Pages

Tuesday, January 24, 2012

Tjahjo Kumolo Dukung Pembelian Tiga Kapal Selam


Kapal selam AL Korea Selatan kelas Chang Bogo. Kemhan telah meneken kontrak pembelian tiga kapal selam kelas Chang Bogo dari DSME, Korsel. (Foto: US Navy)

24 Januari 2012, Senayan: Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo mendukung pengadaan tiga kapal selam yang dibeli dari Korea Selatan (Korsel) untuk memperkuat TNI AL.

"Kita memang sesungguhnya sangat butuh kapal selam mendesak paling tidak empat unit. Karenanya atas tercapainya kontrak pengadaan pengadaan kapal selam dengan Korsel, kita akan mendukungnya," ujar Tjahjo Kumolo di sela-sela raker dengan Menhan Purnomo Yusgiantoro di Komisi I DPR, Selasa (24/1).

Sebelumnya, Komisi I DPR telah menyetujui anggaran untuk membelian dua unit kapal selam. Dua kapal selam yang harus dimiliki RI itu memiliki kemampuan setera dengan kemampuan kapal selam yang dimiliki Singapura. Namun, pemerintah dengan alokasi anggaran yang telah disetujui DPR, membeli tiga kapal selam dari Korsel, meski kemampuan kapal selam yang nantinya akan dimiliki itu kemampuannya di bawah dari kemampuan kapal selam milik Singapura, namun setara dengan kapal selam yang dimiliki oleh Malaysia.

"Saya kira kita tidak akan mempermasalahkan itu. Karena pembelian kapal selam itu dalam kondisi baru. Yang penting tidak barang bekas," tegas Tjahjo.

Sekjen DPP PDIP ini juga menjelaskan, dalam raker dengan Menhan dan jajarannya ini, ia dan anggota Komisi I lainnya akan mengkritisi soal pengadaan alutsista untuk TNI, yang belakangan melenceng dari tujuan semula. Misalnya, rencana pembelian tank Leopard bekas dari Belanda, yang tiba-tiba muncul dan tidak dibahas lebih dahulu di Komisi I. "Termasuk rencana menerima hibah pesawat Hercules bekas dari Australia, yang ini juga belum disepakati di DPR," tegasnya.

Tjahjo mengatakan, Komisi I memliki kepentingan untuk meluruskan rencana modernisasi alutsista bagi TNI yang ideal dalam jangka pendek, menegah dan panjang, agar sesuai rencana awal. Di antaranya mengedepankan produksi dalam negeri. "Karenanya kita akan pertanyakan pengadaan-pengadaan alutsista yang belakangan ini muncul mendadak dan terkesan tidak sesuai rencana awal.

Sumber: Jurnal Parlemen

4 comments:

  1. MERDEKA....!
    STOP PEMBELIAN ALUTSISTA BEKAS,,,!
    APA KITA NEGARA MISKIN JD TIDAK SANGGUP BELI YANG BARU,,, JANGAN BIKIN MALU BOS...
    APA KATA NEGARA TETANGGA KALAU TAHU KITA CUMAN PUNYA KEKUATAN SISA2 DARI NEGARA ASING.. NGACA DONG... KALAU BEKAS ITU BRARTI UDAH AFKIR JADI LUAR BAGUS TAPI DALAM KEROPOS....
    TANYA PAK HABIBIE ORANG PINTAR KITA,,
    PASTI BELIAU MALU BUAT MENJAWABNYA,,
    ANAK KECIL AJA TIDAK MAU DIBELIKAN MAINAN BEKAS,,,,

    ReplyDelete
  2. KITA MALU SEKALI DONG BOS,,,
    MASA NEGARA KITA YANG KAYA GINI CUMAN MAMPU BELI PERALATAN TEMPUR BEKAS SIH,,,
    APA KATA DUNIA BOS,,, EMANG SEMUA UANG RAKYAT PADA KALIAN KEMANAIN BOS,,, APA MAU DI KORUPSI LAGI YA,,, JANGAN GITU YA BOS,,, YANG PASTI2 SAJALAH KALAU MAU BELI ALUTSISTA BOS,,,BIAR SAYA DAN SELURUH RAKYAT INDONESIA BISA MERASA TENANG DAN AMAN HIDUP NYA SERTA BANGGA PUNYA PERALATAN TEMPUR YANG CANGGIH DAN KUAT.

    ReplyDelete
  3. HAHA
    KANADA YG NEGARA KAYA AJA BELI BEKAS BELANDA..
    SINGAPUR JG BELI LEOPARD BEKAS..
    BIARPUN BEKAS KALO MEMANG KUALITASNYA MASIH OK..
    KENAPA TIDAK!!!

    ReplyDelete
  4. bukan masalah mau baru atau bekas yang penting harus ada transfer teknologinya, biar kedepannya kita bisa bikin sendiri yang mungkin lebih canggih lagi. masak pesawat bisa bikin sendiri tank kaya' gitu gak bisa bikin. jangan hanya mau dikasih "ikannya" kalau perlu minta "kailnya" sekalian....
    Bravo Indonesiaku........

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK