Pages

Thursday, June 30, 2011

Indonesia Bakal Miliki Bandar Antariksa di Enggano, LAPAN Mulai Lakukan Survei

Indonesia Bakal Miliki Bandar Antariksa di Enggano, LAPAN Mulai Lakukan Survei
Antariksa. Ilustrasi










Beberapa roket buatan LAPAN
Kamis, 30 Juni 2011 18:41 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai melakukan beberapa survei terkait rencana pembangunan bandar antariksa di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu. "Dalam waktu dekat tim akan survei di Pulau Enggano,ini merupakan tindaklanjut dari penandatanganan MoU yang dilakukan Pmprov Bengkulu dengan LAPAN 2010," terang Kepala Bapeda, Provinsi Bengkulu, Edi Waluyo, Kamis.

Survei tersebut meliputi kawasan konservasi, status hutan, kondisi geografis, dan sekaligus komunikasi awal antara LAPAN dan masyarakat Pulau Enggano.

Hasil survei itu merupakan kebutuhan untuk melengkapai pembuatan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Upaya Kelola Lingkungan (UPL)
Survey penting dilakukan karena LAPAN akan mencari penyesuaian tata ruang, dan seminimal mungkin tidak mengganggu ekosistem Enggano yang diketahui rapuh.

Selanjutnya, Edi Waluyo menambahkan dalam MoU belum dikatakan sharing apa yang akan dilakukan antara LAPAN dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, namun Bengkulu telah mengalokasikan beberapa hektar lahan untuk keperluan pembangunan bandar antariksa itu.

Edi menekankan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini akan diutamakan, sosialisasi akan terus dilakukan semuanya kembali kepada masyarakat Enggano, jika mereka sepakat daerahnya akan dibangun bandar antariksa maka program akan berlanjut begitu pula sebaliknya.

Diharapkan dengan adanya Bandar antariksa di Enggano masyarakat Bengkulu akan dapat mengakses beberapa ilmu pengetahuan yang penting dalam dunia antariksa, dan juga dapat berimbas pada perbaikan ekonomi rakyat.

REPUBLIKA

RI-Rusia Saling Dukung Dalam Isu HAM


Jumat, 1 Juli 2011 04:28 WIB | 537 Views
Rusia
London (ANTARA News) - Indonesia dan Rusia akan saling memberikan dukungan atas beberapa posisi HAM di PBB, bahkan kedua belah pihak telah saling memahami atas persoalan krusial yang terjadi di masing-masing negara.

Demikian benang merah konsultasi HAM bilateral keempat Indonesia-Rusia yang diadakan di Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, ujar Counsellor, Kepala Devisi Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya kepada Antara London, Jumat.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemlu, Muhammad Anshor, sedangkan pihak Rusia dipimpin oleh Direktur Kerjasama Internasional, Kemlu, Oleg Malguinov.

Menurut Anshor, konsultasi bilateral kali ini dinilai produktif dan mampu mengangkat isu-isu mutakhir dan penting tentang HAM.

Selama lebih dari empat jam tanpa jeda, kedua belah pihak mencoba menerangkan posisi masing-masing secara relatif transparan. "Positif. Kita akan saling mendukung, kerjasama atau paling tidak saling pengertian," ujarnya.

Rusia misalnya, akan terus memberikan dukungannya atas posisi Indonesia apabila soal Papua dan soal sparatisme lain diangkat dan dibahas di PBB. Sebaliknya, Indonesia diharapkan bisa memahami permasalahan yang dihadapi Rusia terutama yang terkait dengan isu-isu HAM yang diangkat oleh negara-negara pecahan Uni Soviet.

Kedua belah pihak juga melakukan tukar pandangan dan asesmen masing-masing tentang isu tematis yang sedang dalam pembahasan hangat di PBB seperti peninjauan ulang Dewan HAM, Badan Traktat dan situasi negara tertentu.

Indonesia diakui Rusia sebagai negara yg mengambil posisi dalam berbagai masalah HAM atas dasar prinsip-prinsip hukum internasional yang konsisten.

Dalam hal ini Rusia mengharapkan Indonesia dapat terus memainkan peranannya agar Dewan HAM dapat berfungsi secara efektif dengan mempertahankan sifatnya sebagai badan antarpemerintah, tetap memberikan peluang dan sumbangsih masyarakat madani dan lembaga HAM nasional serta tidak lupa menjunjung tinggi derajat negara anggota.

Dari dialog tersebut dapat dikenali berbagai masalah kedua belah pihak serta diketahui berbagai posisi untuk peningkatan pemahaman.

"Diharapkan hal itu menjadi dasar kerjasama kedua belah pihak dalam pembahasan HAM di PBB mendatang," imbuh Anshor.

Konsultasi bilateral yang juga dihadiri staf KBRI Moskow dan Staf Kemenlu Jakarta ini dinilai sangat konstruktif sehingga kedua belah pihak sepakat untuk dilaksanakan secara reguler. (ZG/K004)
ANTARA

Kasad Fokuskan Peningkatan SDM

Kamis, 30 Juni 2011 15:45 WIB | 510 Views

Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo. (ANTARA)
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, mengatakan bahwa salah satu fokus atau perhatian utamanya dalam pelaksanaan tugas baru adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Pada dasarnya kita harus selalu meningkatkan sumber daya manusia untuk mengimbangi teknologi yang kita gunakan," kata Pramono, usai pelantikannya sebagai Kasad yang baru menggantikan Jenderal TNI George Toisutta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, semua program yang telah digariskan dan disiapkan oleh Jenderal Toisutta akan dilanjutkan sehingga terjadi perbaikan kualitas melalui program yang berkesinambungan.

"Semua tentunya menjadi prioritas tentunya untuk membangun tentara yang professional dan dicintai rakyat. Semua tentunya menjadi prioritas tentunya untuk membangun tentara yang professional dan dicintai rakyat," paparnya.

Terkait hubungan darah dengan Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono, yang putra bungsu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo (almarhum), mengatakan bahwa penilaian objektif dilakukan oleh atasannya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Jenderal TNI George Toisutta selaku Kasad.

"Kalau saudara, memang saya adiknya Ibu Ani sejak lahir. Sebelum Pak SBY menikah dengan Ibu Ani. Setelah Pak SBY menikah dengan Ibu Ani memang saya adik iparnya. Tapi, kalau nepotisme, saya serahkan penilaian saya kepada atasan saya, Panglima TNI, Kasad Pak George Toisutta. Jadi, itu ada mekanismenya sendiri," tegasnya.

Pramono Edhie Wibowo merupakan lulusan terbaik Akabri Darat 1980, dan mengawali kariernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD.

Ia mengikuti Sekolah Staf dan Komando angkatan darat pada 1995 dan Sekolah Staf dan Komando TNI pada 2000, kemudian menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001 hingga 2004.

Pramono kemudian menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus, Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro, Danjen Kopassus pada 2008, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, dan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI-AD (Pangkostrad) sejak 27 September 2010.

Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang 5 Mei 1955. Ia pernah bertugas di daerah operasi di Timor Timur, dan penugasan di luar negeri, antara lain di Amerika Serikat, Spanyol dan Australia.


ANTARA

1.243 Prajurit TNI Disiapkan ke Lebanon



Kamis, 30 Juni 2011 18:43 WIB | 639 Views
Prajurit TNI yang berada di Lebanon. (ANTARA/Puspen TNI-Sertu Mar Kuwadi)
Berita Terkait
 
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.243 prajurit TNI disiapkan untuk bergabung dengan misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Ke-1.243 prajurit TNI itu memasuki masa pratugas di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat Bandung sejak Kamis hingga satu bulan kedepan.

Mereka terbagi menjadi Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri Mekanis Konga XXIII-F/Unifil, Satgas Force Protection Company (FPC) Konga XXVI D-2/Unifil dan Satgas Military Police Unit (MPU) Konga XXV-D/Unifil.

Kontingen TNI yang akan menggantikan kontingen sebelumnyam yang telah bertugas selama satu tahun itu terdiri atas Satgas Batalyon Infanteri Mekanis Konga XXIII-F/Unifil berjumlah 1018 orang dipimpin oleh Dansatgas Letkol Inf Suharto, Satgas Force Protection Company (FPC) Konga XXVI D-2/Unifil 150 orang dipimpin Dansatgas Kapten Inf Wimoko dan Satgas Military Police Unit (MPU) Konga XXV-D/Unifil berjumlah 75 orang dipimpin oleh Dansatgas Letkol CPM Ida Bagus Rahwan.

Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah mengatakan penugasan yang akan dilaksanakan oleh para prajurit sangat mulia dan terhormat serta membanggakan mengingat operasi pemeliharaan perdamaian dunia saat ini menjadi ujung tombak bagi TNI untuk menunjukkan eksistensinya di mata dunia internasional.

"Semua prajurit harus merasa bangga karena selama ini Kontingen Garuda dimanapun bertugas selalu memperoleh pujian serta pengakuan yang positif dari PBB maupun dari negara lain.

Untuk itu, para prajurit harus bersungguh-sungguh dalam latihan, pelajari semua materi yang diberikan oleh Komandan Latihan dan para Instruktur sehingga dapat menjawab tuntutan tugas di daerah operasi," kata Mayjen Hambali .

Hambali menambahkan, selain materi latihan yang didapatkan, para prajurit diharapkan senantiasa menjaga kesehatan, dan memelihara kesamaptaan jasmani yang prima agar dapat tampil maksimal di daerah penugasan.

"Dan tidak kalah pentingnya para prajurit harus belajar mengenal dan memahami karakteristik wilayah penugasan operasi serta senantiasa mengikuti perkembangan situasi, karena di kawasan Timur Tengah sedang terjadi gejolak politik yang sedikit banyak akan berpengaruh kepada pelaksanaan tugas di Lebanon.

Hambali menekankan sebagai pasukan pemelihara perdamaian para prajurit harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang konflik yang terjadi dan bagaimana menyikapinya.

"Para prajurit harus mampu menjadi penengah antara pihak-pihak yang bertikai secara imparsial, sehingga tidak dianggap memihak kepada salah satu kelompok yang bertikai dan memahami benar bahwa penggunaan senjata harus sesuai dengan aturan pelibatan serta mengikuti standar prosedur operasi yang berlaku," ujarnya.


ANTARA

TNI AU Akan Menambah Penerbang Militer

Pesawat F-16. Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Markas Besar TNI Angkatan Udara akan menambah jumlah pasukan penerbang secara bertahap. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Bambang Samoedro, penambahan pasukan penerbang akan disesuaikan dengan rencana peningkatan alat pertahanan udara.

Peningkatan pasukan direncanakan sesuai dengan target minimum essential force yang dirancang sampai 2024. Bambang tidak menyebutkan secara khusus berapa besar penambahan pasukan yang direncanakan. "Tergantung pada penambahan pesawat," kata Bambang Samoedro di Pangkalan TNI Angkatan Udara Adi Sutjipto Yogyakarta, Kamis, 30 Juni 2011.

Komandan Wing Pendidikan Penerbangan Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Kolonel Penerbang Khairul Lubis, mengungkapkan tahun ini akademi penerbangan meluluskan 46 penerbang militer untuk TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Darat. Rata-rata setiap tahun akademi penerbangan menghasilkan 50-60 penerbang militer baru.

"Tidak semua bisa lulus menjadi penerbang," kata Khairul Lubis. Penerbang-penerbang militer diambil dari lulusan sekolah menengah umum (SMU) dan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU). Lulusan SMU dididik selama 33 bulan dan setelah lulus akan menjadi penerbang militer di TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut. Sedangkan lulusan AAU dididik untuk menjadi penerbang militer untuk TNI AU.

Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda, IB Putu Dunia, menuturkan penambahan jumlah penerbang militer disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan pesawat, dan anggaran. "Tidak ada persentase ketat berapa jumlah penerbang. Kami cenderung budget oriented," kata Putu Dunia. "Karena itulah, tiap tahun jumlah rekrutmen penerbang militer bisa berubah."

Tempo Interaktif

2012, Pemerintah Datangkan Super Tucano

 



Super Tucano dengan skema warna TNI AU - dipastikan pesawat ini akan mulai datang pada Maret 2012 (image : Angkasa)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pesawat serang EMB-314 Super Tucano yang dipesan pemerintah dari Brazil akan mulai didatangkan pada awal 2012 nanti. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Bambang Samoedro, mengatakan empat unit pertama dari satu skuadron yang dipesan direncanakan tiba pada Maret. "Sisanya didatangkan bertahap," katanya di Sekolah Penerbang Adi Sutjipto Yogyakarta, Kamis 30 Juni 2011.

F-16 yang digunakan oleh Air National Guard, Amerika (photo : Wiki)


Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pembelian dilakukan November tahun lalu dengan produsen Tucano, Embraer Brazil. Satu skuadron Super Tucano terdiri dari 16 pesawat dibeli untuk menggantikan pesawat OP10 di Skuadron 21 Malang yang sudah habis masa jam terbangnya.

Super Tucano adalah jenis pesawat serang ringan dengan fungsi patroli pemantauan dan sebagai pesawat latih. Pesawat ini dilengkapi dengan baling-baling, teknologi avionik modern, dan sistem persenjataan. Pesawat ini juga biasa digunakan dalam operasi counter-insurgency atau operasi penumpasan pemberontakan.


Foto:detik Foto


Bambang Samoedro mengatakan, pilihan kepada Super Tucano diambil karena pesawat ini dinilai memiliki kualitas paling baik di antara pesawat sejenis lainnya. Sebelumnya TNI Angkatan Udara juga mempertimbangkan membeli pesawat serang kecil K9 buatan Cina dan KO1B buatan Korea. Tapi, pilihan akhirnya jatuh pada Super Tucano.

Setelah mendatangkan Super Tucano, TNI Angkatan Udara juga sedang mengusulkan penambahan pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi dari Rusia dan pesawat tempur F16 bekas dari Amerika Serikat. Usulan pembelian Sukhoi sudah diajukan ke Kementerian Pertahanan. Sementara pembelian F16 sedang menunggu persetujuan pihak AS. Selain pesawat tempur, TNI AU juga berencana menambah pesawat angkut dan heli dalam waktu dekat.

Tempo Interaktif

Ini Dia...Satu Lagi Kamera Tersembunyi Jepret Tentara Singapura yang 'Manja'

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Masih ingat dengan foto TKW kita membawakan ransel seorang prajurit Angkatan bersenjata Singapura? Cerita itu kini terulang.
Yang terbaru datang pada Kamis ketika seorang pembaca situs jurnalisme warga Singapura populer, Stomp, mengirim gambar pria dalam seragam militer, melenggang dengan seorang pria lain di sampingnya kerepotan membawakan ranselnya.
Parahnya, sang pria yang kerepotan itu terlihat lebih tua, tampak seperti ayahnya.
Pembaca Stomp, Danny,  mengatakan, "Pada sekitar 15.00 kemarin (Rabu),  teman saya dan saya akan Northpoint di Yishun untuk makan siang, aku melihat lagi anak tentara menyuruh ayahnya membawakan ranselnya. Ini jelas tidak bisa diterima!"
Pada bulan Maret, seorang pembaca mengirimkan gambar ke Stomp, dimana seorang PRT membawakan ransel tentara bosnya.
Gambar ini memicu keributan nasional dan Departemen Pertahanan mati-matian membela diri. Foto itu beredar luas di dunia maya dan menarik perdebatan mengenai  tentara Generasi Y di Singapura yang sudah keterlaluan 'lembek' dan 'manja'-nya.

yahoo

BERITA POLULER