Pages

Wednesday, January 18, 2012

Pembelian Tank Leopard mematikan industri dalam negeri


Kamis, 19 Januari 2012 10:39 WIB


Tank Leopard (military.wikia.com)

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Al Muzzammil Yusuf menilai rencana Kemenhan membeli 100 unit Tank Leopard eks Belanda akan mematikan industri strategis dalam negeri serta bertolak belakang dengan keinginan publik yang menghendaki kemandirian teknologi domestik.

"Rencana pembelian itu harus dikaji ulang. Selama ini PT. Pindad mampu memproduksi tank yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia, lalu kenapa harus impor dari luar. Jika ini tetap dilakukan maka industri dalam negeri akan
bangkrut karena tidak ada yang beli," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya pula bahwa Presiden SBY harus konsisten dengan agenda riset nasional 2010-2014 yang menargetkan kemandirian dalam pengadaan berbagai tipe tank untuk pertahanan dan kemananan.

Pemerintah, katanya lagi, harus tinggalkan paradigma lama yang sudah biasa impor Alutsisa karena jika terus dibiarkan maka makelar pembelian alutsista luar negeri akan terus hidup dan mengancam bangkrutnya industri strategis dalam negeri.

"Saya meminta kepada Presiden SBY untuk mengarahkan visi tersebut kepada Kemenhan. Jangan sampai terkesan masing-masing kementerian jalan sendiri-sendiri dan tidak ada koordinasi serta visi yang sama," ujarnya.

Muzzammil juga mempertanyakan argumentasi pembelian Tank Leopard bekas itu untuk alih teknologi. Menurut dia, hal itu tidak perlu dilakukan dengan membeli tank bekas hingga 100 unit yang menelan biaya 280 juta US dolar.

"Serahkan saja kepada PT Pindad atau PT DI untuk melakukan riset peningkatan kualitas tank yang sudah mereka produksi sehingga bisa setara dengan Tank Leopard," ujarnya.
SUMBER :ANTARA

12 comments:

  1. Mematikan industri dlm negeri yg mana boss...saya yakin pindad/pt.DI mampu kok buat MBT tapi itu masih untuk jangka waktu yg panjang sedangkan leopard itu untuk kebutuhan skg..padahal pakar2 pindad jg mengatakan bhwa kita mmg perlu mempunyai tank leopard ato sekelasnya...so komentar anda ini mewakili siapa boss..??? satu lagi contoh bhwa kebanyakan anggota dewan TONG KOSONG NYARING BUNYINYA..!!!

    ReplyDelete
  2. Beginilah orang yang tak tahu soal kemampuan peralatan tempur... pak coba banyangkan dengan Leopard, kira-kira kita bisa nembak 250m mau bandingkan dengan tank ringan kita yang bisa nembak 100m, jadi belum sempat kita menembak, kita udah kena dulu ama tank leopard negara lain.....

    gimana pak cara berpikirnya....

    ReplyDelete
  3. Yg perlu melihat visi misi sby ttg hankam itu sampean bkn kemenhan...anda yg salah dlm menterjemahkan keinginan sby yg menghendaki kemandirian teknologi pertahanan domestik...hal ini sdh dilakukan baik itu oleh PAL,PINDAD maupun PT DI...tp itu buat jangka panjang karena beberapa teknologi yg tingkat kesulitanya tinggi perlu waktu yg lama utk menguasainya, misal kpl selam, pswt tempur termasuk MBT ini...tlg deh klo komen jgn ASBUN...kt rkyat kecil jadi bingung

    ReplyDelete
  4. Ah, kata siapa? Bukan sebaliknya, memaksa Pindad membuat tank akan makin menjerumuskan.

    ReplyDelete
  5. hee bos muzzamelek....
    produksi dlm negeri juga di beli, dukung aja kenapa sih, kok ngotot banget.
    semakin keliatan belangnya si DPR ini.

    ReplyDelete
  6. Wah, bapak angota DPR ini mantan pesulap kale..kok dikiranya proses rancang bangun bisa dilakukan secara instan. Pandangannya spt tdk terkonsep, tdk nampak pandangan jangka pendek, menengah n jangka panjang.. Pandangannya spt tertutup atau lupa bhw sudah pernah terjadi ancaman di blok ambalat.. Wah wah wah.. Jika dlm waktu dekat tiba2 ada ancaman yg tak terduga n diluar perhitungan, gimana menghadapinya ya? Sptnya anggota DPR kita tdk mempertimbangkannya, atau bahkan mungkin meremehkannya. Padahal dlm realita sering terjadi hal2 di luar perkiraan n di dari sesuatu yg seharusnya..terus jika terjadi spt itu, apakah TNI kita siap menghadapinya..apa TNI hanya dibekali senjata BONEK (Bondo Nekat)..

    Maaf, saya tdk tega melihat TNI kita mati konyol hanya krn jadi korban kebijakan DPR yg konyol..

    ReplyDelete
  7. Biasa.. kalau ngga ada "Persenan nya" anggota DPR itu selalu memprsulit.. Suddah cukup bagi Media mewawancarai para Anggota Komisi 1 yang pada "Bloon dan tak paham "Harga kedaulatan bangsa.. Mungkin mereka itu Agen CIA atau Mossad...

    ReplyDelete
  8. Tanpa MBT ibarat jaring yang sedikit aja jebol dibiarkan lama-lama ya melebar ga bisa nangkap ikan, masa mau nangkap ikan harus menunggu setahun dulu buat menyulam, kan lucu ikan ga dapat malah jaringnya yang rusak.

    Apa beda dengan alutsista, saya yakin pindad mampu membuat MBT, tapi bukan kah pindad juga mengatakan mereka saat ini belum siap untuk itu, sebagai gantinya pindad mampu membuat peluru itupun sudah patut untuk disyukuri, kedepan bukan hanya peluru MBTnya pun mampu, tapi saat ini kita butuh Leoprad untuk pertahanan. yang realitas aj lah.

    ReplyDelete
  9. jika memang diputuskan memakai medium tank buatan PT PINDAD/ DI / dalamnegeri ....kira2 sanggup nggak ya mencukupi kebutuhan minimum tank s/d 2014 ( dalam waktu 3 th ) ?!
    harus bijak memilah... mana kebutuhan yang harus ada pada tahap I ( 2010 - 2014) dan kebutuhan TOT yg tidak mungkin dicapai dalam waktu 3 thn tersebut....ini 2 hal yg berbeda.
    Saya kira nggak masalah jika TNI membutuhkan 100 MBT sesuai kebutuhannya s/d tahun 2014 dan hal ini nggak bisa dicukupi dari dalam negeri... tapi untuk kebutuhan Medium tank ..masih punya cukup waktu memberi kesempatan pd produk DN ( utuk periode 2015 -2020)

    ReplyDelete
  10. muzammil itu goblog banget sih, beli Tank Leo akan mematikan industri dlm negri kalo kita sdh memproduksi tank serupa/sejenis MBT Leopard. lah, Pindad saat ini blm mampu bikin tank sekelas Leo, makanya TNI mau beli itu tank dg alasan : kebutuhan yg mendesak guna mengimbangi militer negera tetangga yg sdh py tank sejenis itu. kedua, tank Leo nantinya bs dipelajari utk kemudian dicoba dibuat sendiri di dlm negeri. begitu bodoooooooooooooh...!!!!!(ki jambrong)

    ReplyDelete
  11. terbukti sudah kalo DPR kita di huni orang2 TOLOL macem yg satu ini. pinter ngomong doang kaga pake otak, kalo si leo dateng justru Pindad banjir order buat bkin ammo nya, ah dasar politisi busuk

    ReplyDelete
  12. wong orang PT DI aja bilang mereka belum mampu bikin MBT kok si DP* satu ini ngeyel suruh PT DI Bikin, beli dulu dengan metode TOT, yang kedepannya nanti dengan transfer teknolgi maka PT DI pasti bisa bikin MBT sendiri, DP* tuh cuma segerombol orang yang hanya pintar komentar, orang lain disuruh hemat, la mereka sendiri malah boros2an.....aneh

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK