Pages

Wednesday, February 8, 2012

Cari Pengganti KRI Dewaruci, Kemhan Siapkan US$80 Juta

Jakarta, 20:12 Wed, 8 Feb 2012
Jurnas.com | KEMENTERIAN
Pertahanan (Kemhan) telah
menetapkan anggaran sebesar US$80
juta untuk pengadaan kapal latih TNI
Angkatan Laut yang akan menggantikan
KRI Dewaruci. Kemhan akan melakukan
tender guna mencari produsen yang
mampu memenuhi kebutuhan TNI AL.
“Pengadaannya baru diproses, tapi
kami sudah menetapkan anggaran
yaitu sebesar US$70 juta-US$80 juta,”
kata Sekretaris Jenderal Kemhan
Marsekal Madya TNI Eris Herryanto di
Jakarta, Rabu (8/2 )
Menurutnya, kapal latih yang diminta
TNI AL sudah tidak diproduksi
dimanapun. Karenanya dia
memperkirakan pengadaan kapal
tersebut akan memakan waktu cukup
lama. Eris juga mengungkapkan, TNI AL
membutuhkan kapal latih yang lebih
besar dari KRI Dewaruci. “Kami akan
melakukan tender pengadaannya.
Kalau tidak salah yang sudah menjajaki
dari Polandia, Belanda, dan Spanyol,”
sebut Eris.
KRI Dewaruci adalah kapal latih tiang
tinggi buatan Jerman tahun 1952. Kapal
ini memulai pelayaran keliling dunia
pertamanya pada 1964 dan terakhir kali
pada 15 Januari 2012 lalu. KRI
Dewaruci memiliki 16 layar berbagai
ukuran dengan panjang kapal 58,30
meter, lebar 9,50 meter, draft 4,5
meter, berat 874 ton. KRI Dewaruci
memiliki kecepatan 10,5 knot dan layar
9 knot serta luas layar 1.091 meter
persegi.

sumber jurnas

2 comments:

  1. Saya sangat menyesalkan kalau KRI Dewaruci sampai harus dipensiunkan. Kapal perang yang lain bolehlah, dan wajar, tapi KRI Dewaruci sudah menjadi maskot TNI-AL selama setengah abad, dan dia tidak hanya dicintai seluruh rakyat Indonesia tapi kedatangannya juga dirayakan dan dikagumi dimanapun dia berlabuh. Justru karena dia kecil dan tua itulah yang menjadikannya semakin unik dan dicintai di seluruh dunia.

    Akan lebih baik kalau dananya dipakai untuk overhaul komplit KRI Dewaruci.

    ReplyDelete
  2. Daripada $80juta dipakai beli kapal tiang tingggi lebih baik buat riset teknology material dan nano tek utk proyek stealth. Ingat 5-10thn lagi kita akan dikepung pesawat generasi ke5 F35 dari utara Singapura dan selatan Australia. Percepat dan tingkatkan keukitsertaan kita dlm riset pesawat stealth bersama korsel. jangan cuma menerima hasil jd nya saja. Riset hrs dijalankan bersama tenaga kerja korsel dan kita dan tdk ada satupun yg dirahasiakan dari kita. Maaf bukan meremehkan kebanggaan bahari tapi lebih cari yg hasilnya dpt dirasakan dan bermanfaat bagi keamanan 10thn kedepan. US , RUSSIA, CHINA, gak perlu keliling dunia dg kapal beginian untuk diakui di kancah percaturan dunia. Gak jamannya lg bernostalgia dan pamer punya kapal beginian yg ga bisa dipakai perang. Kadet yg dilatih dg kapal jenis ini jg percuma krn dlm perang yg sebenarnya semua peralatan tempurnya digital. Jangan buang2 uang negara buat cari popularitas. Bravo TNI AL tercinta.....

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK