Pages

Wednesday, December 1, 2010

Pasukan Gultor Yonif 514 Gelar Simulasi Antiteror


Beberapa pasukan Penanggulan Teror (Gultor) Yonif 514/Raider Bondowoso melakukan simulasi penyergapan kereta api (KA) Pandanwangi di Stasiun Kereta Api di Jember, Jawa Timur, Rabu (1/12). Simulasi pembebasan sandera di KA Pandanwangi yang dibajak teroris itu, bertujuan meningkatkan kemampuan penanggulangan teror dan pembebasan tawanan. (Foto: ANTARA/Seno S./mes/10)

01 Desember 2010, Jember -- Pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) Batalyon Infanteri 514 Raider Bondowoso melakukan simulasi antiteror di Stasiun Kereta Api Jember, Jawa Timur, Rabu.

Komandan Tim Gultor Yonif 514 Raider Bondowoso, Letnan Satu Infantri Ardha Chairova, mengatakan latihan antiteror itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan menggunakan sejumlah fasilitas umum.

"Latihan itu bertujuan untuk melatih pasukan ketika menyelamatkan pembajakan atau penyanderaan di tempat umum atau fasilitas umum," tuturnya.

Menurut dia, fasilitas umum yang biasanya menjadi tempat latihan pasukan Gultor adalah stasiun kereta api, terminal bus dan bandara.

"Saat ini, kami menggunakan moda transportasi KA yang berlokasi di Stasiun Jember. Tim Gultor berusaha menyelamatkan penumpang yang disandera oleh teroris," paparnya.

Ardha menjelaskan, personel yang dilibatkan dalam simulasi tersebut sebanyak 50 orang untuk menghadang para teroris dan menyelamatkan penumpang yang disandera.

Dalam simulasi tersebut, pasukan Gultor berusaha menyelamatkan penumpang yang disandera oleh teroris di dalam KA jurusan Banyuwangi-Surabaya, dengan menghentikan KA di Stasiun Jember.

Sejumlah pasukan Gultor bersembunyi di kereta barang yang mengangkut batu kricak, kemudian mereka bergerak mengepung KA yang berada di jalur tiga.

Humas PT KA Daerah Operasi (Daop) IX Jember, Burhani Sulton, mengatakan simulasi tersebut tidak menggunakan KA yang berisi penumpang penuh.

"Kami menggunakan tiga gerbong KA Pandanwangi yang tidak beroperasi dan satu lokomotif untuk simulasi tim Gultor," katanya.

Menurut dia, Daop Jember tidak menggunakan KA yang beroperasi karena khawatir penumpang panik dan tidak mengetahui kalau latihan yang dilakukan tim Gultor hanyalah simulasi.

"Kalau memakai KA yang beroperasi dengan penumpang asli, saya khawatir mereka panik karena terjadi tembak-tembakan dari tim Gulthor," katanya menambahkan.

ANTARA Jatim

Indonesia Berencana Menerima Hibah 24 F-16 Dan Membeli 6 F-16 Jenis Baru


0diggsdigg

F-16 block 25

Liputan6.com, Jakarta: Rencana penerimaan hibah 24 pesawat F-16 dari Amerika Serikat kepada Indonesia belum diputuskan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Hal ini terkait beberapa pertimbangan tingkat efesiensi dari penerimaan pesawat bekas itu.

Dirjen Perencanaan Kementerian Pertahanan RI Marsekal Muda B.S. Silaen mengatakan meski pesawat hibah produk lama, pesawat masih bisa digunakan 12-13 tahun lagi. "Karena pesawat itu masih memiliki kekuatan sisa pakai sekitar 10.000 jam," kata Silaen kepada wartawan di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu (1/12).

Menurut Silaen, pemberian pesawat tempur dengan jenis F-16 direncanakan awal 2011. Saat ini, lanjut Silaen, pemerintah Indonesia masih memiliki 10 pesawat dengan jenis yang sama, yakni F-16. Pesawat berada di Banyuwangi, Jawa Timur. "Kalau ditotal dengan hibah dari AS, ada sekitar 34 pesawat tempur jenis F-16," tutur Silaen.

Silaen menambahkan, pemerintah juga berencana membeli pesawat tempur F-16 dengan tahun yang baru sebanyak enam pesawat. Dijelaskan, untuk 24 pesawat F-16 dari AS maupun 10 pesawat F-16 yang saat ini dimiliki Indonesia berjenis grade 15. Artinya kalau menerima pesawat hibah Indonesia mengeluarkan anggaran untuk meng-upgrade menjadi grade 20. Hal ini pula yang menjadi pertimbangan Kemenhan.

Sumber: LIPUTAN 6

Pemerintah Belum Putuskan Tiga Opsi Pesawat F-16

F-16 Fighting Falcon USAF. (Foto: U.S. Air Force/Tech. Sgt. Caycee Cook)

01 Desember 2010, Jakarta -- Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan hingga kini belum menentukan opsi mana yang akan diambil untuk menyikapi tawaran pesawat jet tempur F16 dari Amerika Serikat. Ada dua opsi yang sedang dikaji oleh pemerintah.

Pertama, hibah 24 unit pesawat F16. Dari 24 unit pesawat yang ditawarkan Amerika, sisa jam terbang rata-rata masih di atas 10 ribu jam. "Beberapa unit ada yang masih memiliki 12-13 ribu jam terbang," kata Direktur Jenderal Rencana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Marsekal Muda TNI BS Silaen dalam jumpa pers, Rabu (1/12).

Dengan asumsi penggunaan satu pesawat per tahun sebanyak 800-900 jam, lanjutnya, maka 24 unit pesawat bekas yang dihibahkan diperkirakan bisa digunakan hingga 10-15 tahun ke depan.

Opsi kedua, pemerintah akan membeli F16 baru sebanyak 6 unit. Karena beli baru, maka keenam pesawat tersebut bisa langsung digunakan untuk mengawasi pertahanan negara.

Ketiga, kata Silaen, pemerintah akan mengalihkan anggaran pembelian 6 unit F16 baru untuk meningkatkan kemampuan (upgrade) 24 unit pesawat hibah ditambah 10 unit pesawat F16 milik Indonesia yang ada di Madiun, Jawa Timur.

Dilihat dari segi kualitas, 10 unit pesawat F16 milik TNI dan 24 unit pesawat bekas dari Amerika masih sama-sama memiliki tingkat (grade) di angka 15. Setelah diperbaiki, Silaen menambahkan, tingkat kualitas 34 pesawat itu akan menjadi grade 32. "Dananya masih di bawah harga 6 unit F16 yang baru," ujarnya.

Dari tiga opsi yang tersedia, pemerintah masih menimbang-nimbang, opsi mana yang terbaik untuk dipilih oleh Menteri Pertahanan. "Apakah beli yang baru atau yang upgrade, belum kita putuskan. Masih kita kaji dulu," kata Silaen.

TEMPO Interaktif

Pemerintah Belum Sikapi Tawaran Hibah F-16 AS


0diggsdigg


Pesawat jet tempur A KF-16 sedang dicek untuk daya tahan bermacam cuaca ekstrim di Seosan, Seoul, Senin (8/9). AFP PHOTO/JUNG YEON-JE

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) hingga kini belum memutuskan soal tawaran hibah pesawat bekas F16-A dari Amerika. Kemenhan masih terus mengkaji tawaran tersebut.

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan Puguh Santoso mengatakan, masih banyak yang harus dipertimbangkan dari tawaran tersebut. "Kami teknisnya juga masih belum tahu. Jadi masih banyak yang harus dipertimbangkan," kata Puguh, Rabu (1/12), di gedung DPR, Jakarta.

Menurut Puguh, hingga kini pihak Amerika belum memberitahu kondisi teknis pesawat bekas yang ditawarkan tersebut. Karena itu, tawaran pesawat tersebut belum tentu diterima. Sikap menerima atau menolak akan diputuskan setelah semua kajian yang dilakukan Kemenhan selesai. Kajian akan melibatkan TNI AU maupun ahli pesawat dari PT Dirgantara Indonesia.

"Kami hargai tawaran itu, tapi tidak serta merta kami terima saja. Dari sisi positif-negatif kan harus ada kajian yang mendalam, termasuk biaya retrofit. Jangan sampai biaya perawatan ternyata tidak efisien," ujar Puguh.

Sebelumnya, Amerika berencana menghibahkan 24 pesawat bekas F16-A ke Indonesia. Hibah itu disertai syarat bahwa retrofit (perbaikan) harus dilakukan dengan pihak Amerika. Berdasarkan perhitungan, biaya retrofit tiga pesawat bekas sama dengan satu harga pesawat baru.

Sumber: TEMPO

Tuesday, November 30, 2010

Geger, Amerika Punya Nuklir di Belanda!


0diggsdigg


RAHASIA - Kalimat dalam dokumen diplomatik yang dirilis WikiLeaks dan menunjukkan Amerika Serikat memiliki senjata nuklir di Eropa, tepatnya di Jerman, Belanda dan Belgia.

KOMPAS.com - Situs WikiLeaks bikin geger lagi dengan rilis terbarunya yang masih terkait pembongkaran dokumen rahasia diplomatik secara bertahap.

Kali ini, Senin (29/11/2010), organisasi yang didirikan Julian Assange itu merilis informasi sensitif soal proyek senjata nuklir Amerika Serikat di Eropa.

Itu terungkap lewat memo dari Duta Besar AS untuk Jerman yang diunggah WikiLeaks pada laman ini.

Dalam sebuah diskusi tentang penarikan senjata AS dari Eropa, memo tersebut menyatakan: "Penarikan senjata nuklir dari Jerman dan mungkin dari Belgia dan Belanda bisa sangat mempersulit secara politik bagi Turki untuk mempertahankan cadangannya sendiri."

Memo itu ditulis oleh Duta Besar AS, Philip Murphy pada November 2009. Kerajaan tidak pernah menyatakan bahwa nuklir tersebut berada di negeri Belanda.

Anggota Parlemen dari Partai Sosialis Belanda, Harry van Bommel, mendesak kepada pemerintah agar tidak lagi diam, dan mengakui keberadaan nuklir tersebut.

Menurut koran Volkskrant, WikiLeaks memiliki 3.021 memo yang dikirim oleh Duta Besar AS di Den Haag, namun belum dipublikasikan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Belanda tahun 2003-2007, Ben Bot, sudah merasa bahwa dokumen yang dibocorkan WikiLeaks itu akan menjadi pukulan telak bagi diplomasi Amerika.

Sumber: KOMPAS

Megawati Diusulkan Jadi Utusan Khusus Perdamaian Korea

Megawati Diusulkan Jadi Utusan Khusus Perdamaian Korea
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Komisi I Teguh Juwarno mengusulkan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi utusan khusus untuk menengahi perseteruan di Semenanjung Korea sebagai inisiatif Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Teguh Juwarno dalam dikusi di Jakarta, Selasa mengatakan, usulan tersebut sebagai langkah aktif Indonesia seiring dengan macetnya perundingan enam negara dan tidak berfungsinya Dewan Keamanan dalam menyelesaikan ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Ia menilai, Megawati merupakan sosok yang tepat, karena memiliki tingkat penerimaan yang tinggi dari berbagai negara yang terlibat baik Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, China dan AS.

Selain itu, ia menambahkan, Megawati memiliki kedekatan personal, kultural dan sejarah dengan Korea Utara terkait dengan hubungan baik yang dijalin Presiden Soekarno dengan pemimpin Korea Utara waktu itu Kim Ill Sung.

Bahkan jalinan hubungan baik mantan Presiden Soekarno dengan Kim Ill Sung dikenal dengan diplomasi bunga anggrek hingga kini dirayakan di Korea Utara dengan festival bunga anggrek.

"Persoalannya hanyalah pada elit politik saat ini, Presiden seharusnya memberikan tempat bagi mantan-mantan pemimpin untuk dapat berperan. Ibu Mega sebagai utusan khusus bisa menjadi salah satu contoh yang baik," katanya.

Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Hariyadi Wirawan mendukung usulan tersebut. Menurut dia, Megawati dapat menjadi utusan khusus Indonesia karena hubungan personal yang kuat dengan Korea Utara.

"Korea Utara negara yang sulit diduga dan hubungan personal mengambil peran, dan Megawati bisa memainkan peran itu," katanya.

Ia juga menjelaskan saat ini, perundingan enam negara sangat sulit untuk dapat memecahkan persoalan karena masing-masing negara memilki kepentingan yang berbeda.

"AS dan China kita ketahui terus berseteru saat ini, dan masing-masing pihak punya kepentingan, sehingga sulit untuk dapat terwujud perundingan enam pihak," katanya.

Anggota DPR Komisi I Helmy Fauzi mengatakan, Megawati memiliki hubungan yang baik dengan Korea Utara. "Megawati beberapa kali diundang baik ketika masih menjabat sebagai presiden maupun sesudahnya," kata politikus PDIP tersebut.

Angota DPR Fraksi Golkar Tantowy Yahya juga sepakat bila Megawati diusulkan untuk menjadi utusan khusus Indonesia. "Kita ketahui selama ini, perlunya untuk memberikan peran yang penting bagi mantan-mantan pemimpin. Kita lihat seperti Henry Kissinger, Bill Clinton di AS juga diberi peran penting, dan ini vital bagi diplomasi kita," katanya.(*)

(T.M041/I007)
ANTARA

ADMM Berupaya Perkuat Kerja Sama Pertahanan





01 Desember 2010, Jakarta -- Apa sebenarnya yang ingin dicapai dalam pertemuan para menteri pertahanan se-Asia Tenggara? Bukankah organisasi ASEAN sudah cukup bisa mewadahinya? Apakah sertamerta pertemuan itu mencetuskan satu konsep tentang kerja sama keamanan lintas negara? Atau ada sesuatu yang lain yang ingin digagas dalam pertemuan ini?

Beberapa pertanyaan itu mengetuk-ngetuk pikiran saat Kementerian Pertahanan mengundang pakar pertahanan dari berbagai institusi untuk mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) kelima pada Mei 2011 mendatang. Pertemuan yang berlangsung baru-baru ini pun membuka banyak pekerjaan rumah tangga di bidang pertahanan yang harus diselesaikan anggota ASEAN.

Pekerjaan rumah yang berat tersebut diungkap Profesor Riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti. Dengan terperinci dia mengatakan bahwa konsep ASEAN-lah yang harus dikaji ulang. “Kedekatan multilateral jarang digunakan ASEAN dalam menyelesaikan konflik internal. ASEAN juga enggan menggunakan perjanjian persahabatan dan kerja sama (treaty of amity and cooperation/ TAC) dalam menyelesaikan pihak yang berkonflik,” kata Ikrar mempreteli permasalahan konsep ASEAN.

Secara mudahnya, ASEAN juga tak mengirimkan pasukan perdamaian saat Timor Timur dalam keadaan genting pascareferendum. Negaranegara ASEAN juga tak sepenuhnya membantu operasi kemanusiaan pascatsunami di Aceh. Kondisi ini sangat berbeda dengan organisasi lain seperti PBB yang keanggotaannya sangat terikat.

Momentum

Ikrar melihat pembentukan ADMM justru bisa menjadi momentum memperbaiki keorganisasian ASEAN. Setidaknya secara bertahap mulai dari bidang pertahanan. Berdasarkan urutan sejarahnya, cikal bakal ADMM terjadi pada pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN ke-38 di Vientiane, Laos, Juli 2005. Pertemuan perdana ADMM baru dilakukan di Kuala Lumpur pada Mei 2006. Di sana disepakati ADMM akan menjadi pertemuan tertinggi ASEAN di bidang pertahanan.

Pertemuan ADMM semakin intensif pada Maret 2007 di Bali yang digagas Indonesia. Pertemuan ini berhasil meyakinkan para menteri pertahanan ASEAN bahwa ADMM ternyata mampu memberikan kontribusi dalam mengatasi isu keamanan transnasional. Di pertemuan ADMM kelima Mei 2011 mendatang, Indonesia diberi kepercayaan untuk memperkokoh konsep pertahanan transnasional.

Akankah pertemuan ini bisa menjadi bagian dari mekanisme kerja sama regional yang bersifat multilateral seperti yang diinginkan Ikrar? Lebih jauh, jika pertemuan ini efektif, ADMM justru bisa meningkatkan martabat pertemuan ASEAN yang sekadar sebagai perekat, menjadi sebuah organisasi yang memayungi negara-negara di Asia Tenggara.

Harapan ini pula yang diinginkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Koran Jakarta

Penerbang TNI AU-Singapura Tempur di Udara


F-16A/B TNI AU. RSAF mengoperasikan versi F-16C/D, sedangkan 7 F-16A/B dihibahkan ke RTAF. (Foto: Dispenau)

30 November 2010, Jakarta -- Pertempuran udara (Dog Fight) antara penerbang-penerbang tempur TNI AU dan RSAF baik satu lawan satu maupun satu lawan dua akan terjadi di wilayah udara Rembiga NTB.

Pertempuran tersebut dilakukan dalam Latihan bersama (Latma) dengan sandi ”Elang Indopura 16/10” antara TNI AU dengan Republic of Singapore Air Force (RSAF) di Lanud Ngurah Rai Bali, selama dua minggu.

Dalam Air Manuver Exercise (AMX) TNI AU mengerahkan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, sedangkan RSAF mengerahkan pesawat jenis F-16 Fighting Falcon Blok D yang berpangkalan di Tindal Air Force Base (AFB) Australia dan F-5 Tiger.

Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para penerbang tempur dalam melaksanakan operasi udara bersama dan kerjasama kedua negara khususnya kedua Angkatan Udara.

Sebelum pelaksanaan AMX dilakukan penerbangan Observasi pengenalan wilayah latihan dengan Route Ngurah Rai-Rembiga.

Selain F-16 TNI AU dan F-16 serta F-5 RSAF, kedua Angkatan Udara juga menyiapkan pesawat lainnya diantaranya, TNI AU juga menyiapkan pesawat F-5 Tiger II dan SU-30 MK sebagai pesawat escort dan RSAF menyiapkan F-15 SG, serta didukung pesawat angkut C-130 Hercules dan pesawat helikopter SAR SA-330 Puma.

Sebelum pelaksanaan AMX, telah dilaksanakan pula kegiatan Command Post Exercise (CPX) selama empat hari (19-22/10) di Payalebar Air Force Base Singapura.
Prajurit TNI AD – Singapura Latihan Bersama di Cipatat

(Foto: Mindef)

Brigif 13 (kombinasi) dan perkuatannya melakukan operasi serangan dengan taktik penerobosan infanteri diperkuat satuan anoa (kompi mekanis) dan mendapat perlawanan secara maksimal dari kelompok insujensi bersenjata yang bertahan.

Demikian skenario latihan bersama TNI Angkatan Darat dengan Angkatan Darat Singapura atau SAFKAR INDOPURA ke 22 yang digelar di daerah latihan Cipatat dan Rajamandala, Bandung, Selasa (30/11).

Akhirnya, pasukan Brigif 13 (kombinas) dapat menghancurkan seluruh kekuatan kelompok Insurjensi bersenjata yang bertahan, sehingga sisa-sisa kekuatan kelompok insurjensi bersenjata yang masih hidup sebagian besar dapat ditawan dan sebagian kecil lainnya yang melarikan diri ke arah kedudukan pasukan penutup sehingga dapat ditangkap/dilumpuhkan. Secara taktis kekuatan sisa-sisa kelompok insurjensi bersenjata telah dilumpuhkan serta tidak memiliki lagi kekuatan untuk melakukan perlawanan bersenjata.

Kepala Staf Angkatan Darat ( Kasad ) Jenderal TNI George Toisutta yang didampimgi Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Mayor Jenderal Chan Chun Sing, seusai menyaksikan langsung puncak latihan ini mengatakan, tujuan latihan bersama SAFKAR INDOPURA ini selain meningkatkan koordinasi dan kerjasama persahabatan yang lebih erat tentara kedua negara, juga untuk membangun hubungan yang baik.

”Ini latihan yang baru pertama latihan operasi lawan insurjensi yang selama ini lawan insurjensi di indonenasi merupakan tugas khusus atau dikatakan operasi khusus, tapi untuk sekarang operasi insurjensi ini bersifat umum karena selama pengalaman operasi keamanan dalam negeri lawan insurjensi ini kita gunakan sehingga ini perpaduan insurjen pada saat di pemukiman dari Angkatan Darat Singapura yaitu pertempuran kota, kalau di kita ada pertempuran jarak dekat ”, tambah Kasad.

Menurut Kasad , latihan bersama SAFKAR INDOPURA ke 22 ini merupakan salah satu metode latihan untuk meningkatkan kemampuan dan kerjasama di bidang militer yang mana kegua belah pihak sebagai unsur atau bagian dari program pertahanan kedua negara.

Pada latihan bersama ini, melibatkan 600 personil, masing 300 personil dari TNI Angkatan Darat dari Batalyon 303 dan Batalyon 321 Kostrad, dan 300 personil dari Angkatan Darat Singupara. Latihan bersama ini berlangsung sejak 21 Nopember hingga 30 Nopember 2010.


Dispenau/Dispenad/POS KOTA

BERITA POLULER