Pages

Thursday, February 9, 2012

RI Berencana Beli 8 Unit Helikopter Apache Buatan AS




AH 64 Apache

ah64-apache

9 Februari 2012, Jakarta: Pemerintah berencana untuk membeli sejumlah helikopter tempur jenis Apache dari Amerika Serikat. Hal itu dilakukan untuk menambah kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Kalau tidak salah sebanyak delapan unit," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantornya, Kamis, 9 Februari 2012.

Menurut dia, pengadaan delapan unit helikopter tempur jenis Apache itu bukan karena ditawarkan begitu saja oleh pihak Amerika kepada pemerintah Indonesia. Rencana pembelian helikopter sejumlah itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan Indonesia. "Mereka tidak menawarkan, kita yang mencari," ujar Sjafrie.

Namun, ia menambahkan, hingga kini belum ada deal antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat ihwal pembelian helikopter tempur tersebut. Sejauh ini, yang sudah disepakati adalah pembelian pesawat tempur jenis F16 dari Amerika Serikat. "Kita semua tahu yang F16 sudah deal," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan saat ini banyak proyek pengadaan alutsista. Jenis alutsista yang dibeli Indonesia pun beragam, ada yang bergerak dan ada yang tidak bergerak. Yang jelas, pemerintah mengusahakan agar pembelian senjata tersebut sesuai dengan kebutuhan. "Prosesnya dari user (TNI AD, TNI AL atau TNI AU), ke Mabes TNI, baru ke Menhan. Dari situ (baru) ada pembelian," kata Purnomo.

Seperempat Anggaran Pertahanan untuk Alutsista

Pemerintah tahun ini telah menganggarkan seperempat dari seluruh total anggaran pertahanan untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Kurang lebih 25 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp 74 triliun," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2012.

Menurutnya 52 persen dari total alokasi anggaran tahun ini sudah ditujukan untuk kebutuhan belanja pegawai, seperti membayar gaji. "Sisanya untuk belanja barang dan modal, khususnya alutsista," ujar Sjafrie.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui saat ini banyak proyek pengadaan alutsista. Jenis alutsista yang dibeli Indonesia pun beragam, ada yang bergerak dan ada yang tidak bergerak. Tapi pemerintah mengusahakan agar pembelian senjata sesuai dengan kebutuhan. "Prosesnya dari pengguna (TNI AD, TNI AL atau TNI AU), ke Mabes TNI, baru ke Menhan. Dari situ baru ada pembelian," kata Purnomo.

Sumber: TEMPO

7 comments:

  1. harapan saya segera terwujud cita2 beli helikopter tsb,nanti penempatannya disepanjang perbatasan dg negara tetangga, jangan terpusat di pulau jawa saja.

    ReplyDelete
  2. Ini berita bagus . untuk mengimbangi Leopard negara tetangga cukup dg helicopter dan beberapa pesawat tempur untuk ground close support. Battle of Khafji telah membuktikan betapa ratusan tank jadi bulan-bulanan sejumlah pesawat dan helicopter hingga lumpuh. Satu formasi heli yg terdiri 6 unit heli masing2 menenteng 16 rudal hellfire dg sistem radar terpadu akan melumat 100 tank dg mudah dari udara. Kelemahan tank adalah bagian atasnya meski tank tsb .

    ReplyDelete
  3. untuk heli apache kalo bukan versi yang long bow jangan mau dan juga buat perjanjian kalo nanti di embargo freeport akan dinasionalisasi

    ReplyDelete
  4. masih aja beli Alutsista dari negeri barat.........apa enggak kapok degan embargo yg duluh pernah TNI rasakan........???

    ReplyDelete
  5. Jangan hanya bisa membeli, belajarlah untuk membedah teknologi dari masing2 alutsista yang dibeli. Langkah pemerintah saat ini sudah tepat, membeli sekaligus alih teknologi. Tapi untuk kasus apache apakah pihak AS mau alih tegnologi???

    ReplyDelete
  6. Alih teknologi banyak2 dari Rusia,dan belajar banyak kepada iran yang sudah mandiri dalam teknologi alutsista, Indonesia pasti bisa,.@@

    ReplyDelete
  7. indonesia harus berani membangun industri pertahanan yang tangguh sehingga mengurangi ketergantungan kepada luar dan anti embargo asing. kita harus belajar ke negara2 China,India,iran yang mampu membangun industri pertahanan yang tangguh dan membuat lawat gentar.

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK