Pages

Monday, February 6, 2012

Dilema Leopard Belanda: HAM atau Dagang?


MBT LEOPARD 2A6
MBT Leopard 2A6 Bundeswehr manuver di tanah berlumpur. (Foto: Bundeswehr)


7 Februari 2012, Den Haag: "Belanda mau mengobral 119 tank Leopard dan Indonesia tertarik. Ada harapan untuk meraih kontrak dagang besar-besaran bagi Belanda." Demikian koran Belanda NRC Handelsblad mengawali editorialnya.

Tapi ada keberatan praktis dan kendala politik yang mengganjal. Pertama apakah tank Leopard bermanfaat di negara kepulauan seperti Indonesia yang banyak rawa-rawa? DPR RI meragukan hal itu. Kedua, kenapa Belanda mau memasok senjata ke negara yang tidak mengindahkan hak asasi manusia (HAM)?

Di internal kabinet Belanda sendiri ada dua pendapat. Menteri Pertahanan Hans Hillen menonjolkan jiwa dagang Belanda. "Dalam hal ini saya melihat uang bukan moral," katanya. Selain berjiwa dagang atau koopmansgeest, Belanda juga dikenal berjiwa pendeta, yang mementingkan masalah moral.

Makanya ada kriteria dalam mengekspor senjata. HAM dan hukum humaniter internasional harus dihormati. Selain itu mulai sekarang konflik internal suatu negara juga menjadi bahan pertimbangan untuk mengekspor senjata ke negeri tersebut.

Oleh karena itulah Parlemen Belanda tidak setuju atas rencana pemerintah Belanda untuk menjual tank ke Indonesia. Alasan yang disebut dalam mosi adalah, tentara Indonesia "pernah melanggar HAM di Aceh, Timor Timur dan Papua Barat."

Alasan ini dinilai kurang kuat oleh Menlu Belanda Uri Rosenthal, karena hal itu terjadi di masa silam. Tapi argumen yang disampaikan PVV dan SP, bahwa sekarang masih terjadi pelanggaran HAM terhadap warga Maluku dan Papua dan posisi umat Kristiani Indonesia, tidak bisa disangkal Menlu Rosenthal.

Jiwa dagang Belanda tampaknya tidak bisa mengalahkan argumen ini. Kalau kehendak parlemen Belanda dituruti, sehingga pemerintah Belanda tidak jadi menjual tank ke Indonesia, maka Indonesia terpaksa membeli tank di negara lain.

Dapat disimpulkan, isyarat Belanda sebagai negara yang mau menegakkan HAM tidak mempan. Dan Belanda mempersulit diri sendiri kalau hanya mau menjual senjata kepada calon pembeli yang berkelakuan baik. Demikian tulis editorial NRC Handelsblad.

Sumber: RNW

5 comments:

  1. Kalo Belanda bicara HAM, jangan mendukung RMS yang sudah membantai ratusan warga Muslim Ambon di awal dekade lalu donk. Sampai membuat Presiden SBY tersinggung dan membatalkan kunjungan ke Belanda. Ingat lho, secara ekonomi sekarang Indonesia sudah di atas Belanda PDB nya, kami bukan bangsa terjajah lagi

    ReplyDelete
  2. Tepat nrc handelblad,urusan spiritual itu lebih tepat dijukan utk pribadi msg2,tp urusan ekonomi bangsa,mngapa membawa ursan pribadi? Toh apa yg org lain lakukan adalh mereka sendiri yg menanggungnya,ada hukum dan undang2 yg mengaturnya.sama spt penjual pisau,dia tdk urusin pisau itu mau diapakan krn hak yg membeli.lgpl jgn mengeneralisir suatu masalah.kayak meneer semua tida pny dosa2 ja.apakah indonesia bangsa penjajah atau penjahat selama ini? Dimana2 kalo kelompok separatis dlm sebuah negara,pst akan ditumpas habis.ya dgn cara yang dibutuhkan sesuai kondisi dilapangan.butuh keras dgn senjata,jg butuh diplomasi.jgn hny melihat yg kerasnya ja,krn kita jg tempuh jalur diplomasi.meneer cm melihat yg negatifnya,apa meneer tdk ada negatifnya?

    ReplyDelete
  3. Belanda masih bersikeras mempermasalahkan HAM Indonesia di masa lalu ? Sadar diri dong ! Kenapa 350 tahun penjajahan Belanda atas Indonesia yang telah menyiksa jiwa manusia yang tak terhitung jumlahnya tak mereka jadikan sebagai acuan dasar.
    Sekali penjajah tetap penjajah !!
    Terlepas jadi atau tidaknya Belanda jual Leopard ke Indonesia yang pasti Indonesia tidak rugi, Indonesia tetap beli MBT dari negara lain. Justru Belanda lah yang rugi besar karena krisis semakin keras menimpa mereka.
    KSAD Jend. Pramono Edhi Wibowo sudah menegaskan, "Belanda jual, aku beli. Belanda tidak jual, aku pergi. Kita tak akan mengemis."!!!

    ReplyDelete
  4. mcam btul aje belande tu.

    ReplyDelete
  5. KLO MO BICARA MASALAH HAM, AMBIL KACA DULU BERCERMIN DIRI. ANDA TUH PENJAJAH, BERAPA JUTA YANG TELAH ANDA BUNUH DI INDONESIA.
    PAK MENHAN,KALO SILONDO TUH G MO JUAL YA SDH CARI KE PABRIKNYA AJA DI JERMAN....
    LOE JUAL GW BELI, LOE G MO JUAL GW CARI LAGI.....

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK