F-16A/B TNI AU. RSAF mengoperasikan versi F-16C/D, sedangkan 7 F-16A/B dihibahkan ke RTAF. (Foto: Dispenau)
30 November 2010, Jakarta -- Pertempuran udara (Dog Fight) antara penerbang-penerbang tempur TNI AU dan RSAF baik satu lawan satu maupun satu lawan dua akan terjadi di wilayah udara Rembiga NTB.
Pertempuran tersebut dilakukan dalam Latihan bersama (Latma) dengan sandi ”Elang Indopura 16/10” antara TNI AU dengan Republic of Singapore Air Force (RSAF) di Lanud Ngurah Rai Bali, selama dua minggu.
Dalam Air Manuver Exercise (AMX) TNI AU mengerahkan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, sedangkan RSAF mengerahkan pesawat jenis F-16 Fighting Falcon Blok D yang berpangkalan di Tindal Air Force Base (AFB) Australia dan F-5 Tiger.
Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para penerbang tempur dalam melaksanakan operasi udara bersama dan kerjasama kedua negara khususnya kedua Angkatan Udara.
Sebelum pelaksanaan AMX dilakukan penerbangan Observasi pengenalan wilayah latihan dengan Route Ngurah Rai-Rembiga.
Selain F-16 TNI AU dan F-16 serta F-5 RSAF, kedua Angkatan Udara juga menyiapkan pesawat lainnya diantaranya, TNI AU juga menyiapkan pesawat F-5 Tiger II dan SU-30 MK sebagai pesawat escort dan RSAF menyiapkan F-15 SG, serta didukung pesawat angkut C-130 Hercules dan pesawat helikopter SAR SA-330 Puma.
Sebelum pelaksanaan AMX, telah dilaksanakan pula kegiatan Command Post Exercise (CPX) selama empat hari (19-22/10) di Payalebar Air Force Base Singapura.
Prajurit TNI AD – Singapura Latihan Bersama di Cipatat
(Foto: Mindef)
Brigif 13 (kombinasi) dan perkuatannya melakukan operasi serangan dengan taktik penerobosan infanteri diperkuat satuan anoa (kompi mekanis) dan mendapat perlawanan secara maksimal dari kelompok insujensi bersenjata yang bertahan.
Demikian skenario latihan bersama TNI Angkatan Darat dengan Angkatan Darat Singapura atau SAFKAR INDOPURA ke 22 yang digelar di daerah latihan Cipatat dan Rajamandala, Bandung, Selasa (30/11).
Akhirnya, pasukan Brigif 13 (kombinas) dapat menghancurkan seluruh kekuatan kelompok Insurjensi bersenjata yang bertahan, sehingga sisa-sisa kekuatan kelompok insurjensi bersenjata yang masih hidup sebagian besar dapat ditawan dan sebagian kecil lainnya yang melarikan diri ke arah kedudukan pasukan penutup sehingga dapat ditangkap/dilumpuhkan. Secara taktis kekuatan sisa-sisa kelompok insurjensi bersenjata telah dilumpuhkan serta tidak memiliki lagi kekuatan untuk melakukan perlawanan bersenjata.
Kepala Staf Angkatan Darat ( Kasad ) Jenderal TNI George Toisutta yang didampimgi Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Mayor Jenderal Chan Chun Sing, seusai menyaksikan langsung puncak latihan ini mengatakan, tujuan latihan bersama SAFKAR INDOPURA ini selain meningkatkan koordinasi dan kerjasama persahabatan yang lebih erat tentara kedua negara, juga untuk membangun hubungan yang baik.
”Ini latihan yang baru pertama latihan operasi lawan insurjensi yang selama ini lawan insurjensi di indonenasi merupakan tugas khusus atau dikatakan operasi khusus, tapi untuk sekarang operasi insurjensi ini bersifat umum karena selama pengalaman operasi keamanan dalam negeri lawan insurjensi ini kita gunakan sehingga ini perpaduan insurjen pada saat di pemukiman dari Angkatan Darat Singapura yaitu pertempuran kota, kalau di kita ada pertempuran jarak dekat ”, tambah Kasad.
Menurut Kasad , latihan bersama SAFKAR INDOPURA ke 22 ini merupakan salah satu metode latihan untuk meningkatkan kemampuan dan kerjasama di bidang militer yang mana kegua belah pihak sebagai unsur atau bagian dari program pertahanan kedua negara.
Pada latihan bersama ini, melibatkan 600 personil, masing 300 personil dari TNI Angkatan Darat dari Batalyon 303 dan Batalyon 321 Kostrad, dan 300 personil dari Angkatan Darat Singupara. Latihan bersama ini berlangsung sejak 21 Nopember hingga 30 Nopember 2010.
Dispenau/Dispenad/
POS KOTA