizer.

Sistem Persenjataan Chengdu J-10

Persenjataan Yang Dapat Dibawa Chengdu J-10

Table with 3 columns and 7 rows. (column headers with buttons are sortable)
1GunType 23-3 twin-barrel cannon, kaliber 23mm
2Jumlah Hardpoints11 (6 di bawah sayap, 5 di bawah badan pesawat)
3Rudal air-to-airPL-8, PL-9, PL-11, PL-12
4Rudal air-to-groundPJ-9, YJ-9K
5Bom Pintar & bom biasaLT-2 (laser-guided), LS-6 (satellite-guided), bom 250–500 kg
6Tangki Eksternal3 tangki bahan bakar eksternal: 1x 450 galon (badan), 2x 212 galon (sayap)
7Pod Avionik & Sistem EksternalFILAT, Blue Sky pod, BM/KG300G jamming pod, KZ900 recon pod, Type Hongguang IR pod

J-10 dibekali dengan Gun Double Barrel Tipe 23-3 dengan kaliber 23 mm yang terpasang di bagian bawah badan pesawat. Selain itu, pesawat ini memiliki 11 titik gantung (hardpoints) yang memungkinkan pembawaan berbagai jenis senjata mulai dari rudal air-to-air dan air-to-ground, serta, bom, maupun rocket pod.



Dalam konfigurasi udara-ke-udara, J-10 mampu membawa rudal seri PL-8, PL-9, PL-11, dan PL-12. Rudal PL-9, misalnya, merupakan rudal jarak pendek berpemandu inframerah yang mampu melaju hingga kecepatan Mach 3, sedangkan PL-12 memiliki jangkauan menengah (beyond visual range/BVR) yang setara dengan AIM-120 AMRAAM milik Amerika Serikat.

Untuk misi udara-ke-darat, J-10 dapat mengangkut rudal PJ-9 dan YJ-9K, serta bom pintar berpemandu laser seperti LT-2, atau bom luncur berbasis satelit LS-6. Pesawat ini juga bisa membawa berbagai jenis bom konvensional dengan berat antara 250-500 kg, menjadikannya ideal untuk operasi serangan darat presisi tinggi.


Pesawat ini juga dapat dilengkapi berbagai pod avionik eksternal untuk meningkatkan efektivitas tempur. Sistem-sistem tersebut memungkinkan J-10 untuk menjalankan misi serangan, pengintaian, hingga peperangan elektronik dengan akurasi tinggi.

                                   Rafale membawa rudal SCLAP, Meteor dan Mica


Perbandingan Dengan Dassault Rafale

Selain Chengdu J-10C, Indonesia juga tengah menanti kedatangan jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation asal Prancis. Pesawat tempur generasi 4.5 ini telah resmi dipesan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2022 sebagai bagian dari upaya modernisasi kekuatan udara nasional.





Rafale
Kementerian Pertahanan RI telah menyepakati pembelian 42 unit jet tempur Rafale dalam kontrak senilai US$ 8,1 miliar, termasuk paket persenjataan dan dukungan logistik komprehensif.


Menurut jadwal, pengiriman unit pertama Rafale ke Indonesia akan dimulai pada awal tahun 2026, menandai babak baru dalam peningkatan kesiapan dan modernisasi pertahanan udara nasional.

Berikut ini perbandingan antara Rafale dan J-10C:

Head to Head Chengdu J-10C Vs Dassaulf Rafale 

Table with 3 columns and 16 rows. (column headers with buttons are sortable)
Negara ProdusenChinaPrancis
Generasi4.54.5
TipeMultirole / Air Superiority FighterMultirole / Air Superiority Fighter
Kecepatan Maksimum (Mach)1.81.8
Jangkauan (km)2.500 – 3.0003.700
Ketinggian Maksimum (ft)59.00050.000
Jumlah Hardpoints1114
RadarKLJ-7A AESAThales RBE2 AESA
Sistem RudalPL-15, PL-10, KD-88, YJ-91Meteor, MICA, SCALP, Exocet
Panjang (m)16,915,3
Rentang Sayap (m)9,7510,8
Tinggi (m)5,435,34
Berat Kosong (kg)8.84010.300
Berat Lepas Landas Maksimum (kg)19.27724.500
Jumlah Pesanan Indonesia*42 Unit42 Unit
Nilai KontrakUS$9 miliarUS$8,1 miliar


CNBC INDONESIA RESEARCH 

research@cnbcindonesia.com

jet-china-j-10c-sehebat-apa-lawan-rafale-di-angkasa

Download Apps CNBC Indonesia sekarang https://app.cnbcindonesia.com/

Monday, October 13, 2025

Sudah Menanti lama akhirnya Indonesia akan punya Kapal induk Giuseppe Garibaldi

kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi


Rencana TNI AL membeli kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi merupakan langkah tepat untuk memperkuat kekuatan maritim Indonesia. Indonesia sudah seharusnya memperkuat kekuatan maritim mengingat statusnya sebagai negara kepulauan terbesar di Asia Pasifik. Dan sebagai Efek Deterance, serta sebagai modal diplomasi di tingkat global sehingga mempunyai bergaining power dan di segani oleh bangsa-bangsa di dunia.

Dengan kapal Induk TNI AL dapat dengan mudah mengoperasikan armada yang dapat menampung kekuatan udara maupun alat utama sistem senjata (alutsista) tempur.

Tidak hanya itu, kapal induk juga dapat mendukung TNI AL membawa logistik untuk menjalankan misi kemanusiaan atau operasi militer selain perang (OMSP), Namun Demikian TNI AL perlu menyiapkan beberapa kapal pendamping untuk mengawal kapal induk saat beroperasi. Jenis kapal ini perlu diperkuat dengan kapal lain seperti LHD sebelum langkah berikutnya memiliki kapal induk, walaupun saat ini TNI AL sudah memiliki dua frigat terbesarnya (kelasKRI Brawijaya) dan armada kapal selam dari berbagai kelas.
beberapa negara yang tidak pernah membiarkan kapal induk beroperasi sendiri melainkan selalu berada dalam satu gugus tugas.
Setiap kapal induk selalu diiringi oleh dua kapal permukaan, satu kapal selam dan satu kapal suplai.
Hal tersebut dilakukan demi menjaga kapal induk yang merupakan bagian dari salah satu aset penting negara.


Mengutip Pidato dan Arahan Presiden Republik Indonesia sekaligus Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto :

"Presiden Republik Indonesia sekaligus Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kekuatan pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara. Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara dalam pengarahan kepada para Komandan Satuan (Dansat) TNI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 7 Februari 2025.


“Kita tidak bisa melindungi hanya dengan itikad baik. Kita tidak bisa melindungi hanya dengan kata-kata. Kita tidak bisa melindungi hanya dengan tulisan-tulisan. Kita tidak bisa melindungi dengan teori. Melindungi adalah dengan kekuatan. Kalau sebuah negara ingin merdeka sesungguhnya sebuah negara ingin sejahtera, maka harus punya kekuatan untuk melindungi diri, untuk melindungi semua kekayaan alam yang ada,” tegas Presiden Prabowo di hadapan para komandan satuan dari tiga matra TNI."


Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan lebih baik mati daripada bangsa Indonesia dijajah kembali. Prabowomenyampaikan ini dalam sambutannya di pameran Indo Defence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025). "Kita punya ajaran daripada nenek moyang kita. Lebih baik kita mati daripada dijajah kembali," kata Prabowo. Prabowo juga menyorot soal perang sebagai opsi terakhir bagi suatu negara.


Dia menekankan, bagi Indonesia, perang hanya dilakukan jika sudah terpaksa."Bagi kita, perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa," tuturnya. Dalam kesempatan ini, Prabowo mengatakan perang adalah kegiatan manusia yang destruktif serta menimbulkan kehancuran. Dia juga menyebut, bangsa yang tidak mau investasi di sektor pertahanan biasanya akan menjadi negara budak.


Sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak," jelasnya. "Ini adalah ajaran sejarah. Karena itu, bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan," sambung dia

KF 21 Boramae/IFX/F33

Saya sangat setuju dengan dengan pernyataan dan pengarahan Bapak Presiden RI Prabowo Subianto diatas bahwa "Sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak," jelasnya. "Ini adalah ajaran sejarah. Karena itu, bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan,"

Karenanya dengan investasi terhadap pertahan artinya memperkuat pertahan bangsa dan negaranya begitu pula dengan Pembelian kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi itu bukti nyata untuk memperkuat pertahanan bangsa dan negara Republik Indonesia. Ada yang bilang indonesia belum cocok untuk mempunyai kapal induk, ada yang bilang biaya opersionalnya tinggi, dan lain sebagainya. Saya kira pandangan - pandangan tersebut sudah tidak relevan lagi dengan dinamika yang terjadi sekarang dan untuk masa depan. Karena pergerakan dan persaingan geopolitik makin tajam dan Pertumbuhan , persaingan Teknologi Alutsista terkini makin canggih ( penggunaan drone intai dan serang dengan IA, drone kamikaze dengan IA, Peperangan Elektronik) dan alutsista lainya.

Kalau dibilang indonesia Belum cocok mempunyai kapal induk ini adalah pandangan skeptis yang melemahkan semangat untuk membangun pertahanan dan keamanan yang kuat

Nah kalau di bilang biaya opersinya mahal .... saya tanya anda tau tidak ? anda didalam tidak? kan yang tau Postur TUBUH anggran pertahanan dan keamnan pemerintah, yang mempunyai kebijakan pemerintah  nah maka dari itu kita serahkan kepada Ahlinya siapa itu ya pemerintah dan TNI kita tinggal mendukung dan mensuport pemerintah dan mendoakan pemerintah ini agar dan negara ini agar selalu damai tentram ekonomi stabil ,... ekonomi stabil maka akan tumbuh subur.. nah kalau tumbuh subur banyak uang tuh nah bisa kita beli alutsista alutsista yang canggih lagi supaya pertahan dan kemaman kuat.

Pertahanan dan keamanan mempunya suatu relevansinya sangat kuat dengan keadaan ekonomi sutu bangsa..maka dari itu pertahan dan keaman kita harus kuat supaya ekonomi kita kuat maka rakyat kita akan makmur dan sejahtera.

Saya kira di pemerintahan sana banyak ahlinya kita gak usah kawatir, dukung pemerintah, dukung renstra TNI, Dukung MEF, Dukung modernisasi Pertahan dan kemanan kita baik alutsista, dan SDMnya..dan awasi perjalannya.

Jet tempur gen 5 stealth Kaan


ups maaf ya om terlalu mengebu gebu... karena saya dari dulu mengidamkan indonesia mempunyai kapal induk,mempunyai S400, bahkan S500 trium, ada pesawat AWACS, mempunyai rudal jarak dekat, menengah dan jauh. 


 
setidaknya sudah ada kapal induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi yang akan di beli


setidaknya suda ada NASAMS dari Norwegia dan Trisula-O (Hisar-O) dari Turki, serta sistem lain seperti Oerlikon Skyshield, Mistral, dan StarStreak. Konsep pertahanan udara nasional Indonesia
disebut sebagai Indonesian Archipelagic Air Defense System (IAADS) "Cakra",yang bertujuan untuk mendeteksi, melacak, dan menetralisir ancaman di seluruh wilayah udara kepulauan. Selain sistem rudal, penguatan juga dilakukan melalui penambahan radar dan penerapan konsep Air Defence Identification Zone (ADIZ)

setidaknya sudah ada Rudal balistik Khan


Ya, Indonesia sudah memiliki rudal balistik bernama KHAN,yang dibeli dari Turkiye dan sudah ditempatkan di Kalimantan Timur. Rudal ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pertahanan dan ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18 di Tenggarong, dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
KHAN memiliki jangkauan hingga 280 km dan memperkuat kemampuan strategis Indonesia,
serta menjadikan Indonesia negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki rudal
balistik modern.


Detail Rudal KHAN

Asal: Turkiye, diproduksi oleh Roketsan.

Jangkauan: Hingga 280 km.

Fungsi: Menargetkan sasaran bernilai tinggi seperti
bunker, pusat komando, radar, dan fasilitas logistik musuh.

Keunggulan:

Mobilitas tinggi: Dapat dipasang pada platform kendaraan
yang memungkinkan "tembak dan lari" (shoot-and-scoot) untuk
menghindari serangan balasan.

Akurasi tinggi: Diklaim memiliki akurasi yang tinggi dan
terbukti dalam pertempuran.

Tahan berbagai kondisi: Mampu beroperasi dalam segala
cuaca dan medan.

Penempatan: Di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong,
Kalimantan Timur, dan dikirim secara bertahap.

Signifikansi:

Meningkatkan kemampuan pencegahan jarak jauh dan respons
cepat terhadap ancaman regional.

Menempatkan Indonesia sebagai
negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan sistem rudal balistik
modern.
Nah AWACS ini penting dan indonesia harus beli pesawat AWACS biar jet-jet tempur kita tidak buta dalam pertempuran.

Indonesia belum memiliki pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System) yang operasional, tetapi memiliki rencana strategis untuk pengadaan dan kerja sama pengembangan dengan negara lain. Rencana ini mencakup potensi akuisisi dan kemitraan dengan Turki untuk mengembangkan pesawat AWACS buatan Indonesia.

Status dan rencana pengadaan

Rencana strategis: Pengadaan pesawat AWACS sudah masuk dalam rencana strategis TNI Angkatan Udara, meskipun prosesnya panjang dan kompleks.

Keterlibatan PTDI: PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjadi kontraktor utama dalam rencana pengembangan ini dan akan bekerja sama dengan perusahaan Turki, Havelsan.

Potensi akuisisi: Ada juga opsi pengadaan pesawat AWACS dari pabrikan Amerika atau Eropa, termasuk Boeing, dengan anggaran yang diperkirakan akan diambil dari pinjaman luar negeri.

Kerja sama pengembangan

Kemitraan dengan Turki: Indonesia dan Turki menjalin kerja sama untuk mengembangkan pesawat AWACS.

(https://www.indonesian-aerospace.com/id/media/berita/detil/1385/erdogan-ke-indonesia-ptdi-dan-havelsan-jalin-kemitraan-garap-pesawat-awacs)

Pembagian peran: PTDI akan berperan sebagai kontraktor utama di Indonesia, sementara Havelsan akan menyediakan keahlian teknis dan perangkat lunak.

Tujuan: Kerja sama ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian teknologi pertahanan nasional dan menciptakan sistem AWACS yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.


Setidaknya Indonesia sudah Bisa berjalan tegak dan percaya diri dengan Pertahan dan keamananya dan alutsistanya ( di udara akan dihiasi rafele, KF 21 Boramae/IFX indonesia, Jet tempur gen 5 Kaan, ( existing F16,sukhoi, t50, hawk) rencana J-10C dalam pertimbangan dan sederetan drone, darat sudah ada MBT, Medium tank Harimau, ada Rudal balistik Khan, laut ada kapal induk induk ringan ITS Giuseppe Garibaldi, ada KRI Brawijaya, ada Fregat Merah putih)..pokoknya banyak alutsista baru yang lainyaa...

maka dari itu kita dukung pemerintah untuk memperkuat pertahanan dan keamananya, karena pertahanan dan keamanan merupakan suatu harga mati bagi suatu negara apabila negara tersebut ingin berdaulat dan makmur.

Majuterus pak Prabowo untuk kemajuan dan kekuatan pertahanan dan keamanan dan ekonomi RI, kami rakyat indonesia mendukungmu.


Sumber dari berbagai sumber dan pendapat pri badi


Indonesia defence

 

Wednesday, September 24, 2025

Giuseppe Garibaldi akan menjadi kapal induk pertama Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.

 

ITS Giuseppe Garibaldi (C551) dari Italia.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) resmi menyetujui rencana pembiayaan akuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi (C-551) milik Angkatan Laut Italia.

Mengutip laporan media internasional Janes, persetujuan ini tertuang dalam surat Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, kepada Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada 29 Agustus 2025 lalu.



Anggaran Rp7 Triliun

Dalam lampiran surat tersebut, Bappenas menyebutkan batas maksimal pendanaan sebesar US$450 juta atau setara Rp7 triliun lebih untuk pembelian kapal beserta perlengkapan operasionalnya. Dana ini bisa diperoleh melalui lembaga kredit ekspor asing, kreditur bilateral, maupun institusi swasta. Selain untuk kapal induk, dokumen yang sama juga mengatur pendanaan eksternal bagi pengadaan alutsista lain, termasuk helikopter angkut baru senilai US$250 juta dan kendaraan utilitas hingga US$300 juta.

Rencana akuisisi Giuseppe Garibaldi menjadi sorotan saat ajang Indodefence 2025 di Jakarta. Dalam pameran tersebut, perusahaan galangan kapal Italia, Fincantieri, memastikan kesiapan kapal induk ini untuk memperkuat armada TNI AL. Menurut Fincantieri, Giuseppe Garibaldi masih memiliki masa pakai 15–20 tahun setelah menjalani proses refitting sesuai kebutuhan operasional Indonesia. Hal ini membuat kapal induk tersebut tetap relevan dan siap mendukung proyeksi kekuatan laut RI dalam jangka panjang.


Namun, ternyata ada syarat khusus yang ditetapkan pihak Italia. Negeri Pizza hanya akan melepas kapal induk tersebut jika Indonesia juga bersedia membelinya dalam satu paket lengkap dengan 30 jet tempur ringan AV-8B Harrier II. Informasi ini pertama kali dilaporkan media pertahanan internasional Janes, yang menyebut kesepakatan itu datang langsung dari Angkatan Laut Italia.

Jika resmi bergabung, Giuseppe Garibaldi akan menjadi kapal induk pertama Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.

SUMBER DARI BERBAGAI SUMBER


Tuesday, August 5, 2025

Tanpa Aba-Aba Rudal Presisi Khan Tiba-Tiba Sudah Dimiliki Indonesia Kemampuan Militer Indonesia Langsung Jadi Sorotan Media Asing

 

khaan

Indonesia dilaporkan telah menerima salah satu sistem rudal yang sebelumnya dipesannya dari Turki.

Menurut Defence Blog, pada 2 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia menerima sistem rudal balistik KHAN pertama."

Mengungkapkan bahwa, sistem rudal balistik KHAN, yang dikembangkan oleh Roketsan Turki, terlihat di instalasi Angkatan Darat Indonesia di Kalimantan Timur.

Platform rudal, yang diidentifikasi sebagai ITBM-600, terlihat di pangkalan Raipur A dari Batalyon Artileri Lapangan ke-18 (Yonarmed 18/Buritkang Tenggarong) pada tanggal 1 Agustus 2025.

Sebelumnya, Indonesia telah melakukan penandatanganan kontrak dengan Turki pada tahun 2022, untuk menerima sistem KHAN ITBM-600.

Merupakan sebuah platform rudal balistik taktis berbasis teknologi Roketsan yang telah terbukti.

Sistem ini dipasang pada kendaraan mobilitas tinggi Tatra 8×8, yang memungkinkannya beroperasi di berbagai medan dengan waktu persiapan minimal.Dirancang untuk penyebaran cepat, sistem ini memberi Angkatan Darat Indonesia kemampuan serangan presisi yang lincah dan lincah, yang sebelumnya tidak ada dalam inventarisnya.

Sistem rudal KHAN memiliki jangkauan hingga 280 kilometer, dan mampu memberikan serangan dengan presisi tinggi terhadap target, dalam situasi perang yang kompleks.

Menurut keterangan, senjata tersebut menyatakan bahwa sistem ini dipandu oleh rangkaian navigasi hibrida yang menggunakan navigasi inersia berbantuan GPS dan GLONASS, sehingga memungkinkan penargetan yang andal bahkan di lingkungan yang diperebutkan.

Kehadiran sistem rudal KHAN disebut juga bisa mempengaruhi kekuatan militer Indonesia.

Menurut Defence Security Asia, pada 4 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Kerahkan Rudal Balistik KHAN: Perlombaan Rudal Asia Tenggara Dimulai."

Akuisisi KHAN oleh Indonesia merupakan pergeseran tektonik dalam doktrin strategis regional.

Dengan geografi kepulauan yang luas mencakup lebih dari 17.000 pulau.

Indonesia secara historis berfokus pada pertahanan pesisir, keamanan dalam negeri, dan sistem permukaan-ke-permukaan jarak terbatas.

KHAN mengubah persamaan itu sepenuhnya, dengan memperluas radius serangan Indonesia ke sebagian besar Laut Cina Selatan, ke koridor maritim yang disengketakan.

Bahkan, berpotensi hingga ke wilayah selatan negara tetangga jika pencegahan gagal.

 

Peningkatan kemampuan ini secara efektif memperkenalkan potensi serangan kedua dalam postur pasukan Indonesia.

Hal ini memungkinkan opsi respons yang kredibel bahkan dalam skenario ancaman asimetris atau hibrida.

Yang lebih penting, hal ini memberi sinyal kepada musuh bahwa Indonesia bersedia dan mampu mempertahankan kepentingan kedaulatannya.

Dengan menggunakan platform serangan presisi canggih dan bukan hanya mengandalkan aset angkatan laut atau udara.


sumber:zonajakarta

 

Wednesday, June 11, 2025

Indonesia dan Turki Menandatangani Kesepakatan untuk 48 Jet Tempur KAAN

 


Turkish Aerospace Industries, produsen jet siluman tersebut, mengatakan bahwa pejabat pertahanan Indonesia dan Turki secara resmi menandatangani kesepakatan untuk kesepakatan tersebut dalam sebuah upacara di pameran dagang Indo Defence di Jakarta.



Rabu, 11-06-2025
TSM-Indonesia mencapai kesepakatan dengan Turki hari ini 11 Juni 2025 di Jakarta untuk pembelian 48 jet tempur generasi kelima KAAN, yang menandai penjualan internasional besar pertama jet tempur Turki tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan mengumumkan kesepakatan tersebut pada X dan mengatakan bahwa pesawat tersebut akan diproduksi di Turki dengan dukungan dari "kemampuan lokal Indonesia," tetapi ia tidak menyebutkan nilai pesanan.
Dalam pernyataan pendukungnya, Turkish Aerospace Industries, produsen jet siluman tersebut, mengatakan bahwa pejabat pertahanan Indonesia dan Turki secara resmi menandatangani kesepakatan untuk kesepakatan tersebut selama upacara di pameran dagang Indo Defence di Jakarta.
Pabrikan tersebut menyebut penjualan tersebut sebagai "tonggak strategis yang signifikan di panggung internasional" dan mencatat bahwa semua 48 pesawat akan dikirimkan selama 10 tahun. Pesawat tempur baru tersebut juga akan didukung oleh mesin turbofan TF35000 yang sedang dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri.
“Perjanjian ini tidak hanya mencakup pengiriman pesawat KAAN tetapi juga mencakup komponen transfer teknologi yang signifikan di bidang penerbangan,” tambah pernyataan Turkish Aerospace. “Melalui kerja sama strategis ini, Turki dan Indonesia bertujuan untuk mempromosikan berbagi pengetahuan dan meningkatkan kemampuan lokal. Perjanjian ini juga bertujuan untuk memanfaatkan infrastruktur industri dan kapasitas produksi Indonesia untuk program KAAN.”
Pertama kali diperkenalkan di Paris Air Show pada tahun 2019, yang kemudian dijuluki TF-X, jet tempur KAAN melakukan penerbangan perdananya tahun lalu dengan pengiriman pertama ke Turki diharapkan pada tahun 2028. Pesawat multiperan ini "dirancang untuk memberikan kinerja luar biasa dalam misi udara-ke-udara dan udara-ke-darat," menurut Turkish Aerospace dan dilengkapi teknologi canggih termasuk avionik yang didukung AI.



Azerbaijan menandatangani perjanjian pada tahun 2023 untuk bergabung dengan program pesawat tempur dengan negara lain yang menyatakan minat untuk melakukan lompatan serupa. Pakistan dan, seperti yang dilaporkan Breaking Defense sebelumnya, negara Teluk yang tidak disebutkan namanya, dikatakan telah mempertimbangkan partisipasi juga.
Tidak jelas bagaimana komitmen Indonesia terhadap KAAN dapat memengaruhi pendekatan yang telah dilakukannya kepada pembuat jet tempur lainnya. Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memesan jet tempur J-10 China. Jakarta juga akan menerima pengiriman pertama 42 jet tempur Rafale buatan Prancis tahun depan, di bawah pengadaan senilai $8,1 miliar. Untuk AS, pemerintah Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Boeing untuk pembelian 24 jet tempur F-15EX, tetapi pesanan akhir belum ditandatangani.
Selain itu, keterlibatan Indonesia dalam program jet tempur KF-21 Korea Selatan terus dirundung kontroversi, di tengah penyelidikan atas dugaan pencurian kekayaan intelektual, menurut laporan media lokal.

sumber teknologi strategi militer

BERITA POLULER