Pages

Thursday, July 19, 2012

Imparsial: Mengkhawatirkan Leopard Ditempatkan di Perbatasan Kalimantan, Papua

 

Leopard 2 A6 dan Leopard 2 PSO (Peace Support Operations) (Foto: ©Bundeswehr)

18 Juli 2012, Jakarta: Buku Putih pertahanan Indonesia menyatakan 85 persen ancaman ada di dalam negeri dalam bentuk terorisme dan separatisme. Kalangan aktivis khawatir, ini memicu pelanggaran HAM.

Sebanyak 100 MBT Leopard akan ditempatkan di Kalimantan, Papua, dan daerah perbatasan lainnya. “Kami jelas mengkhawatirkan tank itu digunakan untuk pelanggaran HAM. Apalagi kasus-kasus kekerasan seperti terjadi di Papua yang dilakukan aparat keamanan meningkat,” kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti di Jakarta, Rabu (18/7).

Buku Putih Pertahanan juga menyebutkan kecil kemungkinan Indonesia perang dengan negara lain. “Artinya bukan ofensif, tapi defensif. Karenanya aneh jika lebih memilih membeli MBT,” ujarnya.

Imparsial memertanyakan, mengapa ingin membeli MBT. “Padahal lebih baik diprioritaskan untuk membeli yang lain,” kata Poengky. Terkait adanya penolakan dari parlemen Jerman karena persoalan pelanggaran HAM, dia menilai pemerintah harus serius menyelesaikan masalah ini.

DPR Berikan Syarat Pembelian Leopard

Penolakan parlemen Jerman terhadap rencana pembelian Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2A6 harus disikapi hati-hati oleh pemerintah Indonesia maupun Jerman. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tb Hasanuddin mengatakan, DPR tetap memberi dukungan pada pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam rangka memenuhi standar Minimum Esseential Forces (MEF) termasuk pengadaan MBT Leopard. Namun begitu, Pemerintah harus memenuhi syarat pengadaan alutsista.

“Saat ini DPR dalam posisi menunggu sikap pemerintah kedua negara. Pada prinsipnya, DPR mendukung rencana pembelian alutsista dari luar negeri asalkan memenuhi syarat,” kata Hasanudin di Jakarta, Rabu (18/7).

Menurut Hasanuddin, ada lima syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Pertama, pembelian alutsista harus sesuai dengan rencana strategis pertahanan.

Kedua, pembelian alutsista itu memiliki nilai tambah bagi industri strategis di dalam negeri dimana pengembangan industri pertahanan dalam negeri juga menjadi fokus pemerintah.

Ketiga, alutsista yang akan dibeli juga harus cocok dengan kondisi geografis Indonesia serta bisa digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain. "Seperti untuk alat angkut atau dipergunakan untuk membantu saat terjadi bencana alam," kata Tubagus. Selain itu, lanjut Hasanudddin, pembelian alutsista harus memenuhi asas akuntabilitas.

Dan terakhir, pengadaannya harus dilakukan secara transparan. "Jika kelima kriteria itu dipenuhi pemerintah, apapun alustsista yang dibeli pasti kami setujui,” ujarnya.

Hasanuddin juga mengatakan, tank Leopard tidaklah cocok digunakan di Indonesia. Alih-alih tank Leopard yang merupakan MBT dengan bobot lebih dari 60 ton, dia menyarankan pemerintah membeli medium tank. "Kami berharap pemerintah membeli Leopard tipe sedang dengan bobot 40 ton agar tak bermasalah dengan kontur geografis negeri ini."

Salah satu tank Leopard yang memiliki bobot 40 ton adalah Leopard buatan Rheinmetall. Selain harganya lebih murah, tank ini juga bisa menjadi nilai tambah bagi PT Pindad sebagai industri peralatan tempur untuk mengembangkan tank serupa. "Dan kami berharap pemerintah tak membeli tank yang bekas. Harus (tank) baru agar biaya perawatannya lebih murah," ujar Hasanuddin menambahkan.

Sumber: Jurnas

Imparsial: Pembelian Leopard Tidak Urgensi

Leopard 2. (Photo: KMW)

19 Juli 2012, Jakarta: The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) meminta agar pembelian 100 main battle tank (MBT) Leopard dari Jerman dibatalkan dan anggarannya dialihkan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit.

Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti menyatakan, pemerintah dan DPR harus berhati-hati dan cermat dalam menentukan alokasi anggaran untuk pertahanan.

"Pembelian alutsista (alat utama sistem senjata) harus benar-benar didasarkan atas kebutuhan objektif pertahanan Indonesia, bukan atas dasar kebutuhan politis," kata Poengky di Jakarta, Kamis (19/7).

Menurut Poengky, tidak ada urgensi pembelian Leopard saat ini. Ia menduga, rencana pembelian Leopard ditujukan untuk mencari keuntungan segelintir kelompok dan elite pemerintahan. "Transparansi dan akuntabilitas sektor pertahanan masih patut dipertanyakan," ujar Poengky.

Kendati demikian, menurut Poengky, penguatan matra darat memang tetap harus dilakukan. Namun pemerintah harus mencermati kondisi geografis, infrastruktur, strategi dan doktrin pertahanan Indonesia. Akan lebih baik jika pemerintah menambah kekuatan kavaleri TNI dengan jenis medium dan light tank.

"Ini sejalan dengan keinginan industri pertahanan di dalam negeri yang juga akan mengembangkan pembuatan tank jenis medium dan ringan bekerja sama dengan beberapa negara lain," ungkap Poengky, merujuk pada PT Pindad sebagai kekuatan industri pertahanan nasional.

Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyno dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, Selasa (10/7), salah satunya membahas rencana pembelian 100 MBT jenis Leopard. Presiden SBY mengatakan, selama 20 tahun Indonesia tidak pernah memodernisasi senjata dan elemen pertahanan.

Anggaran yang disiapkan untuk membeli 100 Leopard sebesar US$280 juta.

Kritik keras Imparsial terhadap rencana pembelian Leopard berbuntut panjang. Direktur Program Imparsial Al A'raf, yang selama ini menjadi dosen di Universitas Pertahanan, dilarang mengajar. Menurut Al A'raf, larangan itu diduga berkaitan dengan pemuatan tulisan di rubrik Opini salah satu media cetak nasional. Ia menuding, rencana pembelian Leopard adalah kesalahan penempatan prioritas anggaran pertahanan.

Sumber: Imparsial

13 comments:

  1. Begini Boss ... kalo alasannya untuk menghalau demonstran saya rasa gak perlu menggunakan MBT LEOPARD ... pake aja 100 mobil XENIA plus 200 BARACUDA di tambah lagi 100 ANOA ... yakinlah demonstran juga pada bubar ... jadi kalo alasannya mengkhawatirkan MBT untuk menghalau demonstran saya rasa sudah terbantahkan dengan kendaraan kendaraan tersebut di atas ... lain hal kalo Anda menginginkan INDONESIA tetap lemah ... di hina hina sama tetangga sebelah di caci di maki di ketawain karena ALUTSISTA kita lemah ... kalo pulau pulau kita di rebut sama orang lain anda tahu efek dari masyarakat yg akan timbul? yang terjadi kerusuhan di mana mana ... sudahlah boss dukung negara kita ini biar menjadi KUAT dan di segani ... gak usah mikirin yang terlalu LEBAY ... bobotnya lah ... gak cocok lah ... REMPONG aja bisanya ...

    ReplyDelete
  2. seharusnya yang di khawatirkan Imparsial adalah peningkatan kekuatan dan pergelaran MBT tetangga di kawsan perbatasan kalimantan, itu musuh nyata pun demikian di papua siapa yang akan mengira suatu saat nanti aset OPM bukan hanya senjata rakitan tapi merambah pada manpad, peluncur granat AGL 40, anti tank dsb yang akan lebih banyak lagi meminta nyawa TNI itu yang harusnya dipikirkan di papua isu itu dibesar2kan oleh aktivis ham asal Australia, tapi imparsial seolah diam begitu yang tewas itu bangsa sendiri, kenapa?

    ReplyDelete
  3. NTAR KLO PAPUA DREBUT NEGARA LAIN N PULAU2 KECIL DIREBUT MALAYSIA BARU NYESEL DAH,,GARA2 INDONESIA ALAT2 PERTAHANANNYA JADUL2. WAJAR KALE 20 TAHUN GA PERAH MEMODERENSAASI SENJATANYA SEKARANG PAK SBY MAU RUBAH..TU SI PONKY SAPA SI? APA JANGAN ORANG SUAPAN MALAYSIA ATAU AUSTRALI AGAR INDONESIA GA JADI BELI TANK LEOPARD, MASALAH KESEJAHTERAAN UDH ADA YG NGURUSIN,,PILIH MANA KASIH MAKAN RAKYAT TAPI NEGARA ILANG SATU2 APA TEGA SEBENTAR SMA RAKYAT DEMI MEMUPUK HARGA DRI PERTAHANAN INDONESIA, AGAR ORANG2 SUAPAN MACAM PONGKY YG NGEBELA MALAYSIA GA BERANI MACEM2 AUSTRALI JG GA BRANI MACEM2 DLL,

    ReplyDelete
  4. yang menentang pembelian leopard ini merupakan jongos, kaki tangan pihak luar negeri ditaru diperbatasan kok dibilang melanggar HAM, kalau melanggar HAM gak perlu pake leopard mas gemblung, ditaruh dimalaysia itu supaya negara tetangga segan mas gemblung, diperbatasan malaysia indonesia tapal batas sama malaysia, itu tapal batsanya dimasukan ke wilayah indonesia 5KM masuk ke wilayah indonesia, pencurian kayu oleh malaysia, kenapa berani krn alutsista kita terutama angkatan darat tank kita masih dibawahnya jauh mas gemblung, itu kenapa ditaruh diperbatasan mas gemblung

    ReplyDelete
  5. yang menentang pembelian leopard ini merupakan jongos, kaki tangan pihak luar negeri ditaru diperbatasan kok dibilang melanggar HAM, kalau melanggar HAM gak perlu pake leopard mas gemblung, ditaruh dimalaysia itu supaya negara tetangga segan mas gemblung, diperbatasan malaysia indonesia tapal batas sama malaysia, itu tapal batsanya dimasukan ke wilayah indonesia 5KM masuk ke wilayah indonesia, pencurian kayu oleh malaysia, kenapa berani krn alutsista kita terutama angkatan darat tank kita masih dibawahnya jauh mas gemblung, itu kenapa ditaruh diperbatasan mas gemblung

    ReplyDelete
  6. yang menentang pembelian leopard ini merupakan jongos, kaki tangan pihak luar negeri ditaru diperbatasan kok dibilang melanggar HAM, kalau melanggar HAM gak perlu pake leopard mas gemblung, ditaruh dimalaysia itu supaya negara tetangga segan mas gemblung, diperbatasan malaysia indonesia tapal batas sama malaysia, itu tapal batsanya dimasukan ke wilayah indonesia 5KM masuk ke wilayah indonesia, pencurian kayu oleh malaysia, kenapa berani krn alutsista kita terutama angkatan darat tank kita masih dibawahnya jauh mas gemblung, itu kenapa ditaruh diperbatasan mas gemblung

    ReplyDelete
  7. Jgn dilihat dari satu sudut pandang aja....apa yg protes tdk mlht sudah brp bnyk patok wlyh ina-mal yg dirudah.....
    Harusx hukum HAM itu hny digembor2 buat menyudutkan militer saja tp juga buat OPM/TPN,GAM dan yg sejenisx.....

    ReplyDelete
  8. teruskn aja TNI modernnisasi alutsista,,,
    biar aja anjing menggonggong, tpi kafilah tetap berlalu,,,,

    ReplyDelete
  9. wahai kaum cendikiawan yg telah memperhatikn masyarakat (kata nya se),,,
    sbelum engkau skalian mengkhawatirkn kberadaan MBT trsebut, baik nya urus dulu tu korupsi konco2 mu, yg jelas2 melanggar HAM, dan itu sudah terjadi dmana2 dan siapaun tau itu, tpi ap tindakan anda smua,,,
    jdi jangan mikir terlalu jauh, malah yg belum terjadi yd ada aja dulu kita pikirkn dan benahi,,,
    semangat dan jaya pemerhati masyarakat dana HAM,,,,

    ReplyDelete
  10. Perang intelejen sudah dimulai di NKRI, orang2 yg sdh dicekoi dg duit,ham dari AS,Iggris mulai bereaksi dan singapura merupakan satelit israel mengawasi kekuatan militer Indonesia. Rezim suharto kita dinina bobokan bahwa negara kita tdk akan diserang oleh negara lain, setelah reformasi apa yg dpt kita lihat mengenai TNI dan sekarang satelitnya inggris yaitu singapura sdh melampaui militer NKRI. P Sipadan & P Ligitan diambil malaysia dari kedua pulau tersebut, malaysia berkeinginan mengambil Ambalat dan kalau ambalat dpt diambil maka selat makasar akan ditutup utk kepentingan militernya. Untuk orang2 yg tdk setuju Ind beli MBT berani menuntut AS,Inggris berkaitan penyerangan Libia/timor Leste (korban manusia banyak)alasan ada senjata kimia, utk timor leste penyandang dana adalah AS menghabisi komunis menggunakan indonesia dan tdk terbukti di libia ada senjata kimia demikian juga timor timur malahan yg dituntut pejabat kita mana pejabat AS,Inggris koq tidak dituntut. Jadi sekarang rakyat muak melihat negara kita selalu di ejek oleh bangsa lain(malaysia), utk itu perlu adanya MBT di NKRI dan mereka sdh tahu akan kehebatannya Leopard Jerman maka yg tdk setuju adalah kaki tangannya AS/Inggris yg takut jajahannya akan merdeka. Bravo...TNI utk NKRI

    ReplyDelete
  11. Sebetulnya barat lah yg pelanggar HAM nomor wahid. Penangkapan dan penculikan muslim tanpa ada sidang, penyiksaan di penjara Guantanamo, penyerangan negara yg berdaulat seperti irak, afghanistan dan libya. Israel yg notabenenya penjahat HAM nomer satu di dunia tetap saja di sulpy persejataan modern dan lengkap dari barat

    ReplyDelete
  12. YA BETUL BUKAN MENYANGKUT DEMONSTRAN INI MENYANGKUT KEWIBAWAAN NEGARA, INDONESIA NEGARA KEPULAUAN TERBESAR DIDUNIA YANG SANGAT TIDAK MASUK AKAL JIKA TIDAK MEMILIKI ALAT TEMPUR YANG BERAT, KITA TIDSAK MENGHENDAKI PEPERANGAN, TAPI KALAU PERANG ITU TIBA APA KITA BARU MAU BELI SENJATA BERAT, SEDANGKAN SENJATA BERAT DI BUAT MEMBUTUHKAN WAKTU YANG LAMA BUKAN SEKEDAR HANYA UNTUK MEMBUAT KERTAPEL ATAU BAMBU RUNCING,, JADI MOHON KALAU BERPIKIRAN PICIK, DAN TIDAK CERDAS JANGAN MUAT DI BLOG , MALU MALUIN AJA DASAR OTAK UDANG , UDAH GOBLOK JANGAN DI PAMERIN DASAR, TOLOL

    ReplyDelete
  13. BILA PERLU INDONESIA MEMPERSIAPKAN IMUNISASI UNTUK KEDAULTANNYA BERUPA ALUTSISTA YANG CANGGIH, TANPA DI TAWAR UNTUK MEMBENDUNG PENYAKIT YANG DATANG DARI DALAM NEGERI MAUPUN DARI LUAR NEGERI,, PARA AGAN2 ,, PERLU TAU INDONESIA DI JAJAH KURANG LEBIH 350 TAHUN KARENA MEMANG KITA TIDAK PUNYA PERALATAN TEMPUR YANG MEMADAI HANYA MENGANDALKAN JUMLAH RAKYAT DAN BAMBU RUNCING, DAN ITU JANGAN TERULANG LAGI,, DASAR OTAK TOLOL , OTAK UDANG, HANYABISA NOLEH DALAM CELANA NGGAK MAU NOLEH KELUAR, OTAK KAMU ITU OTAK TIDAK MAJU MUNGKIN KAMU DI LAHIRAN DARI ORANG TUA YANG IDIOT TIDAK BERKUALITAS JADI SENGAJA MENGHALANGI NEGARA INI UNTUK MAJU DAN DISEGANI OLEH NEGARA LAIN

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK