Pages

Tuesday, January 24, 2012

DPR Tidak Menyetujui Pembelian Leo Ex Belanda, Tapi DPR Setuju Dengan Pengadaan MBT (Main Battle Tank )


Pabrikan Leopard akan datang pada 26 Januari untuk menawarkan Leopard ke TNI. (Foto: KMW)

24 Januari 2012, Jakarta: Meskipun menolak pengadaan tank bekas Pemerintah Belanda jenis Leopard 2A6, DPR menegaskan menyetujui pengadaan main battle tank (MBT). DPR dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan serta TNI akan memperdalam kajian terhadap kebutuhan MBT ini.

"Untuk pengadaan MBT kami setuju. Tapi untuk detailnya perlu pembahasan. Kami senang ada dialog, karena mereka sebelumnya tidak terbuka dan kesannya sudah pasti akan membeli Leopard,” kata wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin usai raker Komisi I dengan Kementerian Pertahanan dan TNI di Jakarta, Selasa (24/1).

Dia menuturkan, penolakan DPR terhadap rencana pembelian tank Leopard bukan hanya atas pertimbangan kecocokan dengan wilayah geografis Indonesia, tapi juga pertimbangan rencana strategis (renstra), anggaran, dan ancaman.

Dalam raker tersebut terungkap kebutuhan TNI adalah pada MBT, bukan pada Leopard. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebutkan, MBT yang dibeli tidak harus Leopard asal memenuhi spesifikasi kebutuhan TNI sebagai pengguna. “Kami akan memperdalam semua aspek, karena jumlah uang belum disepakati dan TNI sendiri ternyata belum memutuskan pembelian Leopard,” imbuh Tubagus.

TNI Kaji MBT Selain Leopard

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan main battle tank (MBT) Leopard milik militer Belanda bukan pilihan mutlak dalam rencana pembelian tank.

“Leopard sedang dibahas, dan itu baru satu opsi untuk pengadaan alutsista. Keputusannya belum final dan kami masih mengkaji mana yang lebih tepat,” kata Agus, di sela-sela Raker dengan Komisi I di Gedung DPR, Selasa (24/1). Menurutnya, saat ini TNI khususnya TNI AD memerlukan tank berat untuk pertahanan nasional.

Pengadaan ini merupakan salah satu program dalam modernisasi alutsista demi mencapai Minimum Essential Forces (MEF). Panglima juga meminta persoalan ini tidak dijadikan isu yang mencolok sehingga seolah-olah terdapat masalah antara pemerintah dengan DPR.

“Leopard itu salah satunya, jadi tidak hanya Leopard. Mohon tidak dijadikan isu seolah pemerintah dan DPR tidak cocok,” katanya. Menurutnya, selain Tank Leopard yang ditawarkan Belanda ada juga tawaran MBT lain dari negara yang berbeda.

Dalam hal ini, TNI sedang melakukan kajian untuk mendapatkan pilihan yang terbaik. Namun begitu, dia tidak merinci tank lainnya tersebut. “Kami sedang mencari solusi terbaik mana main battle tank yang paling tepat," katanya.

Jerman Tawarkan Leopard

Selain Belanda, ternyata Jerman juga menawarkan tank Leopard pada Indonesia. Perwakilan negara pembuat tank tempur (MBT) itu bahkan akan datang ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan terkait rencana jual beli ini.

“Tanggal 26 nanti tim Jerman akan datang ke Indonesia. Jadi kami bisa membandingkan apakah lebih baik membeli di Jerman atau Belanda,” kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam raker antara Komisi I dengan Kemhan dan Panglima TNI di gedung DPR, Selasa (24/1).

Menurut KSAD, persoalan ketidaksetujuan parlemen Belanda terhadap penjualan Leopard pada Indonesia sudah disampaikan pada pemerintah Belanda. Dalam pertemuan dengan Belanda, 21 Desember 2011 lalu, KSAD telah mempertanyakan keseriusan Belanda dalam menjual Leopard-nya.

“Mereka tanya, kami jadi mau beli atau tidak. Sebelum saya jawab saya tanya, Belanda jadi jual atau tidak,” katanya.

Pengadaan MBT ini, kata Pramono, untuk menyamakan teknologi alutsista dengan negara-negara lain. Di wilayah Asia Tenggara, mayoritas negara telah memilikinya, bahkan di seluruh dunia.

Selain Indonesia, negara yang belum memiliki MBT adalah Timor Leste dan Papua Nugini.

Saat ini ada beberapa varian tank Leopard. Varian yang diklaim terbaik adalah Leopard 2A6. Varian bermesin disel ini pengembangan dari Lopard 2A5. Leopard 2A6 diklaim melebihi Abrams M1A2, Challenger 2 dan Leclerc dalam hal perlindungan, daya tembak dan mobilitas.

Leopard 2A6 dan variannya digunakan militer Jerman, Kanada, Yunani, Belanda, Portugal dan Spanyol. Tank tangguh ini diproduksi Jerman dan Spanyol.

Sumber: Jurnas

5 comments:

  1. lebih baik beli leo langsung dr pabrikny di jerman.kemungkinan tot ny lbh terbuka.bekas atw baru,kalo beli dari jerman terasa sama saja.krn tdk mungkin juga jerman tdk merawat tank2 leo ny dgn baik.kemungkinan embargo jg hrs jd pertimbangan.tp sepertiny jerman lebih "bebas" drpd inggris atw usa.

    ReplyDelete
  2. Ini adalah berita positif.. Dalam penyelenggaraan negara yg menganut sistem Presidensial spt Indonesia, tdk seharusx ada dominasi2 antara eksekutif n legislatif, atau antara Pemerintah n DPR. Keduax hrs beriringan n saling memperkuat.

    Koreksi, pengawasan n oposisi hanyalah merupakan media utk memperkuat kebijakan, bukan sebalikx melemahkan kebijakan. Semuax hanya diorientasikan pd keberhasilan program pembangunan di berbagai bidang, salah satux pembangunan pertahanan.

    Tinggalkanlah gaya2 n bahasa pokoke, asal dsb yg tdk bisa diterima secara logis n hanya menunjukkan rendahx kualitas berpolitik dg tdk cerdasx bobot argumen. Tinggalkan budaya pokokx beda, asal jegal, golonganku yg paling kuat yg pd akhirx merugikan negara n rakyatx.

    Tinggalkan arogansi.. Ingat bhw rakyat kita cerdas, mrk terus mengikuti perkembangan politik. Politik sangat diperlukan oleh suatu negara demokratis, tp akan hancur jika rakyat sllu melihat pola tingkah politikus kita yg memuakkan n akhirx rakyat mulai meninggalkan politik. Rakyat hanya berharap, agar DPR benar2 merupakan Representasi dr rakyat yg sebenar2x, bukan hanya mementingkan individu n golongan.

    Semoga moment ini menjadikan pembelajaran bagi seluruh elemen bangsa. Pada sisi lain, bhw kebersamaan Pemerintah n DPR menjadikan pendorong percepatan pembangunan di segala bidang..

    Majulah Indonesia, Jayalah Indonesia Tercinta..

    ReplyDelete
  3. Soal teknis apakah DPR lebih ahli ketimbang TNI- AD sebagai user ? ? ?

    ReplyDelete
  4. buat anonimus sotoy yang mau beli dari jerman sebaiknya diem aja,,ente liat aja wikipedia tong,, hampir semua pengguna leopard adalah negara maju, dan 90% dari mereka beli Leopard bekas juga,,

    ReplyDelete
  5. dpr emang dodol,maunya beli alutsista produksi dalam negeri,tp beli kursi untuk dpr aja impor.emang kita dah bisa bikin mbt pak,kl pun bs nunggu brp taun lg,yg gak setuju itu,memang ingin indonesia lemah terus

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK