BBCIndonesia.com - detikNews
Monday, October 18, 2010
Pesawat SBY Dikawal 4 Sukhoi
INILAH.COM, Jakarta - Ada sesuatu yang istimewa dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Makassar, Sulawesi Selatan, hari ini, Selasa (19/10).
Ingin mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, pesawat Garuda Indonesia yang membawa rombongan presiden dikawal empat pesawat tempur Sukhoi terbaru milik Skuadron 11 TNI AU Makassar.
Pantauan INILAH.COM yang ikut bersama rombongan presiden, empat Sukhoi itu terlihat mulai mengawal saat pesawat rombongan Presiden terbang di atas perairan laut Sulawesi.
Dua Shukoi terbang mengawal di samping kiri dan dua lagi di samping kanan pesawat presiden. Terlihat jelas sekali pesawat-pesawat tempur buatan Rusia itu terbang pelan mendekat dengan sayap pesawat
rombongan Presiden.
Kejadian ini tak pelak membuat seluruh penumpang dan wartawan di dalam pesawat bergantian melihat pemandangan langka yang jarang terlihat ini melalui jendela.
Sesaat pesawat presiden akan mendarat, empat Sukhoi itu kemudian memberi salam perpisahan dengan menunjukkan manuver terbang menyamping yang membuat takjub semua penumpang.
Dengan didampingi delapan menteri, SBY hari ini dijadwalkan melakukan serangkaian kegiatan di antaranya membuka raker gubernur se-Indonesia dan peluncuran perdana ekspor biji besi Sulsel yang nilai investasinya Rp5,1 triliun.
Sumber: INILAH
TNI-AL Amankan Dua Kapal Vietnam
Surabaya (ANTARA News) - Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) mengamankan dua unit kapal berbendera Vietnam yang diduga menangkap ikan secara ilegal di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut Yayan Sugiana di Surabaya Senin mengatakan, penangkapan kapal itu dilakukan oleh petugas yang tergabung dalam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365.
Kapal dari unsur Koarmatim itu melakukan patroli di bawah kendali operasi Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) di perairan laut Kepri.
Saat berada di sekitar Pulau Natuna, KRI Diponegoro mendapati dua kapal berbendera Vietnam, masing-masing BV-99678-TS dan KG-15381 yang melakukan aktivitas mencurigakan di titik koordinat 04.57.500 Lintang Utara dan 109.39.400 Bujur Timur.
"Posisi kapal itu berada di ZEEI (Zona Eksklusif Ekonomi Indonesia) Laut China Selatan tanpa mendapatkan izin dari pemerintah RI," kata Yayan mengutip keterangan Komandan KRI Diponegoro, Mayor Laut (P) Achmad Wibisono.
Kapal BV-99678- berbobot mati 130 gross ton berikut nakhoda kapal, Hun, dengan 22 anak buah kapal (ABK) itu kini diamankan di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai, Kepri, bersama kapal KG-15381 berbobot 90 gross ton yang dinakhodai Yui.
BBM Ilegal
Sementara itu, KRI Teluk Sangkulirang-542 yang tergabung dalam Operasi Keamanan Laut Wilayah Timur juga menangkap dua unit kapal yang kedapatan melakukan transaksi ilegal di perairan laut Selat Makassar.
Kedua kapal itu, yakni LCT Muara Samudera Pasifik dan MT Cahaya Ujung-03 itu kini diamankan di Lanal Kotabaru, Kalimantan Selatan.
"Kedua kapal itu kami curigai melakukan transaksi jual beli BBM secara ilegal di tengah laut," kata Yayan mengutip keterangan Komandan KRI Teluk Sangkulirang, Letkol Laut (P) Ipong Wicaksono.
Menurut dia, nakhoda LCT Muara Samudera Pasifik, Yuli Purwanto, tidak bisa menunjukkan surat izin stasiun radio dan tidak memasang tanda pendaftaran.
Di dalam kapal berbobot mati 1.215 gross ton itu juga terdapat 13 ABK yang semuanya warga negara Indonesia.
Sementara itu, MT Cahaya Ujung dengan nakhoda Nasir mengangkut 30 ton solar yang diduga didapat secara ilegal.
Kapal dengan delapan (ABK) itu tidak dilengkapi surat izin berlayar dan sertifikat nasional pencegahan pencemaran.
Sumber: ANTARA
TNI-AL Amankan Dua Kapal Vietnam
KRI Diponegoro
Surabaya (ANTARA News) - Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) mengamankan dua unit kapal berbendera Vietnam yang diduga menangkap ikan secara ilegal di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut Yayan Sugiana di Surabaya Senin mengatakan, penangkapan kapal itu dilakukan oleh petugas yang tergabung dalam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365.
Kapal dari unsur Koarmatim itu melakukan patroli di bawah kendali operasi Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) di perairan laut Kepri.
Saat berada di sekitar Pulau Natuna, KRI Diponegoro mendapati dua kapal berbendera Vietnam, masing-masing BV-99678-TS dan KG-15381 yang melakukan aktivitas mencurigakan di titik koordinat 04.57.500 Lintang Utara dan 109.39.400 Bujur Timur.
"Posisi kapal itu berada di ZEEI (Zona Eksklusif Ekonomi Indonesia) Laut China Selatan tanpa mendapatkan izin dari pemerintah RI," kata Yayan mengutip keterangan Komandan KRI Diponegoro, Mayor Laut (P) Achmad Wibisono.
Kapal BV-99678- berbobot mati 130 gross ton berikut nakhoda kapal, Hun, dengan 22 anak buah kapal (ABK) itu kini diamankan di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai, Kepri, bersama kapal KG-15381 berbobot 90 gross ton yang dinakhodai Yui.
BBM Ilegal
Sementara itu, KRI Teluk Sangkulirang-542 yang tergabung dalam Operasi Keamanan Laut Wilayah Timur juga menangkap dua unit kapal yang kedapatan melakukan transaksi ilegal di perairan laut Selat Makassar.
Kedua kapal itu, yakni LCT Muara Samudera Pasifik dan MT Cahaya Ujung-03 itu kini diamankan di Lanal Kotabaru, Kalimantan Selatan.
"Kedua kapal itu kami curigai melakukan transaksi jual beli BBM secara ilegal di tengah laut," kata Yayan mengutip keterangan Komandan KRI Teluk Sangkulirang, Letkol Laut (P) Ipong Wicaksono.
Menurut dia, nakhoda LCT Muara Samudera Pasifik, Yuli Purwanto, tidak bisa menunjukkan surat izin stasiun radio dan tidak memasang tanda pendaftaran.
Di dalam kapal berbobot mati 1.215 gross ton itu juga terdapat 13 ABK yang semuanya warga negara Indonesia.
Sementara itu, MT Cahaya Ujung dengan nakhoda Nasir mengangkut 30 ton solar yang diduga didapat secara ilegal.
Kapal dengan delapan (ABK) itu tidak dilengkapi surat izin berlayar dan sertifikat nasional pencegahan pencemaran.
Sumber: ANTARA
Surabaya (ANTARA News) - Jajaran TNI Angkatan Laut (AL) mengamankan dua unit kapal berbendera Vietnam yang diduga menangkap ikan secara ilegal di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut Yayan Sugiana di Surabaya Senin mengatakan, penangkapan kapal itu dilakukan oleh petugas yang tergabung dalam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365.
Kapal dari unsur Koarmatim itu melakukan patroli di bawah kendali operasi Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) di perairan laut Kepri.
Saat berada di sekitar Pulau Natuna, KRI Diponegoro mendapati dua kapal berbendera Vietnam, masing-masing BV-99678-TS dan KG-15381 yang melakukan aktivitas mencurigakan di titik koordinat 04.57.500 Lintang Utara dan 109.39.400 Bujur Timur.
"Posisi kapal itu berada di ZEEI (Zona Eksklusif Ekonomi Indonesia) Laut China Selatan tanpa mendapatkan izin dari pemerintah RI," kata Yayan mengutip keterangan Komandan KRI Diponegoro, Mayor Laut (P) Achmad Wibisono.
Kapal BV-99678- berbobot mati 130 gross ton berikut nakhoda kapal, Hun, dengan 22 anak buah kapal (ABK) itu kini diamankan di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai, Kepri, bersama kapal KG-15381 berbobot 90 gross ton yang dinakhodai Yui.
BBM Ilegal
Sementara itu, KRI Teluk Sangkulirang-542 yang tergabung dalam Operasi Keamanan Laut Wilayah Timur juga menangkap dua unit kapal yang kedapatan melakukan transaksi ilegal di perairan laut Selat Makassar.
Kedua kapal itu, yakni LCT Muara Samudera Pasifik dan MT Cahaya Ujung-03 itu kini diamankan di Lanal Kotabaru, Kalimantan Selatan.
"Kedua kapal itu kami curigai melakukan transaksi jual beli BBM secara ilegal di tengah laut," kata Yayan mengutip keterangan Komandan KRI Teluk Sangkulirang, Letkol Laut (P) Ipong Wicaksono.
Menurut dia, nakhoda LCT Muara Samudera Pasifik, Yuli Purwanto, tidak bisa menunjukkan surat izin stasiun radio dan tidak memasang tanda pendaftaran.
Di dalam kapal berbobot mati 1.215 gross ton itu juga terdapat 13 ABK yang semuanya warga negara Indonesia.
Sementara itu, MT Cahaya Ujung dengan nakhoda Nasir mengangkut 30 ton solar yang diduga didapat secara ilegal.
Kapal dengan delapan (ABK) itu tidak dilengkapi surat izin berlayar dan sertifikat nasional pencegahan pencemaran.
Sumber: ANTARA
KOPASSUS MOU DENGAN PT GARUDA
Senin, 18 Oktober 2010 08:12 WIB
Sat-81/GultorKopassus dengan PT. Garuda Indonesia melaksanakan kerjasama, naskah kesepakatan bersama (MOU) yang ditandatangani oleh Danjen Kopassus dan Direktur Logistik dan barang PT. Garuda Indonesia , di Makopassus Cijantung, Kamis (14/10). Di hadiri para pejabat baik dari Kopassus maupun PT. Garuda Indonesia . Kerjasama yang dilaksanakan bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki serta untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan masing-masing pihak. MoU ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para personil Sat 81 Kopassus di dalam menyelesaikan kejahatan teroris yang terjadi di pesawat. Dalam sambutannya, Danjen Kopassus mengatakan perjanjian kerjasama tersebut diharapkan menjadi payung hukum yang sifatnya lebih teknis, khususnya yang mencakup pemberian bantuan sarana dan prasarana latihan bagi anggota Kopassus. Lebih lanjut dikatakan bahwa, manfaat yang dapat dipetik dari kerjasama ini yang pertama adalah adanya solusi yang tepat dari kedua belah pihak dalam upaya menghadapi tantangan dan keterbatasan kedua institusi dalam melaksanakan tugas pokok masing-masing. Selanjutnya, yang kedua adalah efektifitas dan efisiensi kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok masing-masing, meningkatkan kewaspadaan dan memberikan rasa aman kepada para penumpang pesawat. Sementara Direktur Logistik dan barang PT Garuda menyatakan, kerjasama yang dilaksanakan dengan memaksimalkan resources yang dimiliki oleh masing-masing pihak dan berlandaskan pada azas saling menguntungkan, tentunya akan dapat menciptakan suatu efisiensi dan sekaligus meningkatkan produktifitas bagi Garuda Indonesia maupun Kopassus. Dikatakan, dengan berbagai kemampuan, pengalaman dan sarana serta prasarana yang dimiliki oleh kedua belah pihak, baik Kopassus dan Garuda Indonesia, kerjasama ini akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bukan saja bagi Garuda Indonesia dan Kopassus, namun juga dapat memberikan manfaat bagi para pengguna jasa, stakeholders lain bahkan bagi bangsa dan negara.
KOPASSUS
ROYAL SINGAPORE NAVY KUNJUNGI PASMAR-1
Lima Perwira Royal Singapore Navy Colonel Tan Kai Cheong didampingi beberapa Perwira lainnya Ltc. Roland Tan, Ltc. Kenny Chen, Ltc. Yip Wai Choong dan Mayor Adrian Eng mengunjungi Pasmar-1dan di terima Danmenbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Wurjanto mewakili Danpasmar-1 di ruang Vip Menbanpur-1 Mar Karang Pilang Surabaya, Kamis (14/10).
Kunjungan persahabatan Perwira Royal Singapore Navy tersebut dalam rangka mempererat hubungan militer kedua negara, Usai ramah tamah dilanjutkan tukar menukar cinderamata, kemudian rombongan Royal Singapore Navy menuju lapangan menembak Jusman Puger untuk melaksanakan Fun Shooting bersama para pejabat di jajaran Pasmar-1.
Hadir dalam acara tersebut, Asops Danpasmar-1 Kolonel Marinir Hasanudin, Asintel Danpasmar-1 Kolonel Marinir Markos, Asrena Danpasmar-1 Kolonel Marinir Edy Prakoso, Aspers Danpasmar-1 Letkol Marinir M. Hari, Danbrigif-1 Mar Kolonel Marinir Amir Faisol, Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir Ichwan Dargianto, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Lasmono serta para pejabat di jajaran Pasmar-1.***Dispen Kormar
posted @ Friday, October 15, 2010 2:57 PM by dispenal
Kasau Terima Kunjungan Athan Swiss
Dispenau - 15/10/2010
Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., saat mengucapkan selamat datang kepada Athan Swiss Colonel Gs. Roolfordermatt di Mabesau, Cilangkap,Jakarta, Jum’at (15/10), (foto : Dispenau). |
Kunjungan Athan Swiss Colonel Gs. Roolfordermatt merupakan kunjungan kehormatan yang kedua dalam rangka melanjutkan kerjasama bilateral di bidang pertahanan Angkatan Udara ke dua negara.
Kasau pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Colonel Gs. Roolfordermatt atas kerjasamanya yang selama ini telah terjalin dengan baik dan diharapkan kedepan dapat lebih ditingkatkan.
Dalam kesempatan itu, Kasau didampingi Asisten Pengamanan Kasau (Aspam) Marsda TNI Gunpanadi, Aslog Kasau Marsda TNI B.P Priyono, Waasrena Kasau Marsma TNI Wasito dan Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos.
DISPENAU
Subscribe to:
Posts (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...