Pages

Tuesday, January 4, 2011

TEKNOLOGI ROKET LAPAN



Kronologi Pembentukan LAPAN




Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika.Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika.

Tanggal 27 November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963. LAPAN berpusat di Garut, Jawa Barat.


Kegiatan Lapan

-Pengembangan teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh.
-Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa.
-Pengembangan teknologi dirgantara.
-Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional.




Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional ( LAPAN ) telah mampu membuat roket, satelit d.l.l. LAPAN yang berpusat di Garut, Jawa Barat ini menargetkan pada tahun 2014, LAPAN sudah mengirimkan satu satelit dari Indonesia ke luar angkasa. Untuk roket satelit, dibutuhkan b
ahan yang tahan dengan perubahan temperatur yang tinggi, karena dari lapisan atmosfer hingga eksosper, roket harus melewati lapisan dengan suhu yang berbeda-beda di atmosfer bumi. Belum lagi energi panas yang dihasilkan dari friksi atmosfer terhadap kecepatan roket. Kita harapkan agar uji coba peluncuran roket dua tingkat RX-150/120 dari Panser ( wahana gerak ) dengan daya jangkau 24 kilometer berhasil diluncurkan.





PENGEMBANGAN ROKET BALISTIK LAPAN


1964-2006 : Uji static dan uji terbang roket standar berkaliber 70, 100, 150, 250 mm
2007 : Uji static roket RX-320, jangkauan 40 km-70km
2008 : Uji terbang RX-320, uji static RX-420
2009 : Uji terbang roket RX-420, jangkauan 80 km-150 km
2010 : Uji system pemisahan roket

2011 : Pembuatan dan uji darat roket tiga tingkat, terdiri dari dua roket RX-420 dan satu roket RX-320 dan Booster
2012 : Peluncuran roket tiga tingkat
2013 : Evaluasi peluncuran roket tiga tingkat dan empat tingkat
2014 : Peluncuran Roket SLV-1




Rencananya, uji coba akan dilanjutkan pada 2010 dengan roket yang diluncurkan merupakan gabungan dari RX 420-420 dan 2011 gabungan 420-420 – 320 dan SOB 420. Pada 2014, roket siap mengantarkan satelit NANO seberat 5 kg dengan ketinggian 300 kilometer dan kecepatan 7,8 km/s.
Pada tanggal 2 Juli 2009, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN ) sukses meluncurkan Roket RX-420. Roket RX-420 adalah Roket eXperiment berdiameter 420 milimeter ( 0.42 meter ) dengan jangkauan 200 km yang dibuat dan diciptakan oleh putra-putri terbaik bangsa.

LAPAN sekarang ini sedang mengembangkan roket 4 tingkat yang akan di gunakan untuk meluncurkan satelit NANO ke orbitnya. Roket 4 tingkat ini terdiri dari dari 6 unit roket yakni 5 roket RX-420 sebagai roket pendorong dan 1 roket utama RX-320. Hingga saat ini, LAPAN sudah berhasil membuat 16 unit roket yakni 1 unit RX-250, 3 unit RX-150, 3 unit RX-100, 3 unit RX-70, 4 unit RX-70 FFAR, 1 unit RX-320 dan RX-420. Roket SLV yang didesain para peneliti LAPAN akan diproduksi oleh PT. Dirgantara Indonesia (DI), Roket SLV meluncur mencapai ketinggian 314 kilometer ke udara.

video
Video Peluncuran Beberapa Roket Buatan Lapan











Beberapa roket buatan LAPAN





Pada tanggal 19 Mei 2009, LAPAN telah sukses meluncurkan roket RX-320 di kawasan Pameungpeuk, Garut- Jawa Barat. Selain bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan departemen lokal seperti LIPI, PT DI, PT Pindad, Dephan-TNI dan BPPT, LAPAN juga bekerja sama Technical University of Berlin (TUBerlin). Kerjasama dengan Tuberlin telah menghasilkan satelit pengamatan bumi yang diberi nama Lapan-TUBSat.






SATELIT LAPAN-TUBSAT




LAPAN-TUBSAT adalah sebuah satelit mikro yang dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin (Technische Universität Berlin; TU Berlin). Wahana ini dirancang berdasarkan satelit lain bernama DLR-TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru. Satelit LAPAN-TUBSAT yang berbentuk kotak dengan berat 57 kilogram dan dimensi 45 x 45 x 27 cm ini akan digunakan untuk melakukan pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia, serta untuk misi komunikasi bergerak. LAPAN-TUBSAT membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya pisah 5 meter dan lebar sapuan 3,5 kilometer di permukaan Bumi pada ketinggian orbit 630 kilometer serta sebuah kamera resolusi rendah berdaya pisah 200 meter dan lebar sapuan 81 kilometer.







Roket RX-420



Spesifikasi Roket RX-420


Panjang : 6,2 Meter

Diameter : 420 mm ( 0.42 M )

Berat : 1000 kg ( 1 ton )

Waktu pembuatan : 3 bulan

Kecepatan maksimal : 4.5 mach ( kecepatan suara )

Jarak jangkau : 200 km

Ketinggian jangkau : 53 km

Lama terbang : 205 detik

Muatan yang dibawa : Diagnostik,GPS, altitudemeter, gyro, 3-axis accelerometer, processor dan baterai.

Jenis bahan pembuatan : Propelan Solid-komposit

Waktu bahan bakar : 13 detik








Roket SLV dan Ilustrasi peluncurannya






Data Teknis Roket SLV


Tipe : Balistik


Roket : Lima Roket RX-420 dan satu Roket RX-320

Jangkauan : 389 km

ketinggian jangkau : 314 km
Kecepatan : 7,8 km/s

Panjang Total : 9,5 Meter

Konfigurasi : Empat Tingkat

Tingkat Keempat ( paling atas )
Tempat muatan ( satelit )
Roket : RX-320

Panjang : 0,53 meter

Tingkat Ketiga
Roket : RX-420
Panjang : 0,75 meter

Tingkat Kedua
Roket : RX-420
Panjang : 2,52 meter

Tingkat Kesatu ( paling bawah )
Roket : RX-420

Panjang : 4,39 meter

Booster ( disamping kanan & kiri tingkat kesatu )
Roket : RX-420
Panjang : 4,1 meter


sumber:http://febriandarmawan93.blogspot.com/2010/02/teknologi-roket-lapan.html dan LAPAN

3 comments:

  1. teruslah berkarya dan berinovasi,selamat atas apa yang sudah di capai,buat kita semakin bangga menjadi anak bangsa,dan di perhitungkan internasional...SEMANGAT BERKARYA...(ieai)

    ReplyDelete
  2. bengong bengong deh malingsia

    ReplyDelete
  3. maju terus Bangsaku, Indonesia !!

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK