Pages

Monday, April 30, 2012

Mahasiswa USU Kembangkan Mobil Hemat Energi

Mahasiswa USU Kembangkan Mobil Hemat Energi
(Ant/Irsan Mulyadi/Koz/Spt). Puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melihat uji jalan Mobil Mesin USU ketika peluncuran di Medan, Sumut, Senin.
Mobil karya 14 mahasiswa Teknik Mesin USU tersebut, akan mengikuti Shell Eco-Marathon di Sepang, Malaysia pada Juli 2012. Keunggulan mobil karya mahasiswa USU ini ialah hemat energi dan ramah lingkungan.
Medan, (Analisa). Mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengembangkan mobil hemat energi dan ramah lingkungan yang diberi nama "Mesin USU" hasil karya 14 mahasiswa Fakultas Teknik perguruan tinggi negeri itu.
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Syahril Pasaribu di Medan Senin (30/4) mengatakan, mobil hemat energi "Mesin USU" akan diikutkan pada lomba Shell Eco Marathon (SEM) Asia pada Juli 2012 di Sirkuit Sepang, Malaysia yang juga diikuti 145 tim dari 17 negara.

Selain USU, dalam lomba tersebut Indonesia juga akan diwakili oleh 17 tim lain yakni empat tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB), tiga tim dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), dua tim dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Kemudian tiga tim dari Universitas Indonesia (UI), satu tim Politeknik Negeri Jakarta, dua tim dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), satu tim universitas Gadjah Mada (UGM), dan satu tim dari Politeknik Manufaktur Negeri (Polman) Bandung.

USU sendiri mengirimkan satu tim yang diberi nama tim "Horas". Ke-14 mahasiswa yang akan mengikuti lomba itu juga diharapkan dapat membawa semangat yang dapat mewakili semua warga Sumatera Utara.

Manager tim Horas, Munawir R Siregar mengatakan masih ada beberapa bulan lagi untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada kendaraan tersebut, terutama dalam hal mengurangi bobot mobil.

Mereka menargetkan bahan bakar sebesar 200/km/liter untuk mobil Mesin USU yang diciptakan itu.

Pemenang Shell-Eco Marathon adalah kendaraan yang dapat bergerak jarak terjauh dengan menggunakan bahan bakar atau energi paling sedikit. (Ant)

sumber ANALISA

U.S. Deploys F-22 Stealth Jets in Southwest Asia


F-22 Raptor
MOSCOW, April 29 (RIA Novosti)

The U.S. Air Force has deployed its fifth-generation stealth fighters, F-22 Raptor, in Southwest Asia, the Washington Post newspaper said, citing an Air Force spokesman.
The paper quoted An Air Force spokesman, Capt. Phil Ventura, as saying that the deployment was “regularly scheduled” and was directed at improving “tactical interoperability.”
The number of F-22s, as well as the location of their base, was not disclosed “to protect operational security,” Washington Post said.
The deployment comes as the Iran Six, which includes the United States and Russia, is preparing for talks with Iran on its controversial nuclear program.
Aviation Week, which was the first to report the deployment of the fighters earlier this week, quoted industry sources as saying the planes would operate out of Al Dhafra Air Base in the United Arab Emirates, which has a border with Iran. There was no official confirmation of the information, however.
F-22 is a single-seat, twin-engine fifth-generation fighter aircraft that uses stealth technology. It has never been combat-proven.
The $150-mln plane entered service with the USAF in 2005. Over 160 F-22s have been built by Lockheed Martin with projected goal of 187 aircraft. The export sale of the F-22 is prohibited by U.S. federal law.
The USAF already lost two F-22s - during takeoff at Nellis Air Force Base in December 2004 and during a test flight near Edwards Air Force Base in March 2009.

sumber RIA NOVOSTI

Komisi I Dukung Rencana TNI AD Beli Tank Leopard


28 April 2012


Tank Leopard 2A6 (image : Militaryphotos)
Senayan - Komisi I DPR RI sepakat untuk mendukung rencana TNI AD membeli tank Leopard produksi Jerman. Sebelumnya banyak anggota Komisi Pertahanan yang menolak rencana pembelian tank bekas pakai Belanda ini. Mereka menolak karena perangkat perang ini tak sesuai dengan kondisi geografi Indonesia dan alih teknologinya sulit direalisasikan oleh produsen.

Komisi I akan mengiyakan secara resmi rencana TNI AD ini dengan catatan, sepanjang tidak ada upaya politisasi dari pihak mana pun. Selain itu, pembelian tank tersebut harus dilakukan langsung ke produsen di Jerman.

"Dengan demikian, memungkinkan adanya alih teknologi dan kerja sama pemeliharaan antara produsen dan PT Pindad," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq kepada Jurnalparlemen.com, Jumat (27/4).

Menurut Mahfudz, pembelian langsung ke produsen tank Leopard di Jerman akan memungkinkan modifikasi sesuai kebutuhan Indonesia dan lebih efisien harganya.

Meskipun hampir semua anggotanya menyatakan dukungan, hingga kini Komisi DPR belum mengeluarkan keputusan resmi guna menyetujui rencana ini. Keputusan resmi akan dikeluarkan setelah anggaran untuk meng-goal-kan rencana ini dianggap sesuai. "Ya, Komisi I memang belum memutuskan persetujuan anggaran untuk pengadaan tank tersebut," ujar Wasekjen DPP PKS ini


(Jurnal Parlemen)

Thailand-China to Jointly Develop MLRS with a Guidance System





In an earlier joint deal, Thailand and China developed the DTI-1 system, DTI-1G [Guided]" will be more accurate and have a greater range than existing systems (photo : MThaiNews)
Top brass China visit secures joint missile deal
BEIJING : Thailand and China have agreed to jointly develop multiple rocket l$unchers with a guidance system as part of a move to strengthen military ties.
The two sides reached the agreement during a visit to China by the Thai military top brass in what was described by Defence Minister Sukumpol Suwanatat as a call by "the whole family" to China which is "our close relative".
It is the first time in 15 years that a defence minister has led all key military leaders ranging from the defence permanent secretary, supreme commander and armed forces chiefs to meet Chinese senior military officers, led by National Defence Minister Gen Liang Guanglie.
Under the new agreement, the Thai Defence Technology Institute will work with China to develop new multiple rocket launchers called "DTI-1G [Guided]" which will be more accurate and have a greater range than existing systems, said ACM Sukumpol after the meeting.
Multiple rocket launchers are known for their devastating capabilities and ability to deliver a large amount of ordinance simultaneously, but are not recognised for precision because they are not usually equipped with a guidance system.
In an earlier joint deal, Thailand and China developed the DTI-1 system, which had a range of between 60 and 180km, but it lacked accuracy.
The new DTI-1G project will last three years and will be funded under a 1.5-billion-baht budget, ACM Sukumpol said.
Gen Liang also told the delegation that if Thailand wants to buy weapons from China, it will be willing to sell them at "friendly prices", ACM Sukumpol quoted Gen Liang as saying."The price of Chinese weaponry has increased greatly recently. Arms are not as cheap as before so we will have to consider this carefully," ACM Sukumpol said.
As well as technological cooperation, the Thai and Chinese defence ministries have also agreed to hold a joint military exercise involving their air forces for the first time.
"We will need to discuss more details of this because Thailand and China have different military doctrines in the aviation area," ACM Sukumpol said.
So far the two countries have held joint military drills involving the army's special warfare units and the navy's marine corps.
(Bangkok Post)

Komisi I DPR Jajaki Pembelian Leopard di Jerman



Leopard 2A4M. (Foto: Photo Credit: Master Corporal Holly Cowan)

29 April 2012, Bonn: Pada tanggal 22-26 April 2012, Komisi I DPR RI telah melakukan kunjungan kerja ke Jerman. Kunjungan kerja ini selain dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI terhadap eksekutif, juga guna menjajaki ke arah upaya pembentukan kemitraan antar Parlemen Indonesia dan Jerman. Delegasi Komisi I DPR RI dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I, Hayono Isman dan 12 orang anggota delegasi yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. ​

Selama berada di Jerman, Delegasi Komisi I DPR RI mengunjungi perusahaan Krauss-Maffei-Wegmann GmbH & Co. KG (KMW), mengadakan pertemuan dengan Komisi Luar Negeri dan Komisi Pertahanan, Parlemen Jerman (Bundestag), pertemuan dengan Kementerian Ekonomi dan Teknologi serta Kementerian Luar Negeri Jerman. Selain melakukan pertemuan dengan mitra Jerman, Delegasi Komisi I DPR RI juga mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan seluruh Perwakilan RI di Jerman (KBRI Berlin, KJRI Frankfurt dan KJRI Hamburg), serta mengadakan pertemuan langsung dengan masyarakat Indonesia di Berlin dan sekitarnya.

Dalam konteks hubungan bilateral, kunjungan Delegasi Komisi I DPR RI ke Jerman kali ini penting karena tahun ini adalah peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jerman. Kedua negara sepakat untuk membentuk suatu Kemitraan yang mencakup berbagai bidang kerja sama, termasuk kemitraan antar Parlemen kedua negara."Menurut rencana dokumen Kemitraan ini akan diluncurkan saat kunjungan Kanselir Angela Merkel ke Indonesia, pertengahan tahun 2012“ demikian disampaikan Dr. Eddy Pratomo, Dubes RI di Berlin.

"Delegasi Komisi I DPR RI juga mendukung upaya peremajaan alutsista Indonesia melalui pertemuan dengan produsen tank Leopard dan memberikan penjelasan tentang perkembangan demokrasi di Indonesia dan reformasi TNI kepada parlemen dan kementerian Jerman yang berwenang mengeluarkan ijin ekspor alusista,“ demikian Dubes Eddy Pratomo menjelaskan.

Selama ini pihak Jerman dinilai menerapkan kebijakan restriktif terhadap ekspor alutsista ke Indonesia. Salah satu isu yang sering menjadi ganjalan adalah isu perlindungan HAM di Indonesia. "Penting bagi Indonesia untuk memberi penjelasan mengenai keberhasilan reformasi dan demokratisasi di Indonesia, serta kebutuhan Indonesia untuk menjaga keutuhan wilayahnya. Di pihak lain, selama ini telah terbukti bahwa Indonesia tidak memiliki ambisi menjadi regional superpower dan aktif dalam menjaga stabilitas kawasan baik melalui forum ASEAN maupun forum-forum regional lainnya,“ lanjut Dubes Eddy Pratomo.

Di KMW, Delegasi Komisi I DPR RI berkesempatan mengadakan dialog dengan Frank Haun, Presiden dan CEO KMW. Pada kesempatan tersebut, Komisi I DPR RI membicarakan penjajakan pembelian tank Leopard dan perjanjian transfer of technology sebagai bagian dari kontrak pembelian tersebut.

Di Parlemen Jerman, Komisi I DPR RI mengadakan pertemuan dengan Juru Bicara Luar Negeri Fraksi CDU/CSU (koalisi partai berkuasa Jerman), Philipp Missfelder serta Ketua Komisi Pertahanan, Susanne Kastner. Selain menjelaskan mengenai perkembangan politik di Indonesia, Komisi I DPR RI juga bertukar pikiran mengenai reformasi angkatan bersenjata yang saat ini tengah dilakukan oleh kedua negara.

Selain itu, Delegasi Komisi I DPR RI juga menjajaki pembentukan Kemitraan antara kedua negara, melalui kerja sama yang lebih erat antara kedua Parlemen. Komisi I DPR RI juga mengundang anggota Parlemen Jerman untuk berkunjung ke Indonesia dan melihat langsung reformasi di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Parlemen Jerman menyampaikan penghargaan atas upaya DPR RI untuk menjelaskan langsung perkembangan di Indonesia. Parlemen Jerman juga menyampaikan kekagumannya atas proses reformasi di Indonesia yang dinilai sangat berhasil. Mereka menganggap bahwa reformasi di Indonesia dapat menjadi model transformasi yang saat ini terjadi di Timur Tengah.

Dalam pertemuan di Kementerian Perekonomian dan Teknologi, secara khusus Delegasi Komisi I DPR RI bertemu dengan Hans-Joachim Otto, Parliamentary State Secretary, untuk meminta penjelasan tentang prosedur pemberian ijin ekspor alutsista, yang menjadi wewenang Kementerian tersebut.

Menanggapi penjelasan Komisi I DPR RI, pihak Jerman menyampaikan bahwa Jerman tidak melihat adanya masalah ekspor alutsista ke Indonesia. Jerman bahkan akan meningkatkan kerja sama ekonomi dan industri strategis kedua negara, sebagai salah satu bentuk Kemitraan kedua negara.

Di Kementerian Luar Negeri, Delegasi Komisi I DPR RI mengadakan pertemuan dengan Cornelia Pieper, State Secretary Kemlu. Delegasi Komisi I DPR RI menyampaikan penghargaan atas kebijakan Jerman untuk mempermudah aplikasi visa bagi WNI yang akan berkunjung ke Jerman.

Hal ini memperlihatkan secara konkrit kedekatan hubungan antara kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas mengenai kemungkinan pembuatan perjanjian bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas antara kedua negara.

Sumber: KBRI Bonn

Wednesday, April 25, 2012

Vietnam's Su-30MK2 Has a New Color Scheme



24 April 2012

Sukhoi Su-30MK2 #8573 delivered in December 2011 (photo : ttvnol, image : mars.slupsk)

One of the Su-30MK2 aircraft  that had been delivered by Russia to the Vietnam Air Force has a new color scheme.  The color not blue-dark blue as before, but the Su-30MK2 with number 8573 has green-brown color.


Vietnam has received the Russian-made Su-27 and Su-30 aircrafts. Based on 1995 contracts Vietnam has ordered seven Su-27SK (6001, 6002, 6003, 6004, 6005, 6006, 6007), and based on 1997 contracts Vietnam has ordered five Su-27UBK (8521, 8523, 8525, 8526, 8527), the contract was fulfilled.


Russia also has fulfilled the contract for orders in 2003 of four Su-30MK2 (8531, 8532, 8533, 8534), also for the order of eight Su-30MK2 in 2009 (8535, 8536, 8537, 8538, 8539, 8540, 8541, 8542).

In 2010, Vietnam has ordered 12 Su-30MK2, four Su-30MK2 (8544, 8548, 8551, 8555) were delivered in June 2011 and four Su-30MK2 (8573, 8577, 858X, 858X) were delivered in december 2011.

Vietnam will receive another four Su-30MK2 in 2012, but one aircraft crash while testing in february 2012.

(Defense Studies)

TNI Tempatkan Batalion Tank Leopard di Perbatasan RI-Malaysia


 KALIMANTAN TIMUR - TNI akan menempatkan satu batalion tank di perbatasan antara Kalimantan Timur di Indonesia dan Sabah di Malaysia. TNI juga akan menempatkan skuardron helikopter tempur untuk memperkuat pengamanan di perbatasan RI-Malaysia.

Batalion tank Leopard, skuardron helikopter tempur dan rudal penghancur tank, akan melengkapi penjagaan kedaulatan bangsa Indonesia di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya di perbatasan Kalimantan Timur Indonesia dan Sabah Malaysia, Panglima Daerah Militer VI Mulawarman mengatakan, batalion Mulawarman akan menjaga perbatasan dengan diperkuat sebanyak 44 tank Leopard.

Pengadaan tank di perbatasan tersebut sudah harus dituntaskan Oktober 2013 mendatang. Personel penjaga perbatasan RI-Malaysia itu akan dilengkapi tiga batalion gabungan infanteri dan artileri, yang memiliki persenjataan anti-tank.

Tim Ekspedisi Belum Temukan Patok Bergeser

Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya mengatakan Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang melakukan perjalanan dari Pulau Sebatik menuju Kecamatan Sei Menggaris, Nunukan, belum menemukan adanya patok-patok perbatasan RI-Malaysia yang bergeser dari posisi semula.

"Selama perjalanan penjelajahan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 ini, belum ada patok perbatasan yang ditemukan bergeser atau hilang," kata Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya yang juga Komandan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012, di Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Rabu.

Danjen Kopassus mengatakan, Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang melakukan perjalanan menjelajahi wilayah perbatasan selama ini belum melaporkan adanya temuan seperti itu.

"Mudah-mudahan para peserta Tim Ekspedisi segera melaporkan apabila menemukan adanya patok-patok yang bergeser atau hilang di perbatasan," katanya.

Sedangkan Wakil Komandan Sub Koordinator Wilayah 5 Nunukan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Mayor Inf Achiruddin mengatakan, penjelajahan perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah utara Kabupaten Nunukan selama ini yang ditemukan hanya beberapa patok yang tertimbun tanah atau bergeser akibat longsor.

Sumber : METRONEWS.COM

Tuesday, April 24, 2012

Sudah Saat Indonesia Membeli SAM / Air Power Defence Sekelas S-300 dan S-400

Kalau kita amati dari media elektronik di dunia maya perlombaan senjata di ASEAN tak bisa dipungkiri lagi sedang terjadi, kondisi ini diakibatkan dari kekhawatiran negara-negara Asean akan ekspansi cina di laut cina selatan contoh sengketa spartly, lain dengan Indonesia yang sedang membangun Minimum Essencial Force (MEF) dan sampai dengan tahun 2014 itu harus sudah dipenuhi, dengan adanya MEF sontak anggaran RI melonjak drastis dengan anka nominal 150 triliun, kalau dibilang ini adalah pembelian alutsista besar-besaran jilid 2 setelah peristiwa trikora dalam merebut kembali irian barat, dimana pada waktu itu presiden Soekarno mendatangkan alutsista dari Rusia dengan jumlah yang tidak sedikit dan sangat mempunyai efek deterance yang mumpuni, contoh bomber illusin , TU 16 badger, KS kelas Wiski, dan KRI  IRIAN Yang di sebut monsternya laut RI.

Kembali Ke MEF, Dengan MEF otomatis akan mempengaruhi kekuatan TNI di sekitar kawasan, banyak negara tetangga memperbaharui alutsistanya, contoh negeri jiran,..RI beli Leopard 2A6 mereka beli rudal anti tank kornet dari rusia, bahkan memborong rudal udara ke udara sebesar $35 juta ke Rusia, BrunaiDarussalam tertarik dengan MBT T90 Russia, dan negara lainnya Vietnam, Filipina, Singa Pura, dan Australia.

Kalau di lihat dari matra udara semua negara di kawasan cukup kuat dengan jet tempur modern dan SAM nya, Nah bagai mana dengan Indonesia ? Baiknya Indonesia segera memikirkan Air Defence Power sekelas S-300 , S400 dari Rusia dengan jarak target 300 km , 400 km , SAM dari rusia ini sudah multi fungsi disamping sebagai pencegat rudal supersonic, bisa juga menghajar jet-jet generasi terkini, Drone, dan S-400 bisa mencegat rudal balistik lebih dari satu rudal. Kabar punya kabar TNI AU sekarang akan membangun satuan rudal dan akam membeli SAM dari cina yang kemampuannya setara dengan S300.  Kita berharap bukan hanya dari cina tapi Rusia (S300,S400) perlu di pertimbangkan walau S400 belum ada versi ekspornya , mudah mudahan kalau RI mau menggunakan sisa Flapon  Kredit dari Rusia , Mungkin rusia bisa mempertimbangkannya . Why,... karena indonesia bagi rusia sangat penting bagi politik luar negerinya dan sudah ada sejarah membuktikan di era Presiden Soekarno, Rusia melepas Alutsista tercanggihnya (pada saat itu) untuk Indonesia.

Kita berharap Air Defence Power Kita miliki, jangan takut dengan intervensi - intervensi yang mencegah kita untuk bangkit. 

S300,S400 i love it... kutunggu kedatangan mu di indonesia ( Ngarep dot com hehe)

By : Indra Wijaya
Admin Indonesia Defence
coperygth Indonesia Defence 2012

Pasdaran Iran Mulai Membedah Pesawat Siluman AS


Seorang komandan senior Iran mengatakan, Iran telah berhasil menerjemahkan semua catatan pada pesawat tanpa awak Amerika Serikat, RQ-170 Sentinel.

Pasdaran berhasil memecah kode pada data operasional pesawat tanpa awak dan misi-misi yang terekam pada memori pesawat, kata Komandan Angkatan Laut Pasdaran, Laksamana Ali Fadavi.

"Ada banyak kode, tetapi kami memperoleh semua informasi di memori, termasuk protokol, perbaikan dan sortie penerbangan, seperti; data sebuah penerbangan setelah perbaikan pada 2010 atau penyebaran pesawat itu dalam operasi membunuh Osama bin Laden di Pakistan," tambahnya seperti dikutip IRNA pada Ahad (22/4).

Pada Desember 2011, unit perang elektronik militer Iran mengumumkan bahwa mereka berhasil menjatuhkan pesawat pengintai simulan AS, RQ-170 Sentinel di wilayah Iran dengan kerusakan minimal.

Pesawat, yang dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan Lockheed Martin, telah menyeberang ke wilayah udara Iran melalui perbatasan Afghanistan.

Pada kesempatan itu, Laksamana Fadavi juga mengecam kehadiran pasukan ekstra-regional di Teluk Persia dan menegaskan, Republik Islam memiliki dominasi atas Teluk Persia dan Selat Hormuz.

SUMBER : (IRIB Indonesia/RM)

Monday, April 23, 2012

Panglima Angkatan Darat Konfirmasikan Produksi Sejumlah Senjata Baru


Panglima Angkatan Darat Republik Islam Iran, Brigjen Amir Ahmadreza Pourdastan  mengatakan, "Sistem kontrol penembakan untuk tank Dzul Fiqar dipamerkan dan mulai sekarang tank tersebut dapat bersaing dengan berbagai jenis tank mutakhir dunia."

Fars News (11/4) melaporkan, Brigjen Pourdastan dalam jumpa persnya Rabu (11/4) mengatakan, "Sistem kontrol penembakan tank Dzul Fiqar telah dipamerkan dan bahwa tank tersebut telah dilengkapi dengan sistem laser mendeteksi jarak jangkau dan oleh karena itu tank itu sekarang dapat bersaing dengan tank-tank modern dunia."

Di bagian lain pernyataannya, Brigjen Pourdastan menyingung produksi berbagai sistem pengacak frekuensi, pengotomatisan senjata, berbagai jenis payung untuk pasukan terjun payung, dan berbagai tipe pesawat tanpa awak.

Selain itu, Brigjen Pourdastan juga mengkonfirmasikan produksi senapan Akhgar kaliber 6 milimeter dan 7.62 milimeter. Senapan tersebut sepenuhnya produksi dalam negeri dan telah mencapai swasembada. Seluruh pasukan Iran menggunakan senjata tersebut. Akhgar dapat menembakkan 4.500 peluru dalam satu menit.

Selain Akhgar, Iranjuga tengah memproduksi senjata triple-tube berkaliber 50 milimeter yang akan rampung tahun ini.

SUMBER : (IRIB Indonesia/MZ)

Militer Iran: Bavar-373 Lebih Canggih dari S-300!


Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, Republik Islam berhasil menorehkan prestasi yang memuaskan dalam produksi rudal dan pengembangan sistem pertahanan udara sebagai pengganti S-300 buatan Rusia.

Di sela-sela upacara peringatan Hari Tentara Nasional Iran di Tehran pada Selasa (17/4), Jenderal Vahidi menandaskan, produksi sebuah sistem rudal alternatif pengganti S-300 untuk pertahanan udara sedang berlangsung. Produksi tersebut terus mengalami kemajuan dan memiliki hasil yang baik.
 
Vahidi menambahkan, informasi terkait perkembangan terbaru dalam produksi sistem rudal canggih itu akan diumumkan pada tahun kalender Iran saat ini (1391 HS).

Pada Oktober 2011, Wakil Kepala Eksekutif Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia, Jenderal Shahrokh Shahram mengatakan bahwa sistem Bavar-373 akan menjadi pengganti S-300. Sistem tersebut lebih canggih dibanding S-300 buatan Rusia dalam hal pertahanan melawan pesawat tempur dan rudal jelajah.

Dia menambahkan sistem S-300 tidak dapat memenuhi kebutuhan pertahanan Iran saat ini.

Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2007, Rusia harus mengirim setidaknya lima sistem  pertahanan udara S-300. Namun, Moskow terus menunda pengiriman sistem tersebut sehingga menuai kritik dari Tehran.

Rusia menolak untuk memberikan S-300 kepada Iran dengan dalih bahwa sistem ini tercakup dalam babak keempat resolusi anti-Tehran oleh Dewan Keamanan PBB.

sumber : (IRIB Indonesia/RA)

Terbangkan Pesawat VIP, TNI AU Rekrut Pilot Sipil


Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Lambock V Nahattands menunjukkan foto pesawat kepresidenan Boeing 737-800 Business Jet 2 yang masih berbentuk "Green Aircraft" saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (9/2). Lambock menjelaskan pemerintah telah membeli pesawat kepresidenan jenis Boeing 737-800 Business Jet 2 dalam bentuk "Green Aircraft" (pesawat tanpa interior dan sistem keamanan) seharga 58,6 juta dollar AS. Saat ini sedang dilakukan lelang terbuka untuk pengadaan interior dan sistem keamanan, dengan anggaran sebesar 27 juta dollar AS untuk interior dan 4,5 juta dollar AS untuk sistem keamanan dengan target selesai pada Agustus 2013. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/mes/12)

23 April 2012, Jakarta: TNI Angkatan Udara mengangkat tiga pilot sipil dari Garuda Indonesia untuk ikut bertugas dalam penerbangan militer. Ketiga pilot itu diberikan pangkat militer tituler sebagai Letnan Kolonel Tituler.

Penyematan tanda pangkat dilakukan di Gedung Serba Guna Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (23/4). Ketiga pilot itu adalah Letkol Tituler Vira Nugraha Parantha Soemakno, Letkol Tituler Hilman Nugraha, dan Letkol Tituler Dody Darmawan. "Ketiganya diharapkan bisa menjalin komunikasi dan koordinasi secara optimal dengan seluruh personel Skuadron udara 17," kata Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A Adang Supriyadi di Jakarta, Senin (23/4).

Menurutnya, ketiga pilot tersebut dapat memberikan kemampuannya yang baik, handal, dan profesional dalam mendukung tugas-tugas kenegaraan di lingkungan militer. "Khususnya bagi penerbangan VIP maupun VVIP yang dilaksanakan oleh Skuadron Udara 17 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma," katanya.

Adang menjelaskan, pemberian pangkat Letkol Tituler ini berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor/157/III/2012 tanggal 15 Maret 2012 tentang pemberian pangkat Militer Tituler. Selain itu, Surat Perintah Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Sprin/416/IV/2012 tanggal 11 April 2012, dengan ketentuan penggunaan pangkat militer tituler ini adalah hanya digunakan pada waktu melaksanakan tugas.

Turut hadir dalam penyematan pangkat ini para Kepala Dinas, Komandan Skuadron, Kepala Seksi dan Perwira jajaran Lanud Halim Perdanakusuma. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, TNI AU tengah memprogramkan penambahan penerbang karena jumlah yang ada sekarang masih kurang. Padahal, pengadaan pesawat TNI AU terus dilakukan.

Sumber: Jurnas

PT. Kaltim Nitrate Indonesia Resmi Berproduksi


JAKARTA - PT. Kaltim Nitrate Indonesia sebagai salah satu perusahaan industri strategis serta merupakan perusahaan baru dan terbesar di Indonesia yang memproduksi bahan baku peledak ammonium nitrate telah selesai pembangunannya di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik yang baru dibangun ini diproyeksikan untuk melayani kebutuhan ammonium nitrate di dalam negeri dan telah mulai berproduksi pada 19 April 2012 yang lalu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia Ir. Antung Pandoyo, saat melaporkan perkembangan PT. Kaltim Nitrate Indonesia kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (23/4) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia sekaligus juga mengundang Menhan untuk meresmikan PT. Kaltim Nitrate Indonesia pada bulan Juni 2012 mendatang.

Lebih lanjut Direktur Utama PT. Kaltim Nitrate Indonesia menjelaskan, status dari proyek pembangunan PT. Kaltim Nitrate Indonesia sudah 100 % selesai. Proses dari pelaksanaan proyek pembangunan pabrik ini mencapai prestasi yang luar biasa dengan tingkat kecelakaan kerja yang sangat kecil.

Untuk selanjutnya, PT. Kaltim Nitrate Indonesia saat ini sedang berusaha memantapkan kualitas dan volume dari produksi. Dalam enam bulan, PT. Kaltim Nitrate Indonesia yakin d$ngan dukungan teknologi, mesin serta tenaga kerja terampil dari dalam negeri sebanyak 200 orang akan mampu memproduksi produk ammonium nitrate yang berstandar dunia.

Sumber : DMC

Pakistan Tawarkan Kerjasama Industri Pertahanan


JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat (20/4), menerima kunjungan kehormatan Chairman of Pakistan Ordnance Factories Board Muhammad Ahsan Mahmood di Kantor Kemhan, Jakarta.

Kedatangannya kali ini adalah untuk menjajaki kerjasama di bidang industri pertahanan dan pengadaan Alutsista. Chairman of POF mengundang Menhan untuk mengunjungi Pakistan untuk melihat sendiri potensi industri pertahanan di Pakistan untuk melihat kemungkinan kerjasama yang dapat dikembangkan dari kedua negara.

Menhan Purnomo Yusgiantoro menyambut baik tawaran kerjasama tersebut dan menunjuk Sekjen Kemhan untuk mengevaluasi kemungkinan pengembangan kerjasama antara kedua negara.

Saat menerima Mr Muhammad Ahsan Mahmood yang didampingi Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mr Sanaullah, Menhan Purnomo Yusgiantoro didampingi Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, Ses Baranahan Laksma TNI Ir Antonius Djoni Gallaran MM, dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber : DMC

Russia to Deliver More Air Defense Systems to Belarus


19:20 18/04/2012
 (RIA Novosti)
Russia will continue deliveries of Tor-M2 air defense systems to Belarus in 2012, Defense Minister Anatoly Serdyukov said on Wednesday.
The Tor-M2 (SA-15 Gauntlet) is a low- to medium-altitude, short-range surface-to-air missile system designed for intercepting aircraft, cruise missiles, precision guided munitions, unmanned aerial vehicles and ballistic targets.
“We will continue the deliveries of Tor-M2 air defense systems to Belarus on preferential terms,” Serdyukov said at a meeting of the Russian and Belarusian senior military officials in Minsk.
The Russian-made systems are being deployed in the 120th Missile Brigade in western Belarus.
Minsk is planning to have a full-size air defense battalion equipped with Tor-M2 systems by late 2013.
The first Tor-M2 battery was delivered at the end of 2011.
Russia is looking for ways to counter the potential threat to its national security from the European missile defense system whose elements are being placed close to the Russian borders.
Moscow and Minsk signed an agreement on the joint protection of the Russia-Belarus Union State's airspace and the creation of an integrated regional air defense network in February 2009.
The network is expected to comprise five Air Force units, 10 air defense units, five technical service and support units and one electronic warfare unit.

SUMBER : RIA NOVOSTI

KRI Dewaruci gelar Malam Indonesia di AS


Senin, 23 April 2012 12:45 WIB | 950 Views
Jakarta (ANTARA News) - Awak KRI Dewaruci, Kamis lalu (19/4), menggelar Malam Indonesia ketika berlabuh di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, dengan dihadiri pejabat tinggi, pengusaha, profesional, dan tokoh penting setempat.

"Dewaruci menunjukkan kebesaran Indonesia sebagai bangsa maritim dan negara kepulauan terbesar kepada masyarakat dunia, dengan prajurit angkatan lautnya yang kuat, ulet, dan handal," Konsul Jenderal RI di Houston Al Busyra Basnur dalam sambutannya seperti dikutip dalam pernyataan pers dari Konsulat Jenderal RI Houston, Senin.

Kunjungan KRI Dewaruci ke New Orleans memiliki makna strategis dalam membangun hubungan persahabatan Indonesia dan AS, khususnya masyarakat New Orleans dan sekitarnya, kata Al Busyra.

KRI Dewaruci berada di New Orleans 17-23 April 2012 dalam rangka mengikuti festival kapal layar yang diselenggarakan pemerintah Amerika Serikat.

Pengunjung yang hadir disuguhkan makanan khas Indonesia seperti sate, bakso, dan lainnya. Karena keterbatasan tempat, kapal hanya bisa menampung 150-180 undangan.

Selain pameran promosi, pada Malam Indonesia di atas kapal KRI Dewaruci itu juga ditampilkan berbagai pertunjukan seni tari Indonesia, yaitu Indang, Rampak, Reok Ponorogo serta tari Remo yang dibawakan oleh prajurit TNI Dewaruci.

Meskipun undangan yang naik ke kapal terbatas, pertunjukan kesenian Indonesia itu disaksikan oleh lebih dari 400 orang karena banyak penonton yang berdiri di sepanjang dermaga tempat KRI Dewaruci berlabuh.

Acara diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI Houston, bekerja sama dengan KRI Dewaruci dan masyarakat Indonesia di Louisiana yang tergabung dalam Indonesian American Community Association (IACA) dan Asia/Pacific American Society of New Orleans.

Festival kapal layar itu diikuti juga oleh kapal dari beberapa negara lain, seperti Perancis, Inggris, Kanada, Equador dan Amerika Serikat.


SUMBER : ANTARA

Russia Signs $35-Mln Missile Contract with Malaysia


Russia Signs $35-Mln Missile Contract with Malaysia
15:56 19/04/2012
KUALA LUMPUR (Malaysia), April 19 (RIA Novosti)
Russia and Malaysia have signed a $35-million contract on the delivery of RVV-AE air-to-air missiles for the Malaysian air force, state-run arms exporter Rosoboronexport said on Thursday.
The deal was inked at the Defense Services Asia-2012 arms show currently under way in Malaysia.
“Russia will deliver the first batch of missiles by the end of 2012,” Rosoboronexport’s Deputy General Director Nikolai Dimidyuk said.
Malaysia has 16 MiG-29N Fulcrum and 18 Su-30MKM Flanker fighters in its combat aircraft fleet.
RVV-AE (AA-12 Adder) is a medium-range active radar-guided missile similar to the American AIM-120 AMRAAM.
It has been in service since 1994.

SUMBER : RIA NOVOSTI

Korps Baret Merah temu kangen di Grup 2 Kopassus TNI-AD

Minggu, 22 April 2012 12:42 WIB 
.... Kami yang tua-tua ini bangga dengan peningkatan Kopassus saat ini. Kami berharap kemampuan itu semakin meningkat bagi generasi penerus...
Berita Terkait

Surakarta (ANTARA News) - Temu kangen ratusan personel aktif dan purnawirawan dari segala posisi dan pangkat Korps Baret Merah terjadi di Markas Komando Grup 2 Komando Pasukan Khusus TNI-AD, di Kandang Menjangan, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu.
"Ini bagian dari rangkaian HUT ke-60 Kopassus TNI-AD. Banyak yang bisa dipetik dari temu kangen ini, di antaranya penanaman jiwa dan semangat pengabdian, berbagi pengalaman, sampai silaturahmi dengan warga Korps Baret Merah," kata Komandan Grup 2 Komando Pasukan Khusus, Letnan Kolonel Infantri Suhardi.

Satuan yang dia pimpin menjadi tuan rumah temu kangen yang secara keseluruhan dihadiri 1.200 personel itu. Banyak pensiunan yang mengalami masa-masa operasi militer di Tanah Air juga hadir, di antaranya Tukiran (73), yang kini bermukim di kawasan Gumpang, Surakarta.

Pada masa mudanya, dia menjalani berbagai operasi tempur di Tanah Air. "Kami yang tua-tua ini bangga dengan peningkatan Kopassus saat ini. Kami berharap kemampuan itu semakin meningkat bagi generasi penerus," katanya.

Secara khusus, dia berharap semangat dan kualitas keprajuritan personel Kopassus TNI-AD bisa makin meningkat dari masa ke masa. Puluhan pensiunan berusia sebaya dia juga menyaksikan penampilan prajurit-prajurit muda Kopassus TNI-AD.

Selain berkangen-kangenan, acara itu juga dipadukan pelestarian lingkungan berupa penghijauan atau penanamann pohon. Hal ini dilakukan Suhardi, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro, Brigadir Jenderal TNI Sunindyo, Bupati Sukoharjo, Kolonel Infantri (Purnawirawan) Sukiman, dan beberapa yang lain. 

Yang tidak kalah mengharukan adalah pembukaan bebat mata atas para pasien yang kemarin dioperasi katarak. 102 orang menjalani operasi mata katarak secara bebas biaya atas kerja sama Kopassus TNI-AD, RS Gatot Subroto, dan beberapa mitra. 
 
SUMBER : ANTARA

Sunday, April 22, 2012

Denzipur Bangun Tiga Bandara di Perbatasan RI-Malaysia



Jurnas.com | PANGLIMA Daerah Militer VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Subekti mengatakan pihaknya akan mengerahkan Detasemen Zeni Tempur Kodam VI membangun dan menambah panjang landasan tiga bandar udara di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur.

"Membangun dan menambah panjang landasan itu agar pesawat Hercules bisa mendarat di bandara-bandara tersebut," kata Panglima Daerah Militer (Pangdam) Subekti di Balikpapan, Senin (23/4).

Ketiga bandara tersebut adalah Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan, Krayan, Nunukan, dengan panjang landasan pacu 900 meter lebar 23 meter; Bandara Long Ampung di Kayan Selatan, Malinau dengan panjang landasan 850 meter lebar 23 meter; Bandara Datah Dawai di Long Lunuk, Long Pahangai, Kutai Barat dengan panjang landasan 750 meter lebar 23 meter.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga akan jadi pengelola ketiga bandara tersebut, kata Pangdam.

Pesawat pengangkut pasukan bersenjata lengkap dan kargo udara Hercules C130 yang kapasitas penuhnya mencapai 70 ton memerlukan panjang landasan 1.093 meter untuk lepas landas maupun mendarat.

"Jadi, landasan yang ada sekarang kami akan perpanjang hingga dua kali lipatnya, hingga minimal 1.600 meter," papar Pangdam Subekti.

Bandara Long Bawan yang sedang dikerjakan saat ini panjang landasannya sudah 1.100 meter dengan lebar 30 meter.

Pengembangan bandara di perbatasan ini, menurut Pangdam, sejatinya adalah program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan dukungan anggaran dari APBD Kaltim. Adapun besarnya anggaran, yakni Bandara Long Bawan sebesar Rp120 miliar, Bandara Long Apung Rp130 miliar, dan Bandara Datah Dawai Rp150 miliar.

Ia menjelaskan pelibatan TNI itu karena ketiga bandara juga memiliki posisi strategis pertahanan keamanan. "Bukan kebetulan kami TNI punya prajurit zeni yang selain jago bertempur juga piawai membangun," kata Pangdam.

Selain itu, kata dia, karena kondisi geografis yang sulit dicapai melalui transportasi darat dan harga-harga material yang berkali-kali lipat h rGa normalnyaa, pengembangan bandara tersebut kesulitan mendapat kontraktor pengerjaan.

Hercules menjadi patokan selain karena pesawat militer, C130 ini sesungguhnya pesawat besar atau berbadan lebar yang paling pendek kebutuhan landasan lepas landasnya.

Dalam keadaan setengah kosong atau dalam bobot 36 ton, pesawat itu hanya perlu lebih kurang 450 meter untuk take off dan landing.

"Jadi, kami tidak hanya bisa menerjunkan pasukan di perbatasan, tetapi juga bisa menjemput mereka," kata Pangdam.

Hercules, lanjut dia, juga mampu mendarat di landasan rumput atau tanah begitu saja tanpa disiapkan secara khusus.

Peningkatan kapasitas bandara di perbatasan ini akan memperlancar distribusi barang serta orang. Kelancaran itu diharapkan akan menekan harga barang di perbatasan serta mengurangi keterisoliran dari dunia luar. Proyek ini, kata dia, dijadwalkan selesai seluruhnya pada tahun anggaran 2013.

Anggota Komisi V DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, kenyamanan untuk ukuran masyarakat sipil juga jangan dilupakan meskipun bandara dibangun oleh militer.

"Pada awalnya bandara itu untuk melayani masyarakat sipil. Dan, pasti apa yang nyaman buat sipil, pasti enak juga buat tentara," katanya. 
 
sumber : JURNAS

Friday, April 20, 2012

Brunei Interested in T-90MS MBT


20 April 2012

T-90MS Main Battle Tank (photo and images : Army News)

Brunei became interested in Russian air defense and marine equipment

KUALA LUMPUR (Malaysia)- RIA Novosti. One of the new possible importers of Russian weapons - Brunei - expressed interest in acquiring a Russian air defense (AD) and marine equipment, Deputy Director General of "Rosoboronexport" Nicholas Dimidyuk told reporters on Thursday.

"Brunei needs protection from air and sea. It's not just coastal defense complexes "Bal", but also high-speed boats ("Molniya" and "Mirazh"), which could hit targets at great distances," - he said on the results of defence exhibition DSA-2012.

Dimidyuk said that Brunei would also be interested in air defense systems "Buk" and "Tor." He stressed that the missile is being developed for the "Tor", not only can hit targets 10 kilometers away as now, but can reach up to 20 km.


The deputy head of "Rosoboronexport" added the Minister of Defence of Brunei became interested in the possibility of purchase of Russian T-90MS. Interactive presentation which was held specifically for the Brunei delegation.

According to him, Malaysia also interested in this tank. "After the presentation of the upgraded T-90MS, commander in chief of the armed forces of Malaysia has set the task to hold it (the presentation) for its staffs. They will watch and study, they observed a very high quality of Russian heavy armored vehicles," - said the deputy director.

He stressed that the characteristics of the T-90MS far beyond the capabilities of the Polish tank "Twardy," which is a modernization of the Soviet T-72 (formerly Malaysia bought 48 of these machines).

"We talked about their modernization," - said Dimidyuk. He pointed out that if there is agreement on the part of Polish, Russian specialists are ready to upgrade the tanks to the level of T-90.

(RIA Novosti)

Thursday, April 19, 2012

PT DI Bersiap-Siap Rakit CN-295


19 April 2012

7 dari 9 pesawat CN-295 pesanan Kementrian Pertahanan akan dirakit di PT DI (photo : PT DI)
JAKARTA: PT Dirgantara Indonesia (Persero) akan merakit pesawat CN295 di Bandung mulai akhir 2013.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Budi Santoso mengatakan perakitan akhir 7 dari 9 pesawat rancangan Airbus Military (AM) CN295 pesanan Kementerian Pertahanan akan dikerjakan di pabrik PTDI.

Dia menjelaskan perakitan 7 pesawat tersebut akan dimulai setelah lini produksi PTDI di Bandung bisa memenuhi standar produksi yang ditetapkan AM.

Revitalisasi dan modernisasi sistem produksi pesawat PTDI, jelasnya, direncanakan selesai dalam 18 bulan sejak penandatanganan kerjasama strategis antara PTDI, AM dan Perusahaan Pengelola Aset (Persero) di Bandara Halim Perdanakusuma.

“Setelah itu, seluruh pesanan pesawat CN295 di Asia Pasifik tidak lagi diproduksi di Spanyol. Semua diproduksi di Indonesia, begitu juga C-212,” kata Budi.

Direktur Aerospace PTDI Andi Alisjahbana mengatakan kesepakatan yang ditandatangani di depan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menandakan tercapainya syarat awal teaming agreement antara PTDI dan AM yang terbentuk Juni tahun lalu.

“Syaratnya ketika itu, PTDI membantu CN295 terjual. Itu sudah tercapai. Kesepakatan baru ini menandakan seluruh rencana rencana restrukturisasi yang disusun PTDI bersama AM masih berjalan tepat waktu,” katanya.

Kontrak pembelian 9 unit CN295 oleh Kementerian Pertahanan diumumkan pada awal tahun ini dengan nilai mencapai US$325 juta.

Menhan menjelaskan pembelian 9 unit pesawat tersebut adalah bagian dari rencana pencapaian kemampuan angkatan bersenjata minimal (minimum essential force) pemerintah sampai 2015.

Andi memaparkan mulai pertengahan tahun ini AM mulai memberi bantuan tenaga ahli, perangkat peralatan dan permesinan, serta sistem informasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi sistem produksi pesawat PT DI.

Salah satu di antaranya adalah memperpendek waktu produksi PT DI dari 6—9 bulan per unit pesawat menjadi 6 pekan per unit pesawaat.

“Seluruh investasi restrukturisasi sepenuhnya merupakan investasi PTDI. AM akan memberi bantuan know how,” jelas Andi.

Direktur Utama PPA Boyke Mukijat mengatakan PTDI mengajukan proposal anggaran senilai Rp2,055 triliun untuk proses restrukturisasi perusahaan termasuk pembangunan lini produksi CN295 yang rencananya beroperasi pada 2013.

Dia menjelaskan PPA memberi dukungan pendanaan senilai Rp675 miliar sampai seluruh permintaan anggaran pemerintah untuk dana restrukturisasi PTDI disetujui oleh DPR.

“Juga ada dana pinjaman dari perbankan. Kami juga mengawasi pembelanjaan dan apa kerjasama ini fair,” tambah Boyke.

Senior Vice President AM Ignacio Alonso mengatakan kerjasama kedua perusahaan akan mencakup aspek industri dan komersial.

Selain membentuk kerjasama pemasaran dan pusat produksi, jelasnya, kedua perusahaan akan membangun pusat servis yang memberikan pelayanan logistik, pemeliharaan dan pelatihan awak pesawat untuk seluruh produk PTDI dan AM untuk wilayah Asia Tenggara.
Pesawat AIRBUS A400M produk terbaru Airbus Military setibanya di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (18/4). Airbus Military A400M yang untuk pertama kalinya mendarat di tempat itu adalah pesawat angkut militer yang bisa memuat hingga 37 ton dalam jarak tempuh hingga 3.300 kilometer atau hingga 6.400 kilometer dengan muatan seberat 20 ton. (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa/Koz/Spt/12)
“Hasil kerjasama sejauh ini sangat baik yang memungkinkan kita untuk terus memperluas lingkup visi jangka panjang kerjasama, yang mungkin akan mencakup pesawat A400M,” kata Alonso.

Hari ini, AM menghadirkan pesawat kargo A400M yang bisa mengangkut muatan seberat 30 ton dengan jarak tempuh maksimal sejauh 8.700 kilometer di Bandara Halimperdanakusuma, Jakarta.

Purnomo mengatakan pesawat kargo tersebut bisa menjadi alternatif pengganti pesawat Hercules C-130 yang selama ini diandalkan TNI AU.

AM mengklaim A400M mampu mengangkut beban 2 kali lebih berat dengan jarak tempuh yang setara atau jarak tempuh 2 kali lebih jauh dengan beban yang setara jika dibandingkan dengan C-130.

Namun, Menhan menegaskan pembelian A400M baru bisa direncanakan dalam anggaran pemerintah setelah 2015. (sut)

RI Beli Tank, Malaysia Borong Rudal Rusia

Rudal anti tank Kornet dan rudal anti pesawat udara Igla menjadi incaran negeri jiran itu.

Rabu, 18 April 2012, 07:29 WIB
Igla, rudal anti pesawat Rusia (en.rian.ru)

VIVAnews - Tak hanya Indonesia yang gencar berburu peralatan militer ke Rusia. Negara Jiran, Malaysia, diberitakan tengah bernegosiasi dengan Rusia untuk mendapat sejumlah persenjataan.

Laman Ria Novosti, Selasa 17 April 2012, melaporkan Malaysia akan menandatangani kontak pembelian sejumlah rudal dari perusahaan militer Rusia, Rosoboronexport.

Rudal anti tank Kornet dan rudal anti pesawat udara Igla menjadi incaran negeri jiran itu. Selain itu, Malaysia juga diberitakan berhasrat membeli rudal kendali dan kapal patroli dari Rusia.

Wakil Kepala Rosoboronexport, Viktor Komardin, mengatakan Rusia siap menjual lisensi pembuatan Molniya--kelas kapal rudal--dan Mirazh--kelas kapal patroli--ke Malaysia.

"Malaysia tertarik dengan Kapal Molniya dan Mirazh kami," kata Komardin seperti dikutip Ria Novosti. Dia menambahkan, Malaysia ingin membuat kapal ini di galangan lokal. Komardin juga menilai pembuatan kapal di Malaysia juga cukup bagus.

Sementara itu, Indonesia hampir dipastikan membeli tank ringan, BPM-3F, dari Rusia. Saat ini, proses negosiasi pembelian ini tengah berjalan. "Ini masih preaudit, lalu teken kontrak, baru diketahui berapa unityangkita beli," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Hartind Asrin kepada VIVAnews. "Preaudit kira-kira dua minggu lagi selesai."

Namun, Hartind mengaku belum tahu berapa unit BMP-3F yang akan dibeli Indonesia. Ria Novosti melaporkan, Indonesia akan membeli 37 unit BMP-3F dengan harga sekitar US$100 juta.

sumber : VIVA NEWS

Negeri Jiran Beli Rudal Udara-ke- Udara Rusia



19 April 2012, Kuala Lumpur: Rusia dan Malaysia meneken kontrak pembelian rudal udara-ke-udara RVV-AE senilai 35 juta dolar untuk Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM), diumumkan Wakil Direktur Rosoboronexport Nikolai Dimidyuk, Kamis (19/2).

Penandatangan kontrak dilakukan di Defense Services Asia-2012 yang sedang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Rusia akan mengirimkan batch pertama rudal akhir 2012,” ucap Dimidyuk.

TUDM mengoperasikan 16 jet tempur MiG-29N Fulcrum dan 18 Su-30MKM Flanker.

Rudal jarak menengah R-77 RVV-AE (AA-12 Adder) sekelas dengan rudal buatan Amerika Serikat AIM-120 AMRAAM.

Malaysia juga diberitakan akan membeli sistem rudal anti-tank Kornet, rudal anti-pesawat Igla dan kapal patroli.

Wakil Pimpinan Rosoboronexport Viktor Komardin mengatakan Rusia siap menjual lisensi pembangunan kapal rudal kelas Molniya dan kapal patroli kelas Mirazh ke Malaysia.

Sumber: RIA Novosti