Pages

Friday, August 24, 2012

Tawaran Hibah Tahap ke 2 dari AS Meliputi 10 Pesawat F-16

Jika tawaran ini disetujui maka jumlah pesawat F-16 Indonesia akan menjadi 44 unit (photo : usaf) AS Kembali Tawarkan Hibah 10 Pesawat Tempur F16 kepada Indonesia Jakarta - AS kembali menawarkan hibah 10 unit pesawat tempur F16 kepada pemerintah Indonesia setelah sebelumnya menghibahkan 24 pesawat serupa. Pemerintah menyambut baik penawaran itu dan akan membahasnya bersama dengan DPR. "Yang pertama kita mendapatkan F16 sebanyak 24 unit dari Amerika. Lalu Sekjen kita sebelum 17 Agustus baru pulang dari Amerika melakukan pengecekan terhadap F16. Mereka (AS) menawarkan lagi F16 sebanyak 10 unit," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, usai menghadiri halal bihalal di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (23/8/2012). Menhan mengatakan, penawaran dari AS tersebut harus dibahas bersama dengan DPR. Sebab pesawat tersebut nantinya akan di-upgrade dan membutuhkan biaya yang besar yang harus melalui persetujuan DPR. Sementara, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut juga harus diambil bersama dengan kabinet. "Jadi kita lapor kepada kabinet kemudian kabinet akan menentukan sikap. Sekarang kita masih menunggu dan membahasnya," kata Purnomo. Penawaran pemerintah AS tersebut disambut baik oleh Pemerintah Indonesia. Menhan berharap, dengan adanya penawaran tersebut nantinya Indonesia akan memiliki tiga skuadron pesawat tempur F16. "Kita menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Amerika yang sudah memberikan lagi penawaran penambahan grand F16. Jadi nanti kita berharap punya kekuatan 3 skuadron F16," katanya. Hibah 24 pesawat F16 dari AS akan tiba di Indonesia pada 2014. Pesawat model block 25 ini akan di-upgrade menjadi block 52 yang diongkosi pemerintah Indonesia. Hibah itu diumumkan oleh Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali tahun silam. (Detik)

12 comments:

  1. Jika hibahnya tidak mengganggu rencana pengadaan sukhoi SU35Bm mka itu tdk mnjdi masalah,alngkah baiknya jika dana tersebut digunakan utk membeli radar utk pementauan udara kita yg belum tercover,pd knytaan nantinya radarlah yg lebih berperan dalam pendeteksian,krn stlh radar mndeteksi barulah pesawat diterbangkan,toh F16 hnya berfungsi sbg workhouse aja,.jika yg mengncam dr luar itu ttp fighter kls berat,jd tdk mungkin dihdpi dgn medium fighter,.sdgkan utk kbtuhan intercept pswt sipil ataupun militer yg non pespur dgn jumlah medium fighter n lightfigter yg ada saya rsa udh lbih dari cukup,.tp bla krn hibah ini kemudian rencana akuisisi sukhoi mnjdi dibatalkan alngkah baiknya jika hibah ini di tolak,.
    Krn sukhoi lbh mampu utk mnjawab tantangan kawasan yg pasang surut suhunya,rusia aja mengandalkan varian ini utk mnghadapi fighter gen5 sblm pakfa diproduksi,.

    ReplyDelete
  2. Saya senang bahwa dengan berita ini Indonesia akan cepat mencapai MEF nya... namun bagaimanakah dengan rencana pengadaan Sukhoi setelah berita yang begitu hotnya beberapa waktu yang lalu beredar? Akankah kita berencana kembali pada kondisi terdahulu yang notabene rawan embargo? Atau memang embargo merupakan cita2 kita?

    ReplyDelete
  3. kalau menurut pendapat saya, lebih baik pemerentah indonesia menolak secara halus hibah yg di tawarkan oleh pemerentah AS.
    krn dalam jangka menengah dan panjang pesawat f16 itu sudah tidak relefan untuk menghadapi peperangan modern yg sarat dengan tecnologi serba cangih.
    jd arti ny kalau kemhan menerima program hibah f16 bach2 dari AS, sama hal nya kemhan telah melakukan pemborosan angaran. dan MEF yg di idam2 hanya akan menjadi masalah baru bg sistem pertahanan negara.

    ReplyDelete
  4. saya rasa program hibah f16 bach2 itu di tolak saja....
    karena selain menyedot anggaran yg sangat besar, pesawat f16 itu sendiri dalam jangka menengah dan jangka panjang sudah tidak ada deterans ny lg, apa lg kalau kt melihat pembangunan pertahanan oleh negara2 di sekitar kita, mereka secara bertahap mengati atau memperolehi alutsista terbaik dengan sitem dan tecnologi terkini.
    jd ada lah lebih baik progam hibah pesawat f16 bach2 itu di tolak saja

    ReplyDelete
  5. seharusnya pemerintah menolak hibah f16 bach2, karena selain boros anggaran untuk kedepannya f16 ini tidak akan digunakan. sebab banyak jet tempur super canggih berminculan, oleh karena itu pemerintah fokus untuk pengadaan sukhoi terbaru. contoh dalam latihan Pitch Black 2012 di Australia TNI AU Indonesia, sangat disegani karena jet tempur sukhoi bisa menghadang pesawat F-18 Hornet Australia.

    ReplyDelete
  6. Hibah f16 gak mungkin di tolak brooo...pesawatnya sudah ada di parkir di gurun arizona ,yaaa..sampah broo .."menurut sumber sby sekeluarga ada ikatan bathin ,bisa di pastikan rongsokan f16 pasti di bellli!!!!...

    ReplyDelete
  7. Sebaiknya hibah F16 diterima seluruhnya,sebab tidak ada jaminan kita tdk diembargo oleh rusia,seperti kasus rudal S300 Iran,jika USA menekan rusia utk embargo sukhoi kita.Toh uang upgrade nya hanya cukup utk beli 2-3 sukhoi....gak ada artinya......

    ReplyDelete
  8. Daripada beli senjata baru trilyunan dari rusia,sebaiknya dananya dipakai membangun infrastruktur dan pendidikan di RI.....Ingat jaman SOEKARNO senjata kita MACAN ASIA,tapi kita HANCUR LEBUR karena PERANG SAUDARA 1965,yg disebabkan kemiskinan dan kebodohan bangsa kita....

    ReplyDelete
  9. Coba PEMERINTAH pertimbangkan dengan matang, biaya untuk retrofit F-16 itu bisa buat beli rudal Yakhont berapa biji...?

    Nusawntoro

    ReplyDelete
  10. Saya kira lebih baik kita memperbanyak peralatan dari unsur2 yang nantinya tidak menyulitkan kita. Ingat hibah ini adalah benda2 tua dan perlu peremajaan dan peningkatan kemampuan yang menyedot biaya cukup besar, hanya untuk mendapatkan "kita asumsikan cukup" guna menangkal ancaman dari luar. Itupun dengan asumsi sparepart dan perlengkapan pendukungnya lancar dalam jangka panjang. Lancar dalam artian uang cukup dan tidak mendapat hambatan dari pihak pemberi.
    Alangkah baiknya di tengah keterbatasan dan geliat peremajaan dan peningkatan kekuatan kita, kita mencari pihak yang notabene lebih "netral" dan tidak banyak mendikte.
    Tidak ada jaminan bahwa mendapatkan peralatan dari luar kita akan bebas dari unsur tersebut, tapi kita sudah pasti tahu siapa yang pernah jelas berbuat begitu.

    ReplyDelete
  11. INDONESIA adalah tanah tumpah darahku.wajarlah kalau saya/kami merasa bimbang dengan sikap pemerintah yg sekarang ini suka beli barang hibbah US dan AUSTRALIA yg jelas-jelas musuh selimut indonesia,mesra di depan menusuk di belakang.kejadian dahulu di mana australia pernah mengancam untuk membom jakarta,dan campur tangannya dalam hal papua barat.namun,sangat di sayangkan sepertinya para pemimpin tutup mata dan telinga.tidak tegas dalam memberikan sikap.juga dari berita kemarin,dimana australia dan US,terang-terang telah menyadap indonesia...hibbah f-16 hibbah US kepada indonesia saya fikir tidak di jadikan ke utamaan dalam membeli pesawat tempur untuk menjadi tulang belakang kekuatan udara indonesia.karena pada hemat saya pribadi,alutsista ini tidak punya daya gentar apa2 pada lawan kita australia,sekiranya terjadi perang.jet tempur ini sudah di fahami seluruh kelemahannya,dan apalah artinya f-16 hibbah apabila di bandingkan dengan.f-16 block 52 terbaru us,f-18 aus,f-16 SE,singapure,f-22 raptor yg dimiliki musuh..semakin banyak biaya yg di keluarin hanya untuk memperbaiki maupun meng upgride f-16 rongsokan US,semakin tipis pula untuk indonesia membeli jet tempur canggih dari negara sahabat sejati RUSIA.karena hanya jet tempur rusialah yg jelas di bimbangi AUSTRALIA dan AMERIKA ,dan kelemahannya tidak mudah di fahami oleh mereka.jadi kenapalah para pemimpin indonesia masih datang jauh2 cari barang hibbah rongsokan dari pihak MUSUH,20 unit jet tempur f-16 hibbah USA tak mungkin dapat menandingi su-27/su-30/su-35 bm rusia...kalau tidak percaya buktikan adu kekuatan...tapi sayang sekali pemerintah yg berkaitan tutup mata dan telinga dari seruan dan harapan rakyat indonesia yg inginkan indonesia kuat dan perkasa di mata dunia dan musuh..indonesia memang di akui adalah negara besar,tapi sayang kropos kekuatan militernya......saya yakin 80persen dari 240 juta rakyat indonesia akan lebih setuju kalau indonesia beli alutsista rusia ketimbang amerika .

    ReplyDelete
  12. rugi besar negara indonesia dari segi kekuatan jikalau terus menerima jet tempur rongsokan yg di tawarkan amerika untuk seterusnya..kan lebih baik sisa dana itu untuk deposit su-35 bm rusia,yg sangat di bimbangi negara barat dan konco-konconya..indonesia akan jadi macan asia ompong kalau terus beli barang hibbah..indonesia akan jadi macan asia ganas kalau beli barang rusia yg tentunya kualitasnya sangat baik...

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK