Pages

Wednesday, May 4, 2011

PT. PINDAD GELAR UJI COBA MORTIR DI RAHLAT PUSLATPUR



Oleh : Kodiklatad

04-Mei-2011, 07:51:56WIB

   
Pada saat ini PT. Pindad telah memproduksi berbagai macam alutsista guna kepentingan Pertahanan Nasional, khususnya untuk keperluan TNI.

Salah satu produksinya adalah Mortir 60 Komando, Mortir 60 LR dan Mortir 81 Tampela yang telah diuji coba pada tanggal 2 Mei 2011 di Daerah Latihan Puslatpur Kodiklat TNI AD. 

Mortir buatan PT. Pindad yang diuji coba adalah Mortir 60 Komando 3 pucuk, Mortir 60 LR 3 pucuk dan Mortir 81 Tampela 3 pucuk dengan jarak penembakan maksimal 8 km.

Adapun Tim uji coba terdiri dari 15 orang PT. Pindad yang dipimpin oleh Bapak Iriyanto, 1 orang dari Pussenif Kapten Inf Jainal Abidin dan 4 orang prajurit Puslatpur Kodiklat TNI AD. (Pen Kodiklatad/Dispenad)
 

Russian naval ships to visit Singapore, Indonesia


 
May 3, 2011 06:52 Moscow Time
The Admiral Panteleyev. Photo: RIA Novosti
Print Email Add to blog
An anti-submarine ship and a rescue tugboat from Russia’s Pacific Fleet are heading for Singapore and Indonesia.
The Admiral Panteleyev and Fotii Krylov are scheduled to reach their first destination on May 16 to take part in IMDEX-2011 international arms show.
On May 20 the two ships will head for the Indonesian port of Macasar for participation in a joint anti-piracy drill with the Indonesian Navy

http://english.ruvr.ru/2011/05/03/49755125.html

Tuesday, May 3, 2011

Pengamanan Gabungan Berjaga di Sekitar Lokasi KTT

Rabu, 4 Mei 2011 10:03 WIB | 483 Views
Prajurit TNI mengikuti upacara gelar kesiapan pasukan pengamanan KTT ASEAN ke-18, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (1/5). (ANTARA/Yudhi Mahatma)

 
Jakarta (ANTARA News) - Pengamanan gabungan dari TNI dan Kepolisian Negara RI berjaga di sekitar lokasi Konferensi Tingkat Tinggi Asia Tenggara (KTT ASEAN) ke-18 di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Rabu.

Pemeriksaan mulai dilakukan pada pintu masuk Gelora Bung Karno dimana anggota TNI bersenjata lengkap memeriksa setiap kendaraan maupun orang yang melalui pintu tersebut.

Pengaman oleh TNI dan Polri juga terlihat beberapa tempat di luar gedung JHCC

Selain itu anggota Polri dan TNI memeriksa bawaan setiap tamu yang masuk ke Gedung JHCC.

Sementara itu Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI J Suryo Prabowo, Wakil Kepala Kepolisian RI, Komjen Pol Nanan Soekarna dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman meninjau langsung persiapan pelaksanaan KTT di JHCC.

Polri pada KTT ASEAN ke-18 pada tanggal 4-8 Mei 2011 mengerahkan sekitar 4.385 personil guna mengamankan acara ini. Polri memiliki tugas pengamanan pada sektor (ring) II dan III, sedangkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) bertanggung jawab terhadap pengamanan utama atau ring I.

Polda Metro Jaya yang menjadi bagian tim pengamanan KTT ASEAN akan mengerahkan anggota Lalulintas, Intelijen dan Keamanan (Intelkam) dan Brigade Mobil (Brimob).

Polda Metro Jaya mendapatkan jadwal para menteri negara ASEAN akan tiba di Jakarta, mulai Selasa (3/5).

Kemudian pertemuan tingkat menteri hingga puncak acara berlangsung mulai 4-8 Maret 2011.

Selain mengamankan tempat pertemuan, Paspampres bersama Polri akan menjaga bandar udara dan hotel yang menjadi tempat penginapan pejabat dan petinggi negara.

Sebelumnya, Sutarman mengungkapkan Polda Metro Jaya siap mengamankan situasi keamanan secara optimal di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
(*)


ANTARA

2.000 Aparat Amankan Bandara Soetta dan Halim

Rabu, 4 Mei 2011 11:26 WIB | 459 Views
Pasukan pengamanan KTT ASEAN ke-18.(ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 2.000 aparat TNI disiagakan untuk mengamankan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, menjelang kedatangan para kepala negara, delegasi dan rombongan sepuluh negara ASEAN dalam rangka KTT ASEAN 2011.

Ke-2.000 personel aparat itu menerima pengarahan persiapan akhir dari Komandan Subsatgaspam Bandara dipimpin Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Nurullah di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, di Jakarta, Rabu.

Pengamanan melibatkan unsur Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Detasemen Intel, Detasemen Zeni dan unsur kodim setempat.

Komandan Subsatgaspam Bandara dipimpin Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Nurullah dan Komandan Wing I Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Tri Bowo yang bertanggung jawab di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Para delegasi dan rombongan akan tiba mulai Kamis (5/5), sedangkan para kepala negara dan wakil kepala negara ASEAN akan tiba pada Jumat (6/5).

"Namun ada beberapa kepala negara ASEAN yang akan tiba pada Kamis, seperti PM Myanmar Thein Sein," kata Komandan Wing I Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Tri Bowo.

Sementara itu, persiapan akhir di Balai Sidang Jakarta tempat KTT Ke-18 ASEAN berlangsung, tengah ditinjau langsung oleh Wakil Presiden Boediono.

Pada peninjauan itu Wakil Presiden Boediono didampingi Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Suryo Prabowo selaku Komandan Komando Operasi Pengamanan KTT ke-18 ASEAN.

Rangkaian KTT ke-18 ASEAN akan dimulai Kamis (5/5) didahului dengan pertemuan tingkat menteri yang akan membahas berbagai bidang kerja sama seperti politik, keamanan, dan ekonomi.

Kegiatan puncak akan dilangsungkan pada Sabtu (7/5) dan Minggu (8/5).
(*)


ANTARA

Russia begins test flights of Su-35S series fighter


Russia's Sukhoi aircraft manufacturer has started test flights of its first series-produced Su-35S Flanker-E multirole fighter, the company said on Tuesday.
The aircraft took off from the Komsomolsk-on-Amur airfield in Russia's Far East, spending one and a half hours in the air testing propulsion and control systems.
The Su-35 Flanker-E superiority fighter is powered by two 117S engines with thrust vectoring. It can effectively engage several air targets simultaneously using both guided and unguided missiles and weapon systems.
The aircraft has been touted as "4++ generation using fifth-generation technology."
After the tests are completed, the Su-35 will be transferred to the Russian Defense Ministry.
MOSCOW, May 3 (RIA Novosti)

RIA NOVOSTI

SPI Minta TNI-AL Kawal Kapal Niaga


KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 bersama KRI Yos Sudarso-353 mengawal MV Sinar Kudus setelah dibebaskan para perompak. (Foto: Dispenal)

4 Mei 2011, Jakarta (ANTARA News): Solidaritas Pelaut Indonesia (SPI) meminta TNI Angkatan Laut dapat memberikan pengawalan bagi kapal niaga berbendera Indonesia terutama yang melintasi perairan internasional yang rawan perompak.

Ketua Umum SPI, Pius Lajapera, saat diterima Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno di Jakarta Selasa, meminta agar TNI Angkatan Laut menempatkan personelnya pada kapal-kapal niaga berbendera Indonesia yang akan melintasi perairan internasional yang rawan perompak.

"Dengan begitu, kapal-kapal Indonesia bisa melewati jalur-jalur tersebut dengan perasaan tenang dan aman," katanya menambahkan.

Dalam kunjungan tersebut SPI secara khusus menyampaikan terima kasih atas peran serta TNI khususnya TNI Angkatan Laut dalam upaya pembebasan kapal MV Sinar Kudus beserta 20 awaknya yang dibajak perompak Somalia selama 46 hari.

Menanggapi itu, Kepala Staf Angkatan Laut Soeparno mengatakan, keterlibatan TNI termasuk TNI Angkatan Laut dalam upaya pembebasan Sinar Kudus merupakan bagian dari tugas TNI termasuk TNI Angkatan Laut untuk memberikan perlindungan dan pengamanan terhadap warga Negara Indonesia yang mendapat musibah di laut, termasuk juga masalah pembajakan atau penyanderaan.

"Hal ini merupakan tugas TNI termasuk TNI AL seperti yang diamanahkan dalam UU RI No. 34 tahun 2004 yaitu membantu pemerintah dalam tugas-tugas pengamanan pelayaran, pembajakan, dan perompakan," kata Kasal.

Tentang penempatan personel TNI Angkatan Laut di setiap kapal niaga berbendera Indonesai yang akan melintasi perairan rawan perompak atau pembajak, ia mengatakan, "pada intinya TNI Angkatan Laut siap,".

Kapal MV Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia sejak 16 Maret 2011 dan membawa 20 awak kapal. Kapal Sinar Kudus yang memiliki bobot 8.911 ton membawa muatan feronikel dengan tujuan Belanda. Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di perairan Somalia di posisi sekitar 350 mil laut tenggara Oman.

Sejak itulah selama 46 hari MV. Sinar Kudus disandera para pembajak dengan tuntutan meminta tebusan uang kepada pemilik kapal, sampai akhirnya kemudian dapat dibebaskan.

Saat ini MV Sinar Kudus telah bergerak meninggalkan perairan Somalia menuju ke pelabuhan Salalah, Oman, dengan pengamanan dan pengawalan kapal perang TNI AL KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353.

Sumber: ANTARA News

Panglima TNI: Tak Ada Ego Sektoral dalam Pembebasan ABK di Somalia


Febrina Ayu Scottiati - detikNews

Panglima TNI: Tak Ada Ego Sektoral dalam Pembebasan ABK di Somalia
Jakarta - Pasukan gabungan dari berbagai angkatan terlibat dalam operasi penyerangan perompak Somalia yang telah menyandera anak buah kapal (ABK) kapal Sinar Kudus. Mereka kompak menerjang perompak tanpa ada ego sektoral.

"Tidak ada sama sekali ego sektoral, dilakukan pasukan bersama-sama," ujar Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

Berikut ini wawancara wartawan dengan Agus di kantor Puspen Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/5/2011):

Mengapa opsi militer dilakukan dan opsi tebusan juga dilakukan?

Pada umumnya pembebasan kapal yang dibajak, yang bisa dilakukan hanya kapal-kapal yang sedang berlayar. Pada saat kapal itu dijangkar, situasinya sudah berbeda. Tugas dari TNI adalah yang pertama bagaimana menyelamatkan ABK, tadi sudah saya sebutkan, beberapa pertimbangan bahwa ABK tidak setiap saat berada di kapal itu, ini yang menjadi pertimbangan tersendiri mengapa harus dilakukan.

Untuk memastikan seluruh anak buah kapal itu aman dengan tebusan, itu adalah sudah dijamin pasti seluruh anak buah kapal berada di kapal. Karena pada saat dropping dilakukan, dipastikan dulu, bahwa jumlah anak buah kapal lengkap, baru yang terakhir di drop. Baru dari situ kita ketahui anak buah kapal Sinar Kudus aman.

Pertimbangan yang pertama adalah itu, manakala anak buah kapal Sinar Kudus tidak lengkap kita lakukan operasi tentunya ada yang ketinggalan. Makanya kita harus lakukan negosiasi.

Saat perompak dilumpuhkan, apakah mereka mengancam atau karena memang prosedur seperti itu?

Memang pada saat perencanaan, setelah ABK diselamatkan, lalu (TNI) melakukan pengejaran. Pada saat (TNI) melakukan pengejaran mereka melakukan perlawanan.

Ke depannya TNI kawal kapal Indonesia?

Beberapa negara lain memang sudah mengawal. Indonesia akan kaji apakah layak menempatkan pasukan di sana atau mengawal kapal Indonesia yang berlayar melintas di sana. Tapi harus dihitung dulu frekuensi kapal yang melintas di sana atau kirim personel. Nanti dibahas mana yang akan dipilih.

Bahwa sampai saat ini banyak kapal negara lain yang belum dibebaskan. Ada kebersamaan negara lain kalau kita ingin menyelesaikan bersama-sama. Dengan mengamankan jalur pelayaran, yang ditempatkan di sana pasukan multinasional di titik tertentu agar terjamin keamanan. Tapi belum ada pembahasan penanganan kapal yang dibajak. Semoga hal ini bisa dipertimbangkan Dewan Keamanan PBB.

Beberapa waktu lalu kapal Singapura juga dibajak, ada 13 WNI. Kami akan berkoordinasi karena bendera kapal milik Singapura, segala kegiatan harus selalu izin pemerintah Singapura. Penjajakan kemungkinan dilakukan bersama-sama.

Berapa jumlah pasukan yang dikerahkan di Somalia?

Di situ ada Marinir, Kostrad, Kopaskhas. Kalau komandannya itu Kolonel Taufik
Kemudian manakala penyerangan dilakukan lagi, dipimpin oleh Mayor Jenderal TNI Alphan.

Puas dengan penyerangan?

Tingkat kepuasan TNI adalah bagaimana TNI dapat menyelesaikan tugas pokok yang diberikan. Tugas pokok yang diberikan adalah ABK dan selamatkan kapal.

Apakah pasukan masih ada di sana?

Pasukan kita sudah tidak ada di sana

Apakah tebusan akan memanjakan para perombak?

Tergantung dari persepsi setiap orang. Banyak negara yang kapalnya dibajak dengan penyelesaiannya seperti itu.

Pihak dispanser itu siapa Pak?

Mereka satu paket untuk dropping, bekerja di manajemen, mengangkut, menyewa pesawat khusus yang dibawa Samudera Indonesia. Tapi kami menempatkan personel Samudera Indonesia dan TNI jadi tahu betul. Petugas tersendiri yang disewa. Sudah ada orang dan bukan dari TNI.

Apakah ada gesekan pasukan?

Tidak ada sama sekali ego sektoral, dilakukan pasukan bersama-sama.

Pasukan kita muncul pada saat penyelamatan seperti apa? Apakah dalam mengintai jauh, lalu dari mana tahu ada empat perompak mati?

Kapal piket kita pada saat melakukan penyelamatan, kita melakukan penyelamatan jarak terdekat yang diperbolehkan oleh pembajak. Kita diberi jarak 15 km dari jarak kapal Sinar Kudus, oleh karena itu persiapan kita yang bisa kita lakukan adalah kita terus lakukan komunikasi.

Kesulitan kita yang pertama adalah ketika kita mengetahui apakah pembajak itu masih berada di kapal atau tidak, kita terus melakukan komunikasi dan terus melihat gelagat dari kapal terus mendengar informasi dari kapal.

Kenapa tidak dikejar semua?

Rupanya pembajak ini sudah mempunyai pengalaman untuk bagaimana menurunkan para pembajak. Jadi dari 82 (pembajak) diturunkan secara bertahap sehingga manakala yang sudah turun ini dilakukan pengejaran pasti anak buah yang berada di Sinar Kudus masih dalam genggaman para pembajak, itulah risiko yang selalu kita perhitungkan.

Osama bin Laden telah tewas, apa yang akan dilakukan TNI?

Kita TNI dan Polri selalu meningkatkan penjagaan agar hal-hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi. Ini juga harus kerjasama dari masyarakat dan rekan-rekan wartawan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan.

DETIK

BERITA POLULER