Pages

Friday, November 5, 2010

Menhan: Alokasi Dana Panser Tarantula Pindad Sedang Dibicarakan


BANDUNG - Setelah sukses memproduksi Panser Anoa, PT Pindad akan memproduksi Panser Tarantula. Panser ini hampir sama fungsinya dengan Panser Anoa, hanya saja dilengkapi peralatan tambahan yakni canon.

Menteri Pertahanan RI, Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MSc MA Phd, mengatakan, panser buatan Pindad ini nantinya juga akan digunakan untuk pertahanan TNI. Namun tidak menutup kemungkinan seperti Panser Anoa, Panser Tarantula ini diproduksi massal untuk pihak luar yang ingin membeli hasil karya anak bangsa ini.

"Panser Anoa sudah terbukti bisa digunakan untuk kendaraan di misi perdamaian. Dan beberapa negara seperti Malaysia bahkan sudah akan melakukan MoU untuk memesan panser ini. Panser Tarantula nantinya untuk menambah kekuatan pertahanan kita," kata Purnomo, saat ditemui usai mengisi Kuliah Umum Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB di Aula Timur ITB Jalan Ganeca, Jumat (5/11).

Menurut Purnomo, rencana pembuatan Panser Tarantula ini akan dibicarakan lebih lanjut termasuk alokasi dana untuk memesan alat tempur ini.

Sumber : TRIBUNJABAR.COM

KASAL BUKA APEL KOMANDAN SATUAN TNI AL TAHUN 2010

 

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Soeparno membuka Apel Komandan Satuan TNI AL (AKS) tahun 2010 yang berlangsung di Gedung Graha Samudera Kobangdikal Bumimoro, Surabaya, Kamis (4/11). Kegiatan tersebut diikuti para Komandan Satuan TNI AL seluruh Indonesia mulai dari Panglima Komando Utama Operasional, Komandan Gugus Tempur Laut, Komandan Gugus Keamanan Laut, Komandan Lantamal, Komandan Lanal sampai dengan Komandan Batalyon dan Komandan KRI.
 
Apel yang diselenggarakan selama dua hari itu dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan langkah menghadapi tantangan ke depan atas tugas-tugas yang diemban para Komandan Satuan di lapangan, agar dapat melaksanakan tugas sesuai tanggung jawabnya dalam mewujudkan penegakkan kedaulatan dan keamanan di seluruh perairan yurisdiksi NKRI. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menerima permasalahan yang dijumpai di satuan tingkat bawah dan sekaligus memberikan pemecahan, pembekalan serta pemahaman kepada seluruh Komandan Satuan di jajaran TNI AL dalam melaksanakan tugasnya.
 
Dalam sambutannya Kepala Staf Angkatan Laut mengatakan, bahwa Apel Komandan Satuan TNI AL yang dilaksanakan setiap tahun ini memiliki makna yang sangat penting dan strategis, karena merupakan wahana untuk silaturahmi dan komunikasi dua arah antara eselon penentu kebijakan dengan komandan satuan dari seluruh kotama/satker TNI AL. Forum ini merupakan media untuk memberikan pembekalan dan pencerahan, sekaligus menerima masukan dari satua bawah yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan permasalahan yang dihadapi di lapangan.
 
Tujuannya, lanjut Kasal, adalah untuk menyamakan persepsi para komandan satuan terhadap kebijakan-kebijakan pemimpin TNI/TNI AL agar dalam melaksanakan tugas-tugasnya tidak menyimpang dari koridor yang telah ditetapkan. “Saya berharap, berbagai materi yang akan disampaikan dalam apel komandan satuan kali ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan para peserta sekalian dalam melaksanakan berbagai penugasan yang diemban guna menjawab permasalahan dan tantangan ke depan yang bergerak makin dinamis. Disamping itu juga mengandung harapan agar di dalam melaksanakan tugas masing-masing, akan senantiasa didasari oleh semangat pengabdian yang tulus, dengan mengedepankan kepentingan TNI AL, bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi,”kata Kasal.
 
Pada hari pertama, peserta Apel Komandan Satuan TNI AL akan menerima ceramah sekaligus pembekalan dari berbagai nara sumber. Diantaranya, ceramah tentang Pengelolaan Keuangan Negara oleh Auditor Utama BPK RI Bapak Gatot Supiartono. Kemudian dilanjutkan ceramah tentang Restrukturisasi Program dan Kegiatan Kementrian/Lembaga oleh Deputi Bidang Polhukhankam Bappenas Mayor Jenderal TNI (Purn) Bambang Sutedjo, M.SC. Ceramah berikutnya tentang Penataan dan Pengelolaan BMN di lingkungan TNI AL oleh Kasubdit BMN IIA DJKN Kemkeu Bapak DR Asep S. Ceramah Penataan Koperasi dan Yayasan oleh Dir Perdata AHU Kasubdit Notariat Kemkumham Bapak Nur Ali, SH, MH. Ceramah Reformasi Birokrasi di lingkungan TNI AL oleh Asisten Deputi Kesejahteraan SDM Aparatur Kementerian PAN & RB oleh Bapak Drs. Rusdianto.
 
Pada hari ke dua, disamping akan dilanjutkan dengan pembekalan dari berbagai nara sumber, juga akan disampaikan pengarahan dari Panglima TNI Agus Suhartono, SE kepada peserta Apel Komandan Satuan.***Dispenarmatim
posted @ Friday, November 05, 2010 7:27 AM by dispenal

TNI AL

SIMULASI LATIHAN PENGENDALIAN HURU HARA (PHH) DI LANUD MEDAN

 

Pentak Lanud Mdn - 4/11/2010

Dalam rangka meningkatkan keterampilan di dalam menjaga Pangkalan TNI AU Medan/Markas Komando Operasi TNI AU I Pangkalan TNI AU Medan, Dinas Operasi Lanud medan melaksanakan Simulasi Pertahanan pangkalan dalam hal ini yang menjadi objek adalah Lanud Medan.
Simulasi tersebut dipimpin langsung oleh Kadisops Lanud Medan Mayor Nav Medy Rachman dan Kasi Kamhanlan Lanud Medan sebagai Koordinator Pasukan di Lapangan. Latihan dilaksanakan di lapangan Apron Sawit Lanud Medan (4/11), dengan materi yang dilaksanakan adalah Pengendalian Huru Hara (PHH). Latihan pertahanan pangkalan bertujuan untuk menjaga keutuhan wilayah yang dianggap mempunyai alutsista-alutsista atau data-data penting yang ada hubungannya dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab (Masa). Selain itu juga latihan tersebut untuk mengetahui sampai dimana kesiapsiagaan pasukan militer TNI AU khususnya yang ada di Lanud Medan dalam menanggulangi masalah-masalah unjuk rasa yang berkembang di Negara kita.
Kegiatan ini di dukung sepenuhnya oleh Komandan pangkalan TNI AU Medan Kolonel Pnb Taufik Hidayat SE, Danlanud mengharapkan dan menghimbau kepada para personel Lanud Medan. agar dalam melaksanakan Latihan PHH, ataupun latihan Pertahanan pangkalan yang lain agar dapat menjaga keselamatan dalam bekerja dan dapat menjaga nama baik satuan TNI AU.(Pen Lanud Medan)

TNI AU

KASAD PIMPIN SERTIJAB PANGKOSTRAD

KASAD PIMPIN SERTIJAB PANGKOSTRAD

Konsul Malaysia : Kehadiran Kodam Positif Bagi Perbatasan

 

0diggsdigg

Anggota TNI di Perbatasan

Pontianak ( Berita ) : Konsul Malaysia di Pontianak Mohamad Zairi Bin Mohamad Basri menyatakan, kehadiran Komando Daerah Militer XII Tanjungpura di Provinsi Kalimantan Barat, telah berdampak positif terhadap keamanan di sepanjang perbatasan Indonesia – Malaysia.

“Hadirnya Kodam XII/TPR, praktek ilegal di sepanjang perbatasan bisa lebih ditekan, seperti penebangan hutan secara liar, penyelundupan, perdagangan manusia dan praktek ilegal lainnya yang cukup meresahkan kedua negara,” kata Mohamad Zairi seusai menghadiri serah terima jabatan Pangdam XII/TPR dari Mayjen TNI Moeldoko kepada Mayjen Geerhan Lantara di Pontianak, Rabu [03/11].

Menurut dia, keamanan di sepanjangan perbatasan Indonesia – Malaysia memang tanggung jawab kedua negara, sehingga pemerintah Malaysia siap melakukan kerja sama di bidang tersebut.

Ia menjelaskan, Malaysia siap melaksanakan kerja sama yang sebelumnya telah dilakukan, seperti latihan bersama dan pengamanan kawasan perbatasan Indonesia (Kalbar) – Malaysia.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menyatakan, hingga saat ini TNI AD belum akan melakukan penambahan personel untuk menjaga kawasan perbatasan Indonesia – Malaysia.

“Hingga saat ini aman-aman saja sehingga belum diperlukan penambahan personel untuk menjaga perbatasan darat,” katanya.

Kalbar mempunyai wilayah perbatasan dengan Sarawak sepanjang 875 kilometer mulai dari Kabupaten Sambas hingga Kapuas Hulu.

Sebelumnya Mayjen TNI Moeldoko, saat menjabat Panglima Kodam XII Tanjungpura menyatakan telah mengusulkan pembangunan batalyon tank di Kabupaten Bengkayang akan dimulai pada 2011. Jumlah personel yang ditempatkan untuk batalyon tersebut sekitar 600 orang.

Menurut dia, saat ini di Bengkayang hanya setingkat Detasemen Kavaleri.

Penempatan batalyon tank di Bengkayang dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan poros tengah di Kalbar. Mobilisasi ke berbagai daerah di Kalbar juga lebih mudah dan cepat karena infrastruktur relatif baik.

“Misalnya menuju Sanggau, atau daerah perbatasan lainnya, mudah dilakukan,” kata Moeldoko.

Kodam XII Tanjungpura bermarkas di Pontianak dengan cakupan dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Sumber: Berita Sore

Kunjungan Obama Diharap Memperlancar Kerjasama Militer

 

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR Nurhayati Ali Assegaf berharap, kunjungan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama bisa memperlancar harmonisasi kerjasama antara militer kedua negara, terutama dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Saya juga yang ikuti normalisasi hubungan antara militer kedua negara, terutama Kopassus. Normalisasi hubungan kedua negara terutama soal Kopassus bisa dilanjutkan dengan baik, segera terlaksana tanpa ada tekanan-tekanan yang membuat hubungan ini tidak baik," kata Nurhayati kepada ANTARA News di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, kunjungan Obama diharapkan bisa membuat citra Indonesia di mata dunia internasional menjadi terangkat.

"Kita harapkan juga, Indonesia menjadi mitra sejajar bagi Amerika Serikat, bukan kita berada di bawah atau di atas. Kalau Amerika Serikat mengganggap Indonesia sebagai negara besar, kita harus menjadi mitra sejajar," kata Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Hubungan Luar Negeri.

Dengan menjadi mitra sejajar, Amerika Serikat tidak lagi menganggap Indonesia sebagai negara yang mudah ditekan.

"Amerika Serikat sebagai negara besar, tapi tidak bisa menekan Indonesia karena hubungan yang saling membutuhkan dan win-win," ujar dia.

Selain itu, kunjungan Obama juga akan berarti bagi negara-negara di Asia Tenggara dan Asia.

"Ini bagus untuk Asia, artinya Indonesia dianggap sebagai negara yang berpengaruh di Asia dan itu sejak kepemimpinan SBY. Suka atau tidak, diakui atau tidak, dunia mengakui peran Indonesia di dunia internasional. Saya pernah katakan di Amerika Serikat bahwa AS membutuhkan peran Indonesia untuk menjaga kepentingannya di Asia karena mereka takut dengan Cina, Jepang dan AS harus baik-baik dengan Indonesia dan Indonesia harus mempunyai pride atau kebanggaan dan daya tawar," kata Nurhayati.

Ia juga meminta agar Amerika Serikat mengerti bahwa penduduk Indonesia adalah mayoritas beragama Islam sehingga tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa menyinggung umat Islam.

"Amerika Serikat harus mengerti bahwa Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sehingga jangan ada lagi bicara yang menyakiti umat Islam sehingga hubungan bisa berjalan dengan baik. Amerika Serikat harus tahu dan memahami itu, semua harus proposional," sebut dia.

Tentunya, sebagai tuan rumah, Indonesia harus menyambut Obama dengan baik dan harus menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, penuh cinta kasih.

"Karena hubungan hubungan antar negara itu diperlukan apalagi Amerika Serikat adalah negara besar, berpengaruh, suka atau tidak harus diakui itu dan saling membutuhkan. Yang pasti, Obama, punya hubungan psikologis dengan Indonesia dan merasa di rumah sendiri," kata Nurhayati.

Menurut rencana, Presiden Obama akan tiba di Indonesia, Selasa (9/11) pukul 16.30. Obama akan langsung menuju Istana Merdeka dan akan melakukan pertemuan bilateral yang dilanjutkan dengan jumpa pers bersama. Malamnya, Obama akan dijamu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(ANT/A038)
ANTARA

BERITA POLULER