Pages

Tuesday, March 22, 2011

Belanda Sediakan 6 Jet Tempur F-16 ke Misi NATO Libya



"Kami telah memutuskan untuk menyumbang pada eksekusi Resolusi 1973 PBB," Perdana Menteri Mark Rutte menerangkan kepada wartawan di Den Haag setelah pertemuan khusus kabinet yang diminta untuk membicarakan keputusan NATO melaksanakan embargo senjata yang diperintahkan PBB terhadap Libya.

"Sumbangan kami akan terdiri atas enam F-16, satu pesawat tanker DC-10 dan satu kapal pemburu ranjau," kaatanya memerinci. "Sumbangan kami dimaksudkan untuk melaksanakan embargo senjata terhadap Libya."

Menteri Pertahanan Hans Hillen mengatakan pada konferensi pers itu bahwa sekitar 200 tentara Belanda akan mengambil bagian dalam misi tersebut.

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen sebelumnya menyatakan organisasi yang beranggota 28 negara itu telah setuju bahwa pasukan mereka akan memantau, melaporkan dan jika perlu "menghalangi kapal yang diduga membawa senjata gelap atau tentara bayaran".

Blok itu juga sepakat untuk mendukung rencana operasional untuk membantu melaksanakan zona larangan terbang di atas Libya, setelah Turki menghentikan keberatannta, tapi masih harus memutuskan apakah akan mengaktifkannya.

"Jika demikian yang diputuskan oleh NATO, kami dapat memberikan bantuan untuk menerapkan zona larangan terbang," kata Rutte.

Hillen mengatakan sumbangan Belanda pada misi itu akan berlaku tiga bulan, tapi dapat diperpanjang dengan perjanjian NATO. Militer Belanda memiliki semuanya 87 jet tempur F-16.(*)

(Uu.S008/M016)


ANTARA

Pesawat Tempur Italia Lumpuhkan Radar Libya


Selasa, 22 Maret 2011 22:26 WIB | 1029 Views
Kapal penjelajah dengan misil kelas Ticonderoga USS Leyte Gulf ditarik di samping kapal induk USS Enterprise saat melaksanakan operasi terbang di Laut Merah. (FOTO ANTARA/REUTERS/US Navy/Mass Communication Specialist Seaman Jesse L. Gonzalez/Handout )
Roma (ANTARA News/KUNA-OANA) - Sejumlah pesawat Italia berhasil melumpuhkan sistem radar pemerintah Libya tanpa menembakkan satu pun peluru, demikian  Angkatan Udara Italia, Selasa.

Satu skuadron jet tempur Tornado berhasil menyelesaikan misi dalam mengganggu dan melumpuhkan jaringan radar pemerintah Tripoli.

Perdana Menteri Silvio Berlusconi menjelaskan bahwa pasukannya tidak akan menembak rakyat Libya.

Roma mendesak sekutunya dari Barat untuk memberi otoritas penuh Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memimpin operasi.

Berlusconi telah menyatakan "rasa prihatinnya" atas kejadian menyedihkan di Libya dimana Italia terlibat dalam pemberlakuan kawasan larangan terbang di atas Libya yang sejalan dengan resolusi 1973 Perserikatan Bangsa-Bangsa.(*)

KR-BPY/M016

ANTARA

Pesawat Prancis Lakukan Pengintaian di Atas Libya

Rabu, 23 Maret 2011 01:38 WIB | 658 Views
ilustrasi(FOTO ANTARA/AFP PHOTO / ECPAD/ SEBASTIEN DUPONT)
Paris (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sejumlah jet tempur Tornado milik Prancis dari kapal induk Charles de Gaulle melaksanakan operasi pengintaian di atas wilayah udara Libya untuk pertama kalinya pada Selasa, kata militer Prancis.

Juru bicara staf umum Prancis, Thierry Burkhard mengatakan bahwa misi tersebut melibatkan dua jet tempur dan keduanya telah kembali ke kapal induk dengan selamat.

Media Prancis melaporkan bahwa satu dari pesawat tersebut dilengkapi dengan peralatan khusus yang dapat mengirimkan pencitraan pengintaian yang sedang terjadi sementara Tornado lainnya melakukan misi pengawalan.

Armada tempur Prancis yang terdiri atas Kapal Induk Charles de Gaulle, satu kapal selam serang dan empat kapal perang meninggalkan pangkalannya di Prancis selatan untuk bergabung dengan operasi militer melawan Libya.

Kapal induk tunggal milik Prancis dapat mengangkut lebih dari 20 pesawat tempur termasuk delapan Tornado.(*)
(Uu.KR-BPY/M016)


ANTARA

Prancis dan AS Sepakat Mengenai Peran NATO di Libya

Rabu, 23 Maret 2011 05:27 WIB | 471 Views
ilustrasi(FOTO ANTARA/REUTERS/US Navy/Mass Communication Specialist Seaman Jared M. King/Handout)
Berita Terkait
Paris (ANTARA News/AFP) - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan timpalannya dari Amerika Serikat, Barack Obama, Selasa sepakat mengenai bagaimana struktur komando NATO akan digunakan untuk mendukung koalisi di Libya, kata kantor Sarkozy.

Kepresidenan Prancis mengatakan dalam satu pernyataan bahwa kedua presiden itu telah berbicara melalui telpon untuk mendiskusikan situasi di Libya.

Keduanya "sepakat mengenai bagaimana struktur komando NATO akan digunakan untuk membantu koalisi" di Libya, kata pernyataan itu tanpa merinci.

"Kedua presiden itu mengatakan dengan kepuasan bahwa operasi yang dilakukan oleh koalisi telah membatasi jumlah korban pada penduduk sipil dan mengurangi kemampuan Kolonel (Muamar) Gaddafi untuk menggunakan pasukannya terhadap rakyatnya sendiri," kata pernyataan tersebut.

"Mereka setuju mengenai perlunya untuk mengejar upaya guna menjamin pelaksanan sepenuhnya resolusi 1970 dan 1973," kata pernyataan itu.

Sebelumnya Gedung Putih mengumumkan bahwa Obama, Sarkozy dan Perdana Menteri Inggris David Cameron telah sepakat bahwa NATO akan memainkan peran penting dalam struktur komando misi Libya.

Juru bicata Gedung Putih Ben Rhodes mengatakan mereka setuju bahwa "NATO akan memainkan perang penting dalam struktur komando ke depan".(*)


ANTARA

Pesawat F-15 AS Jatuh di Libya



F-15.

Berlin (ANTARA News) - Sebuah jet tempur Amerika Serikat F-15 jatuh di Libya, Senin malam, dan para awaknya melompat dengan menggunakan kursi lontar dengan seorang anggota ditemukan selamat dan seorang lagi sedang dicari, kata seorang juru bicara komando Afrika Amerika Serikat kepada AFP, Selasa.

"Kedua awak itu melompat," kata juru bicara itu, Karin Burzynski, dari markas besar komando itu di kota Stuttgart, Jerman bagian barat.

"Seorang awak ditemukan dan operasi untuk mencari seorang lainnya sedang dilakukan."

Pasukan Barat menggempur pangkalan-pangkalan pemimpin Libya Muammar Gaddafi untuk malam ketiga sesuai dengan satu resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengizinkan dilakukan tindakan yang diperlukan untuk menghentikan pasukan Gaddafi membunuh dan mencederai warga sipil ketika mereka memerangi pemberontakan itu.

(SYS/H-RN/B002)  


ANTARA








credit to : the telegraph

Ini beritanya :
A US F-15E Eagle fighter jet crashed in Libya during a third night of air strikes against Libyan forces. These exclusive first pictures from The Telegraph, show us what appears to be a crashed-and-burned F-15E.

First photos of US fighter jet crash in LibyaAccording to the spokesman there was no indication the F-15E Eagle had been brought down by hostile fire. Both crew members ejected safely after what was believed to be a mechanical failure.


The Independent
SUMBER foto :http://www.kaskus.us/showthread.php?p=391043048

Indonesia Sosialisasikan ASEAN di Rusia

3 Februari 1950
Rabu, 23 Maret 2011 06:38 WIB | 272 Views
London (ANTARA News) - Indonesia sebagai ketua dari anggota ASEAN memang belum begitu dikenal di kalangan umum Rusia, untuk itu Indonesia melakukan sosialisasi ASEAN dikalangan akademisi di Rusia dalam berbagai kegiatan.

Seiring dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, KBRI Moskow menggandeng ASEAN Centre of Russia mengelar `Indonesia Day` di Universitas Hubungan Internasional paling maju di Moskow, MGIMO.

Penanggungjwab Pensosbud dan Pendidikan KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya yang diterima Antara London, Rabu mengatakan walaupun kemasannya adalah Indonesia Day, namun lebih mengedepankan soal-soal ASEAN.

Dalam acara Indonesian Day yang dibuka Dubes Hamid Awaludin diawali dengan diskusi `live on air` bersama Direktur ASEAN Centre of Russia di Moskow, Prof. Victor Sumky beserta Wakil Sekjen ASEAN, Dirjen ASEAN Kemlu dan Dubes Rusia di Jakarta dipandu RRI Pusat dan disiarkan secara nasional diikuti kalangan mahasiswa dan dosen di MGIMO.

"Saya bersama para Dubes ASEAN di Moskow melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Rusia tentang ASEAN, "ujar Dubes Hamid.

Sementara di sisi lain, KBRI juga terus memperkenalkan diri kepada khalayak ramai dalam suguhan budaya, kuliner dan diskusi

Dalam diskusi berjarak 9800 km tersebut menyimpulkan bahwa hubungan ASEAN dan Rusia perlu mendapatkan perhatian lebih dan ditingkatkan di kemudian hari.

Banyak sektor yang mesti digarap, seperti perdagangan, ilmu pengetahuan serta investasi. Pada tataran permukaan semua tampak mudah, namun dalam detailnya perlu penanganan yang lebih serius.

"Potensi yang ada belum tereksploitasi secara maksimal,"ujar pendengar diskusi di ruangan ASEAN Centre, Moskow.

Dalam rangkaian itu pula, Dubes Hamid bersama Wakil Rektor MGIMO meresmikan pameran foto Indonesia di hall univesitas seluas 500 meter persegi.

Kegiatan yang dihadiri mahasiswa dan juga kalangan diplomatik itu mengetengahkan 67 foto karya seorang fotografer Rusia, Sergey Kovalchuk tentang aneka sisi kehidupan Indonesia. Mulai keindahan Candi Borobudur, kehidupan petani hingga preman di Jakarta.

"Saya percaya pameran ini akan memperkenal salah satu negara ASEAN kepada mahasiswa kita yang berjumlah ribuan, "ujar Victor Sumsky, Direktur ASEAN Centre of Russia.

Dikatakannya mereka perlu memahami satu persatu negara ASEAN yang berjumlah 10 itu meskipun hanya melalui gambar. Apa yang dilakukan Indonesia ini diharapkan dapat diikuti negara ASEAN lainnya

Acara hari itu ditutup dengan kuliah Dubes di hadapan 150 mahasiswa dan akademisi MGIMO dipandu Wakil Rektor Hubungan Internasional MGIMO itu membahas kohesifitas ASEAN, peran Rusia di masa datang serta berbagai persoalan yang dihadapi ASEAN saat ini.

Beberapa waktu sebelumnya, mantan PM Malaysia, Mahathir Mohammad, juga menyampaikan kuliah umum serupa.

"Kita di ASEAN mengucapkan terima kasih kepada rakyat Rusia yang mengkonsumsi produk ASEAN seperti teh, coklat dan kelapa sawit. Teruslah mengkonsumsi produk kita, agar kita bisa juga terus membeli pesawat tempur Rusia, "ujar Dubes Hamid yang disambut dengan tepuk tangan meriah hadirin.

Menurut M. Aji Surya, Counsellor KBRI Moskow, pameran foto-foto Indonesia di hall MGIMO akan berlangsung dalam kurun waktu dua minggu dan diperpanjang bila diperlukan.

KBRI Moskow juga akan kembali mesosialiasikan ASEAN di kalangan akademisi dan `think tanks` di Rusia di waktu-waktu mendatang.(*)



ANTARA

Tidak Minta Persetujuan Kongres Soal Libya, Obama Hina Konstitusi AS

Tidak Minta Persetujuan Kongres Soal Libya, Obama Hina Konstitusi AS
Reuters

Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama banjir kritikan karena telah menyetujui aksi militer terhadap Libya. Bahkan sejumlah anggota Kongres dari Partai Republik menyebut penyerangan ke Libya merupakan penghinaan atas konstitusi AS karena Obama tidak lebih dulu meminta persetujuan Kongres.

"AS tidak punya militernya Raja. Pilihan sepihak Presiden Obama untuk menggunakan kekuatan militer AS di Libya merupakan penghinaan akan konstitusi kita," cetus anggota Kongres, Roscoe Bartlett kepada majalah Hill seperti dilansir Telegraph, Selasa (22/3/2011).

Bartlett termasuk di antara anggota Kongres lainnya yang menyebut aksi militer di Libya tidak konstitusional.

Ketua DPR AS John Boehner juga mengkritik Obama karena kurangnya konsultasi. Namun politikus Partai Republik itu mendukung intervensi militer di Libya.

Sebelumnya Obama telah mengirimkan surat ke anggota-anggota Kongres pada Senin, 21 Maret waktu setempat. Surat itu sebagai upaya untuk meredakan kritikan terhadap dirinya atas tidak adanya konsultasi dengan Senat dan DPR sebelum menyetujui aksi militer di Libya.

Dalam suratnya, Obama mencoba menjawab kritikan bahwa dirinya tidak memberikan penjelasan ataupun mendiskusikan keputusannya secara detail dengan Partai Demokrat dan Republik. Sesuai konstitusi AS, persetujuan Kongres diperlukan untuk deklarasi perang.

Dalam suratnya kepada Kongres, Obama menegaskan bahwa aksi militer terhadap Libya merupakan operasi militer terbatas sebagai bagian dari koalisi.

(ita/nrl)

detik

BERITA POLULER