ilustrasi
Jakarta - Agar bisa melakukan pengamanan ke seluruh wilayah laut Nusantara, TNI AL membutuhkan tambahan 151 unit kapal. Target minimal tersebut diharapkan bisa terpenuhi secara bertahap hingga 2014 mendatang.
"Diharapkan 2014 akan tercapai sebanyak 151 kapal," kata Kepala Staf KSAL Laksamana Madya, Soeparno, usai seminar bertajuk 'Membangun Negara Maritim dalam Perspektif Ekonomi, Sosial, Budaya, Politik dan Pertahanan'.
Kepada wartawan yang mencegatnya usai seminar di Balai Sartika, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (7/10/2010), itu, Soeparno menjelaskan Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan garis pantai sepanjang 80.570 kilometer. Sementara luas wilayah perairan mencapai 5,9 juta kilometer persegi.
Dengan wilayah laut sedemikian luas, maka seluas itu pula wilayah yang harus TNI AL amankan. Untuk bisa mencakup seluruh pelosok laut Nusantara, maka TNI AL membutuhkan 151 unit pada 2014 nanti.
"Ada kapal patroli, kapal perang hingga kapal selam. Termasuk penggantian Kapal Dewa Ruci (kapal latih) yang berusia 60 tahun. Kapal usia 60 tahun di dunia sudah mati," jelas dia.
Mengenai kemajuan dari proses pengadaan 151 unit kapal tambahan itu, Soeparno menolak memberi jawaban yang jelas. Dia hanya memastikan bahwa prosesnya masih berlangsung.
"Pokoknya sekarang sedang diproses," jawabnya sambil tersenyum.
Sebelumnya KSAL yang baru dilantik pekan itu, menilai kebijakan pembangunan nasional masih lebih condong ke daratan. Padahal dengan luas wilayah laut Indonesia dua kali lipat lebih besar dibanding daratan, pembangunan laut tak boleh diabaikan.
"Selama ini kebijakan pemerintah masih ada kecenderungan ke daratan. Potensi di laut masih banyak yang belum tergali," ujarnya.
Sumber: DETIK