Senin, 16/01/2012 12:06 WIB
Jakarta - Jajaran TNI mempersilahkan dilakukan penyelidikan terhadap proses pembelian 100 tank Leopard eks Belanda dalam proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Sehingga dugaan korupsi yang dilontarkan Indonesia Police Watch (IPW) bisa dijawab.
"Selama ini kan kita diaudit oleh BPK. Kalau nanti aturannya oleh KPK, ya silakan saja jika ada kejanggalan. Tapi selama ini kan tidak ada," ujar Kapuspen TNI Laksda Iskandar Sitompul di Wisma Elang Laut, Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (16/1/2011).
Iskandar menjelaskan, tank Leopard tersebut sesuai kebutuhan TNI AD dan medan di Indonesia. Pengadaan 100 unit tank tersebut memperkuat pertahanan di perbatasan, jadi bukan hanya di Jawa saja.
"Nanti yang mengatur penempatan itu KSAD," sambung Iskandar.
Mengenai polemik di Parlemen Belanda dan DPR RI yang tidak menyetujui pembelian tank ini, TNI memandang hal tersebut sah-sah saja. Menurut Iskandar pengadaan 100 tank Leopard, 6 unit pesawat tempur Sukhoi tambahan dan 3 kapal selam sudah ada persetujuan dari Kementerian Pertahanan.
"Sama kayak kita juga, ada pro ada konra, mereka masih terus berdialog, arahnya sudah mulai mengkrucut," tutup Iskandar.
sumber : Detik
Jakarta - Jajaran TNI mempersilahkan dilakukan penyelidikan terhadap proses pembelian 100 tank Leopard eks Belanda dalam proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Sehingga dugaan korupsi yang dilontarkan Indonesia Police Watch (IPW) bisa dijawab.
"Selama ini kan kita diaudit oleh BPK. Kalau nanti aturannya oleh KPK, ya silakan saja jika ada kejanggalan. Tapi selama ini kan tidak ada," ujar Kapuspen TNI Laksda Iskandar Sitompul di Wisma Elang Laut, Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (16/1/2011).
Iskandar menjelaskan, tank Leopard tersebut sesuai kebutuhan TNI AD dan medan di Indonesia. Pengadaan 100 unit tank tersebut memperkuat pertahanan di perbatasan, jadi bukan hanya di Jawa saja.
"Nanti yang mengatur penempatan itu KSAD," sambung Iskandar.
Mengenai polemik di Parlemen Belanda dan DPR RI yang tidak menyetujui pembelian tank ini, TNI memandang hal tersebut sah-sah saja. Menurut Iskandar pengadaan 100 tank Leopard, 6 unit pesawat tempur Sukhoi tambahan dan 3 kapal selam sudah ada persetujuan dari Kementerian Pertahanan.
"Sama kayak kita juga, ada pro ada konra, mereka masih terus berdialog, arahnya sudah mulai mengkrucut," tutup Iskandar.
sumber : Detik
saat ini kita bersyukur punya Menhan yang enerjik, ga takut dan siap melawan arus, indonesia butuh orang-orang seperti pak Pur ini.
ReplyDeletepolemik setuju atau tidak setuju itu sih sah sah aja.Tapi saya, atau semua rakyat Indonesia tidak akan rela dan mau hanya dengan peralatan perang TNI yang biasa biasa saja,saya mau yang modern, kuat, bahkan lebih kuat dari tetangga kita, atau mungkin se-Asia,untuk itu saya pro MBT ke depan ditambah 300 MBT, saya pro SU 30 ke depan 3 skuadron :1 skuadron su27, 1 skuadron su30MK, 1 skuadron su35BM, saya pro 3 kapal selam, kedepan 7 kapal selam. Saya cinta Indonesia dan saya mau bangsa ini kuat ekonominya, untuk itu diperlukan arsenal yang kuat juga bagi TNI, Jayalah Indonesia dan Jayalah TNI, kami semua mencintaimu, lakukan tugasmu dengan hati tulus dan benar, percayalah apa yang kita cita-citakan akan terlaksana
ReplyDeleteKalau DPR pasti udah mencak2 kalau mau diusut KPK..
ReplyDeleteEmang deh ketahuan mana yg masuk perut ama yg untuk kepentingan negara..
Setuju... Seluruh rakyat mendukung TNI agar TNI kita kuat dan kembali disegani di seluruh kawasan ASIA..!!!
ReplyDeleteMaju terus utk Leopard 2a6..
ReplyDeleteSaya salut n simpati sama pemimpin2 TNI n KEMHAN, khususnya yg peduli dg NKRI n Rakyatx.. Mrk telah menunjukkan pemimpin yg berkualitas, sabar, bijak, analitis, berwawasan luas, berfikir maju, terbuka, punya integritas, menjauhkan kepentingan pribadi n golongan, berjiwa nasionalisme, aspiratif, namun tegas. Pemimpin2 spt inilah yg didamba n diharapkan rakyat..pemimpin spt inilah yg bisa dijadikan panutan anak bangsa.
Majulah terus.. semoga impian kita agar Indonesia menjadi negara besar dlm segala bidang segera terwujud, dg dipagari oleh TNI yg kuat n tangguh..
Maju terus TNI, kami rakyat akan terus mendampimimu..
http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/mencari-institusi-paling-bersih-di-indonesia.html
ReplyDeletepak pur->presiden 2014, pak kasad->wapres 2014, pak panglima->menkopolhukam, pak wamenhan->menhan, pak kasal -> menhub
ReplyDeletedisinilah terbukatinya militer kita masihlebih berkualitas dari pada DPR, mau diperiksa santai2 aja. tapi kalo DPR mau diperiksa aja udah ngambek kerja
ReplyDeleteIni yang paling menjengkelkan kalo ada tercium "bau-bau korupsi". Kita rakyat sangat mendukung pengadaan alutsista baru yang mengusung teknologi yang update dan battle proven... supaya bisa mengawal perbatasan dan tentu mempunyai bargaining power...dan efek detterent yang tinggi...jadi sekli lagi perlu diusut setuntas-tuntasnya supaya benar-benar cita-cita yang diinginkan bisa tercapai. 150 triliun memang dana yang besar...tapi untuk benar-benar mencapai MEF untuk alutsista tu kan masih kurang... Indonesia terlalu luas untuk dikawaki oleh 1 skuadron Sukhoi, 30 f-16, 1 skuadron tucano, dan beberapa buah kapal selam...jadi MEF saja gak cukup, 150 T saja gak cukup ....masa harus dikorupsi lagi shiiiiiii...???????
ReplyDeleteKITA DUKUNG PAK PURNOMO JADI MENHAN 2014-2019
ReplyDeleteDISINI KELIHATAN BURUKNYA DPR SAAT TNI MAU BELI ALUTSISTA HARUS DIAUDIT DULU, TAPI RENOVASI 20 MILLIAR NGGA,
MELIHAT TINGKAH DEWAN AKHIR INI BIKIN LUCU AJA, BIKIN GEMES, DAN KELIHATAN SUDAH OONNYA MEREKA
Bubarkan DPR
ReplyDeleteSaya dukung indonesia menjadi negara yg kuat persenjataanx...mari kita dukung tni membeli peralatan tempur...jayalah tentara indonesiaku...
ReplyDeleteYa bgtulah anggota dewan.....
ReplyDeleteMaju terus...... Untuk menjadi macan Asia lagi!
ReplyDeleteYa bgtulah anggota dewan.....
ReplyDeletejangan sia2kan momentum ini.kesempatan yg sama tdk akan dtg 2 kali.TNI dituntut utk cepat dalam menganalisa dan ketepatan dalam mengambil keputusan.jeli dlm melhat peluang sekecil apapun.sudah seharusny dpr mendukung langkah2 yg diambil Tni dan dephan selama tdk ada merugikan kepentingan negara dan bangsa.jika menurut dpr,ini merugikan,buatlah argumen yg dpt diterima dari sisi politis dan teknis.jd jgn membuat statemen yg berdasarkan ego pribadi atw golongan.rakyat sudah ckp melht sandiwara para dewan yg tentu sudah sgt memuakan.
ReplyDeleteSAYA RAKYAT INDONESIA YG ADA DI LUAR NEGRI SEBAGAI TKI,SANGAT MENGHARAP INDONESIA,UNTUK KEMBALI SEBAGAI SUPER POWER ASIA TENGGARA,,WAHAI PEMERINTAH,PRESIDEN,MENTRI,JANGAN HIRAUKAN CECUNGUK CECUNGUK,YG MENGHALANG KEKUATAN KITA UNTUK MASA KE DEPAN,DARI PADA MISKIN KEKUATAN LEBIH BAIK MISKIN EKONOMI,EKONOMI BOLEH DI CARI ,TAPI TEKNOLOGI SUSAH DI CARI,,MANGKIT TENTARA RAKYATKU TNI,TERTANDA ANAK MADURA SUMENEP.
ReplyDelete