Pages

Monday, July 25, 2011

Pemerintah Segera Lengkapi Skuadron Sukhoi & F-16



Komandan Skadron Udara 15, Mayor Pnb M. Satrio Utomo memberikan penjelasan kondisi terkini pesawat F-16 dan Hawk Mk-53 yang akan digantikan pesawat T-50 Golden Eagle kepada Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Menristek Suharna Surapranata di Shelter Skadron Udara 15, Minggu (24/7). (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi).

MADIUN - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan bahwa pemerintah segera melengkapi Skuadron Sukhoi dan F-16 yang sekarang dimiliki TNI AU.

"Kami sudah anggarkan dari APBN untuk pengadaan alutsista dengan penambahan jumlah pesawat guna menggenapi Skuadron Sukhoi dan F-16 yang telah ada saat ini," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro saat kunjungan kerja ke PT Industri Kereta Api (PT INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (24/7).

Menurut dia, pelengkapan pendukung satu Skuadron Sukhoi dan F-16 yang saat ini masih minim akan segera dilengkapi. Diupayakan juga untuk tambahan unit pesawat Sukhoi hingga satu skuadron (16-18 pesawat), demikian juga dengan pesawat F-16.

"Untuk F-16 akan dihitung terlebih dahulu berapa jumlah idealnya untuk bisa menjadi satu skuadron penuh. Bahkan kalau memungkinkan akan dilengkapi hingga menjadi dua skuadron penuh," kata Menhan.

Adapun untuk penempatannya hanya masalah teknis saja. Hal ini masih dibicarakan lebih lanjut dengan melibatkan KASAU dan pihak terkait lainnya. Selain melengkapi Skuadron Sukhoi dan F-16, Kementerian Pertahanan juga akan melakukan pembelian suku cadang dan persenjataan pesawat tersebut.

"Kami sudah meninjau kondisi di sejumlah Lanud TNI AU termasuk yang di Iswahjudi Magetan. Hasilnya memang diperlukan pembelian suku cadang segera agar pesawat kita bisa terbang lagi. Pemerintah juga dijadwalkan akan membeli pesawat baru untuk menggantikan Skuadron Hawk MK53," tutur Purnomo Yusgiantoro.

Lanud TNI AU Iswahjudi Magetan saat ini memiliki tiga skuadron udara. Ketiga Skuadron tersebut terdiri dari satu skuadron pesawat tempur F-16, satu skuadron pesawat tempur F-5 dan satu skuadron pesawat Hawk MK-53 yang akan diganti dengan pesawat latih tempur T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan.

"Secara umum, jumlah pesawat tempur di skuadron Lanud TNI AU Iswahjudi Magetan sudah termasuk ideal," ujar Kepala Pentak Lanud TNI AU Iswahjudi, Magetan, Mayor Sus Sutrisno.

Selain Menteri Pertahanan, terdapat tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya yang melakukan kunjungan kerja ke PT INKA. Mereka adalah, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Keempatnya juga didampingi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Sumber : ANTARA

Helikopter Bo-105 dan Mi-35P TNI AD Uji Penembakan



22 Juli 2011, Baturaja (Puslatpur): Latihan menembak Senjata Pesawat Helikopter Bo 105 Skadron 11/Serbu TA. 2011 digelar pada tanggal 21 Juli 2011 di Daerah Latihan Puslatpur Kodiklat TNI AD, latihan ini diikuti oleh 48 orang dari Skuadron 11/Serbu Penerbad dan didampingi oleh personel Puslatpur Kodiklat TNI AD sebagai pengawas dan pemandu daerah latihan.

Latihan ini bertujuan untuk memelihara, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kerjasama antar awak pesawat terbang dalam melaksanakan penembakan senjata pesawat terbang sesuai rating dan persenjataan pesawat terbang.


Sasaran yang ingin dicapai adalah menguasai dan mampu melaksanakan prosedur bongkar pasang Roket FFAR 2,75 inch, menguasai dan mampu melaksanakan prosedur tindakan pengamanan Roket FFAR 2,75 inch, menguasai dan mampu melaksanakan prosedur komunikasi teknik menembak senjata pesawat terbang dengan roket launcher FFAR 2,75 inch dan mampu melaksanakan penembakan senjata pesawat terbang dengan Roket Launcher FFAR 2,75 inch.

Materil yang digunakan dalam latihan ini adalah Pesawat Helikopter Bo 105 sebanyak 2 unit dan Roket FFAR 72 butir yang terdiri dari Roket FZ 32 (Smoke) 40 butir dan Roket FZ 71 (Anti Personel) sebanyak 32 butir.

Pelaksanaan latihan menembak senjata pesawat Helikopter Bo 105 Skadron 11/Serbu berjalan lancar dan aman.

Mi-35P Uji Fungsi Senjata


Dalam rangka memenuhi kebutuhan alutsista TNI AD khususnya Puspenerbad, Kemhan RI telah melakukan pengadaan 3 unit Helikopter Mi-35P beserta 3 pucuk senjata Canon Gsh 30K, munisi Canon Kal 30 mm, serta 6 unit Rocket Launcher B8V20-A dan Rocket S-8 Kom Kal 80 mm.

Guna mewujudkan kesiapan operasional senjata dan amunisi Helikopter Mi-35P maka dilaksanakan uji fungsi senjata Canon Gsh 30K beserta Canon Kal. 30 mm dan Roket Launcher B8V20-A serta Roket S-8 Kom kal. 80 mm. Uji fungsi senjata dan Amunisi Helikopter Mi-35P dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 20 Juli 2011 di Daerah Latihan Puslatpur Kodiklat TNI AD.


Dalam pelaksanaan Uji Fungsi Senjata dan Amunisi Helikopter Mi-35P hadir turut menyaksikan Danpuspenerbad Brigjen TNI Mochamad Wachju Rijanto, beberapa Pamen dari Kemhan, Mabes TNI, Mabesad, dan Dislibangad serta Muspida OKU Timur didampingi oleh Danpuslatpur Kodiklat TNI AD Kolonel Inf Moch. Fachrudin.

Pelaksanaan kegiatan Uji Fungsi Senjata dan Amunisi Helikopter Mi-35P berjalan lancar dan aman.

Sumber: Puslatpur

Pemerintah Segera Lengkapi Skuadron Sukhoi & F-16



Komandan Skadron Udara 15, Mayor Pnb M. Satrio Utomo memberikan penjelasan kondisi terkini pesawat F-16 dan Hawk Mk-53 yang akan digantikan pesawat T-50 Golden Eagle kepada Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Menristek Suharna Surapranata di Shelter Skadron Udara 15, Minggu (24/7). (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi).

MADIUN - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan bahwa pemerintah segera melengkapi Skuadron Sukhoi dan F-16 yang sekarang dimiliki TNI AU.

"Kami sudah anggarkan dari APBN untuk pengadaan alutsista dengan penambahan jumlah pesawat guna menggenapi Skuadron Sukhoi dan F-16 yang telah ada saat ini," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro saat kunjungan kerja ke PT Industri Kereta Api (PT INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (24/7).

Menurut dia, pelengkapan pendukung satu Skuadron Sukhoi dan F-16 yang saat ini masih minim akan segera dilengkapi. Diupayakan juga untuk tambahan unit pesawat Sukhoi hingga satu skuadron (16-18 pesawat), demikian juga dengan pesawat F-16.

"Untuk F-16 akan dihitung terlebih dahulu berapa jumlah idealnya untuk bisa menjadi satu skuadron penuh. Bahkan kalau memungkinkan akan dilengkapi hingga menjadi dua skuadron penuh," kata Menhan.

Adapun untuk penempatannya hanya masalah teknis saja. Hal ini masih dibicarakan lebih lanjut dengan melibatkan KASAU dan pihak terkait lainnya. Selain melengkapi Skuadron Sukhoi dan F-16, Kementerian Pertahanan juga akan melakukan pembelian suku cadang dan persenjataan pesawat tersebut.

"Kami sudah meninjau kondisi di sejumlah Lanud TNI AU termasuk yang di Iswahjudi Magetan. Hasilnya memang diperlukan pembelian suku cadang segera agar pesawat kita bisa terbang lagi. Pemerintah juga dijadwalkan akan membeli pesawat baru untuk menggantikan Skuadron Hawk MK53," tutur Purnomo Yusgiantoro.

Lanud TNI AU Iswahjudi Magetan saat ini memiliki tiga skuadron udara. Ketiga Skuadron tersebut terdiri dari satu skuadron pesawat tempur F-16, satu skuadron pesawat tempur F-5 dan satu skuadron pesawat Hawk MK-53 yang akan diganti dengan pesawat latih tempur T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan.

"Secara umum, jumlah pesawat tempur di skuadron Lanud TNI AU Iswahjudi Magetan sudah termasuk ideal," ujar Kepala Pentak Lanud TNI AU Iswahjudi, Magetan, Mayor Sus Sutrisno.

Selain Menteri Pertahanan, terdapat tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya yang melakukan kunjungan kerja ke PT INKA. Mereka adalah, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Keempatnya juga didampingi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Sumber : ANTARA

60 Prajurit Marinir Dilantik Sebagai Pengawak Tank Amfibi BMP-3F


SURABAYA - Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington menutup Kepelatihan Dalam Negeri Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di lapangan apel Karangpilang Surabaya, Jumat (22/7).

Kegiatan Kepelatihan Dalam Negeri Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di ikuti oleh 60 personel terdiri dari 24 personel Resimen Kavaleri-1 Mar, 30 personel Resimen Kavaleri-2 Mar, 2 personel Denhar Lanmar Surabaya dan 4 personel dari Pusdikkav Kodikmar yang dilaksanakan selama 4 bulan.

Komandan Pasmar-1 dalam amanatnya mengatakan kesiapan alutsista Korps Marinir harus didukung dengan kesiapan prajurit dalam mengawaki alutsista tersebut. Kesiapan ini telah ditunjukkan oleh jajaran Korps Marinir yakni dengan mengadakan program Kepelatihan Dalam Negeri Tank BMP-3F Korps Marinir yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, pendalaman serta penguasaan tentang teknis pengoperasian dan karakteristik seluruh komponen material Tank Amphibi BMP-3F.

Lebih lanjut, melalui kepelatihan ini pula, awak kendaraan tempur BPM-3F diharapkan dapat lebih menguasai tentang kemampuan dan keunggulan kendaraan tersebut yaitu kemampuan daya tembak, keunggulan sistem kendali senjata (SKS), kemampuan daya amphibi, serta kemampuan daya kejut yang tinggi sehingga diharapkan keluaran/output dari pelatihan awak Ranpur ini akan menjadi kebanggaan kesatuan Korps Marinir serta menjadi kader bagi penerus selanjutnya, tegas Komandan Pasmar-1.



Dalam penutupan Kepelatihan Dalam Negeri Tank BMP-3F ini, Delegasi Angkatan Bersenjata Rusia Letnan Jenderal Alexander Ilin menyerahkan langsung sertifikat kepelatihan sekaligus melantik ke-60 prajurit sebagai pengawak pertama Tank BPM-3F Korps Marinir yang dibeli Indonesia dari Rusia melalui perusahaan negara itu, Rosoboronexport, tahun lalu.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir F. Saud Tambatua, Danlanmar Surabaya Kolonel Marinir Yuliandar TD, Dankolatmar Kolonel Marinir Widodo DP, Danpusdikkav Kolonel Marinir Lasmono, para Asisten Kaspasmar-1, Dankolak/Satlak Pasmar-1, para Instruktur dari Rusia, serta pejabat di lingkungan Korps Marinir.

Sumber : DISPEN MARINIR

Dua KRI TNI AL Ikuti Latihan Bersama di Thailand


KEPULAUAN RIAU - Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu KRI Diponegoro-365 dan KRI Tongkol-813 bertolak menuju Thailand dari dermaga Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Mentigi Pulau Bintan Kepri Jum’at (21/7). KRI Diponegoro yang dikomandani Letkol Laut (P) Antonius Widyoutomo dan KRI Tongkol di Komandani Mayor Laut (P) Bimo Adji akan melaksanakan Latihan Bersama(Latma) dengan Angkatan Laut (AL) Negeri Gajah Putih Royal Thailand Navy (RTN).

Kedua kapal perang yang berada di jajaran Koarmatim itu melaksanakan perjalanan Lintas Laut (Linla) dari Tanjung Uban menuju Pangkalan Angkatan Laut RTN yang berada di Sattahip Naval Base Thailand dengan memakan waktu selama kurang lebih dua hari. Seluruh prajurit KRI telah menyiapkan fisik dan mental, kemampuan dan profesionalisme sesuai tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing dengan berlatih secara rutin sebelum berangkat menuju daerah latihan yang sesungguhnya.

Sumber : DISPENAL



TNI Dapat Dana Tambahan Pembelian Alutsista



22 Juli 2011, Magelang (ANTARA News): Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mendapatkan tambahan dana melalui anggaran perubahan 2011 sebesar Rp2,4 triliun, sekitar Rp1,3 triliun di antaranya digunakan untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono di Magelang, Jumat, mengatakan dana sekitar Rp1,3 triliun tersebut akan digunakan untuk pembelian alutsista buatan dalam negeri seperti dari PT Pindad, PT Koja Bahari, dan PT Pal.

Ia mengatakan hal tersebut usai upacara Prasetya Perwira Prajurit Karier TNI Tahun Anggaran 2011 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer Magelang.

"Informasi terakhir yang kami dengar, akan dapat tambahan untuk tahun 2011 sebanyak Rp11 triliun, namun karena keuangan negara belum memungkinkan, kelihatannya hanya akan turun Rp2,4 triliun," ujarnya.

Jumlah perwira yang dilantik pada kesempatan tersebut sebanyak 210 orang, terdiri atas Angkatan Darat 110, Angkatan Laut 43, dan Angkatan Udara 55 orang. Dari jumlah tersebut, 39 di antaranya merupakan perwira perempuan.

Panglima mengatakan, perwira yang baru saja dilantik merupakan prajurit karier lulusan sarjana dan D3. Prajurit karier untuk mengisi jabatan khusus, seperti bidang hukum, dokter dan lainnya.

Ia mengatakan, mulai tahun 2011 lulusan Akmil, AAU dan AAL diberi gelar kesarjanaan yakni sarjana Sains Terapan Pertahanan. Para lulusan setara dengan D4 atau S1.

"Hal ini sudah dirancang sejak awal dan nantinya mereka bisa menempun S2 di universitas pertahanan, dengan demikian kesinambungan ilmu pertahanan akan terus berlangsung dan TNI memiliki ahli-ahli bidang pertahanan," katanya, menjelaskan.

Pemberian gelar sarjana memang baru diterapkan tahun 2011, katanya, setelah TNI bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan khususnya Dirjen Perguruan Tinggi. Setelah di teliti, ternyata lulusan Akmil, AAU, dan AAL, bisa menjadi sarjana sains terapan karena secara keilmuan, mereka memiliki syarat untuk meraih gelar. Gelar kepangkatan mereka tetap mendapatkan letnan dua.

Sumber: ANTARA News

Friday, July 22, 2011

Kemhan Dorong Produksi Kapal Perang Dari Dalam Negeri



BATAM - Kementerian Pertahanan akan mendorong peningkatan produksi kapal perang dalam negeri sesuai dengan kebijakan pemerintah dan kebutuhan TNI AL sebagai penggunanya.

"Kapal perang produksi dalam negeri besar manfaatnya, kami akan terus mendorong produksi dalam negeri sesuai dengan anggaran yang tersedia," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Batam, Kamis (21/7).

Menurut dia, di Indonesia ada tiga daerah yang menjadi pusat pembuatan kapal perang TNI AL, yaitu Batam, Surabaya, dan Jakarta.

"Saat ini TNI AL masih membutuhkan tambahan kapal perang untuk memperkuat pertahanan laut Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan Kapal Cepat Rudal 40 meter (KCR-40), buatan putera-puteri Indonesia yang akan digunakan untuk mengamankan perairan Indonesia bagian barat, di Batam, 25 April 2011.

Menteri mengatakan kapal KCR-40 KRI Clurit-641 merupakan kebanggaan karena dirancang dan dibangun anak bangsa yang bekerja di PT Palindo Marine, Batam.

Peluncuran KRI Clurit, kata dia, merupakan jawaban atas rasa tanggung jawab menjaga laut NKRI yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang tinggi.


Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin di Pulau Nipah, batam

Apalagi, kata dia, selain memiliki kandungan SDA yang tinggi banyak alur perairan NKRI menjadi alur perdagangan internasional.

"Ini sebagai mile stone menuju kemandirian industri pertahanan," kata Menteri.

Ia mengatakan produksi alutsista tidak akan berhenti pada KCR. Pemerintah akan terus melengkapi persenjataan TNI dengan beberapa kapal lain. Selanjutnya, akan dibuat kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dan Kapal Selam.

TNI AL, kata Menteri, membutuhkan kapal yang kuat hingga mampu hadir dan mengamankan perairan di laut jauh.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan TNI AL memesan dua KCR-40, dan berencana memesan 20 kapal lagi dengan jenis yang berbeda.

KCR-40 akan beroperasi di Indonesia bagian barat, disesuaikan dengan kondisi geografis yang dikelilingi pulau-pulau dan selat.

Sumber : ANTARA

BERITA POLULER