Pages

Monday, October 22, 2012

TNI AL Tangkap Kapal Asing Berbendera Singapura di Banyuwangi


Banyuwangi Sebuah kapal asing berbendera Singapura dikabarkan ditangkap Patroli Keamanan Laut (Patkamla) dari Markas Komando Pangkalan TNI AL Banyuwangi. Aparat juga menangkap nahkoda beserta 19 anak buah kapal (ABK).

Kapal disergap petugas saat berada diposisi 08 06 00 S - 114 25 50 T, Senin (22/10/2012) pukul 01.40 WIB. Kapal selanjutnya digiring dan sandar di pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, pukul 15.00 WIB.

Belum jelas apa yang menyebabkan kapal asing tersebut ditangkap. Namun informasi menyebutkan kapal bernama MV Executive Pride tidak dilengkapi dengan Surat Perintah Berlayar (SPB).

Kapal disebutkan milik True Wisdom PTE LTD yang dinahkodai warga negara Polandia bernama Tadeusz. Kapal jenis Tug Supply Vessel membawa muatan material off shore dengan tujuan Pulau Kambing, Banyuwangi.

Selain itu, aparat juga mengamankan 19 ABK yang terdiri dari 10 WNI dan 9 WNA. Nama ABK WNI diketahui tidak masuk dalam daftar orang yang melakukan dinas awak kapal atau SIJJIL.

Sedangkan ABK WNA diketahui tidak memiliki paspor, Kemudahan Khusus Keimigrasian (Dahsuskim) dan Ijin Tenaga Kerja Asing (ITKA). 9 ABK WNA ini berasal dari negara Polandia, Ukraina, Azerbaijan serta India.

Saat ini kapal dengan bobot 2272 GT itu berada di pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Sedangkan para ABK dan nahkoda diamankan di pangkalan TNI AL Banyuwangi.

Pihak Pangkalan TNI AL Banyuwangi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya penangkapan tersebut. Sayangnya pihak TNI AL masih belum mau berbicara banyak mengenai hal itu.

"Masih pemeriksaan. Belum rampung, masih periksa dokumen-dokumen," jelas Komandan Markas Komando Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Letkol M Nazif, pada wartawan,

sumber : detik

6 comments:

  1. Kita sdh masuk dlm ops Intelejen luar, intelejen indonesia apa sdh tahu dan orang2 WNI/WNA yg ada dikapal adalah pion utk memporok porandakan nusatenggara timur. Krn ekonomi pariwisata banyak diarah ke timur, utk memotongnya jalur wisata spt kejadian2 peledakan Poso dan kapal asing ditangkap di banyuwangi. Jadi singapura/malaysia tdk ingin bahwa indonesia ekonominya bangkit dan kalau bisa harus dibawah standart ekonominya. Kehancuran NKRI berada didepan mata, ayo anak2 bangsa yg masih cinta tanah air dan kita harus selalu waspada thd orang asing/orang indonesia sendiri yg mencurigakan. Bravo... Anak2 Bangsa pembela...NKRI RAYA

    ReplyDelete
  2. NKRI sdh dicobak Intelejen asing, dg ditangkapnya kapal asing didaerah banyuwangi dan dg dimulainya peledakan poso,pembunuhan anggota polri agar keamanan tdk kondusif. Singapura,malaysia tdk menginginkan perekonomian indonesia naik pesat, meninggalkan ke dua negara tsb dan daerah timur(nusatenggara)sdh dipromosikan pariwisata sekarang TNI apa tdk melihat gejala2 yg tdk wajar yg ada di Indonesia.Bravo...Anak2 Bangsa penegak...NKRI RAYA

    ReplyDelete
  3. TNI, Intelejen dan Polri, sekarang banyak kejadian penghan curan thd alat/barang milik negara dan bagaimana tugas tanggung jawab thd negara. Mis,pesawat jatuh, penangkapan kapal singapura, penembakan polisi, peledakan poso. Krn ketiga institusi tdk bekerja sama, bekerja sesuai masing2 shg dimanfaatkan intelejen asing utk mengadakan sobotase. Kita pernah sabotase kesingapura dan sekarang kita juga dikenai.

    ReplyDelete
  4. Berarti kapal asing sdh masuk ke wilayah perairan Ind baru terdeteksi di banyuwangi, sangat mengerikan bila sdh masuk ops mil dan berapa material vital kita yg akan hancur dr kegiatan kapal tsb. Harus hati2 lagi jangan ceroboh utk TNI AL dan TNI AL hrs bekerja sama dg nelayan yg bertempat tinggal di pesisir pantai tsb. Bravo...Anak2 Bangsa...penjaga laut nusantara. JAYALAH NKRI RAYA

    ReplyDelete
  5. Hati-hati, seprtinya ada kaitan dengan PT Lundin Banyuwangi yang memproduksi KCR Trimaran pesanan TNI AL yang terbakar di pelabuhan lalu. Usut juga barangkali ada sabotase dari pihak asing yang ingin menjelekkan produk Indonesia.

    ReplyDelete
  6. Sdh tahan aja, kalau alasan tdk tepat sgr disidik dan adakan proses hukum jangan terus dilepas. enak aja kalau kita ditangkap oleh singapura, diproses hukum dan dilanjutkan sidang pengadilan. kita hrs tegas terhadap intelejen asing, slalu membaut onar dan kalau terbukti hukum mati spt kasus marinir dr Ind

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK