air-attack.comGambar penampang Sukhoi Su-30MKK
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengadaan enam unit pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30MK2 dari Rusia dinilai berbagai pihak, termasuk di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, terjadi dugaan penggelembungan harga atau mark up. Bahkan, masalah itu sampai dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pemerintah membantah tudingan itu. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya (TNI) Eris Herryanto menyebut pihaknya sudah menekan harga yang diajukan Rosoboron eksport selaku perwakilan pemerintah Rusia di Indonesia.
Eris menjelaskan, awalnya Rosoboron eksport mematok harga berbeda untuk tahun pengantaran yang berbeda. Satu unit pesawat yang diantar tahun 2012, kata dia, dipatok harga 55.980.000 dollar AS. Adapun pesawat yang diantar tahun 2013 seharga 59.000.000 dollar AS.
"Menurut kami itu tidak lazim harga berbeda," kata Eris saat rapat dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (26/3/2012). Selain Eris, hadir Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan para pejabat Kemenhan dan Mabes TNI.
Singkat cerita, setelah negosiasi, harga berubah. Menurut Eris, satu unit Sukhoi tanpa membedakan tahun pengantaran seharga 54.800.000 dollar AS. Tak hanya untuk biaya enam unit pesawat. Adapula biaya lain dengan total 470 juta dollar AS.
Berikut rincian harga pengadaan Sukhoi dengan pendukungnya versi Kemenhan:
1. 6 pesawat @ 54.800.000 dollar AS: 328.800.000 dollar AS
2. 12 unit engines AL-31F series 23 @ 6.490.000 dollar AS: 77.880.000 dollar AS
3. Spare parts, tools, ground maintenance: 35.147.464 dollar AS
4. Removable Role Equipment: 19.056.000 dollar AS.
5. Spare Parts for Removable Role Equipment: 1.026.223 dollar AS
6. Pyrotecnical Means: 136.512 dollar AS
7. Aircrew Equipment: 1.838.800 dollar AS
8. Training 10 pilot dan 35-50 teknisi: 6.115.000 dollar AS
Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin mengatakan, pihaknya baru menerima rincian harga dari pemerintah. "Selama ini hanya bentuk gelondongan. Rincian itu bisa kita cek nanti valid atau tidak," kata dia.
sumber : KOMPAS
DPR selalu saja ngomong tok & TIDAK CERDAS!!!!!!!!!!!(TB HASANUDIN), berkoar dulu KE MEDIA TANPA MELAKUKAN KLARIFIKASI DULU KE KEMENHAN...selalu saja ada cara berkelit kalo sudah dijelaskan... (SEBELUMNYA..TERIMANYA GLONDONGAN...KEMUDIAN...ADA LAGI...DATANYA KITA PERIKSA VALID APA GAK...HADEH...CAPEK DEH....)NATO (NOT ACTION TALK ONLY)...UJUNG UJUNGNYA HANYA CARI POPULARITAS DAN MUNGKIN SOGOKAN...GO KEMENHAN...GO TNI...NKRI HARGA MATI!!!
ReplyDeleteKASIHAN TNI, ALUTSISTANYA DITELANJANGIN OLEH ANJING2 K1 KHUSUSNYA OLEH TB HASANUDDIN DAN LSM ANTEK ASING, KASIAN PEMERINTAH SEKARANG DIBOMBANDIR OLEH PDI-P YANG ANGGOTA BARISAN SAKIT HATI, YANG INGIN SEKELI MENGKUDETA PEMERINTAH SEKARANG, AYO REVOLUSI PDI-P HANCURKAN MEREKA, MEREKA SEKARANG SUDAH SEPERTI PKI JAMAN DULU
ReplyDeleteBerikut rincian harga pengadaan Sukhoi dengan pendukungnya versi Kemenhan:
ReplyDelete1. 6 pesawat @ 54.800.000 dollar AS: 328.800.000 dollar AS
2. 12 unit engines AL-31F series 23 @ 6.490.000 dollar AS: 77.880.000 dollar AS
3. Spare parts, tools, ground maintenance: 35.147.464 dollar AS
4. Removable Role Equipment: 19.056.000 dollar AS.
5. Spare Parts for Removable Role Equipment: 1.026.223 dollar AS
6. Pyrotecnical Means: 136.512 dollar AS
7. Aircrew Equipment: 1.838.800 dollar AS
8. Training 10 pilot dan 35-50 teknisi: 6.115.000 dollar AS
Berarti 6 sukhoi yang baru juga belum dilengkapi dengan rudal dan persenjataannya? Wah siap-siap ompong lagi nih sukhoinya...
hai se tb anjing buduk usut juga pengadaan sukhoi d jmnnya megawati,kalo emang ente benar2 mewakili rakyat dan jg dana yang di gunakn oleh dpr,bkn hanya bentuk gelondongan dana yang masuk ke dpr tapi berupa gunung es.Masak untk pulsa aja ampek milyaran pertahun belum lg yang laen.Dmn otk ente wahai si tb punya otak jangn taruh d dengkul taruh di kepala.
ReplyDeletekoq ga ada senjatanya ya?
ReplyDeleteKaya nya aku pernah dengar untuk senjata dengan sekema kridit yang sisa kemarin tuh.... jadi mungkin ga masuk rencana anggaran diatas....
ReplyDeleteMudah 2x han ga seompong Su 27 dan Su 30 Jaman Megawati aja....
Jayalah TNI
Klo Enggine Suckhoi bisa beli kenapa DI tidak mencoba merekayasa sebuah pesawat tempur walaupun mungkin komponennya di ambil dari beberapa produsen lain... itung2x belajar outodidak bikin pesawat tempur. seperti halnya ANoa yang enggine nya Renault 6X6. sekedar saran buat kemajuan TNI dan Industri Militer Indonesia
ReplyDeleteklo siTB mah emang suka ngomong tanpa data...kemarin2 wktu bilang ada dugaan mark up ente pake data harga dari mana?dasar poliTIKUS gemblung...
ReplyDeletekatanya anggota komisi bidang pertahanan, kok malah pingin membuka sistem senjata ke media. dasar siTuBego bener2 gk ngerti arti kerahasiaan sistem senjata...poliTIKUS busuk+LSM antek asing+media corong kepentingan parpol= kehancuran NKRI.
ReplyDeleteADA DANA ASING(al. CIA) di LSM2 busuk itu!!!!
ReplyDeletedulu aku simpatisan pdi p juga.. Tapi sekarang kok aku jadi geram betul ngan pdi p ni.. Macam sial semua... Penjegal kemajuan dan ekonomi bangsa.. Dasar biadap!!!
ReplyDelete