Pages

Monday, July 23, 2012

Pengamat: Saatnya Kemampuan Militer Ditingkatkan


FOTO: Connie Rahakundini Bakrie (http://rahakundini.multiply.com)

                                Pengamat Militer : Connie Rahakundini Bakrie





Senin, 23 Juli 2012
YOGYAKARTA (Suara Karya): Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai saatnya kemampuan militer Indonesia ditingkatkan. Jangan seperti sekarang, dimana alat pertahanan yang dimiliki sangat minim.
Apalagi soal anggaran militer dinilai masih kecil, bahkan sangat kecil bila dibanding negara-negara tetangga ASEAN, sehingga perlu ditingkatkan.
"Ke depan, TNI Angkatan Laut harus mulai mengubah orientasi komandonya. Jika selama ini membagi dengan Komando Armada Barat dan Timur, maka ke depan harus dikembangkan dengan Komando Armada Samudera Hindia dan Komando Armada Samudera Pasifik," kata Connie Rahakundini Bakrie dalam perbincangan 'Dari Yogya Membangun Kultur Indonesia' di Yogyakarta, Sabtu (21/7) petang.
Menurut dia, sebagai negara kelautan, mustinya militer Indonesia bisa menguasai kawasan Samudera Pasifik. Selama ini peranan militer Indonesia di kawasan Samudera Pasifik masih sangat kecil, sehingga kawasan itu sekarang dikuasai Australia.
Indonesia, disebutnya sudah seharusnya berperan di Pasifik, termasuk di bidang militernya. Apalagi, kalau mau melihat lebih jauh, mengingat Indonesia tengah menghadapi posisi seperti halnya Irak menjelang Perang Teluk. Mendekati Perang Teluk, Irak dikelilingi oleh US Military Base. Secara tidak disadari, kondisi sama juga sudah dialami Indonesia. "Kalau kita cermati, ini juga terjadi di Indonesia saat ini," katanya seraya memperlihatkan posisii pangkalan militer AS yang mengitari Indonesia, mulai dari Guam hingga di barat Indonesia.
Isteri mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) Djadja Suparman ini menyebutkan, TNI Angkatan Udara juga harus terus dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya. Sehingga waktu jangkau dari satu pangkalan ke titik-titik wilayah semakin pendek.
Sementara terhadap minimnya anggaran pertahanan RI tersebut, Hasim Djokohadikusumo mengatakan, partai politik harus bertanggungjawab. Karena minimnya anggaran pertahanan tidak hanya berbuntut pada rendahnya kesejahteraan prajurit. Minimnya anggaran juga telah mengakibatkan merosotnya kemampuan tempur. "Wajar kalau kemudian peralatan militer pun minim dan di bawah persyaratan standar," katanya. (B Sugiharto) 
sumber : SUARA KARYA

3 comments:

  1. saya setuju dgn bu Connie n pak Hasyim,kekuatan militer TNI wajib diperkuat lg,tidak bisa dipungkiri militer yg kuat =martabat dan perekonomian suatu bangsa menjadi kuat juga.saya sangat kecewa dgn kinerja DPR komisi 1 terutama fraksi oposisi dan koalisi yg berjiwa oposisi,dgn semangatnya mereka mendeklarasikan diri demi rakyat,kepentingan rakyatlah tetapi nyatanya ada unsur pribadi dan politik yg sengaja memperlambat penguatan dan modernisasi Alutsista TNI.saya rakyat jelata lebih ikhlas uang saya byr pajak demi Penguatan TNI dripada dimakan oknum DPR tersebut.

    ReplyDelete
  2. BETUL PAK HASYIM, SURUH BUKA LEBAR MATA PARA PENGUASA ITU, LIHAT LUAR WILAYAH RI, APA YG TERJADI. JANGAN MALING UANG RAKYAT AJA YG DIGEDEIN.

    ReplyDelete
  3. Sy rakyat sangat setuju untuk penguatan TNI,kita sudah kalah jauh dr negara lain tp untuk bpak2 yg di atas,pertanyaan sy MaU DAn SIAPKAH???NIAT yg terpenting.....

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK