Pages

Monday, July 4, 2011

NATO dan Rusia Berunding Atasi Krisis Libya



Para petinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Rusia hari ini (Senin 4/7) menggelar pertemuan di kota Sochi, Rusia. Dijadwalkan pertemuan ini akan membicarakan krisis di Libya. Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma yang gigih mengupayakan jalur diplomatik untuk menyelesaikan krisis di Libya juga hadir dalam pertemuan ini. Rusia di kasus Libya menentang keras serangan militer NATO yang diklaim demi melindungi nyawa warga sipil dari brutalitas Muammar Gaddafi. Menurut Rusia, NATO telah menyeleweng dari wewenang yang diberikan PBB serta berusaha menjatuhkan Gaddafi. Alexander Grushko, deputi Menteri Luar Negeri Rusia kemarin mengatakan, langkah NATO menyerang Libya sejatinya melanggar komitmen mereka sendiri terkait penghormatan terhadap hak-hak internasional yang mereka sepakati di KTT NATO di Lisbon Desember 2010.
Menurut Grushko, langkah NATO di Libya keluar dari koridor resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1970 dan 1973. Dewan Keamanan pada 26 Februari meratifikasi resolusi nomor 1970 terkait larangan zona terbang di Libya dengan 10 suara mendukung dan lima suara menolak. Rusia dan Cina termasuk negara yang menentang resolusi ini.
Dewan Keamanan juga merilis resolusi nomor 1973 pada 17 Maret yang menekankan pentingnya menjaga keselamatan warga sipil di Libya. Kali ini Rusia pun menentang resolusi tersebut. Menurut Grushko, Rusia berusaha menciptakan iklim yang tepat guna memulai dialog di Libya dengan harapan Tripoli mampu menentukan nasibnya sendiri tanpa intervensi asing.
Saat ini, pemerintah Rusia tidak mendukung rezim Gaddafi, namun juga menentang operasi militer NATO. Sejatinya para petinggi Rusia melihat langkah NATO tersebut mengancam kepentingan Moskow. Perusahaan minyak Rusia menanam saham cukup besar di bidang minyak dan energi di Libya. Tripoli dan Moskow juga menandatangani sejumlah kontrak pembelian senjata. Oleh karena itu, penghentian serangan NATO ke Libya sangat penting bagi Rusia.
Selain itu, lengsernya diktator Gaddafi serta berkuasanya pemerintahan baru yang sehaluan dengan kebijakan Barat bukan masalah yang mudah diterima Rusia. Apalagi jika sampai Barat menguasai cadangan besar minyak Libya. Dari sinilah mudah dipahami mengapa Rusia bersikeras menyelesaikan krisis di Libya melalui jalur damai.
Pengiriman Mikhail Margelov ke Benghazi oleh Presiden Dmitry Medvedev dilakukan dalam koridor ini. Margelov juga telah melakukan perundingan dengan dua kubu di Libya meski perundingan tersebut belum memberikan hasil yang jelas dan dapat diterima kedua pihak. (IRIB/MF)

IRIB

Industri Pertahanan Dalam Negeri Perlu Ditingkatkan


Panser Anoa versi ambulance. (Foto: Berita HanKam)

4 Juli 2011, Jakarta (Jurnas.com): Pembangunan angkatan perang yang kuat harus diikuti dengan pembangunan industri pertahanan yang mapan. Konsumen dalam negeri seharusnya juga menggunakan produk dalam negeri agar pembangunan keduanya berjalan lancar. "Tidak mungkin membangun angkatan perang kalau nggak punya industri militer sendiri, jadi perlu perencanaan jangka panjang untuk perolehan alutsista yang akan dipakai, sekaligus untuk dikerjasamakan melibatkan industri pertahanan dalam negeri yang mau kita bangun," kata Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Agus Suyarso saat dihubungi, Senin (4/7).

Agus yang tengah menghadiri Brunei Darussalam International Defence Exhibition (Bridex) menambahkan, Indonesia tengah membangun industri pertahanan dalam negeri yang mandiri. "Tidak hanya jadi agen trading dari pabrik atau pemasok dari luar negeri. Makanya saat ini kami upayakan kalaupun mengambil barang dari luar negeri, ada transfer teknologi agar kita bisa belajar," katanya.

Dikatakan Agus, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk melakukan research and development (R&D) serta alih teknologi. Sedang diatur juga, kebijakan penyehatan cash flow dan neraca Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP). "Agar terwujud BUMNIP yang sehat dan meningkat kemampuan pendanaan BUMNIP dalam memenuhi kebutuhan alutsista dan almatsus," ungkapnya.

Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) dan Alat Material Khusus (almatsus) sedang giat-giatnya dibangun pemerintah. Dalam acara Bridex di Brunei Darussalam, Indonesia ikut berpartisipasi memamerkan alutsista dan almatsus-nya. "Sekalian promosi produk-produk industri militer dalam negeri mulai panser, senjata, mortir, kapal hingga pesawat CN 235 yg mau dibeli Brunei dan negara-negara ASEAN," kata Agus.

Ditempat berbeda, Direktur Direktorat Pengembangan Bisnis dan Teknologi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Dita Ardonni Jafri mengatakan, PT DI termasuk perusahaan binaan pemerintah dalam penyehatan perusahaan.

Tapi menurut Donni, upaya ini tidak cukup jika tak disertai pembangunan citra perusahaan di mata konsumen. "Pakai dulu produk dalam negeri, nanti orang luar melihat produk kita pun unggul. Jangan seperti sekarang, orang luar melihat, orang Indonesianya saja tidak pakai, buat apa beli dari Indonesia," katanya.

Donni berharap pemerintah dapat merubah kepercayaan konsumen dengan memakai produk dalam negeri agar pembangunan industri pertahanan berjalan sesuai rencana. Hal ini, lanjut Donni, dapat mempercepat pembangunan angkatan bersenjata yang lebih andal.

Sumber: Jurnas

ATM Tempah 32 Kereta Perisai Daripada Pindad


03 Juli 2011


Rimau APC 6x6 buatan Pindad (photo : Defense Studies)


KANGAR: Aset Angkatan Tentera Malaysia (ATM) bakal dikuatkan dengan pembelian 32 unit kenderaan pengangkut tempur pelbagai guna (APC) 6x6 Pindad daripada Perusahaan Industri Angkatan Darat PT (Pindad) Indonesia.


Pengarah Pindad, Adik A Soedarsono berkata, tempahan pembelian kenderaan APC itu dilakukan dua tahun lalu dan pembelian berkenaan dijangka mendapat persetujuan penuh hujung bulan depan.


Menurutnya, hampir 30 unit APC sudah siap dipasang dan hanya menunggu persetujuan daripada kerajaan Malaysia.


“Kenderaan perisai itu bakal digunakan tentera pengaman Malaysia bagi melaksanakan tugasan pengaman Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB).


“Ia sesuai dengan kebolehannya sebagai pengangkutan yang boleh digunakan di pelbagai keadaan bentuk muka bumi dan jalan,” katanya.


Beliau berkata demikian ketika menerima kunjungan rombongan Raja Muda Perlis, Tuanku Syed Faizuddin Putra Jamalullail ke PT Pindad dalam rangka lawatan kerja empat hari baginda ke Bandung, Indonesia, yang turut disertai wakil media Malaysia. Turut serta dalam lawatan itu Setiausaha Kerajaan Perlis, Datuk Azizan Hamid dan Naib Canselor Prof Datuk Dr Kamarudin Hussin. Difahamkan, kedua-dua negara sudah mencapai persetujuan membeli kenderaan berkenaan, namun mengalami sedikit masalah teknikal berhubung penjualan enjin APC berkenaan yang diimport sepenuhnya daripada Renault.


Rombongan yang turut disertai wakil kedutaan Malaysia di Jakarta termasuk Penolong Atase Pertahanan Malaysia di Indonesia, Mejar Shamsuri Misran dan Pengarah Jabatan Penuntut Malaysia di Jakarta, Datuk Paduka Dr Junaidi Abu Bakar itu juga dibawa melawat bahagian lain perusahaan berkenaan termasuk kilang senjata api dan bahan letupan bagi tujuan ketenteraan dan komersial.


Tuanku Syed Faizuddin bertitah, lawatan itu bersejarah kerana berpeluang melihat sendiri pengeluaran persenjataan PT Pindad yang bertaraf dunia.


Katanya, syarikat itu contoh utama memangkin perkembangan industri pertahanan di rantau ini terutama di Malaysia dan Indonesia.


“Kita juga ingin melihat peluang kerjasama bagi memperkembangkan industri persenjataan antara kedua-dua negara termasuk perkongsian teknologi di peringkat serantau dan global.


“Lawatan sebegini diharap dapat memperluaskan lagi peluang memasuki pasaran serantau daripada segi pengiktirafan sebagai pengeluar persenjataan,” katanya.


DPR Setujui 4 BUMN ( PT DI, PT PAL, PT PINDAD, PT MERPATI AIR LINES) Terima PMN


Yuni Astutik - Okezone
Senin, 4 Juli 2011 18:17 wib
 
Ilustrasi Foto: Koran SI
Ilustrasi Foto: Koran SI
JAKARTA - Komisi VI akhirnya menyetujui permintaan Menteri BUMN dan Menko Perekonomian memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN). PMN ini diberikan pada BUMN yang dianggap strategis.

Berdasarkan rapat dengar pendapat antara Komisi VI bersama Menteri BUMN dan Menko Perekonomian hari ini disepakati bahwa ada empat perusahaan plat merah yang diprioritaskan memperoleh dana PMN.

"Komisi VI DPR RI dan pemerintah sepakat untuk melakukan penyehatan BUMN melalui pemberian PMN dan konversi SLA/RDI  dari bantuan pemerintah yang belum ditentukn statusnya (BPYBDS) untuk PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, Pt Pindad menjadi penyertaan modal negara," ungkap Ketua Komisi VI Airlangga Hartanto saat membacakan kesimpulannya di gedung DPR RI Jakarta Senin (4/7/2011).

Sementara untuk perusahaan Plat merah lain yang dikatakan juga membutuhkan suntikan dana akan dikaji lebih lanjut dalam panitia Kerja (Panja) PMN dan restrukturisasi Komisi VI DPR RI.

"PMN dan restrukturisasai untuk PT PPA, PT kertas leces, Perum LKBN Antara, PT IKI, PT Dok Koja Bahari, PT Balai Pustaka, PT Perikanan Nusantara akan dikaji dalam Panja PMN dan Restrukturisasai komisi VI DPR RI," pungkasnya.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menegaskan, upaya menyehatkan BUMN dilakukan dengan berbagai cara, termasuk PMN. Dana segar yang siap mengalir ke BUMN strategis sebagai dukungan penyehatan sebesar Rp7,79 triliun dari postur APBN.

Dari total dana tersebut, aliran dana yang langsung dari APBN sebesar Rp2,94 triliun yang diberikan bagi PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, dan LKBN Antara. Selain itu, dana APBN yang dialirkan melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp4,85 triliun diberikan kepada PT PAL, IKI, PT Dok Koja, PT Bahari, PT PPA dan Perikanan Nusantara. Untuk PMN yang belum direkomendasikan dan masih sebatas usulan sebesar Rp2,1 triliun.

Adapun rincian dari pemberian PMN dan konversi serta BPYBDS adalah sebagai berilut :

1. PT DI
-Rp1,450 triliun konversi hutang (non cash ) tahun 2011
-Rp2,380 triliun legaliasasai penyertaan modal sementara tahun 2011
-Rp2,060 triliun PMN cash untuk tahun 2012

2. PT PAL Indonesia
-Rp648,33 miliar PMN cash APBNP 2011
-Rp1,397 triliun PMN cash tahun 2012
-Rp462,9 miliar berupa Konversi hurang SLA
-Rp193,370 miliar berupa konversi hutang PPA
-Rp56,530 miliar berupa konversi hutang rekening dana investasi
-Rp101,200 miliar berupa konversi hutang KITE (pokok dan denda)

3. PT Pindad
-Rp696,7 miliar PMN cash 2012
-Rp35,4 miliar APBNP 2011 hutang
-Rp241,8 miliar berupa hutang jangka panjang ke pemerintah (BPYBDS)

4. PT Merpati Airlines sebesar Rp561 miliar restrukturisasi dan revitalissi yang dimasukkan dalam APBNP 2011 dengan catatat telah melalui kajian restrukturiasai oleh PPA.

Sumber OKEZONE

KRi Cakra-401 Kembali ke Dermaga Ujung, Surabaya




SURABAYA - Sejumlah prajurit TNI-AL berada di atas lambung kapal selam KRI Cakra-401 melintas di perairan laut Surabaya, Jatim, Senin (4/7) usai melakukan patroli menjaga kedaulatan wilayah laut NKRI. KRI Cakra-401 merupakan salah satu armada pemukul TNI AL yang telah ditingkatkan kemampuannya di DSME Korea Selatan dan dipersenjatai oleh 14 buah torpedo 21 inci. Saat ini KRI Nanggala-402 juga tengah melakukan perbaikan dan peningkatan kemampuan ditempat yang sama. FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/Spt/11.

Russia to build nuclear aircraft carrier by 2023


The Russian navy has one conventionally powered aircraft carrier, the Admiral Kuznetsov
11:20 30/06/2011
Russia will complete construction of its first nuclear powered aircraft carrier by 2023, the head of Russia’s United Shipbuilding Corporation said on Thursday. “We will start designing the Russian aircraft carrier in 2016, so that by 2018 we can start construction,” company head Roman Trotsenko said.
He also said that as the construction period was likely to be five years, the carrier would be put into service in 2023.
The Russian navy has one conventionally powered aircraft carrier, the Admiral Kuznetsov, construction of which began during the Soviet era and finished in the early 1990s.
President Dmitry Medvedev said in 2008 that Russia would build new carriers for the navy but did not specify how they would be powered.

RIA NOVOSTI

Sunday, July 3, 2011

Israel Akui Kecanggihan Radar Terbaru Iran



Situs Israel Defense dalam laporannya mengisyaratkan kemampuan rudal Republik Islam Iran. Menurut situs ini,"Apa yang kita saksikan menunjukkan bahwa industri militer Iran sangat maju dari apa yang dilaporkan Barat." "Bangsa Iran di manuver terbaru untuk pertama kalinya memamerkan radar dengan kemampuan multi dan memiliki kemampuan teknologi canggih," tulis situs Israel Defense seperti dinukli Mehr News.
Radar terbaru tersebut dipamerkan militer Iran dengan dihadiri Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Situs ini menambahkan, hari Selasa lalu Iran menggelar pameran dan manuver hasil industri militernya. Di manuver yang dihadiri Rahbar tersebut, dipamerkan senjata buatan dalam negeri Iran mulai dari roket, rudal, kendaraan lapis baja dan persenjataan canggih lainnya.
Radar multifungsi Iran tersebut sangat canggih, selain jarak detiksi dan radiasinya secara elektonik mendapat pengakuan juga kemampuannya menditeksi sasaran tanpa membutuhkan perubahan letak cukup mencengangkan.
Tal Inbar, peneliti di Institut Riset Antariksa Fisher membenarkan kemampuan radar Iran. Kepada situs Israel Defense, Tal Inbar mengatakan, informasi dan data terkait program Iran untuk membuat sebuah radar canggi telah dimuat di media massa Iran sejak tahun 2007, namun tidak mendapat reaksi besar dari dunia.
Ditambahkannya, Iran pada tahun 2010 memamerkan sebuah radar canggih yang disebutnya memiliki kemampuan untuk menangkap rudal canggih semacam S-300. "Namun radar yang baru saja dipamerkan dan dihadiri Rabar benar-benar canggih," tegas Tal Inbar.
Ia menekankan, hanya segelintir negara yang berhasil membuat dan meremajakan radar semacam ini. Radar ini dengan mudah menditeksi sejumlah sasaran secara bersamaan dan memberikan informasi, tandas Inbar. (IRIB/Mehr/MF/NA)

IRIB

BERITA POLULER