Pages

Wednesday, April 27, 2011

Kapal Perang Baru Ikuti Manuvra Lapangan


Selasa, 26 April 2011 - 16:22 WIB
| More
Kapal Perang Baru Ikuti Manuvra Lapangan JAKARTA (Pos Kota) – Latihan Pratugas unsur KRI Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) tahun 2011 memasuki tahap Manuvra Lapangan dengan melibatkan 10 KRI . Kapal perang baru TNI AL jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Banda Aceh-593 turut dilibatkan pada manuvra lapangan ini, sekaligus sebagai sarana uji coba/Sea Trial kapal perang tersebut setelah masuk memperkuat jajaran Komando Lintas Laut Militer.
Kapal perang produksi dalam negeri buatan PT. PAL Surabaya tersebut, Selasa (26/4) bertolak dari dermaga Kolinlamil dengan membawa satu kompi pasukan marinir guna mengikuti serial latihan dalam manuvra lapangan bersama dengan unsur-unsur Kolinlamil lainnya. Turut onboard di KRI Banda Aceh-593 Asops Panglima Kolinlamil Kolonel Laut (P) Kris Sri Hod Irian T., S.Pi. dan Komandan Satlinlamil Jakarta Kolonel Laut (P) Dri Suatmaji guna memantau pelaksanaan berbagai serial latihan dalam lapratugas 2011.
Selain KRI Banda Aceh-593 unsur-unsur lainnya yang dilibatkan dalam manuvra lapangan, diantaranya KRI Tanjung Nusanive-973, KRI Teluk Manado-537, KRI Karimata-960 berangkat dari pangkalan Jakarta dan KRI Teluk Lampung-540, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Bone-511 yang bertolak dari dermaga Ujung Surabaya.
Pada tahap manuvra lapangan ini seluruh unsur akan melaksanakan berbagai serial latihan diantaranya mulai dari pergerakan kapal keluar alur pelabuhan, latihan peran melewati medan ranjau, komunikasi taktis antar unsur, serta manuvra taktis. Seluruh unsur akan melaksanakan linla menuju Perairan Laut Jawa menuju Perairan Utara Cirebon untuk melaksanakan latihan penembakan atas permukaan di Tanjung Rakit.
Bagi kapal perang baru yang memperkuat jajaran Kolinlamil yaitu KRI Banda Aceh-593, ajang latihan latpratugas ini selain digunakan sebagai sarana meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengawaknya dalam mengikuti berbagai serial latihan yang dilaksanakan, juga sekaligus sebagai sea trial untuk menguji kesiapan kapal beserta semua komponennya guna mengemban tugas operasi Kolinlamil ke depan dalam mendukung pergeseran pasukan ke daerah rawan dan pulau terluar, pergeseran material maupun pergeseran logistik.
Kepala Dispen Kolinlamil
Agus Cahyono
Letkol Laut ﴾KH﴿ NRP 10881/P

POSKOTA

Latihan Pratugas Libatkan 10 Kapal Perang & 4 Tank 2 Pesawat

Latihan Pratugas Libatkan 10 Kapal Perang & 4 Tank 2 Pesawat JAKARTA (Pos Kota) – Latihan Pratugas Unsur KRI jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) meningkatkan profesionalisme dan ketanggapsegeraan prajurit dan kesiapan alutsista dalam mewujudkan dan mengoptimalkan peranan angkutan laut militer dan bantuan angkutan laut, demikian penegasan Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. pada upacara pembukaan Latpratugas Kolinlamil TA 2011 yang dibacakan Kaskolinlamil Laksma TNI I.N.G.N. Ary Atmadja, S.E. di Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Selasa. (12/4).
Pangkolinlamil Laksda TNI Herdiawan, MPA., MBA. dalam kesempatan tersebut mengatakan sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 10 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI, Kolinlamil merupakan bagian integral dari TNI AL melaksanakan peran, tugas dan fungsi sebagai komando pelaksana utama pembinaan dan operasional yang bertugas menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI, dalam rangka OMP dan OMSP (Operasi Militer Selain Perang).
Lebih lanjut dikatakan dalam rangka kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut militer meliputi personel, alat peralatan dan perbekalan yang bersifat taktis, strategis dan administrasi diperlukan adanya pembinaan kemampuan dalam rangka penggunaan kekuatan, tambahnya.
Dalam latihan pratugas ini kata Pangkolinlamil, perlu mewujudkan tiga sasaran yang dapat dicapai, pertama terwujudnya kemampuan, kesiapsiagaan dan profesionalisme personel dan pengawak unsur-unsur KRI satgas Kolinlamil; kedua terwujudnya pengetahuan, pemahaman, ketrampilan para peserta latihan dalam melaksanakan angkutan laut militer; ketiga terbentuk dan terjalin nya koordinasi dan kerjasama antar anggota satgas yang terkait dalam pelaksanaan tugas operasi.
Kepada para peserta latihan, Pangkolinlamil menekankan agar tetap mengutamakan keselamatan /zero accident dan patuhi segala peraturan yang berlaku sesuai dengan S.O.P.
Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Kris Sri Hod Irian T., S.Pi. dalam laporan kesiapan Latihan Pratugas 2011 mengatakan bahwa materi latihan yang dilaksanakan antara lain meliputi pembekalan profesional prajurit, latihan tempur, latihan bantuan dan pengamanan tempur, latihan bantuan administrasi dan logistik, dan latihan bantuan khusus.
Waktu pelaksanaan latihan berlangsung sampai dengan 3 Mei 2011 yang terbagi meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pengakhiran.
Latihan tersebut melibatkan sekitar 1.712 pesonel antara lain terdiri dari staf perancang latihan, pelatih dan pendukung serta pelaku. Sedangkan alutsista yang dilibatkan sejumlah 10 KRI unsur jajaran Kolinlamil; dan dari Korps Marinir melibatkan 4 tank amfibi, 2 panser amfibi Marinir dan sejumlah pasukan marinir serta melibatkan 2 unit pesawat Helly BO dan Bell .
Dalam upacara pembukaan tersebut dilaksanakan penyematan tanda peserta latihan kepada Komandan Satgas Latpratugas TA 2011 Kolonel Laut (P) Irwan Achmadi yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, perwira penilai dan perwira pelaku dari pasukan Marinir.
Kepala Dispen Kolinlamil
Agus Cahyono
Letkol Laut (KH) NRP 10881/P

POSKOTA

Tantangan Operasi Militer ke Somalia

Rabu, 27 April 2011 11:17 WIB | 481 Views
Ilustrasi Patroli Laut (ANTARA/AFP)
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Sejak MV Sinar Kudus disandera pembajak Somalia 16 Maret lalu, berkembang keinginan di Tanah Air untuk menggunakan kekuatan TNI dalam membebaskan ABK freighter yang dioperasikan maskapai pelayaran PT Samudera Indonesia (Samin).

Sepertinya, desakan itu besar kemungkinannya dapat direalisasikan mengingat proses negosiasi antara manajemen perusahaan yang didirikan oleh tokoh pejuang Almarhum Soedarpo Sastrosatomo dan para lanun Somalia dinilai bertele-tele.

Di samping itu, dukungan terhadap opsi operasi militer telah mengalir dari Malaysia dan Singapura. Sebelumnya, sebagaimana diungkapkan oleh Panglima TNI Agus Suhartono kepada media  massa, India sudah menawarkan bantuan untuk melakukan operasi penyelamatan bersama.

Pertanyaannya kini, apakah opsi operasi militer merupakan upaya terbaik dalam pembebasan ABK dari cengkeraman para perompak? Kira-kira, apa saja tantangan yang akan menghadang TNI dalam menggelar pasukan di Somalia?

Perompakan Somalia, seperti perompakan di Selat Malaka, Jamaika dan berbagai tempat lainnya di dunia, sejatinya merupakan sebuah bisnis; perusahaan pelayaran dan pembajak sama-sama mendapat untung. Yang buntung hanya pelautnya.

Menurut International Maritime Organization (IMO), jika dihitung sejak 1995, saat ketika statistik perompakan mulai dikumpulkan untuk pertama kalinya oleh International Maritime Bureau/IMB, lebih dari 350 pelaut telah meregang nyawa akibat perompakan. Ini berarti lebih-kurang 30 pelaut meninggal tiap tahunnya karena aksi ini.

Pendataan perompakan di dunia memang paling banyak dilakukan oleh organisasi nirlaba tersebut melalui Piracy Reporting Center (PRC) di Kuala Lumpur. IMO hanya tinggal mengutipnya saja. Selain IMB, pendataan, paling tidak untuk kawasan Asia, juga dilakukan oleh Information Sharing Center atau ISC yang berbasis di Singapura.

Lembaga ini merupakan ”anak” dari Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robery  against Ships in Asia, dikenal dengan singkatan ReCAAP yang digagas pada 2001 oleh PM Junichiro Koizumi dari Jepang. Selain negara anggota Asean, India, Bangladesh, Cina, Sri Lanka dan Korea Selatan juga merupakan anggota dari perjanjian tersebut. Sayang, Indonesia tidak masuk dalam klab ini.

Sebagaimana diketahui, pemilik atau operator kapal-kapal yang berlayar di laut lepas (high seas) melindungi aset mereka dengan berbagai skim asuransi, di antaranya hull and machineries dan P&I atau protection and indemnity.

Jika kapal-kapal itu berlayar di kawasan berbahaya seperti Somalia atau Selat Malaka, perlindungan pun ditambah dengan asuransi war-risk surcharge. Pemilik barang pun juga tidak ketinggalan dalam mengasuransikan kargo yang mereka kirim. Bagaimana dengan pelaut? Mereka hanya mendapat perlindungan asuransi standar seperti kecelakaan dan kesehatan. Tidak atau belum ada skim asuransi untuk mereka ketika melintasi kawasan rawan.

Ketika sebuah kapal dibajak, skim asuransi yang melindungi kapal maupun barang tadi bisa diklaim oleh pemilik atau operator kapal dan pemilik barang. Seandainya tidak dirompak, premi yang sudah bayarkan kepada perusahaan asuransi besar kemungkinannya akan hangus. Di sini para bajak laut telah membantu maskapai pelayaran dan pemilik barang dalam menarik kembali dana yang sudah dikeluarkan. Karena itu, negosiasi merupakan pilihan yang paling bijak dalam melepaskan kapal dan awaknya.

Operasi militer
Dalam konteks seperti itu, opsi penggunaan kekuatan senjata, mulai dari mempersenjatai ABK, menyiagakan pasukan keamanan swasta di atas kapal hingga operasi militer sesungguhnya dapat merusak simbiosis mutualisme yang ada antara perompak dan perusahaan pelayaran. Bahkan, melaporkan bahwa kapal telah dibajak kepada instansi keamanan dapat menimbulkan dampak terhadap ”kerja sama” tadi.

Jika pemerintah jadi mengirimkan pasukan untuk membebaskan ABK MV Sinar Kudus, menurut sejumlah media massa malah sudah dikerahkan, ada sejumlah permasalahan yang akan menghadang. Pertama, mengingat kapal tersebut sudah berada di dalam perairan teritorial Somalia, pengiriman pasukan TNI dapat dinilai sebagai bentuk invasi oleh negara itu. Operasi pasukan komando AL Korea Selatan dalam menyelamatkan MV Samho Jewelry menjadi cerita sukses karena kapalnya masih berada di perairan internasional (hot pursuit).

Kedua, pengerahan pasukan TNI akan memakan waktu karena titik berangkatnya dari Jakarta. Pada kasus Prancis, dan juga Korea Selatan, manuver pasukan relatif lebih cepat karena AL kedua negara telah hadir di Teluk Aden sejak awal. Indonesia memang memiliki satu kapal perang, yakni KRI Diponegoro, di perairan internasional tapi posisinya berada di sekitar Libanon. Karena kedatangan pasukan TNI terhitung lambat nantinya, unsur pendadakan sudah tidak ada sehingga jika terjadi kontak senjata dengan perompak bisa-bisa kelimpungan.

Ada baiknya negosiasi dengan perompak Somalia tetap dikedepankan diiringi dengan kesabaran yang tinggi. Apa lagi memang sudah ada kesepakatan antara Samin dan perompak Somalia. (***)

*Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Jakarta
Editor: Bambang
COPYRIGHT © 2011
ANTARA

Jet Siluman China dan AU Kita



Rumored J-20 Stealth Fighter Undergoes Tests: Report
J-20 cina


KFX versi 101 (Chosun)(kerjasama RI - Korsel)
Sejak Perang Teluk 1991, dunia militer dibuat terpesona oleh kekuatan udara. Seolah membenarkan apa yang dulu diramalkan.
Para penganjur kekuatan udara, seperti Giulio Douhet, William Mitchell, atau Alexander de Seversky, pernah meramalkan, perang dapat dimenangi oleh kekuatan udara. Meski tak semuanya sepakat, apa yang terjadi dewasa ini membesarkan keyakinan itu.
AS, Rusia, dan Perancis, serta kemitraan Inggris-Italia-Jerman-Spanyol, memperlihatkan capaian mengesankan dalam pembuatan jet tempur pada pengujung abad ke-20. Namun, ingin jadi yang paling unggul di udara, AS memelopori pembuatan jet tempur yang lebih canggih lagi, melibatkan teknologi stealth, yang membuat pesawat tak bisa atau amat sulit dideteksi oleh radar lawan.
Setelah mewujudkan dalam pesawat F-117 Nighthawk (yang kini sudah dipensiun), AS kini mengoperasikan pesawat keunggulan udara paling maju di dunia, yakni F-22 Raptor.
Rusia, yang menjadi seteru utama semasa Perang Dingin, sebenarnya juga tak mau kalah. Ia juga punya program jet tempur canggih, seperti Su-47 Berkut atau Su-37, yang punya kemampuan membelok-belokkan dorongan jet (thrust vectoring), yang menambah kelincahan manuvernya.
Kemarin kita baca di harian ini, China juga mengembangkan jet siluman yang diberi kode J-20. Langkah China masuk akal karena tanpa didukung oleh pesawat paling mutakhir, yang dikategorikan sebagai pesawat tempur generasi kelima, percuma saja kekuatan yang ada.
Kita juga tidak bisa mengabaikan semua perkembangan di atas, yaitu munculnya jet canggih tidak kasatradar dan juga keyakinan akan semakin pentingnya kekuatan udara. Hanya saja, pada sisi lain, kita juga paham bahwa program apa pun menyangkut kekuatan udara selalu mahal. Jangankan F-22 yang harganya sekitar Rp 2,7 triliun sebuahnya, untuk membangun satu skuadron Sukhoi Su-30 yang sebuahnya sekitar Rp 450 miliar dengan senjata lengkap saja kita sudah terengah-engah.
Namun, di tengah kendala yang ada, kita tetap harus serius memikirkan masalah ini karena meski ada tesis bahwa perang menjadi semakin mahal dan tak terjangkau oleh kebanyakan negara, irasionalitas bisa muncul sewaktu-waktu. Dan, manakala hal semacam itu terjadi, kekuatan udara diyakini akan memainkan peran menentukan.
Kini, meski masih diliputi pro-kontra, kita juga punya program mengembangkan sendiri kemampuan membuat pesawat tempur bersama dengan Korea Selatan. Kita menempuh langkah itu, mengingat di dunia praktis tidak ada negara—di luar negara-negara yang bersekutu—yang bersedia berbagi teknologi kedirgantaraan militer yang dikembangkan dengan biaya mahal.

KOMPAS

TNI Diminta Latihan di Dekat Musuh


PDF Print


JAKARTA– Komisi I DPR akan mengevaluasi penggunaan tanah- tanah negara untuk latihan TNI, pascabentrokan warga dengan TNI di Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Bahkan disarankan, tempattempat latihan TNI dipindahkan ke area yang berdekatan dengan musuh. Komisi I juga akan segera melakukan pembahasan internal untuk mempertimbangkan pembentukan tim kecil guna mempelajari masalah di Kebumen secara menyeluruh. Hasil itulah yang salah satunya digunakan sebagai evaluasi terhadap penggunaan tanah negara untuk latihan TNI.

Keputusan itu tertuang setelah dilakukan rapat dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI LaksamanaTNI Agus Suhartono di Jakarta kemarin.Rapat membahas pascabentrokan di Kebumenitujugadihadiriparakepala staf TNI serta Pangdam IV Diponegoro Mayjen Langgeng Sulistyo.“ 
Dalam waktu dekat dilakukan pembahasan terpadu antara pemerintah dan Komisi I DPR.

Tujuannya untuk menemukan solusi konkret, termasuk anggaran sertifikasi,atas persoalan tanah negara yang digunakan untuk latihan maupun dikelola TNI,”kata Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin. Anggota Komisi I DPR Effendi Choirie menuturkan,perlu dilakukan evaluasi penggelaran struktur dan pusat-pusat latihan TNI.Menurut dia, lokasi latihan semestinya tidak dilakukan di wilayah padat penduduk.“

Apakah yang sekarang ini masih relevan?”tanyanya. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyebut luas lahan sengketa di Kebumen meliputi tiga kecamatan, yakni Buluspesantren (5.000 m2),Ambal (3.000 m2),dan Mirit (3.000 m2).“Totalnya 11.500 m2 merupakan tanah eks KNIL dan Jepang yang telah diserahkan ke negara,”katanya. ● fefy dwi haryanto 

Indonesian Navy successfully tests Russian anti-ship missile


17:49 21/04/2011
The Indonesian Navy has successfully tested a Russian-made anti-ship missile for the first time, the Antara national news agency reported on Thursday.
The Yakhont anti-ship missile was launched on Wednesday from the Van Speijk class frigate, Oswald Siahaan, during naval exercises in the Indian Ocean. Russian observers oversaw the drills, which involved 12 ships and over 1,000 personnel.
It took six minutes for the missile to cover 250 kilometers and destroy a designated target.
"The target ship was hit [by the missile] and sank," Navy spokesman Rear Admiral Iskandar Sitompul said. "We bought these missiles a long time ago, and have finally tested them."
Indonesia bought an undisclosed number of Russian SS-N-26 Yakhont supersonic anti-ship cruise missiles for $1.2-million apiece in 2007 to replace Harpoon missiles on its frigates.
The missile has a maximum range of 300 kilometers when cruising at high altitude. It flies at low level during the terminal phase, and between 5 and 15 meters in altitude.
MOSCOW, April 21

(RIA Novosti)

Putin: Masyarakat “Beradab” Keroyok Libya



Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin seraya mengkritik intervensi militer NATO di Libya, mengatakan, Barat telah melanggar mandat PBB dengan mencoba untuk membunuh pemimpin Libya Muammar Gaddafi. "Barat mengatakan bahwa mereka tidak ingin membunuh Gaddafi. Sekarang beberapa pejabat menuturkan, Ya, kami mencoba untuk membunuh Gaddafi. Siapa yang mengizinkan ini, apa sudah ada sidang yang digelar? Siapa yang mengambil hak untuk mengeksekusi Gaddafi?" tanya Putin seperti dilansir Reuters pada hari Selasa (26/4).
Putin mengeluarkan pernyataannya sehari setelah pesawat tempur NATO menghancurkan sebuah bangunan di kompleks Gaddafi di ibu kota Tripoli, Libya.
Setelah pembicaraan dengan sejawatnya dari Denmark Lars Lokke Rasmussen di Kopenhagen, PM Rusia mengatakan, masyarakat yang disebut beradab telah mengeroyok Libya. Putin tampaknya diam-diam menyimpulkan bahwa Barat tengah berupaya menguasai cadangan minyak negara Afrika Utara itu.
Sejak awal serangan udara terhadap Libya, Rusia telah berulang kali mengkritik Barat dan memprotes resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB. Menurut Moskow, resolusi yang bertujuan menegakkan zona larangan terbang di Libya untuk melindungi warga sipil, adalah "seruan untuk Perang Salib" dan telah menjadi bumerang dengan jatuhnya korban sipil.
Rusia sendiri abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB untuk merilis resolusi atas Libya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Robert Gates dan timpalannya dari Inggris Liam Fox pada hari Selasa mengatakan, kompleks Muammar Gaddafi adalah sasaran yang "sah".
"Kami menganggap seluruh pusat komando dan kendali adalah sasaran sah dan kami telah mendapat (sasaran) di tempat lainnya," kata Gates dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan Fox.
Gates dan Fox bertemu di Washington hari Selasa untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan tekanan militer terhadap rezim Gaddafi, Departemen Pertahanan AS mengatakan.
Setelah pertemuan, Fox mengatakan bahwa pasukan oposisi telah mendapatkan momentum dalam kampanyenya terhadap loyalis Gaddafi dan berhasil memaksa mereka mundur.
"Kami telah melihat beberapa kemajuan di Misrata. Dan itu sangat jelas bahwa rezim semakin terdesak," kata Fox. (IRIB/RM/PH)

IRIB

Russia successfully tests Sineva SLBM


The previous Sineva test launch was held in October 2010.
04:20 27/04/2011

Russia has successfully test-fired the Sineva submarine-launched ballistic missile from a Delta-IV class submarine, a defense ministry spokesman said.
The missile, lauched from the Yekaterinburg submarine, hit the designated target on time, the source said.
The RSM-54 Sineva (NATO codename SS-N-23 Skiff) is a third-generation liquid-propellant submarine-launched ballistic missile that entered service with the Russian Navy in July 2007. It has a maximum range of over 10,000 km and can carry four to 10 nuclear warheads, depending on the modification.
The last Sineva test launch was held in October 2010.
The Russian Navy has seven Delta-IV class submarines in service. They are all deployed in the Northern Fleet.
MOSCOW, April 27


(RIA Novosti)

Russia test launches Sineva strategic missile

Russia test launches Sineva strategic missile


The Russian military successfully test launched a Sineva ballistic missile Tuesday from a submarine in the Arctic, the Interfax news agency quoted a defence ministry spokesman as saying.
"The launch was carried out from underwater in the Barents Sea from the Yekaterinburg nuclear submarine. At the expected hour, the payload of the Sineva missile arrived at the Kura range in Kamchatka" in Russia's Far East, said spokesman Igor Konashenkov.
The Sineva is an intercontinental submarine-launched ballistic missile that entered service in 2007 and has a range of more than 11,000 kilometres (6,800 miles).

Tuesday, April 26, 2011

Tiga Sukhoi Bolak-balik di Udara Makassar



ilustrasi :shukoi TNI AU
Laporan Wartawan Tribun Timur, Tasman Banto
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR
- Aktivitas latihan tempur yang dilakukan tiga pesawat Sukhoi di langit Makassar, pagi ini, membuat sebagian warga Makassar geram. Suara gemuruh yang ditimbulkan dari mesin jet tersebut sangat memekakkan telinga.

Ketiga pesawat tersebut bolak balik di sekitar Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Meski berada di ketinggian, namun suaranya sangat terdengar jelas oleh warga Makassar yang berada di sekitar bandara.

Suara ketiga pesawat itu seolah oleh menggetarkan dinding dinding kaca yang ada di bandara. Kebanyakan orang yang ada di bandara justru menjadikan pertunjukan itu sebagai tontonan menarik karena ketiga pesawat itu selalu melakukan manuver manuver menarik di udara. (*)


TRIBUN

Komandan Skadron Udara 21 Malang Diserahterimakan


EMB-314 Super Tucano


26 April 2011, Malang (ANTARA Jatim): Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, diserahterimakan dari Mayor Pnb Fairlyanto ST kepada Mayor Pnb James Yanes Singal.

Serahterima dilakukan di Lapangan Apel Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.

Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsma A. Dwi Putranto, dalam keterangan persnya mengatakan, Mayor Pnb James Yanes Singal merupakan lulusan terbaik Sekolah Staf Komando Angkatan Udara (Seskoau) Lembang Bandung Angkatan ke-47. Selain itu, pernah memperoleh penghargaan tertinggi berupa Trophy Wiratama.

"Saat ini dia menyandang Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang yang membawahi pesawat tempur taktis OV-10F Bronco," katanya.

Dikatakannya, James juga pernah berada di Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi, Madiun dan membawahi Pesawat Tempur F-5, serta pernah menjabat sebagai Kepala Ruang Operasi (Ka Ruops) Lanud Adi Sucipto Yogyakarta.

"Saat ini berlanjut ke Lanud Abdurcahman Saleh Malang menggantikan kakak kelasnya semasa di AAU dulu, Mayor Pnb Fairlyanto ST yang akan berada di Mabes TNI-AU sebagai Parit Opslat Irjenau," ujar Dwi.

Sementara, Dwi meminta kepada Komandan Skadron Udara 21 yang baru agar mempersiapkan kedatangan pesawat baru, yakni EMB 314 Super Tucano sebagai pengganti OV-10 F Bronco.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi akan datang pesawat EMB 314 Super Tucano sebagai pengganti OV-10 F Bronco. Untuk itu komandan yang baru agar bisa mempersiapkan segala sesuatunya," katanya.

Persiapan itu antara lain dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan kerja keras untuk menjadi prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas.

"Dalam meningkatkan keselamatan itu harus selalu disiplin kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga tugas-tugas kita dapat terlaksana dengan lancar, aman dan sukses," ujarnya.

Sumber: ANTARA Jatim

Para Penerbang Lanud Iswahjudi Latihan Penembakan di Pulung


(Foto: Lanud Iswahjudi) F16 TNI AU
F5 tiger (foto Form kaskus)

Hawk Mk-53 TNI-AU (photo : Kaskus Militer
 
27 April 2011, Magetan (Harian Pelita): Di atas ketinggian 4.000-4.500 feet dengan kemiringan 10-30 derajat, tiga jenis pesawat tempur yang dioperasionalkan oleh Lanud Iswahjudi, Senin (25/4), memborbardir daerah Pulung Ponorogo, dimana letak sasaran latihan tembak, Air Weapon Range (AWR) berlokasi.

Latihan penembakan tersebut merupakan ajang uji kemampuan bagi para penerbang tempur dalam ketepatan menembak atau menghancurkan sasaran sekaligus untuk meningkatkan kemampuan tempur yang andal dan profesional.

Tiga jenis pesawat tempur yang melaksanakan latihan penembakan di antaranya pesawat tempur F-16/Figthing Falcon dari Skadron Udara-3, pesawat tempur F-5/Tiger dari Skadron Udara-14, dan pesawat tempur Hawk MK-53 dari Skadron Udara-15.

Menurut Kapentak Lanud Iswahjudi Mayor Sus Sutrisno, SPd, MSi; latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para penerbang kali ini, dalam menghancurkan daerah sasaran penembakan menggunakan jenis bom latih asap BDU 33 dan roket FFAR 2.75 inchi.

Sebagai pengawal kedaulatan NKRI di udara, latihan ini sangat penting dilakukan oleh para penerbang tempur. Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam latihan ini adalah agar kemampuan para pengawal dirgantara nasional tersebut senantiasa terus meningkat hingga mencapai kemampuan andal dan profesional, sehingga pada gilirannya nanti mereka selalu siap dalam setiap pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Sumber: Harian Pelita

Awak Kapal Sinar Kudus Segera Bebas


MV Sinar Kudus. (Foto: NATO)

27 April 2011, Jakarta (TEMPO Interaktif): Sebanyak 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus yang ditawan perompak Somalia akan segera dibebaskan. “Sebentar lagi,” kata Direktur Eksekutif PT Samudera Indonesia Tbk Asmari Herry kepada Tempo, kemarin malam. Ia menjamin kapal dan sandera akan dilepas kawanan perompak dalam satu atau dua pekan ini. "Doakan saja," ujarnya.

Namun, Asmari tak mau menyebutkan jumlah uang tebusan yang dibayarkan. “Yang pasti, kami tidak menyerahkan ke kapal MV Sinar Kudus,” katanya. Kemarin 24 anak buah kapal asal Filipina dibebaskan lanun setelah pihak pemilik kapal membayar uang tebusan sebesar US$ 6 juta atau sekitar Rp 52 miliar.

"Kami telah menerima duitnya," kata seorang perompak kapal Filipina yang mengaku bernama Kalif seperti dikutip Internews. Kapal itu kini berlayar kembali menuju Fujairah, Uni Emirat Arab. ”Mereka dalam kondisi baik-baik,” ujar Kapten Gaudencio Collado, perwira penghubung Filipina di koalisi anti-lanun antar-negara, seperti dikutip harian Inquirer.

Sinar Kudus, kapal kargo milik PT Samudera Indonesia Tbk, dibajak saat berlayar di lepas pantai Somalia pada 16 Maret lalu. Pemerintah memutuskan tak menggelar operasi militer untuk membebaskan sandera, tapi membayar uang tebusan.

Para perompak memilih langsung berhubungan dengan pemilik kapal dan menolak berunding dengan pemerintah. Penolakan ini dibenarkan Deputi Komunikasi Informasi dan Aparatur Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan Sagom Tamboen. "Kami hanya memfasilitasi," ujarnya.

Saat ini, menurut Sagom, yang jadi kendala adalah mekanisme penyerahan duit tebusan. Sebab, pihak perusahaan, kata dia, tak mau salah dalam memberikan tebusan. "Mereka ingin uang sampai kepada orang yang tepat," tutur Sagom. Karena itu, Asmari mengaku bertanya kepada sejumlah perusahaan di luar negeri yang kapalnya pernah dirompak.

Asmari belum bisa memastikan apakah penyerahan duit tebusan itu akan memakai pengawalan militer atau tidak. "Semoga yang menyerahkan (tebusan) tak menjadi sandera baru," ucapnya.

Sumber: TEMPO Interaktif

Latihan Pertahanan Udara DI Aceh

Latihan Pertahanan Udara


Pesawat tempur lepas landas di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Senin (25/4/2011). Empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU melakukan latihan pertahanan udara di wilayah Aceh, meliputi pantai barat, selatan, dan timur. Latihan dilakukan pada 21-29 April 2011. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR 
 
Latihan Pertahanan Udara

Dua pesawat tempur lepas landas di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Senin (25/4/2011). Empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU melakukan latihan pertahanan udara di wilayah Aceh, meliputi pantai barat, selatan, dan timur. Latihan dilakukan pada 21-29 April 2011. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
 
Latihan Pertahanan Udara
  

Latihan Pertahanan Udara

Teknisi melakukan pengecekan dua pesawat tempur di hangar Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Senin (25/4/2011). Empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU melakukan latihan pertahanan udara di wilayah Aceh, meliputi pantai barat, selatan, dan timur. Latihan dilakukan pada 21-29 April 2011. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR 
 
Latihan Pertahanan Udara

Pesawat tempur lepas landas di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Senin (25/4/2011). Empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU melakukan latihan pertahanan udara di wilayah Aceh, meliputi pantai barat, selatan, dan timur. Latihan dilakukan pada 21-29 April 2011. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR 
 
Latihan Pertahanan Udara


Pesawat tempur melepas parasut untuk membantu pengereman saat mendarat di landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Senin (25/4/2011). Empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU melakukan latihan pertahanan udara di wilayah Aceh, meliputi pantai barat, selatan, dan timur. Latihan dilakukan pada 21-29 April 2011. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR 
 
SUMBER : KOMPAS
 
 


Daftar Kapal Perang Republik Indonesia


Kapal Latih
Kapal latih layer
1 KRI Dewaruci masih bertugas
2 KRI Arung Samudera masih bertugas
Fregat
Fregat kelas Ahmad Yani
1 KRI Ahmad Yani 351 masih bertugas
2 KRI Slamet Riyadi 352 masih bertugas
3 KRI Yos Sudarso 353 masih bertugas
4 KRI Oswald Siahaan 354 masih bertugas
5 KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355 masih bertugas
6 KRI Karel Satsuit Tubun 356 masih bertugas
Fregat kelas Ki Hajar Dewantara
1 KRI Ki Hajar Dewantara 364 masih bertugas
Fregat kelas Fatahillah
1 KRI Fatahillah 361 masih bertugas
2 KRI Malahayati 362 masih bertugas
3 KRI Nala 363 masih bertugas
Korvet
Korvet kelas Sigma
1 KRI Diponegoro 365 masih bertugas
2 KRI Hasanuddin 366 masih bertugas
3 KRI Sultan Iskandar Muda 367 masih bertugas
4 KRI Frans Kaisiepo 368 selesai dibangun
Korvet kelas Parchim
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

1 KRI Kapitan Patimura 371 masih bertugas
2 KRI Cut Nyak Dien 375 masih bertugas
3 KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 masih bertugas
4 KRI Memet Sastrawiria 380 tenggelam di perairan Bengkulu
5 KRI Imam Bonjol 383 masih bertugas
6 KRI Pati Unus 384 masih bertugas
7 KRI Teuku Umar 385 masih bertugas
8 KRI Silas Papare 386 masih bertugas
9 KRI Hasan Basri 382 masih bertugas
10 KRI Untung Suropati 872 masih bertugas
11 KRI Nuku 873 masih bertugas
12 KRI Lambung Mangkurat 874 masih bertugas
13 KRI Sutanto 877 masih bertugas
14 KRI Sutedi Senoputra 878 masih bertugas
15 KRI Wiratno 879 masih bertugas
16 KRI Tjiptadi 881 masih bertugas
Kapal selam
Kapal selam kelas Cakra
1 KRI Cakra 401 masih bertugas
2 KRI Nanggala 402 masih bertugas
Kapal patroli
Kapal cepat rudal kelas Mandau
1 KRI Mandau 621 masih bertugas
2 KRI Rencong 622 masih bertugas
3 KRI Badik 623 masih bertugas
4 KRI Keris 624 masih bertugas
Kapal patroli kelas Kakap FPB-57 Nav I
1 KRI Kakap 811 masih bertugas
2 KRI Kerapu 812 masih bertugas
3 KRI Tongkol 813 masih bertugas
4 KRI Barakuda 814 masih bertugas ex-KRI Bervang
Kapal patroli kelas Andau FPB-57 Nav II
1 KRI Andau 650 masih bertugas
2 KRI Singa 651 masih bertugas
3 KRI Tongkak 652 masih bertugas
4 KRI Ajak 653 masih bertugas
Kapal patroli kelas Pandrong FPB-57 Nav IV
1 KRI Pandrong 801 masih bertugas
2 KRI Sura 802 masih bertugas
Kapal patroli kelas Todak FPB-57 Nav V[1]
1 KRI Todak 803 masih bertugas
2 KRI Hiu 804 masih bertugas
3 KRI Layang 805 masih bertugas
4 KRI Lemadang 806 masih bertugas
Kapal cepat kelas Boa
1 KRI Boa 807 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003
2 KRI Welang 808 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003
3 KRI Suluh Pari 809 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004
4 KRI Katon 810 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004
5 KRI Sanca 815 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Manokwari
6 KRI Warakas 816 masih bertugas
7 KRI Panana 817 masih bertugas
8 KRI Kalakas 818 masih bertugas
9 KRI Tedong Naga 819 masih bertugas
Kapal patroli cepat kelas Kobra
1 KRI Kobra 867 masih bertugas
2 KRI Anakonda 868 masih bertugas
3 KRI Patola 869 masih bertugas
4 KRI Taliwangsa 870 kandas di selat makassar
5 KRI Kalagian – masih bertugas
Kapal patroli kelas PC-37 Kelas Viper
1 KRI Viper 820 masih bertugas
2 KRI Piton 821 masih bertugas
3 KRI Weling 822 masih bertugas
4 KRI Matacora 823 masih bertugas
5 KRI Tedung Selar 824 masih bertugas
6 KRI Boiga 825 masih bertugas
Kapal patroli kelas PC40
1 KRI Krait 827 masih bertugas
2 KRI Tarihu 829 masih bertugas
3 KRI Alkura 830 masih bertugas
4 KRI Birang 831 masih bertugas
5 KRI Mulga 832 masih bertugas
Kapal patroli kelas Sibarau
1 KRI Sibarau 847 masih bertugas
2 KRI Siliman 848 masih bertugas
3 KRI Sigalu 857 masih bertugas
4 KRI Silea 858 masih bertugas
5 KRI Siribua 859 masih bertugas
6 KRI Waigeo 861 masih bertugas
7 KRI Siada 862 masih bertugas
8 KRI Sikuda 863 masih bertugas
9 KRI Sigurot 864 masih bertugas
Kapal patroli
1 KRI Cucut 866 masih bertugas ex-RSS Jupiter
Kapal penyapu ranjau
T-43 (Project 244) class (MSO)
1 KRI Pulau Rani 701 masih bertugas
2 KRI Pulau Ratewo 702 tenggelam
Pulau Rengat (Tripartite) class (MHSC)
1 KRI Pulau Rengat 711 masih bertugas
2 KRI Pulau Rupat 712 masih bertugas
Penyapu ranjau kelas Kondor
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Keunikan dari nama-nama kapal pada kelas ini terletak pada seluruh nama kapal yang menggunakan singkatan PR (Penyapu Ranjau), kecuali KRI Kelabang yang sebelumnya bernama KRI Pulau Rondo dan KRI Kala Hitam sebelumnya bernama KRI Pulau Raibu.

1 KRI Pulau Rote 721 masih bertugas
2 KRI Pulau Raas 722 masih bertugas
3 KRI Pulau Romang 723 masih bertugas
4 KRI Pulau Rimau 724 masih bertugas
5 KRI Kelabang 826 masih bertugas
6 KRI Pulau Rusa 726 masih bertugas
7 KRI Pulau Rangsang 727 masih bertugas
8 KRI Kala Hitam 828 masih bertugas
9 KRI Pulau Rempang 729 masih bertugas
Kekuatan amfibi
Kapal angkut tank kelas Teluk Langsa
1 KRI Teluk Langsa 501 masih bertugas
2 KRI Teluk Bayur 502 pensiun
3 KRI Teluk Amboina 503 masih bertugas
4 KRI Teluk Kau 504 masih bertugas
5 KRI Teluk Tomini 508 masih bertugas
6 KRI Teluk Ratai 509 masih bertugas
7 KRI Teluk Saleh 510 masih bertugas
8 KRI Teluk Bone 511 masih bertugas
Tacoma type (LSTH)
1 KRI Teluk Semangka 512 masih bertugas
2 KRI Teluk Penyu 513 masih bertugas
3 KRI Teluk Mandar 514 masih bertugas
4 KRI Teluk Sampit 515 masih bertugas
5 KRI Teluk Banten 516 masih bertugas
6 KRI Teluk Ende 517 masih bertugas
Kapal angkut tank kelas Frosch
Kelas Frosch I, Tipe 108 (LSM)
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

1 KRI Teluk Gilimanuk 531 masih bertugas
2 KRI Teluk Celukan Bawang 532 masih bertugas
3 KRI Teluk Cendrawasih 533 masih bertugas
4 KRI Teluk Berau 534 masih bertugas
5 KRI Teluk Peleng 535 masih bertugas
6 KRI Teluk Sibolga 536 masih bertugas
7 KRI Teluk Manado 537 masih bertugas
8 KRI Teluk Hading 538 masih bertugas
9 KRI Teluk Parigi 539 masih bertugas
10 KRI Teluk Lampung 540 masih bertugas
11 KRI Teluk Jakarta 541 masih bertugas
12 KRI Teluk Sangkulirang 542 masih bertugas
Kelas Frosch II, Tipe 109 (AKL-ARL)
13 KRI Teluk Cirebon 543 masih bertugas
14 KRI Teluk Sabang 542 masih bertugas
Kapal multi-tugas (LPD/APCR)
1 KRI DR Soeharso 990 masih bertugas
2 KRI Makassar 590 masih bertugas
3 KRI Surabaya 591 masih bertugas
4 KRI Banjarmasin 592 masih bertugas
5 KRI Banda Aceh 592 proses pembuatan direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2010
Kapal pendukung
Kapal komando (AGFH)
1 KRI Multatuli 561 masih bertugas
Kapal tanker pantai kelas Khobi (AOTL)
1 KRI Balikpapan 901 masih bertugas
2 KRI Sambu 902 masih bertugas
Tanker kelas Rover (AORLH)
1 KRI Arun 903 masih bertugas ex-RFA Green Rover (A268)
Tanker kecil
1 KRI Sungai Gerong 906 masih bertugas
Replenishment tanker (AOTL)
1 KRI Sorong 911 masih bertugas
Kapal tunda
1 KRI Rakata 922 masih bertugas
2 KRI Soputan 923 masih bertugas
Kapal survey kelas Hecla (AGSH)
1 KRI Dewa Kembar 932 masih bertugas
Kapal pendukung (AKL)
1 KRI Nusa Telu 952 masih bertugas
2 KRI Teluk Mentawai 959 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class
3 KRI Karimata 960 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class
4 KRI Wagio 961 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class
Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal penumpang
1 KRI Tanjung Kambani 971 masih bertugas ex-Dong Yang No. 6
2 KRI Tanjung Oisina 972 masih bertugas ex-MV Princess Irene
3 KRI Tanjung Nusanive 973 masih bertugas ex-KM Kambuna
4 KRI Tanjung Fatagar 974 masih bertugas ex-KM Rinjani
Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal feri cepat
1 KRI Karang Pilang 981 masih bertugas
2 KRI Karang Tekok 982 masih bertugas
3 KRI Karang Banteng 983 masih bertugas
4 KRI Karang Galang 984 ditenggelamkan dalam latihan
5 KRI Karang Unarang 985 masih bertugas
Lain-lain
KRI Nusa Utara (584)
KRI Leuser (924)
Sumber:
Wikipedia.org
Arti dari singkatan-singkatan yang dipakai oleh TNI-AL untuk fungsi KRI:ASG – Kapal Angkut Serba Guna
AT – Kapal Angkut Tank
BA – Kapal Bengkel Apung / Repair
BAP – Kapal Bantu Angkut Personel
BCM – Bantu Cair Minyak / Kapal Tanker
BHO – Kapal Bantu Hidro Oseanografi
BR – Kapal Buru Ranjau
BTD – Kapal Bantu Tunda
BU – Kapal Bantu Umum KCR – Kapal Cepat Rudal
KCT – Kapal Cepat Torpedo
LAT – Kapal Latih
MA – Kapal Markas
PC – Kapal Patroli Cepat
PK – Kapal Perusak Kawal
PKR – Kapal Perusak Kawal Rudal
PR – Kapal Penyapu Ranjau
KS – Kapal Selam
Referensi
Sumber
^ Kapal Patroli Cepat 57 Meter – NAV-V
^ a b c Panglima TNI Resmikan Empat Kapal Perang.
^ a b Panglima TNI Resmikan Tiga KRI.
^ Pengukuhan KRI Makassar dan Peresmian KRI Boiga
^ a b c kapal patroli cepat akan diluncurkan.aspx 2 kapal patroli akan diluncurkan.
^ 61 Awak KRI P Ratewo Selamat, Satu Tewas.
^ KRI Pulau Ratewo Ditabrak Kontiner.
^ KRI Teluk Bayur-502 Telah Bertugas Lebih Dari 40 Tahun.
^ (en)Karakteristik KRI Multatuli.
^ Pengabdian KRI Karang Galang-984 Berakhir. Dispen TNI-AL, 28 Mei 2008.
^ KFC ‘Mewah’ Cisadane Jadi Sasaran Tembak. Tribun Kaltim, 12 Juni 2008.
^ http://www.cvl.iis.u-tokyo.ac.jp/~kazmi/KRI.html
http://tiothepolice94.wordpress.com/2010/04/07/daftar-kapal-perang-republik-indonesia/


INFO TERBARU

KRI Clurit-641 Perkuat Armada Kapal Perang TNI AL


25 April 2011

KRI Clurit 641 kapal baru jenis FAC-M untuk TNI AL (photo : Antara)
BATAM, TRIBUN- Mentri Pertahanan Republik Indonesia (RI), Purnomo Yosgiantoro menegaskan kedepan tidak ada lagi cemehan untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebab saat ini TNI sudah memilik armada perang yang cukup bagus dan patut diandalkan.
Bahkan yang membanggakan lagi, armada perang yang baru ini, KRI Clurit-641, merupaka buatan atau produksi anak dalam negeri. "Jadi kedepan tidak perlu lagi kita minder, sebab kwalitas armada perang kita juga tidak kalah dengan tentara yang ada di luar sana," tegas Purnomo.
KRI Clurit-641 ini, terang Purnomo merupakan kapal perang jenis Kapal cepat rudal (KCR-40), dimana jarak tembak rudalnya itu mencapai 80 km.
"KRI Clurit-641 KCR-40 merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pedadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul serta mampu menghindar dari serangan lawan dalam waktu singat pula," terang Purnomo.
Kapal yang berukuran panjang 43 meter, lebar 7,40 meter dan berat 250 ton ini, tambah Purnomo memiliki sistim pendorong handal yang mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 27 knot, serta memiliki daya tembak atau hancur yang besar karena dilengkapi persenjaan rudal C-750.
"Kelebihan kapal perang ini, dilengkapi dengan sistem persenjataan canggih berupa sensor weapon control (Sewaco), meriam caliber 30 mm, 6 laras sebagai close in weapon system (CIWS) serta meriam anjungan 2 unit caliber 20 mm," papar Purnomo.
Selain itu, kapal Clurit-641 KCR-40 ini mampu menampung bahan bakar sampai 50 ton, air tawar 15 ton, 35 orang anak buah kapal dan masih mampu memuat 13 personel pasukan Khusus.
"Kapal ini juga memiliki peralatan navigasi yang akurat, sehingga memberikan keyakinan keamanan bernavigasi," sebut Dia.
Begitu juga dengan alat komunikasi, tambah Purnomo KRI Clurit-641 KCR-40 juga sudah dilengkapi peralatan komunikasi yang mampu digunakan untuk melaksanakan komunikasi antar kapal permukaan dan pesawat udara dalam satu kesisteman. Sehingga diharapkan mampu memberikan efek deterrence bagi pertahanan negara.
(TribunNews)

KRI Banda Aceh Perkuat TNI AL





ilt: KRI BANJAR MASIN 592 Sekelas Dengan  KRI Banda Aceh 593


Senin, 21 Maret 2011 15:48 WIB | 37 Views

Jakarta (ANTARA News) - Satu unit kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan PT PAL  memperkuat armada laut Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kapal LPD yang dikukuhkan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh itu diserahkan Dirut PT PAL Harsusanto kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur Senin.

Dari Kementerian Pertahanan, kapal diserahkan kepada TNI sebagai pengguna. KRI Banda Aceh merupakan salah satu dari empat kapal LPD yang dipesan TNI. Dua unit sebelumnya dikerjakan di Korea Selatan dan satu unit dikerjakan di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding, Korea Selatan.

Serupa dengan kapal sejenis sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin, KRI Banda Aceh mampu menampung lima helikopter, tiga helikopter di dek, dan dua helikopter di dalam hanggar.

Kapal tersebut juga dirancang untuk  mengangkut 22 tank, 560 personel pasukan, 126 awak. Kapal itu juga dapat mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam.

KRI Banda Aceh  dapat berfungsi sebagai pengangkut kapal pendarat pasukan, operasi amfibi, pengangkut tank, pengangkut personel, juga untuk operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana serta pengangkut helikopter.

Kapal yang memiliki panjang 125 meter, lebar 22 meter, berat 7.300 ton itu, dapat melaju maksimal hingga 15,4 knot dan mampu mengangkut sekitar 300 personel, 13 unit tank, dua unit Landing Craft Vehicles. Sebagai kapal perang, KRI Banda Aceh dipersenjatai dengan satu unit kaliber 57 mm dan dua unit kaliber 40 mm.


ANTARA  

Produksi Bersama PT PAL dan Damen Perusak Kawal Rudal 105 Meter


(Foto: Berita HanKam)

12 November 2010 -- Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro meluncurkan pembangunan kapal kawal rudal (PKR) 105 meter, Senin (16/8) di Kantor Kementrian Pertahanan. Kapal ini merupakan kapal perang terbesar yang pernah dibuat di galangan kapal dalam negeri.

PT. PAL (Persero) akan membangun PKR 105 meter bekerja sama dengan perusahaan Belanda Damen Schelde Naval Shipbuilding. Damen menyingkirkan perusahaan Italia dan Rusia dalam tender. Damen telah membuat dan menyerahkan 4 korvet SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity) ke TNI AL. PKR 105 meter dirancang berdasarkan SIGMA 10514. Saat ini, hanya TNI AL dan AL Maroko yang telah dan akan mengoperasikan kapal perang dari keluarga SIGMA.

Hak paten rancangan kapal milik bersama Kemhan dan Damen. Kemhan dan PT. PAL berhak juga menjual kapal ke negara ASEAN dan Asia, bila Damen menjual kapal yang sama, PT PAL berhak memasok engine room section dan accommodation section.

Kapal dirancang dapat melakukan berbagai misi operasi antara lain, peperangan anti serangan udara, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, peperangan elektronika serta bantuan penembakan.

PKR akan dipersenjatai sepucuk meriam 76 mm atau 100 mm, 12 sel peluncur rudal vertikal dan senjata anti kapal selam dibagian haluan, dibagian tengah kapal dipasang 8 peluncur rudal anti kapal permukaan dan dua senapan mesin, sepucuk CIWS sebagai pertahanan dari serangan rudal lawan diletakkan dibagian buritan. Helipad di buritan kapal mampu mengoperasikan satu helikopter anti kapal selam.

Kapal perang mempunyai panjang keseluruhan 105 meter, lebar 14 meter dan kedalaman 8,75 meter, berat total 2400 ton, kecepatan maksimal 30 knot, kecepatan jelajah 18 knot, kecepatan ekonomis 14 knot ditenagai 4 mesin masing-masing berkekuatan 9240 tenaga kuda, jarak jelajah 5000 mil laut pada kecepatan 18 knot dengan membawa 120 orang.

Kapal perang ini menandai sejarah baru TNI AL, dimana kapal perang terbesar pertama dibangun di dalam negeri, kapal perang pertama dipersenjatai peluncur rudal vertical dan CIWS.

(Foto: Berita HanKam)

Bila disandingkan dengan PKR siluman kelas Formidable milik AL Singapura, PKR 105 meter lebih pendek dan ringan bobotnya. Tetapi persenjataan PKR 105 tidak kalah garang dengan Formidable, mampu menimbulkan efek gentar di kawasan regional.

TNI AL saat ini mengoperasikan enam PKR kelas Ahmad Yani (eks kelas Van Speijk buatan tahun 1960-an) dibeli dari Belanda era-1980an. Kapal telah ditingkatkan kemampuannya diantaranya memperbaharui CMS (Combat Management System) bekerjasama dengan Thales Belanda dan dipersenjatai rudal Yakhont buatan Rusia disalah satu fregat kelas Ahmad Yani. Yakhont berkecepatan 2,5 Mach melumat sasaran hingga 300 km. Pemasangan instalasi rudal Yakhont dilakukan oleh PT. PAL.

PKR 105 meter merupakan lompatan teknologi alutsista matra laut, menjadikan TNI AL kekuatan modern yang disegani negara lain. Meskipun Kemhan baru memesan satu unit, tetapi kapal ini akan menjadi standar bagi kapal perang TNI AL dimasa mendatang.

Selain kualiatas alutsista, juga kuantitas perlu diperhatikan agar menumbuhkan efek gentar bagi pihak asing yang bermaksud menggangu wilayah kedaulatan NKRI. Pembelian PKR 105 meter sepatutnya dilakukan secara simultan dalam beberapa tahun, hingga mencapai jumlah yang ideal.

Berita HanKam