Pages

Friday, October 15, 2010

Russia to deploy Iskander missiles in all military districts



Russia to deploy Iskander missiles in all military districts
18:21 14/10/2010
© www.militaryparitet.com
The Russian military plans to deploy Iskander-M tactical missiles in all four of its future military districts, the chief of Russia's Armed Forces General Staff said on Thursday. In line with Russia's ongoing military reform, the number of military districts will be cut from six to four by December 1, 2010. In the future, the military districts will be replaced by unified strategic commands.
"We will have brigades equipped with Iskander missiles in every military district," Gen. Nikolai Makarov told reporters in Moscow.
The general said the supply of the Iskander-M missiles is a priority in the development and rearmament of the Russian army.
The Iskander-M system (NATO reporting name SS-26 Stone) is equipped with two solid-propellant single-stage 9M723K1 guided missiles with "quasi-ballistic" capability. The missiles have a range of 400 km (250 miles) and can reportedly carry conventional and nuclear warheads.
Russia is planning to equip at least five missile brigades with Iskander-M systems by 2016.
MOSCOW, October 14 (RIA Novosti)
RIA Novosti

Visby Class, Korvet Siluman dari Swedia (I)




ALUTSISTA - Tak semata hanya difungsikan sebagai kapal perang perairan Lirtoral (LCS), kapal perang berkemampuan siluman kini juga dimanfaatkan untuk mengcounter ancaman serangan asimetrik untuk mendukung doktrin pertempuran laut yang kian berubah. Ringan, cepat, tepat dan senyap itulah syarat utama kapal perang dimasa mendatang.

Jika berbicara tentang kehebatan teknologi kasat radar di pesawat F-117 Nighthawk, F-35 Lightning II dan B2 Spirit kita akan dibuat kagum akan segala kemampuan yang dimilikinya.

Sama halnya dengan teknologi kapal perang masa kini, perlahan tapi pasti akan mengarah ke hal yang sama yakni penyesuaian desain futuristik, teknologi, kecepatan dan daya gempur tinggi bahkan jejaknya pun akan semakin sulit dilacak radar.

Salah satunya Korvet siluman kelas Visby yang dirancang bangun oleh galangan kapal Kockums AB di kota Malmo Swedia. Kockums merupakan perusahaan hasil merger antara Kockums Mekaniska Verkstad dan Karlskronavarvet shipyard (di kota Karlskrona) pada 1998.

Sebelumnya Kockums adalah sebuah industri mekanik yang sukses membangun perangkat pendukung kapal AL Swedia, salah satunya torpedo uap. Sedangkan Karlskronavarvet hanya memproduksi kapal-kapal sipil, namun sejak penggabungan keduanya dibawah payung Celcius Group Corp., perusahaan ini menjadi satu-satunya penyedia kapal perang bagi Angkatan Laut Swedia.

Kemudian pada 2007 Kockums kembali mengambil alih Marinverkstäderna shipyard di kota Muskö, dan kini basis produksi perusahaan ini berada di Malmo dan Karlskrona. Managemen Kockums AB saat ini dipegang oleh Jan-Olof Johansson sebagai CEO.


Jan-Olof Johansson, CEO Kockums AB.

Kockums AB tumbuh berkembang menjadi perusahaan pembuat kapal multinasional yang fokus terhadap pengembangan teknologi pembuatan kapal permukaan dan bawah laut, salah satunya berperan dalam memproduksi mesin pembangkit udara Independen (AIP) untuk kapal selam kelas 214, Jerman. Bahkan mereka juga telah mampu merancang-bangun kapal dengan menggabungkan teknologi siluman beserta perangkat sensor dan persenjataan canggih.

Sebagian besar saham Kockums AB Shipyard kini dimiliki galangan kapal Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) di Kiel Jerman. HDW sendiri merupakan anak perusahaan dari ThyssenKrupp Marine Systems.

Konstruksi

Konstruksi Visby class dimulai pada 1996 di galangan Kockums Kalrskrona. Kapal pertama diberi nama HMS Visby (K31) yang diluncurkan pada Juni 2000, serah terimanya sendiri baru dilakukan selang 2 tahun ke Försvarets materielverk FMV (Departemen Pertahanan Swedia) pada Juni 2002. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kelaikan kapal (sea trial) dan penyesuaian persenjataan serta sistem kendali tempur. Bisa dibilang uji coba korvet Visby tidak menemui kendala berarti dalam penyesuaian dengan kondisi yang ada.



Kemudian berturut-turut diproduksi kapal kedua HMS Helsingborg (K32), diluncurkan pada Juni 2003 dan diserah terimakan pada April 2006. Kapal ketiga, HMS Härnösand (K33) diluncurkan pada bulan Desember 2004. HMS Visby dan Härnösand secara resmi diserah terimakan kepada Angkatan Laut Swedia pada Juni 2006.

Kapal lainnya, HMS Nykoping (K34), diluncurkan pada Agustus 2005 dan diserahkan pada bulan September 2006. Kemudian HMS Karlstad (K35), diluncurkan pada Agustus 2006 yang bakal menjalani sea trial hingga akhir tahun ini. Dikarenakan krisis keuangan global yang melanda negara Eropa dan Amerika, akhirnya Swedia membatalkan pemesanan kapal keenam, HMS Uddevalla (K36).

Empat kapal pertama (K31-K34) diperuntukkan sebagai kapal perang anti ranjau (MCM) dan anti kapal selam (ASW). Sedangkan kapal kelima (K35) sebagai anti kapal permukaan (ASuW).

Korvet Visby juga bakal dilengkapi dengan helikopter AgustaWestland A109M ringan buatan Italia guna mendukung operasional. A109M ditenagai oleh dua mesin Pratt & Whitney PW-206C dengan kendali FADEC (Full Authority Electronic Control), bilah rotor di heli sudah menggunakan bahan komposit, dilengkapi dengan avionic canggih dan cockpit fully integration. Pengoperasian heli dilakukan oleh dua orang kru, dimana kabin bisa diubah untuk mengevakuasi 2 orang korban luka dan 8 orang pasukan bersenjata lengkap dalam mode kabin normal.... Bersambung

©alutsista

SBY Akan Berkunjung Ke Rusia

Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov

Para menteri luar negeri Rusia dan Indonesia akan membicarakan kunjungan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Rusia mendatang, Ujar juru bicara menlu Rusia.

Menteri Luar Negeri Indonesia Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa akan ke Moskow yang merupakan kunjungan resmi pada 15-16 Oktober untuk membahas kerjasama dengan Sergei Lavrov dalam berbagai bidang.

"Perhatian khusus atas kunjungan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Rusia mendatang. Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama Rusia-Indonesia dan untuk memperluas hubungan bilateral dalam semua bidang," kata Andrei Nesterenko.

Agenda menteri 'untuk perundingan, katanya, termasuk diskusi tentang kerjasama di bidang energi, penerbangan sipil, telekomunikasi, kedokteran, pertanian, pariwisata serta sektor militer dan teknis.

Rusia menandatangani perjanjian dengan Indonesia pada September 2007 untuk memberikan batas kredit $ 1 milyar untuk negara Asia Tenggara untuk pembelian senjata Rusia.

Indonesia menjadi salah satu pelanggan utama senjata Rusia pada tahun 1999 ketika Amerika Serikat memperketat embargo penjualan senjata kepada negara atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Sumber: RIA

Kapal Buatan PT PAL, Terbaik di Dunia


Laporan wartawan KOMPAS Aloysius Budi Kurniawan

aloysius b kurniawan
Kapal DSBC 50.000 DWT Produksi PT PAL Indonesia berhasil diselesaikan dan kemudian diserahkan ke perusahaan Singapura

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) Erlyne 50.000 Dead Weight Tonnage (DWT) produksi PT PAL Indonesia termasuk salah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas kapal berbobot mati 50.000 ton. Kapal yang juga dikenal dengan nama "Star 50" sepanjang 189,840 meter dan lebar 30,50 meter ini sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia.
"Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah produk unggulan PT PAL Indonesia. Kapal ini menggunakan kandungan lokal 35 persen hingga 45 persen dengan bahan-bahan berkualitas tinggi," kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar saat peluncuran Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT di Galangan Kapal Divisi Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jumat (15/10/2010).
Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT dirancang untuk memenuhi persyaratan operasi dan didesain dengan menggunakan kelas Det Norske Verits (DNV Class). Menurut Direktur PT PAL Indonesia Harsusanto, dari desain, kecepatan Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT memiliki kecepatan maksimal 14,5 knot. Tapi, setelah diuji coba di lautan, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 16,5 knot.
"Kualitas kehalusan bodi kapal ini tak kalah dengan kapal-kapal asing. Ini adalah salah satu kapal terbaik di dunia," kata Harsusanto.
Kapal jenis niaga ini adalah pesanan Azurite Invest Ltd, British Virgin ILand, Singapura . Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah kapal kesembilan dari kapal kelas DSBC yang berhasil diekspor ke sejumlah negara. Beberapa negara yang pernah mengimpor kapal jenis ini adalah Hongkong (empat unit) , Jerman (dua unit), Turki (dua unit), dan Singapura (satu unit).

KOMPAS

TNI AL Gelar Latihan Evakuasi Medis Udara

0diggsdigg

Surabaya - Kondisi cuaca yang tak bersahabat tidak melunturkan semangat anggota TNI Angkatan Laut. Dengan ditemani hujan rintik-rintik dan kabut, mereka menggelar latihan Evakuasi Medis Udara (EMU) di Selat Madura.

Latihan kali ini melibatkan skenario kerja Tim gabungan EMU. Mereka bertugas mencari, mengamati dan menyelamatkan korban unsur KRI yang mengalami kebakaran di daerah perbatasan.

Tim gabungan EMU ini melibatkan KRI Teluk Banten-516, Satkopaska Koarmatim, Batalyon Taifib Pasmar 1, Pesaud Nomad, dua buah Heli NBell, Heli Bolkow, empat perahu karet, tim medis dari Diskermatin, Lantamal V, dan RSAL dr Ramelan.

"Pesawat Udara TNI Angkatan Laut merupakan salah satu komponen SSAT dalam rangka menyelenggarakan pertahanan keamanan dilaut, mengemban fungsi asasi Pengintaian Udara Taktis, Anti Kapal Selam, Anti Kapal Atas Air, Pendaratan Pasrat Lintas Heli, Dukungan Logistik Cepat dan Pengamatan Laut Terbatas," kata Kepala Dispenarmatim Letkol Laut Yayan Sugiana dalam rilis yang dikirim ke detiksurabaya.com, Jumat (15/10/2010)

Salah satu tuntutan kemampuan dan ketrampilan personel pesawat udara TNI AL adalah mampu memahami cara-cara dan prosedur dalam menghadapi segala permasalahan keadaan darurat, diantaranya dukungan evakuasi medis. Setiap peralatan dan persenjataan pun harus mencapai dan mampu mempertahankan kesiapan operasional yang berkualitas.

"Selain itu juga, setiap personel juga harus mempunyai fungsi tambahan SAR, Evakuasi Medis Udara dan bantuan Penanggulangan Bencana Alam," tandasnya.

Sumber: DETIK

Thursday, October 14, 2010

Hercules Siap Operasi 2013

0diggsdigg

Pesawat Angkut TNI AU

Malang, Kompas - Kementerian Pertahanan menargetkan tahun 2013 semua pesawat angkut Hercules C-130 siap dioperasikan. Untuk itu, Kementerian Pertahanan meminta TNI Angkatan Udara lebih cermat dan kreatif mengelola anggaran pemeliharaan.

”Kami sudah terima laporan bahwa saat ini ada satu batalyon (11 pesawat) C-130 yang siap mengudara. Diharapkan, pada 2013 kita sudah sanggup mengudarakan dua batalyon,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kamis (14/10), dalam jumpa pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki 21 pesawat Hercules C-130. Jadi, baru separuh dari jumlah tersebut yang siap mengudara. ”Untuk itu, kami akan meningkatkan anggaran pemeliharaan, baik lewat APBN maupun lewat cara yang sekarang dilakukan, yakni program retrofit,” ujar Sjafrie seusai melihat kondisi pesawat Hercules C-130 milik Skuadron 32 di Abdulrachman Saleh.

Program retrofit atau pemutakhiran pesawat angkut Hercules C-130 dahulu dilakukan di Singapura. Namun, kini retrofit sudah bisa dikerjakan di dalam negeri. ”Ada lima pesawat Hercules dari skuadron ini yang diretrofit di Bandung,” ujarnya.

Namun, kata Sjafrie, pemerintah berusaha keras agar bisa melakukan pengadaan pesawat. ”Penambahan pesawat ini tentunya lewat proses G to G (government to government). Ada beberapa negara sahabat yang telah menyampaikan keinginan mereka memberi hibah pesawat,” ujar Sjafrie.

Trimaran X3K Buatan PT. Lundin Pesanan TNI AL

Dari Malang, dengan menggunakan helikopter, Sjafrie menuju PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jatim. Di pabrik itu Sjafrie menyaksikan pembuatan kapal berbahan komposit untuk keperluan militer. Pekerja PT Lundin tampak sibuk mengerjakan beberapa unit kapal patroli tipe Catamaran.

Sebagian pekerja lain sibuk merapikan badan kapal tipe rigid-inflatable boat (RIB). Namun, perhatian rombongan tertuju pada pembuatan prototipe Kapal Cepat Rudal Trimaran yang dipesan TNI AL. Kapal tiga lunas ini bisa mengangkut satu kapal RIB. Pemilik PT Lundin, John Lundin, kepada Sjafrie menegaskan, perusahaannya bukan kompetitor PT PAL.

Sumber: KOMPAS

MENHAN:Target Terpenuhi

0diggsdigg

Jakarta, Kompas - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Kementerian Pertahanan telah memenuhi target sejak program 100 hari, yang dilanjutkan dengan agenda dari Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau UKP4.

Purnomo, yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengakui, tak seperti harga listrik dan bahan bakar minyak yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat, kebijakan di Kementerian Pertahanan tidak selalu berhubungan langsung dengan masyarakat. ”Kami melaksanakan pekerjaan rumah yang dibahas setiap retret. Rapor Kemhan selalu biru,” katanya di Jakarta, Kamis (14/10), menanggapi hasil jajak pendapat Kompas.

Menhan mendaftarkan berbagai agenda kerja yang tuntas, seperti tunjangan bagi prajurit di pulau terluar; undang-undang (UU) yang mengatur kerja sama dengan Brunei Darussalam, Rusia, dan Singapura; serta pembuatan Rancangan UU Keamanan Nasional dan UU Revitalisasi Industri Pertahanan.

Legislasi yang belum tuntas adalah RUU Peradilan Militer dan RUU Rahasia Negara. Namun, keduanya tidak masuk ke program UKP4. ”Memang remunerasi belum tuntas, tetapi masih jalan terus. Tunjangan di perbatasan juga tidak tertutup kemungkinan belum lancar,” papar Purnomo.

Salah satu agenda Kemhan yang banyak disorot, yaitu pengambilalihan aktivitas bisnis milik TNI, prosesnya sudah berjalan untuk bentuk yayasan, koperasi, dan badan usaha milik negara. Yayasan dan koperasi, misalnya, harus ikut UU yang berlaku. Mengenai masih banyaknya bisnis ilegal oknum militer yang dilihat masyarakat, ia menegaskan, hal itu bukanlah porsi kementeriannya.

Kemhan secara khusus memberikan perhatian pada masalah perbatasan pula. Dari 92 pulau terdepan, 12 pulau yang menjadi prioritas telah diberikan sarana yang lebih memadai.

Badan Nasional Pengelola Perbatasan juga mengubah persepsi bahwa masalah perbatasan adalah kesejahteraan, selain pertahanan. ”Kesejahteraan kita lebih tinggi dibandingkan negara tetangga di perbatasan Papua Niugini dan Timor Leste. Namun, kami akui, dengan Malaysia, kita lebih rendah,” katanya.

Banyak pekerjaan Kemhan adalah kerja jangka panjang dan bertujuan untuk menggerakkan ekonomi. Dengan pembangunan industri pertahanan di dalam negeri, selain akan meningkatkan muatan lokal, hal ini juga akan menambah lapangan pekerjaan dan membuat roda ekonomi berputar dengan biaya dari dalam negeri. Pendanaan proyek itu dari perbankan dalam negeri.

Alat utama sistem persenjataan produksi Indonesia, seperti panser Anoa, senjata SS1, amunisi, dan pistol, semakin diminati negara lain, seperti Malaysia dan Brunei. PT Dirgantara Indonesia juga mendapatkan lisensi untuk membuat helikopter Bell 412 yang akan selesai tahun 2013. PT PAL juga sudah membangun kapal perusak kawal rudal. ”Ke depan, kita akan bikin fregat dan kapal selam,” kata Purnomo.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, menambahkan, ”Kinerja pertahanan tidak usah hanya dilihat tahun ini. Sejak lima tahun pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Kemhan sudah bisa meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan TNI, kebijakan pertahanan, dan industri pertahanan.”

Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyatakan, Presiden Yudhoyono belum selesai menilai kinerja menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. ”Belum lengkap penilaian kinerjanya,” katanya kepada Kompas saat mendampingi Presiden Yudhoyono meninjau bencana banjir Wasior di Manokwari, Papua Barat, Kamis.

Menurut Sudi, jika sudah lengkap, tentu akan ada tindak lanjut dari Presiden.

Sumber: KOMPAS

BERITA POLULER